FARMASI
LAB SHEET MATA PELAJARAN FARMAKOLOGI
Semester I Materi : Farmakologi 2 X 45 Menit
Dibuat pada tanggal: 09 juli 2020
C. TEORI SINGKAT
OBAT OBAT SISTEM PENCERNAAN
A. ANTASIDA
2.1 Pengertian
Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus yang berarti asam,
sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan dengan asam, yaitu basa. Lambung kita
antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa terganggu apabila
asam tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau asam yang terkandung
dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan gangguan pada lambung.
Antasida adalah obat yang mengandung basa – basa lemah yang digunakan untuk menetralkan asam
lambung yang berlebihan. Antasida terdiri dari senyawa magnesium, aluminium, bismut, Hidrotalsit,
kalsium karbonat, dan Na-Bikarbonat.
Antasida merupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag. Antasida diberikan
secara oral (diminum).
Maag
Maag menggambarkan sekelompok kondisi dengan satu kesamaan: radang selaput perut.
Peradangan gastritis yang paling sering hasil dari infeksi dengan bakteri yang sama yang
menyebabkan sebagian besar sakit maag. Cedera, biasa menggunakan penghilang rasa sakit tertentu
dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat berkontribusi untuk maag.
Maag dapat terjadi tiba-tiba (maag akut), atau dapat terjadi perlahan-lahan dari waktu ke waktu
(maag kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan borok dan peningkatan risiko
kanker perut. Bagi kebanyakan orang, bagaimanapun, maag tidak serius dan meningkatkan cepat
dengan pengobatan.
Antihiperaciditas adalah obat-obat yang menetralisir kelebihan asam lambung. Basa-basa yang
digunakan untuk imi adalah antasida.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebakan diare (bersifat pencahar) sedangkan
sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konsntipasi (sembelit) maka senyawa ini
biasanya dikombinasikan.
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan senyawa yang larut didalam air, dan
bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam
dosis berlebihan, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada luka di
lambung tetapi sebaiknya pemakaian obat ini dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat
menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga
cenderung menyebabkan konstipasi. kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih,
kelebihan kalsium dapat menyebabkan hiperkalisemia.
Obat dengan kandungan sucralfate, alumunium hidroksida dan bismuth koloidal juga dapat
digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak iritasi oleh asam lambung.
Beberapa contoh obat Antihiperaciditas dipasaran :
a. Sucralfate
Merk dagang : Inpepsa , Propepsa, Ulsafate
Bentuk Obat : tablet dan obat cair
Jenis Obat : Obat untuk duodenum
Cara mengkonsumsi :
- Gunakan sukralfat sesuai dengan anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan
pada kemasan.
- Konsumsi sukralfat dianjurkan pada saat perut Anda kosong dengan bantuan air putih. Waktu
yang paling ideal adalah satu jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan.
- Jika dokter juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi antasida, minumlah setidaknya 30
menit sebelum atau sesudah mengonsumsi sukralfat. Obat ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain karena dapat memengaruhi keefektifannya. Tunggulah setidaknya
dua jam sesudah atau sebelum meminum sukralfat untuk mengonsumsi obat lain.
- Pastikan Anda menghindari rokok serta makanan dan minuman yang dapat memperparah kondisi
Anda. Contohnya cokelat, kopi, tomat, minuman atau makanan yang asam, serta minuman keras.
- Selama menggunakan sukralfat, Anda sebaiknya menjalani pemeriksaan secara berkala. Proses
ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda sekaligus keefektifan
obat.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi sukralfat, disarankan segera meminumnya begitu teringat
jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis sukralfat pada
jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Dosis obat :
- Dosis penggunaan sukralfat pada tiap pasien berbeda-beda. Dokter akan menentukan takaran
dengan mempertimbangkan jenis penyakit dan tingkat keparahan kondisi pasien.
- Dosis umum sukralfat dalam bentuk tablet yang sering dianjurkan untuk pasien dewasa adalah 1
gr sebanyak empat kali sehari. Dosis maksimal untuk obat ini adalah 8 gr per hari
Peringatan :
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi sukralfat.
- Hindari konsumsi sukralfat bersamaan dengan obat lain.
- Durasi maksimal penggunaan sukralfat adalah delapan minggu.
- Harap berhati-hati bagi lansia, pasien yang menerima nutrisi melalui selang, menjalani proses
dialisis, mengalami kesulitan menelan, serta menderita gangguan ginjal.
- Selama menggunakan sukralfat, beri tahu dokter sebelum menjalani pengobatan medis apa pun.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Efek samping utama yang umumnya terjadi selama menggunakan obat ini adalah konstipasi.
Sementara efek samping lain yang mungkin dialami pasien meliputi:
- Pusing atau sakit kepala.
- Mengantuk.
- Diare.
- Mual.
- Nyeri punggung.
- Perut kembung.
- Sering buang gas.
- Mulut kering.
- Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang
berkelanjutan atau reaksi alergi.
b. Aluminium Hidroksida :
Merk dagang : Farmakrol forte
Bentuk Obat : sirup
Jenis Obat : Antasida
Cara mengkonsumsi :
- Gunakanlah aluminium hidroksida sesuai keterangan pada kemasan dan tanyakan pada dokter
jika Anda ragu. Obat ini perlu dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan. Pastikan Anda
banyak minum dan meningkatkan konsumsi serat seperti buah, sayur, dan gandum agar dapat
meminimalisasi efek samping sembelit yang mungkin timbul.
- Aluminium hidroksida akan memengaruhi kinerja obat-obat lain sehingga dapat mengganggu
penyerapannya oleh tubuh. Anda sebaiknya menunggu 1-2 jam sebelum atau sesudah
menggunakan antasida ini jika ingin mengonsumsi obat lain.
- Selama menggunakan aluminium hidroksida untuk mengobati gangguan pencernaan, hindari
konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah gejala Anda. Misalnya cokelat,
tomat, minuman keras, dan minuman berkafein, khususnya kopi.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi aluminium hidroksida pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi
efeknya.
- Bagi Anda yang menggunakan obat ini untuk menurunkan kadar fosfat, disarankan untuk
menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aluminium hidroksida, disarankan segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis obat
pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Dosis obat :
Jika digunakan untuk menurunkan kadar fosfat, ikuti dosis sesuai dengan anjuran dokter. Dosis
dan jangka waktu penggunaan aluminium hidroksida tergantung pada kondisi yang diobati, tingkat
keparahannya, kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat. Takaran umum untuk orang dewasa
adalah sebagai berikut:
Untuk menurunkan kadar fosfat yang berlebihan dalam anak-anak, tanyakan dosisnya pada dokter
Peringatan :
- Wanita yang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui sebaiknya menghubungi
dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
- Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
- Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Berikan jeda waktu 1-2 jam.
- Hanya diberikan kepada anak-anak dengan tujuan menurunkan kadar fosfat. Aluminium
hidroksida tidak diberikan untuk mengatasi gangguan pencernaan pada anak-anak.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, hipofosfatemia (kadar fosfat
rendah dalam darah), dan porfiria.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Efek samping yang paling umum terjadi selama menggunakan aluminium hidroksida
adalah konstipasi. Jika dibiarkan, konstipasi dapat mengakibatkan hemoroid dan gangguan usus.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala:
- Kesulitan menelan.
- Sering muntah.
- Penurunan berat badan.
Semua antagonis receptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor
H2 adalah ranitidin dan simetidin sekarang dikenal dengan senyawa baru famotidin dan nizatidin.
Merk dagang : Acran, Anitid, Conranin, Curadyn, Fordin, Gastridin, Graseric, Hexer,
Hufadine, Indoran, Rancus 150, Ranilex, Ranin, Ranivell, Raticid, Rantin,
Rantinal, Scanarin, Tricker, Tyran,Ulceranin, Ultiran, Wiacid, Xeradin,
Yekaradin, Zantac, Zantadin, Zantifar, Zenti, Zumaran
Bentuk Obat : Tablet, kapsul, obat kunyah, bubuk, obat larut, cairan yang diminum atau
disuntik
Jenis Obat : Obat penghambat reseptor H2
Cara mengkonsumsi :
- Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada
jam yang sama tiap hari.
- Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang dapat
memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya makanan pedas, cokelat,
tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya kopi. Anda juga dianjurkan untuk
berhenti merokok karena merokok memicu produksi asam lambung. Mengurangi berat badan
yang berlebihan juga akan membantu mengurangi gejala
- Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk dosis berikutnya
tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan menggandakan dosis ranitidin untuk
mengganti dosis yang sudah terlewat
Dosis obat :
- Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan tingkat
keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis ini bisa
diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12 minggu,
tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Peringatan :
- Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis ranitidin untuk anak-anak dengan dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal.
- Harap berwaspada bagi yang mengalami pendarahan, sulit menelan, muntah, dan - penurunan
berat badan tanpa alasan jelas.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu menyesuaikan
diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:
- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sulit menelan
- Urin yang keruh
b. Simetdin
Dosis obat :
Untuk orang dewasa, takaran dan frekuensi pemberian dosis cimetidine akan disesuaikan dengan
tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat ini.
Penyakit Dosis
Untuk pasien anak-anak, dosis juga akan disesuaikan oleh dokter dengan berat badan mereka.
Peringatan :
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dan penggunaan dengan anjuran
dokter.
- Tanyakan dosis cimetidine untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami mual, penurunan berat badan, pendarahan, atau kesulitan
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Sama seperti obat-obat lain, cimetidine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Lelah
- Nyeri otot
- Pusing
- Sakit kepala
- Diare
Dosis obat :
Dosis dan jangka waktu lansoprazole diresepkan tergantung pada kondisi yang perlu ditangani
dan respons tubuh terhadap obat. Dosis lansoprazole umumnya adalah di antara 15-60 mg per
hari.
Peringatan :
- Obat ini tidak dianjurkan untuk mereka yang berencana atau sedang hamil.
- Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui.
- Penggunaan lansoprazole dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan
risiko retak tulang terutama pada kelompok lansia dan penderitaosteoporosis.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
- Diare
- Sakit perut, mual, kembung
- Konstipasi
- Sakit kepala atau pusing
- Kadar besi darah rendah
b. Omeprazol
Merk dagang : Lambuzole, Loklor, Losec, OMZ, Prilos, Protop, Pumpitor, Socid,
Contral, Dudencer, Norsec, Opm, Onic, Promezol, Stomacer, Prohibit,
Ulzol, Zollocid, Zepral, Lokev, Meisec, Omevell, Ozid
Bentuk Obat :
Jenis Obat : Penghambat pompa proton
Cara mengkonsumsi :
- Sebelum menggunakan omeprazole, perhatikan informasi yang diberikan oleh dokter terkait obat
ini atau baca informasi yang tertera di dalam kemasan agar Anda bisa mengetahui aturan pakai
serta efek samping obat ini. Hindari pemakaian omeprazole lebih dari 4 minggu tanpa
membicarakannya dengan dokter.
- Omeprazole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tapi lebih baik untuk dikonsumsi
sebelum makan.
- Telanlah tablet dan kapsul omeprazole dengan air dan jangan mengunyahnya. Hal ini bertujuan
agar omeprazole dapat terserap seutuhnya oleh tubuh. Jika Anda termasuk orang yang kesulitan
menelan, tersedia omeprazole dalam bentuk obat larut.
- Konsumsilah omeprazole sesuai takaran dosis dan frekuensi yang ditetapkan oleh dokter. Jika
Anda tanpa sengaja melewatkan satu dosis konsumsi, segera konsumsi dosis yang tertinggal
tersebut begitu Anda ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati jadwal minum obat berikutnya,
jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus.
- Konsumsilah makanan dalam porsi-porsi kecil. Porsi terlalu besar dapat menekan lambung
sehingga terlalu banyak asam lambung yang diproduksi. Hindarilah makanan atau minuman yang
dapat memperburuk gejala penyakit lambung Anda, seperti cokelat, tomat, daun mint, kopi, dan
alkohol. Menurunkan berat badan juga dapat membantu mencegah naiknya asam lambung
sehingga meringankan gejala gangguan pencernaan.
- Berhenti atau batasi kebiasaan merokok, karena merokok juga meningkatkan produksi asam
lambung.
Dosis obat :
Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah dosis omeprazole secara umum menurut kondisi yang diobati.
Tukak lambung 40 mg
Bagi pasien anak-anak, selain kondisi, dokter akan mempertimbangkan usia serta berat badan
mereka dalam menentukan dosis omeprazole. Untuk informasi lebih lengkap mengenai dosis
omeprazole untuk anak, tanyakan pada dokter.
Peringatan :
- Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Harap berhati-hati menggunakan omeprazole jika menderita penyakit hati, mempunyai
kadar kalsium tubuh yang rendah atau gangguan tulang.
- Tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi omeprazole jika mengalami kesulitan menelan,
penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mual, dan pendarahan.
- Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Omeprazole jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Jika pun ada, biasanya efek
samping akan membaik setelah penyesuaian tubuh terhadap obat ini.
- Sakit kepala
- Konstipasi
- Diare
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Sakit tenggorokan
- Kram otot
- Hilang selera makan
c. Pantoprazol
Pantropazole adalah obat golongan penghambat pompa proton. Obat yang hanya bisa didapat
dengan menggunakan resep dokter ini juga digunakan dalam mengobati infeksi bakteri
Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta mengobati sindrom Zollinger-
Ellison.
Dosis obat :
Dosis pantoprazole yang umum digunakan adalah 20 mg per hari. Jika digunakan dalam jangka
panjang untuk mencegah kambuhnya refluks asam lambung, dosisnya adalah 20-40 mg per hari.
Peringatan :
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
- Pantoprazole hanya boleh dikonsumsi oleh orang-orang berusia 12 tahun ke atas.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami gejala berupa mual, penurunan berat badan, kurang darah, dan
sulit menelan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Sama seperti obat-obat lain, pantoprazole juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Lelah
- Mulut terasa kering
- Konstipasi
- Sakit perut
- Diare
2.9 Indikasi
a. Pengobatan hiperasiditas, hiperfosfatemia.
b. Pengobatan jangka pendek konstipasi dan gejala-gejala hiperasiditas, terapi penggantian
magnesium. Magnesium hidroksida juga digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan
suplemen magnesium pada kondisi defisiensi magnesium.
2.10Interaksi
a. Dengan Obat Lain :
- Aluminium hidroksida dapat mengurangi absorpsi allopurinol, efek antibiotik (tetrasiklin,
kuinolon, beberapa sefalosporin), turunan bifosfonat,kortikosteroid, siklosporin, garam-
garam besi, antifungi imidazol,isoniazid, penisilamin, suplemen fosfat, fenitoin, fenotiazin.
Absorbsi aluminium hidroksida dapat dikurangi oleh turunan asam sitrat.
- Menurunkan absorpsi tetrasiklin, digoksin, garam-garam besi, isoniazid, atau kuinolon.
- Kalsium karbonat berinteraksi dengan banyak obat karena mengubah pH asam lambung dan
pengosongan lambung dengan pembentukan kompleks yang tidak diabsorpsi.Interaksi dapat
diminimalisasi melalui pemberian terpisah kalsium karbonat dari obat lainnya selama 2-3
jam.
b. Terhadap Kehamilan :
Tidak ada data yang tersedia mengenai efek klinis pada fetus; bukti yang ada saat ini menyatakan
aman digunakan selama kehamilan dan menyusui.
c. Terhadap Ibu Menyusui : Tidak diketahui.
d. Terhadap Anak-anak :
Dosis magnesium-aluminium hidroksida 0,5 ml/kg direkomendasikan untuk infant dengan
refluks. Berdasarkan monitoring pH intragastrik serial, hasil terbaik diperoleh bila antasida
diberikan sebelum dan sesudah asupan formula
e. Terhadap Hasil Laboratorium :
- Mengurangi kadar fosfat anorganik.
- Meningkatkan magnesium; menurunkan protein, kalsium, menurunkan kalium
2.11 Peringatan
a. Hiperfosfatemia dapat terjadi pada pengunaan jangka lama atau dosis besar; intoksikasi
aluminium dan osteomalasia dapat terjadi pada pasien dengan uremia. Gunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan gagal jantung kongesti, gagal ginjal, edema, sirosi diet rendah natrium, serta
pada pasien yang baru saja mengalami perdarahan saluran cerna. Pasien uremia yang tidak
menerima dialisis dapat mengalami osteomalasia dan osteoporosis akibat deplesi fosfat.
b. Hati-hati digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal berat (khususnya bila dosis>50 mEq
magnesium/hari). Hipermagnesemia dan toksisitas dapat terjadi akibat penurunan klirens ginjal
dari magnesium yang diabsorpsi. Penurunan fungsi ginjal (Clcr<30 ml/menit) dapat
menyebabkan toksisitas.
B. Digetiva
Digestiva adalah obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan dilambugn
dan usus, terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu proses pencernaan. Obat ini disebut
juga dengan obat pencernaan.
Digestiva dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengganti cairan empedu dan enzim
pencernaan.
Cairan empedu terdiri dari asam empedu ( asam kolat ) dan asam kenodeoksilat serta
kolesterol dan fosfolipid. Kegunaan cairan empedu yang berhubungan dengan pencernaan dan
absorpsi lemak, yaitu :
Mengobati dan melindungi hati dari penyakit kuning dan pengerasan hati.
2. Enzim Pencernaan
c. Asam klorida
Pada keadaan kekurangan asam lambung (aklorhidri ), HCL perlu diberikan dari luar,
pemakaian HCL tersebut harus dalam keadaan cukup encer agar tidak merusak selaput
lender lambung.
Langkah Pembaelajaran
Pertemuan 1
1. Peserta didik harus menjawab pertanyaan dibawah ini dengan benar beserta alasanya kenapa
memilih jawaban tersebut.
2. Makanan akan mengalami pencernaan selama dalam saluran pencernaan tetapi dalam
organ tertentu makanan tidak mengalami baik secara mekanik maupun kimia. Organ
tersebut adalah…
a. Mulut
b. Duodenum
c. Esofagus
d. Ileum
e. Ventrikulus
e. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase
a. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-anus
5. Enzim yang dihasilkan oleh getah pankreas yang berfungsi untuk memecah amilum
menjadi maltosa adalah ….
a. Amilase
b. Steapsin
c. Ptialin
d. Erepsin
e. Tripsin
Pertemuan 2.