Anda di halaman 1dari 23

SMK TIARA LAHAT

FARMASI
LAB SHEET MATA PELAJARAN FARMAKOLOGI
Semester I Materi : Farmakologi 2 X 45 Menit
Dibuat pada tanggal: 09 juli 2020

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik : ……………………………………...…………


: ………………………………………………...
: ………………………………………………...
: ………………………………………………...
Kelas : ……………………………………...…………
Hari/Tanggal : ……………………………………...…………

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.3 Menganalisis obat 3.3.1 Peserta didik dapat menganalisis obat


berdasarkan penyakit yang
yang berhubungan dengan sistem
berhubungan dengan sistem
pencernaan pencernaan
3.3.2 Peserta didik dapat memahami
penyakit pada sistem pencernaan.
3.3.3 Peserta didik dapat memahami
mekanisme obat yang berhubungan
dengan sistem pencernaan.
3.3.4 Peserta didik dapat memahami
penggunaan obat sistem pencernaan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pembelajaran problem base learning, diharapkan peserta didik :
1. Dapat mengklasifikasikan obat-obat sistem pencernaan
2. Dapat memahami mekanisme kerja obat sistem pencernaan
3. Dapat memahami khasiat obat sistem pencernaan
4. Dapat memahami Efek samping obat sistem pencernaan
5. Dapat memahami cara penggunaan obat sistem pencernaan
6. Dapat mengetahui spesialite obat sistem pencernaan

C. TEORI SINGKAT
OBAT OBAT SISTEM PENCERNAAN
A. ANTASIDA
2.1 Pengertian
Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus yang berarti asam,
sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan dengan asam, yaitu basa. Lambung kita
antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa terganggu apabila
asam tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau asam yang terkandung
dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan gangguan pada lambung.
Antasida adalah obat yang mengandung basa – basa lemah yang digunakan untuk menetralkan asam
lambung yang berlebihan. Antasida terdiri dari senyawa magnesium, aluminium, bismut, Hidrotalsit,
kalsium karbonat, dan Na-Bikarbonat.
Antasida merupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag. Antasida diberikan
secara oral (diminum).
Maag
Maag menggambarkan sekelompok kondisi dengan satu kesamaan: radang selaput perut.
Peradangan gastritis yang paling sering hasil dari infeksi dengan bakteri yang sama yang
menyebabkan sebagian besar sakit maag. Cedera, biasa menggunakan penghilang rasa sakit tertentu
dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat berkontribusi untuk maag.
Maag dapat terjadi tiba-tiba (maag akut), atau dapat terjadi perlahan-lahan dari waktu ke waktu
(maag kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan borok dan peningkatan risiko
kanker perut. Bagi kebanyakan orang, bagaimanapun, maag tidak serius dan meningkatkan cepat
dengan pengobatan.

Tanda-tanda dan gejala maag antara lain:


 Menggerogoti atau pembakaran sakit atau nyeri (gangguan pencernaan) di perut bagian atas yang
dapat menjadi baik buruk atau lebih baik dengan makan
 mual
 muntah
 Sebuah perasaan penuh di perut bagian atas setelah makan
Penyebab Penyakit Maag
Maag adalah peradangan pada lapisan lambung. Kelemahan dalam penghalang lendir berlapis
yang melindungi dinding lambung Anda memungkinkan cairan pencernaan Anda untuk merusak
dan membakar lapisan perut Anda. Sejumlah penyakit dan kondisi dapat meningkatkan risiko maag.
maag dapat terjadi tiba-tiba (maag akut) atau secara bertahap dan berlangsung selama jangka waktu
yang panjang (maag kronis).

2.2 Pengolongan Antasida


Berikut penggolongan antasida berdasarkan mekanisme kerja.
2.2.1 Antihiperaciditas

Antihiperaciditas adalah obat-obat yang menetralisir kelebihan asam lambung. Basa-basa yang
digunakan untuk imi adalah antasida.

Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebakan diare (bersifat pencahar) sedangkan
sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konsntipasi (sembelit) maka senyawa ini
biasanya dikombinasikan.
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan senyawa yang larut didalam air, dan
bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam
dosis berlebihan, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada luka di
lambung tetapi sebaiknya pemakaian obat ini dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat
menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga
cenderung menyebabkan konstipasi. kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih,
kelebihan kalsium dapat menyebabkan hiperkalisemia. 
Obat dengan kandungan sucralfate, alumunium hidroksida dan bismuth koloidal juga dapat
digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak iritasi oleh asam lambung.
Beberapa contoh obat Antihiperaciditas dipasaran :
a. Sucralfate
Merk dagang : Inpepsa , Propepsa, Ulsafate
Bentuk Obat : tablet dan obat cair
Jenis Obat : Obat untuk duodenum

Cara mengkonsumsi :

- Gunakan sukralfat sesuai dengan anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan
pada kemasan.

- Konsumsi sukralfat dianjurkan pada saat perut Anda kosong dengan bantuan air putih. Waktu
yang paling ideal adalah satu jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan.
- Jika dokter juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi antasida, minumlah setidaknya 30
menit sebelum atau sesudah mengonsumsi sukralfat. Obat ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain karena dapat memengaruhi keefektifannya. Tunggulah setidaknya
dua jam sesudah atau sebelum meminum sukralfat untuk mengonsumsi obat lain.
- Pastikan Anda menghindari rokok serta makanan dan minuman yang dapat memperparah kondisi
Anda. Contohnya cokelat, kopi, tomat, minuman atau makanan yang asam, serta minuman keras.
- Selama menggunakan sukralfat, Anda sebaiknya menjalani pemeriksaan secara berkala. Proses
ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda sekaligus keefektifan
obat.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi sukralfat, disarankan segera meminumnya begitu teringat
jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis sukralfat pada
jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Dosis obat :
- Dosis penggunaan sukralfat pada tiap pasien berbeda-beda. Dokter akan menentukan takaran
dengan mempertimbangkan jenis penyakit dan tingkat keparahan kondisi pasien.
- Dosis umum sukralfat dalam bentuk tablet yang sering dianjurkan untuk pasien dewasa adalah 1
gr sebanyak empat kali sehari. Dosis maksimal untuk obat ini adalah 8 gr per hari
Peringatan :
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi sukralfat.
- Hindari konsumsi sukralfat bersamaan dengan obat lain.
- Durasi maksimal penggunaan sukralfat adalah delapan minggu.
- Harap berhati-hati bagi lansia, pasien yang menerima nutrisi melalui selang, menjalani proses
dialisis, mengalami kesulitan menelan, serta menderita gangguan ginjal.
- Selama menggunakan sukralfat, beri tahu dokter sebelum menjalani pengobatan medis apa pun.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Efek samping utama yang umumnya terjadi selama menggunakan obat ini adalah konstipasi.
Sementara efek samping lain yang mungkin dialami pasien meliputi:
- Pusing atau sakit kepala.
- Mengantuk.
- Diare.
- Mual.
- Nyeri punggung.
- Perut kembung.
- Sering buang gas.
- Mulut kering.
- Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang
berkelanjutan atau reaksi alergi.

b. Aluminium Hidroksida :
Merk dagang : Farmakrol forte
Bentuk Obat : sirup
Jenis Obat : Antasida
Cara mengkonsumsi :
- Gunakanlah aluminium hidroksida sesuai keterangan pada kemasan dan tanyakan pada dokter
jika Anda ragu. Obat ini perlu dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan. Pastikan Anda
banyak minum dan meningkatkan konsumsi serat seperti buah, sayur, dan gandum agar dapat
meminimalisasi efek samping sembelit yang mungkin timbul.
- Aluminium hidroksida akan memengaruhi kinerja obat-obat lain sehingga dapat mengganggu
penyerapannya oleh tubuh. Anda sebaiknya menunggu 1-2 jam sebelum atau sesudah
menggunakan antasida ini jika ingin mengonsumsi obat lain.
- Selama menggunakan aluminium hidroksida untuk mengobati gangguan pencernaan, hindari
konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah gejala Anda. Misalnya cokelat,
tomat, minuman keras, dan minuman berkafein, khususnya kopi.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi aluminium hidroksida pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi
efeknya.
- Bagi Anda yang menggunakan obat ini untuk menurunkan kadar fosfat, disarankan untuk
menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aluminium hidroksida, disarankan segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis obat
pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Dosis obat :

Jika digunakan untuk menurunkan kadar fosfat, ikuti dosis sesuai dengan anjuran dokter. Dosis
dan jangka waktu penggunaan aluminium hidroksida tergantung pada kondisi yang diobati, tingkat
keparahannya, kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat. Takaran umum untuk orang dewasa
adalah sebagai berikut:

Menurunkan kadar asam lambung, dosis perhari 1,9 gram

Menurunkan kadar Fosfat, dosis perhari 2-10 gram

Untuk menurunkan kadar fosfat yang berlebihan dalam anak-anak, tanyakan dosisnya pada dokter

Peringatan :
- Wanita yang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui sebaiknya menghubungi
dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
- Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
- Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Berikan jeda waktu 1-2 jam.
- Hanya diberikan kepada anak-anak dengan tujuan menurunkan kadar fosfat. Aluminium
hidroksida tidak diberikan untuk mengatasi gangguan pencernaan pada anak-anak.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, hipofosfatemia (kadar fosfat
rendah dalam darah), dan porfiria.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping :
Efek samping yang paling umum terjadi selama menggunakan aluminium hidroksida
adalah konstipasi. Jika dibiarkan, konstipasi dapat mengakibatkan hemoroid dan gangguan usus.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala:
- Kesulitan menelan.
- Sering muntah.
- Penurunan berat badan.

2.2.2 H2-receptorblocker (Antagonis receptor H2)

Semua antagonis receptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor
H2 adalah ranitidin dan simetidin sekarang dikenal dengan senyawa baru famotidin dan nizatidin.

Beberapa contoh perintang receptor H2


a. Ranitidin

Merk dagang : Acran, Anitid, Conranin, Curadyn, Fordin, Gastridin, Graseric, Hexer,
Hufadine, Indoran, Rancus 150, Ranilex, Ranin, Ranivell, Raticid, Rantin,
Rantinal, Scanarin, Tricker, Tyran,Ulceranin, Ultiran, Wiacid, Xeradin,
Yekaradin, Zantac, Zantadin, Zantifar, Zenti, Zumaran
Bentuk Obat : Tablet, kapsul, obat kunyah, bubuk, obat larut, cairan yang diminum atau
disuntik
Jenis Obat : Obat penghambat reseptor H2
Cara mengkonsumsi :
- Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada
jam yang sama tiap hari.
- Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang dapat
memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya makanan pedas, cokelat,
tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya kopi. Anda juga dianjurkan untuk
berhenti merokok karena merokok memicu produksi asam lambung. Mengurangi berat badan
yang berlebihan juga akan membantu mengurangi gejala
- Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk dosis berikutnya
tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan menggandakan dosis ranitidin untuk
mengganti dosis yang sudah terlewat

Dosis obat :
- Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan tingkat
keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis ini bisa
diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12 minggu,
tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Peringatan :
- Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis ranitidin untuk anak-anak dengan dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal.
- Harap berwaspada bagi yang mengalami pendarahan, sulit menelan, muntah, dan - penurunan
berat badan tanpa alasan jelas.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping :
Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu menyesuaikan
diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:

- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sulit menelan
- Urin yang keruh

b. Simetdin

Merk dagang : Histamine H2-receptor antagonist


Bentuk Obat : Tablet dan cairan yang diminum
Jenis Obat :
Cara mengkonsumsi :
- Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan cimetidine sebelum mulai
mengonsumsinya.
- Cimetidine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telanlah tablet cimetidine dengan
dibantu air minum.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi cimetidine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cimetidine, disarankan segera meminumnya begitu teringat
jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis cimetidine pada
jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
- Jika gejala belum juga membaik setelah beberapa hari mengonsumsi cimetidine, segera temui
dokter yang meresepkannya. Jangan mengonsumsi obat ini selama lebih dari dua minggu tanpa
bertanya terlebih dahulu pada dokter.
- Hindarilah beberapa makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala yang berkaitan
dengan asam lambung, misalnya alkohol, kopi, cokelat, tomat, dan peppermint.Selain itu, hindari
juga merokok.
Khusus untuk refluks asam, kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala yang timbul dari
kondisi tersebut. Karena itu bagi mereka yang berat badannya melebihi batas yang sehat,
lakukanlah upaya untuk menurunkannya.

Dosis obat :
Untuk orang dewasa, takaran dan frekuensi pemberian dosis cimetidine akan disesuaikan dengan
tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat ini.

Penyakit Dosis

Tukak lambung 400 mg dua kali sehari

800 mg sekali minum sebelum tidur malam. Jika belum


efektif, Anda bisa mengonsumsi 200 mg tiga kali dari
Tukak duodenum (usus
pagi hingga sore dan 400 mg sekali sebelum tidur malam.
halus)
Jika masih belum efektif juga, Anda bisa mengonsumsi
400 mg empat kali sehari.

Refluks asam 400 mg empat kali sehari

Gangguan pencernaan 200 mg empat kali sehari

Untuk pasien anak-anak, dosis juga akan disesuaikan oleh dokter dengan berat badan mereka.

Peringatan :

- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dan penggunaan dengan anjuran
dokter.
- Tanyakan dosis cimetidine untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami mual, penurunan berat badan, pendarahan, atau kesulitan
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Sama seperti obat-obat lain, cimetidine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:

- Lelah
- Nyeri otot
- Pusing
- Sakit kepala
- Diare

2.2.3 Proton Pump Inhibitor (Inhibitor pompa proton)


Obat-obat golongan ini menghambat asam lambung dengan cara menghambat pompa proton dari
sel parietal lambung. Obat yang termasuk penghambat pompa proton adalah Lansoprozol,
Omeprazol, Pantoprazol.
a. Lansoprozol
Lansoprazole adalah jenis obat yang penggunaannya memerlukan resep dokter. Pastikan untuk
mengikuti resep yang disarankan oleh dokter menurut kondisi kesehatan Anda. Obat ini bisa
berbentuk kapsul maupun obat larut yang dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.

Merk dagang :  Betalans, Laz, Prosogan, Prolanz, Compraz, Digest, Gastrolan,


Laproton, Lasgan, Protica, Solans, Sopralan, Ulceran, pysolan, Inhipraz,
Loprezol
Bentuk Obat : Kapsul, obat larut
Jenis Obat : Proton pump inhibitor
Cara mengkonsumsi :
- Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam
mengonsumsi lansoprazole. Telan kapsulnya secara utuh, jangan dibuka, dihancurkan, atau
dikunyah.
- Obat ini disarankan untuk diminum 30 menit sebelum makan karena jika dikonsumsi setelah
makan, penyerapannya tidak maksimal.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi lansoprazole pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
- Obat antasida sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi lansoprazole
karena antasida dapat berdampak pada penyerapan lansoprazole.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi lansoprazole, disarankan segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis lansoprazole
pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat. Jika mengalami masalah atau
mencurigai mengalami overdosis, segera temui dokter.

Dosis obat :
Dosis dan jangka waktu lansoprazole diresepkan tergantung pada kondisi yang perlu ditangani
dan respons tubuh terhadap obat. Dosis lansoprazole umumnya adalah di antara 15-60 mg per
hari.

Peringatan :
- Obat ini tidak dianjurkan untuk mereka yang berencana atau sedang hamil.
- Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui.
- Penggunaan lansoprazole dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan
risiko retak tulang terutama pada kelompok lansia dan penderitaosteoporosis.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping :
- Diare
- Sakit perut, mual, kembung
- Konstipasi
- Sakit kepala atau pusing
- Kadar besi darah rendah

b. Omeprazol

Merk dagang :  Lambuzole, Loklor, Losec, OMZ, Prilos, Protop, Pumpitor, Socid,
Contral, Dudencer, Norsec, Opm, Onic, Promezol, Stomacer, Prohibit,
Ulzol, Zollocid, Zepral, Lokev, Meisec, Omevell, Ozid
Bentuk Obat :
Jenis Obat : Penghambat pompa proton
Cara mengkonsumsi :
- Sebelum menggunakan omeprazole, perhatikan informasi yang diberikan oleh dokter terkait obat
ini atau baca informasi yang tertera di dalam kemasan agar Anda bisa mengetahui aturan pakai
serta efek samping obat ini. Hindari pemakaian omeprazole lebih dari 4 minggu tanpa
membicarakannya dengan dokter.
- Omeprazole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tapi lebih baik untuk dikonsumsi
sebelum makan.
- Telanlah tablet dan kapsul omeprazole dengan air dan jangan mengunyahnya. Hal ini bertujuan
agar omeprazole dapat terserap seutuhnya oleh tubuh. Jika Anda termasuk orang yang kesulitan
menelan, tersedia omeprazole dalam bentuk obat larut.
- Konsumsilah omeprazole sesuai takaran dosis dan frekuensi yang ditetapkan oleh dokter. Jika
Anda tanpa sengaja melewatkan satu dosis konsumsi, segera konsumsi dosis yang tertinggal
tersebut begitu Anda ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati jadwal minum obat berikutnya,
jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus.
- Konsumsilah makanan dalam porsi-porsi kecil. Porsi terlalu besar dapat menekan lambung
sehingga terlalu banyak asam lambung yang diproduksi. Hindarilah makanan atau minuman yang
dapat memperburuk gejala penyakit lambung Anda, seperti cokelat, tomat, daun mint, kopi, dan
alkohol. Menurunkan berat badan juga dapat membantu mencegah naiknya asam lambung
sehingga meringankan gejala gangguan pencernaan.
- Berhenti atau batasi kebiasaan merokok, karena merokok juga meningkatkan produksi asam
lambung.

Dosis obat :
Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah dosis omeprazole secara umum menurut kondisi yang diobati.

Kondisi Dosis per hari (sebelum makan)

Gangguan pencernaan/nyeri ulu hati 20mg

Tukak lambung 40 mg

Tukak usus halus 20 mg

Penyakit asam lambung atau GERD 10-40 mg

Infeksi H. Pylori 20-40 mg

Sindrom Zollinger Ellison 60-120 mg

Esofagitis atau radang kerongkongan 20 mg

Bagi pasien anak-anak, selain kondisi, dokter akan mempertimbangkan usia serta berat badan
mereka dalam menentukan dosis omeprazole. Untuk informasi lebih lengkap mengenai dosis
omeprazole untuk anak, tanyakan pada dokter.

Peringatan :
- Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Harap berhati-hati menggunakan omeprazole jika menderita penyakit hati, mempunyai
kadar kalsium tubuh yang rendah atau gangguan tulang.
- Tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi omeprazole jika mengalami kesulitan menelan,
penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mual, dan pendarahan.
- Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping :
Omeprazole jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Jika pun ada, biasanya efek
samping akan membaik setelah penyesuaian tubuh terhadap obat ini.

Efek samping omeprazole yang berpotensi terjadi:

- Sakit kepala
- Konstipasi
- Diare
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Sakit tenggorokan
- Kram otot
- Hilang selera makan

c. Pantoprazol
Pantropazole adalah obat golongan penghambat pompa proton. Obat yang hanya bisa didapat
dengan menggunakan resep dokter ini juga digunakan dalam mengobati infeksi bakteri
Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta mengobati sindrom Zollinger-
Ellison.

Merk dagang : Pantozol


Bentuk Obat : tablet
Jenis Obat : Penghambat pompa proton
Cara mengkonsumsi :
- Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan pantoprazole sebelum mulai
mengonsumsinya, termasuk aturan pakai serta dosis untuk tiap-tiap kondisi.
- Pantoprazole bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun alangkah baiknya jika obat
ini dikonsumsi sebelum makan. Telanlah tablet pantoprazole dengan dibantu air minum dan
jangan mengunyahnya atau menghancurkannya terlebih dahulu.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi pantoprazole pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi pantoprazole, disarankan segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
pantoprazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
- Hindarilah beberapa makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala yang berkaitan
dengan asam lambung, misalnya makanan pedas, minuman panas, minuman keras, kopi, cokelat,
tomat, dan peppermint. Selain itu, hindari juga rokok.
- Khusus untuk refluks asam, kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala yang timbul dari
kondisi tersebut. Karena itu bagi mereka yang berat badannya melebihi batas kesehatan yang
disarankan, upayakan untuk menurunkannya.
- Ada penelitian yang mengatakan bahwa obat-obatan penghambat pompa proton yang dikonsumsi
selama lebih dari satu tahun dapat meningkatkan risiko penggunanya terkena fraktur tulang. Jika
Anda termasuk orang yang menggunakan obat ini secara jangka panjang, konsultasikan kepada
dokter untuk dicarikan solusinya.
- Jika gejala belum juga mereda setelah beberapa hari mengonsumsi pantoprazole, segera temui
dokter yang meresepkannya. Jangan mengonsumsi obat ini selama lebih dari dua minggu tanpa
bertanya terlebih dahulu pada dokter.

Dosis obat :
Dosis pantoprazole yang umum digunakan adalah 20 mg per hari. Jika digunakan dalam jangka
panjang untuk mencegah kambuhnya refluks asam lambung, dosisnya adalah 20-40 mg per hari.

Peringatan :
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
- Pantoprazole hanya boleh dikonsumsi oleh orang-orang berusia 12 tahun ke atas.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami gejala berupa mual, penurunan berat badan, kurang darah, dan
sulit menelan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :
Sama seperti obat-obat lain, pantoprazole juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:

- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Lelah
- Mulut terasa kering
- Konstipasi
- Sakit perut
- Diare

2.3 Jenis-jenis Antasida dan Karakteristiknya

Dapat digunakan dalam terapi hiperfosfatemia (abnormalitas kadar fosfat


dalam darah) dengan cara mengikat senyawaan fosfat di saluran cerna
Aluminium sehingga menghambat proses absorbsinya. Karena kemampuan ini juga
karbonat aluminium karbonat dapat digunakan untuk mencegah pembentukan
batu ginjal (batu ginjal terbentuk dari berbagai macam senyawaan salah
satunya adalah fosfat)
Calcium Dapat digunakan pada kondisi kekurangan kalsium contohnya
karbonat osteoporosis posmenopause
Magnesium
Dapat digunakan pada kasus defisiensi magnesium
karbonat

2.4 Kombinasi Antasida


Antasida sering dikombinasikan dengan:
a. Anti Kolinergik, yaitu zat yang menekan produksi getah lambung dan melawan kejang-kejang
(contohnya ekstrak belladoneae)
b. Obat penenang/ sedatif, yaitu untuk menekan stress karena dapat memicu sekresi asam lambung
(contohnya klordiazepoksida)
c. Spasmolitik , yaitu untuk melemaskan keteganggan otot lambung-usus dan mengurangi kejang-
kejang (contohnya papaverin)
d. Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga
mudah diserap dengan demikian dapat dicegah masuk angin, kembung, dan sering buang angin
(flatulensi)

2.5 Mekanisme Kerja


Antasida secara langsung akan menetralisir keasaman, peningkatan pH, atau secara reversibel
mengurangi atau menghalangi sekresi asam lambung oleh sel untuk mengurangi keasaman di perut.
Rasa pedih terasa ketika asam klorida lambung mencapai saraf di mukosa saluran cerna. Lalu saraf
tersebut mengirim sinyal rasa sakit ke sistem saraf pusat. Hal ini terjadi pada bagian saraf yang
terkena asam.

2.6 Obat-obat Antasida

No Generik Dagang Pabrik

1. Aluminium Hidroksida Alukol PIM

2. Kombinasi Al(OH)3 dan Maag tab Erela


Mg (OH)2 Aludona

3. Simetikon/Dimetichone Diloxan Bernofarm


Disflatyl Pharos

4. Antasida Maalok Rhone P


Antasida DOEN Indo Farma

5. Simetidin Corsamet Corsa


Ulsikur Kalbe Farma

6. Famotidin Facid Kalbe Farma


Famos Dankos
Gaster Novartis

7. Ranitidin Zantac Glaxo Wellcome


Rantin Kalbe Farma

8. Omeroprazole Lokev Ifars

9. Lansoprazole Lanvell Novell Pharma

2.7 Efek Samping


Gastrointestinal: konstipasi, kram lambung, fecal impaction, mual, muntah, perubahan warna feses
(bintik-bintik putih). Endokrin dan metabolisme:hipofosfatemia, hipomagnesemia.
Kardiovaskuler:hipotensi. Endokrin dan metabolisme:hipermagnesemia. Gastrointestinal: diare,
kram perut. Neuromuskuler dan skeletal:kelemahan otot. Pernapasan : depresi pernapasan
Kadang-kadang menyebabkan konstipasi, kembung akibat pelepasan karbondioksida pada beberapa
pasien. Dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hipersekresi lambung dan
kembalinya asam (acid rebound). Kalsium karbonat dapat menyebabkan hiperkalsemia, khususnya
pada pasien dengan gangguan ginjal atau pada pemberian dengan dosis tinggi. Alkalosis dapat juga
terjadi akibat absorpsi ion karbonat
Efek samping lain (1-10% paisne) : bengkak, CHF, hipertensi,  takikardi, aritmia, hypotensi,
miocardial infark, demam, infeksi,sepsis, perubahan berat badan, asma, sindrom seperti
flu,hipergikemi, hipoglikemi, pneumonia, depresi pernafasan.

2.8 Bentuk Sediaan


Tablet 200 mg, 250 mg, 300 mg, 325 mg, 400 mg; Tablet Kunyah 250 mg, 300 mg, 400 mg, 500 mg

2.9 Indikasi
a. Pengobatan hiperasiditas, hiperfosfatemia.
b. Pengobatan jangka pendek konstipasi dan gejala-gejala hiperasiditas, terapi penggantian
magnesium. Magnesium hidroksida juga digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan
suplemen magnesium pada kondisi defisiensi magnesium.

2.10Interaksi
a. Dengan Obat Lain :
- Aluminium hidroksida dapat mengurangi absorpsi allopurinol, efek antibiotik (tetrasiklin,
kuinolon, beberapa sefalosporin), turunan bifosfonat,kortikosteroid, siklosporin, garam-
garam besi, antifungi imidazol,isoniazid, penisilamin, suplemen fosfat, fenitoin, fenotiazin.
Absorbsi aluminium hidroksida dapat dikurangi oleh turunan asam sitrat.
- Menurunkan absorpsi tetrasiklin, digoksin, garam-garam besi, isoniazid, atau kuinolon.
- Kalsium karbonat berinteraksi dengan banyak obat karena mengubah pH asam lambung dan
pengosongan lambung dengan pembentukan kompleks yang tidak diabsorpsi.Interaksi dapat
diminimalisasi melalui pemberian terpisah kalsium karbonat dari obat lainnya selama 2-3
jam.
b. Terhadap Kehamilan :
Tidak ada data yang tersedia mengenai efek klinis pada fetus; bukti yang ada saat ini menyatakan
aman digunakan selama kehamilan dan menyusui.
c. Terhadap Ibu Menyusui : Tidak diketahui.
d. Terhadap Anak-anak :
Dosis magnesium-aluminium hidroksida 0,5 ml/kg direkomendasikan untuk infant dengan
refluks. Berdasarkan monitoring pH intragastrik serial, hasil terbaik diperoleh bila antasida
diberikan sebelum dan sesudah asupan formula
e. Terhadap Hasil Laboratorium :
- Mengurangi kadar fosfat anorganik.
- Meningkatkan magnesium; menurunkan protein, kalsium, menurunkan kalium

2.11 Peringatan
a. Hiperfosfatemia dapat terjadi pada pengunaan jangka lama atau dosis besar; intoksikasi
aluminium dan osteomalasia dapat terjadi pada pasien dengan uremia. Gunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan gagal jantung kongesti, gagal ginjal, edema, sirosi diet rendah natrium, serta
pada pasien yang baru saja mengalami  perdarahan saluran cerna. Pasien uremia yang tidak
menerima dialisis dapat mengalami osteomalasia dan osteoporosis akibat deplesi fosfat.
b. Hati-hati digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal berat (khususnya bila dosis>50 mEq
magnesium/hari). Hipermagnesemia dan toksisitas dapat terjadi akibat penurunan klirens ginjal
dari magnesium yang diabsorpsi. Penurunan fungsi ginjal (Clcr<30 ml/menit) dapat
menyebabkan toksisitas.

2.12 Hal yang perlu diperhatikan


Tidak dianjurkan digunakan terus menerus selama lebih dari dua minggu, kecuali atas petunjuk
dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain, seperti simetidin atau antibiotika
tetrasiklin, sebaiknya diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.
Tidak dianjurkan diberikan pada anak-anak di bawah 6 tahun, karena biasanya kurang jelasa
penyebabkan, kecuali atas petunjuk dokter.
Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama, karena dapat
mengurangi kadar fodsfor dalam darah.
2.13 Dosis
Tidak dianjurkan digunakan terus menerus selama lebih dari dua minggu, kecuali atas
petunjuk dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain, seperti simetidin atau
antibiotika tetrasiklin, sebaiknya diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.
Tidak dianjurkan diberikan pada anak-anak di bawah 6 tahun, karena biasanya kurang jelasa
penyebabkan, kecuali atas petunjuk dokter.
Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama, karena dapat
mengurangi kadar fodsfor dalam darah.
Antasida:dewasa:oral:600-1200 mg antara waktu makan dan sebelum tidur malam.
Hiperfosfatemia:anak:50-150 mg/kg/24 jam dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam, titrasi dosis sampai
tercapai kadar fosfat dalam rentang normal. Dewasa:dosis awal:300-600 mg 3 kali/hari bersama
makanan. Magnesium hidroksida sebagai antasida diberikan dalam dosis sampai dengan 1 g per
oral. Sebagai laksatif osmotik magnesium hidroksida diberikan dengan dosis sekitar 2-5 g per
oral.
Dosis sampai dengan sekitar 2 g per oral. Diberikan dengan dosis hingga 500 mg per oral.
Diberikan dengan dosis sampai dengan 2 g per oral.1 Magaldrate diberikan di antara waktu
makan dan malam sebelum tidur
Dosis sebagai antasida biasanya sampai dengan 1,5 g per oral. Kalsium karbonat mengikat posfat
dalam saluran cerna untuk membentuk komplek yang tidak larut dan absobsi mengurangi posfat

B. Digetiva

Digestiva adalah obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan dilambugn
dan usus, terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu proses pencernaan. Obat ini disebut
juga dengan obat pencernaan.

Digestiva dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengganti cairan empedu dan enzim
pencernaan.

1. Pengganti Cairan Empedu

Cairan empedu terdiri dari asam empedu ( asam kolat ) dan asam kenodeoksilat serta
kolesterol dan fosfolipid. Kegunaan cairan empedu yang berhubungan dengan pencernaan dan
absorpsi lemak, yaitu :

a. Membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak

b. Mempertinggi daya kerja lipase

c. Membantu proses absopsi vitamin yang larut dalam lemak ( A,D,E,K )

Kegunaan preparat empedu peroral adalah :

 Membantu pencernaan dan penyerapan didalam usus (lemak)

 Merangsang pengeluaran cairan empedu dari hati (kolereatik)

 Melarutkan dan mengeluarkan batu empedu (kolagoga)

 Mengobati dan melindungi hati dari penyakit kuning dan pengerasan hati.
2. Enzim Pencernaan

Enzim pencernaan yang sering digunakan sebagai digestive adalah :

a. Enzim Lambung (Pepsin)

Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding enzim


pancreas. Enzim ini disekresikan pada mukosa lambung dan berfungsi
menguraikan protein menjadi peptide. Pada keadaan defisiensi pepsin tidak
ditemukan gejala yang serius. Kegagalan lambung dalam mensekresikan
enzim ini sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa dan karsinoma
lambung.

b. Enzim Pankreas (pankreatin)

Penggantian enzim pancreas ( pankreatin suplemen ) diperlukan bila


sekresi pancreas terganggu ( dapat terjadi karena pembedahan pancreas,
penyumbatan pancreas atau kanker pancreas ).

Enzim ini terdiri dari amylase (pencerna karbohidrat), tripsi-kemotripsin


(pencerna protein), dan lipase (pencerna lemak dengan bantuan cairan
empedu).

c. Asam klorida

Asam klorida (HCL) adalah suatu cairan yang disekresikan melalui


dinding lambung yang memiliki fungsi utama, yaitu :

 Mengubah pepsinogen yang dihasilkan oleh selaput lambung menjadi


pepsin

 Membuat suasana lambung menjadi asam sehingga mempermudah


penguraian protein menjadi peptide

 Membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi


 Membantu merangsang pengeluaran getah lambung, pancreas dan hati

Pada keadaan kekurangan asam lambung (aklorhidri ), HCL perlu diberikan dari luar,
pemakaian HCL tersebut harus dalam keadaan cukup encer agar tidak merusak selaput
lender lambung.

Tabel. Jenis kelenjar serta enzim yang dihasilkan


Spesialite Obat Digestiva

Langkah Pembaelajaran

Pertemuan 1
1. Peserta didik harus menjawab pertanyaan dibawah ini dengan benar beserta alasanya kenapa
memilih jawaban tersebut.

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Lambung menghasilkan asam lambung yang berfungsi untuk…

a. Membantu mencerna makanan menjadi partikel yang lebih kecil

b. Membantu pergerakan makanan melalui lambung

c. Memecah makanan secara kimiawi

d. Membunuh bakteri dalam makanan

e. Membantu kerja enzim pada usus halus

2. Makanan akan mengalami pencernaan selama dalam saluran pencernaan tetapi dalam
organ tertentu makanan tidak mengalami baik secara mekanik maupun kimia. Organ
tersebut adalah…

a. Mulut

b. Duodenum

c. Esofagus

d. Ileum

e. Ventrikulus

3. Berikut ini proses pencernaan yang berlangsung dalam lambung kecuali…


a. Amilum berubah menjadi fruktosa oleh enzim ptyalin

b. Kaseinogen akan berubah menjadi kasein oleh enzim rennin

c. Protein menjadi peptida oleh enzim pepsin

d. Kasein akan digumpalkan oleh ion Ca+

e. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase

4. Urutan sistem pencernaan pada manusia adalah ….

a. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-anus

b. Mulut-keronngkongan-usus halus-usus besar-anus

c. Mulut-kerongkongan-usus halus-lambung-usus besar-anus

d. Mulut-tenggorokan-usus halus-usus besar-anus

e. Mulut-tenggorokan-usus besar –usus halus-anus

5. Enzim yang dihasilkan oleh getah pankreas yang berfungsi untuk memecah amilum
menjadi maltosa adalah ….

a. Amilase

b. Steapsin

c. Ptialin

d. Erepsin

e. Tripsin

Pertemuan 2.

1) Peserta didik jawablah pertayaan dibawah ini

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1) Sebutkan dan jelaskan obat-obat yg termasuk antihistamin H-2 bloker ?


2) Sebutkan dan jelaskan enzim-enzim pada pencernaan ?

3) Jelaskan efek samping dari anthiperasiditas ?

4) Sebutkan antasida sering dikombinasi dengan apa saja ?

5) Jelaskan jenis kelenjar serta enzim yang dihasilkan ?

§¤§¤§¤§ SELAMAT BEKERJA §¤§¤§¤§

Anda mungkin juga menyukai