Anda di halaman 1dari 22

Makalah farmakognosi

Kelompok 6
’’Cortex’’

 Wika Febriyatika
 Wiwin Wulandari
Morfologi Tumbuhan
Simplisia dan Pembuatannya simplisia adalah bahan alam yang digunakansebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga,kecuali dinyatakanlain, berupa bahan
yang telah dikeringkan (Depkes RI,1979)

Simplisia terbagi atas 3, yaitu :


1.Simplisia Nabati
2. Simplisia Hewan
3. Simplisia Mineral
Cortex adalah jaringan terluar dari tanaman berkayu yang terdiri dari kulit batang,  cabang, atau kulit akar sampai ke
lapisan epidermis. Saat tumbuhan sudah cukup besar  umumnya zat berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid.
Cortex juga merupakan bark (kulit kayu) berupa seluruh jaringan di luar cambium.

Anatomi Cortex (Kulit Kayu) 

Dalam anatomi tumbuhan cortex adalah bagian terluar dari batang atau akar tumbuhan yang dibatasi dibagian luar oleh
epidermis dan bagian dalam oleh endodermis.cortex tersusun dari jaringan penyongkong yang tidak terdiferensiasi dan
menyusun jaringan dasar.
Fungsi Simplisia Cortex

1.Berfungsi dalam transportasi hara dariepidermis kedalam akar


2.Cortex juga menjadi bagian penyimpanan cadangan energi dalam bentuk pati

Fragmen spesifik dari cortex  yaitu sel minyak dan sel lendir parenkim, sel batu, serabut
sklerenkim, sel minyak dan sel  batu pada parenkim, peiderm, hablur kalsium oksalat, dan serabut sel
minyak pada  parenkim.
 Simplisia kulit batang /cortex umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang
berkayu.

Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi


- kulit batang,
- cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis
Susunan cortex apabila dilihat penampang melintangnya terdapat
 Sel gabus, pada cortex gunanya untuk mempertahankan diri terhadap keadaan luar,  misalnya karena
sudah tua 
 Floem, gunanya untuk mengangkut makanan dari daun ke seluruh bagian tanaman
 Sel parenkhim, didalamnya terdapat sel batu, Kristal oksalat berbentuk prisma atau  drust dan amilum 
 Jari-jari empelur, terdapat kristal oksalat dan amilum
Makroskopik Cortex (Kulit Kayu) 
∙ Bentuk  
∙ Tekstur  
∙ Warna   Mikroskopik Cortex (Kulit Kayu) 
∙ Aroma ∙ Serabut sklerenkim  
∙ Fragmen sel batu  
∙ Jaringan gabus dengan parenkim cortex dan sel batu  
∙ Hablur kristal kalsium oksalat
∙ 
Tujuan membuat simplisia dengan kandungan zat yang
berkhasiat tidak mengalami kerusakan dan dapat disimpan
(tahan lama).

Tahapan simplisia

1.Pengumpulan bahan baku. Bahan baku simplisia harus


mengutamakan kwalitas untuk menghasilkan khasiat yang
terbaik dan menghindari terbentuknya zat beracun
2.Sortasi basah
3.Pencucian
4.Pengubahan bentuk (pengirisan)
5.Pengeringan
6.Sortasi kering
7.Pengemasan dan penyimpanan
 1. Pengumpulan bahan baku
Bahan baku simplisia harus mengutamakan kwalitas untuk menghasilkan khasiat yang terbaik dan
menghindari terbentuknya zat beracun.
Pengumpulan bahan baku sendiri meliputi
 Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-bedaantara lain tergantung pada:
Bagian tanaman yang digunakan
Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
Waktu panen
Lingkungan tempat tumbuh
 2. Sortasi basah
Sortasi basah bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan asing yang tidak berguna atau
berbahaya saat pembuatan simplisia.
3. Pencucian
Pencucian berguna untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi mikroorganisme yang
menempel pada bahan.
4. Pengubahan bentuk (pengirisan)
Pengubahan bentuk dilakukan untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat kering tanpa
pemanasan yang berlebihan
5. Pengeringan
Faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran
udara, waktu pengeringan (cepat), dan luas permukaan bahan.
6.Sortasi kering
Tujuan sortasi adalah memisahkan benda asing, seperti bagian-bagian yang tidak diinginkan
dan kotoran lain yang masih ada dan tertinggal.
7. Pengemasan dan penyimpanan
Simplisia dapat disimpan di tempat yang kering, tidak lembab, dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Penhemasan dan penyimpanan yang tepat dapat mengindari simplisia dari
kontaminasi jamur.
bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1 Bentuk kulit Lanset memanjang
2 Ujung daun Runcing
3 Pangkal daun Meruncing
4 Tulang daun Menyirip
5 Daging daun Tebal, kaku
6 Tepi daun Rata
7 Warna daun Hijau
 Bagian yang digunakan : Kulit buah yang masak
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
 ciri khas buah ini adalah warna kulit buahnya yang ungu kehitaman
 1. Akar
 Akar delima merupakan akar tunggang dengan bentuk silindris, memiliki serabut akar dibagian
samping akar utama. Panjang akar utama mencapai 10 – 20 m atau lebih.
 2. Batang
 Tanaman delima memiliki batang berkayu yang bentuknya silindris namun memiliki ranting
bersegi. Percabangan tanaman delima banyak dan dilengkapi dengan duri pada ketiak daun.
 3.Daun
 Daun ini berbentuk lonjong dengan pangkal daun runcing dan ujung tumpul memiliki panjang 1 – 9
cm dan lebar 0,5 – 2,5 cm. Daun berwarna hijau muda .
Pulai termasuk ke dalam habitus pohon dengan tinggi 6-10 m dengan diameter batang mencapai 60-100
cm. Pulai berakar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian permukaan akarnya.
Kulit batang berwarna coklat terang dan terdapat getah berwarna putih susu pada bagian dalam kulit kayu
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan : harus dalam wadah tertutup baik
jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu
gabus, lame, lamo dan jelutung,  Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat
pahit.
Batang : membelit, bulat, berkayu, berambut, cokelat.
Daun : tunggal, lanset, berhadapan,pangkal dan daun meruncing, daun muda berwarna hijau
kemerahan setelah tua berwarna hijau, berhadapan,pertulangan menyirip, panjang 5-12 cm,
lebar 2-5 cm, bertangkai panjang 2-4 cm. 

Bunga : bentuk malai, majemuk, mahkota bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna putih.
Berbunga pada bulan juni-oktober. Buah : polong,panjang 15-45 cm, ujung lanciip,
Bagian yang digunakan : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
1.Akar tanaman kina bersifat tunggang dengan beberapa akar serabut sebagai penguat tanaman.
2.Batang tanaman kina bersifat a lot dengan diameter cukup besar
3.Daun berbentuk bulat telur atau oval dengan jenis pertulangan sangat jelas. Jika dilihat di sisi daun tidak
bergerigi dengan permukaan yang cukup rata. Untuk ukurannya sendiri tidak terlalu besar karena
berdiameter 3-4 cm saja.
4.Buah kina berbentuk kapsul dengan diameter 2-3 cm

Anda mungkin juga menyukai