Anda di halaman 1dari 46

Siti Nurochmah,S.Farm.

,Apt

SMK CITRA BANGSA


MODUL AJAR
MANDIRI PURWOKERTO

DASAR-DASAR TEKNOLOGI FARMASI Kelas/ Fase : X/ E


Semester : Ganjil

I. INFORMASI UMUM :
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Siti Nurochmah, S.Farm.,Apt
Nama Sekolah : SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto
Tahun Penyusunan : 2022
Capaian Pembelajaran :Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan
gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Teknologi
Farmasi, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi
(vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada
elemen-elemen mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi
dapat diuraikan sebagai berikut..
B. Kompetensi Awal
Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang : teknologi dasar kefarmasian
undang-undang kesehatan; dan tanaman obat beserta fungsi empirisnya

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul
pada peserta didik adalah : Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, Bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam
menyelesaikan masalah
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain :
- Laptop / HP
- Internet
- LKPD
-

E. Target Peserta Didik


- Peserta didik reguler/tipikal : 75%
- Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%

F. Model Pembelajaran yang Digunakan


Discovery Learning secara tatap muka

II.KOMPONEN INTI :
A. Tujuan Pembelajaran
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang teknologi farmasi;
2. memahami perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global di dunia
industri farmasi dan obat-obatan;
3. mengenal profil pelaku wirausaha bidang teknologi farmasi, peluang usaha, dan
peluang kerja/profesi di bidang teknologi farmasi;
4. memahami teknologi dasar kefarmasian;
5. memahami undang-undang kesehatan; dan
6. memahami tanaman obat beserta fungsi empirisnya
B. .Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami bagaimana
cara melakukan pelayanan kefarmasian dengan baik dan benar.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian tahu bisnis di bidang teknologi farmasi?
2. Seperti apakah isu-isu global di dunia industri farmasi dan obat-obatan?
3. Bagaimana profil pelaku wirausaha bidang teknologi farmasi?
4. Seperti apakah teknologi dasar kefarmasian yang sedang berkembang saat ini?
5. Apakah kalian ada yang memahami tentang undang-undang kesehatan?
6. Dapatkah kalian mencontohkan tanaman obat yang bisa meningkatkan nafsu
makan?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Guru membuat presentasi tentang teknologi farmasi
2. Guru menunjukkan dan mecontohkan perilaku healthpreneur bidang farmasi dan
peluang usaha dan peluang kerja di bidang teknologi farmasi
3. Guru memperlihatkan teknologi dasar kefarmasian yang sedang berkembang
4. Guru menunjukan tentang jenis-jenis tanaman obat
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Alokasi Waktu
Tahapan Kegiatan
Orientasi 15 menit
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir
4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik
kognitif dan non kognitif
Apersepsi
5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi bisnis
dan teknologi farmasi
Motivasi
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
• Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu : Apakah kalian tahu bisnis di bidang teknologi
farmasi?
E = (Eksplorasi Konsep )
• Peserta didik menggali konsep tentang macam-
macam dosis dengan mempelajari modul (P3 bernalar
kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan
berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 1 ( P3
Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
• Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan bisnis di bidang teknologi farmasi
D=(Demonstrasi Konstektual)
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami bisnis dan teknologi farmasi (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
• Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
K= (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45 menit
Penutup
• Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum
dipahami melalui forum
• Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang bisnis di bidang teknologi
farmasi
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang
ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
Pertemuan 2

Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 15 menit
Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
membacakan daftar hadir
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
Teknologi dan isu global dunia farmasi
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung

Kegiatan Inti 210 menit


Fase 1 : Reflection
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan yaitu : Seperti apakah isu-isu global
di dunia industri farmasi dan obat-obatan?
E = (Eksplorasi Konsep )
 Peserta didik menggali konsep tentang dosis
untuk pasien dengan kondisi khusus dengan
mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok
akan berdiskusi tentang permasalahan dalam
LKPD 2 (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep Teknologi dan isu global
dunia farmasi
D=(Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk
lebih memahami konsep Teknologi dan isu global
dunia farmasi (P3 mandiri)

E = (Elaborasi Pemahaman)
• Guru membimbing peserta yang mengalami
kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K= (Koneksi Antar Materi Peserta didik 45 menit
bersama)
• Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang
belum dipahami melalui forum
• Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang Teknologi dan isu global dunia
farmasi
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang
ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam

Pertemuan 3

Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu


Orientasi 15 menit
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan
peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
membacakan daftar hadir
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait Perilaku
healthpreneur bidang farmasi dan peluang usaha dan
peluang kerja di bidang teknologi farmasi
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
• Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu : Bagaimana profil pelaku wirausaha bidang
teknologi farmasi?
E = (Eksplorasi Konsep )
• Peserta didik menggali konsep tentang perhitungan
dosis dengan mempelajari modul yang sudah diupload
guru (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan
berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 3 (P3
gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
• Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep tentang Perilaku healthpreneur
bidang farmasi dan peluang usaha dan peluang kerja di
bidang teknologi farmasi
D= (Demonstrasi Konstektual)
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami konsep tentang Perilaku healthpreneur
bidang farmasi dan peluang usaha dan peluang kerja di
bidang teknologi farmasi
E = (Elaborasi Pemahaman)
• Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K= (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45 menit
• Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum
dipahami melalui forum
• Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa
quis tentang macam-macam rumus dosis
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada
di sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam
Pertemuan 4

Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan Orientasi 15 menit

1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam

dan peserta didik menjawab salam dari guru

2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa

sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME)

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan

mengirimkan link daftar hadir

Apersepsi

4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali

pengetahuan awal peserta didik terntang Teknologi

dasar farmasi

Motivasi

5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari materi yang akan dipelajari

Pemberian Acuan

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

pertemuan yang akan berlangsung


Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
pada LMS yaitu : Seperti apakah teknologi dasar
kefarmasian yang sedang berkembang saat ini?
E = (Eksplorasi Konsep )
 Peserta didik menggali pengetahuan tentang
Teknologi dasar farmasi dengan mempelajari modul
yang sudah diupload guru di LMS(P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok
akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD
4 ( yang telah diupload guru dalam LMS)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep Teknologi dasar farmasi melalui
pertanyaan di LMS (P3 kreatif)
D=(Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk
lebih memahami tentang Teknologi dasar farmasi di
LMS (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
• Guru membimbing peserta yang mengalami
kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K= (Koneksi Antar Materi Peserta didik 45 menit
bersama)
• Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang
belum dipahami melalui forum
• Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang Teknologi dasar farmasi
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang
ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
 Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang
belum dipahami melalui forum
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang Teknologi dasar farmasi
 Guru menutup dengan memberikan salam

Pertemuan 5

Kegiatan Alokasi Waktu


Tahapan
Orientasi 15 menit
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
dan peserta didik menjawab salam dari guru

2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa


sebelum pembelajaran dimulai (P3 beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan


mengirimkan link daftar hadir

Apersepsi

4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali


pengetahuan awal peserta didik tentang
keseluruhan materi sebelumnya

Motivasi

5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat


mempelajari materi yang akan dipelajari

Pemberian Acuan

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada


pertemuan yang akan berlangsung

Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit


M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan yaitu : Apakah kalian ada yang
memahami tentang undang-undang kesehatan?
E = (Eksplorasi Konsep )
 Peserta didik menggali tentang Perundang-
undangan kesehatan dengan mempelajari modul
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok
akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD
5 ( P3 bergotong royong)
 Peserta didik menganalisis pemecahan masalah
yang diberikan pada LKPD (P3 bernalar kritis)
Fase 3 Discovery
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Peserta didik menemukan solusi tentang
permasalahan yang telah diberikan (P3 bernalar
kritis)
 Peserta didik menganalisi sampel kasus terhadap
pelanggaran Perundang-undangan kesehatan (P3
kreatif)
 Guru dan peserta didik sepakat membuat jadwal
penelitian kasus-kasus pelanggaran terhadap
perundang-undangan kesehatan yang marak terjadi
Fase 4 Aplikasi
E= (Elaborasi pemahaman)
 Peserta didik membuat hasil pemetaan sampel kasus
pelanggaran perundang-undangan kesehatan dalam
sebuah tabel diagram yang dibuat
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek,
 Guru memantau realisasi perkembangan dan
membimbing jika mengalami kesulitan.
Fase 5 Komunikasi
K = (koneksi antar materi)
 Peserta didik mempresentasikan hasil penelitian
dengan menggunakan google meeting /zoom
 Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab
 Peserta didik menghubungkan konsep-konsep
tentang Perundang-undangan kesehatan (P3 bernalar
kritis)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep ketika ada permasalahan
A=(Aksi nyata) 45 menit
Penutup
 Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang
belum dipahami melalui forum
 Guru meminta peserta didik untuk mengaplikasikan
tentang Perundang-undangan kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang Perundang-undangan kesehatan
secara menyeluruh (P3 mandiri)
 Guru menutup dengan memberikan salam

Pertemuan 6

Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 15 menit
Orientasi
1.Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru
2.Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3.Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
membacakan daftar hadir
Apersepsi
4.Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
Tanaman obat
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung

Kegiatan Inti 210 menit


Fase 1 : Reflection
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan yaitu : Dapatkah kalian
mencontohkan tanaman obat yang bisa
meningkatkan nafsu makan?
E = (Eksplorasi Konsep )
 Peserta didik menggali konsep tentang dosis
untuk pasien dengan kondisi khusus dengan
mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok
akan berdiskusi tentang permasalahan dalam
LKPD 2 (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep Tanaman obat
D=(Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk
lebih memahami konsep Tanaman obat (P3
mandiri)

E = (Elaborasi Pemahaman)
• Guru membimbing peserta yang mengalami
kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K= (Koneksi Antar Materi Peserta didik 45 menit
bersama)
• Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang
belum dipahami melalui forum
• Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif
berupa quis tentang Tanaman obat
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang
ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
ASESMEN
a. Assesmen diagnosis : kuisioner bakat minat siswa
b. Assesmen formatif : penilaian sikap dan proyek
c. Assesmen sumatif : tes pilihan ganda
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi yang
telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang belum mencapai
batas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan siswa tersebut
belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau materi yang belum mencapai batas KKM
harus dianalisis serta dilaksanakan program pendalaman materi dan selanjutnya diadakan
program remedial atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan
dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan
pembelajaran yang belum dicapai siswa.
METODE
1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah
2. Mengerjakan soal-soal latihan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Mengumpulkan siswa yang remidi, untuk memperoleh tambahan pelajaran/ pengayaan
2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh siswa
3. Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan
5. Guru memeriksa hasil pekerjaan
6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya
7. Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas atau soal-
soal leb lanjut
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran
2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD
3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar teknologi dasar kefarmasian
undang-undang kesehatan; dan tanaman obat beserta fungsi empirisnya
4. Apa harapanmu?
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

Ringkasan Materi Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

A. BISNIS DAN TEKNOLOGI FARMASI


Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis
komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama
dalam hal kesehatan. Mereka dapat membuat obat generik atau obat bermerek.
Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi mengkaji ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang farmasi, mencakup berbagai aspek yang berhubungan dengan
produk farmasi mulai dari pencarian/penemuan, pengolahan dan pengembangan bahan
baku hingga menjadi sediaan farmasi yang siap digunakan.
B. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI FARMASI

Farmasi adalah salah satu bidang yang profesional di sektor kesehatan, seorang ahli
farmasi-lah yang memastikan keamanan produk-produk obat sebelum akhirnya produk
tersebut dipasarkan kepada masyarakat luas, bidang farmasi cenderung berorientasi ke
pelayanan masyarakat, uji kelayakan dan keamanan obat, serta penyediaan informasi
mengenai seluk-beluk mengenai obat.
Farmasi merupakan penerapan berbagai ilmu seperti kesehatan, kimia, fisika, serta biologi,
pekerjaan dibidang farmasi pun bisa dibilang rumit, mulai dari penelitian, pembuatan,
peracikan, penyediaan sediaan obat, pengujian, serta pelayanan informasi obat atau
berhubungan dengan layanan kepada pasien.
Kementerian Perindustrian terus mendorong berbagai jenis industri khususnya industri
farmasi nasional untuk menciptakan produk guna meningkatkan tumbuhnya inovasi produk
di sektor industri dan mendorong kemajuan industri di bidang farmasi. Farmasi berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi, serta kian memasuki revolusi industri.
mengakibatkan munculnya berbagai industri-industri obat, terkait teknologi pembuatan obat.
Industri yang di kembangkan seperti bioteknologi. Bioteknologi adalah dasar dari sekian
banyaknya bioterapi farmasi dalam era Revolusi industri . Teknologi bioteknologi ini lebih
banyak diterapkan untuk menggantikan berbagai bahan biologis yang dapat dipakai sebagai
terapi untuk berbagai jenis kondisi penyakit, terutama yang bersifat mematikan dan sulit
untuk disembuhkan.
Bioteknologi khususnya bioteknologi modern menggunakan mikroorganisme hasil
rekayasa genetik seperti Escherichia coli (E. coli), maupun sel mammae untuk memproduksi
golongan antibodi monoclonal, ragi untuk produksi senyawa biologi seperti antibiotika dan
insulin benntuk sintesis.

Bioteknologi khususnya bioteknologi modern


menggunakan mikroorganisme hasil rekayasa genetik
seperti Escherichia coli (E. coli), maupun sel mammae
untuk memproduksi golongan antibodi monoclonal,
ragi untuk produksi senyawa biologi seperti antibiotika
dan insulin benntuk sintesis.
Belakangan ini, bioteknologi farmasi mulai
menggunakan tanaman transgenik atau hewan
transgenik sebagai bahan pembuatan obat. aplikasi bioteknologi lainnya yang juga
menjanjikan adalah pengembangan bidang diagnostik secara molekuler. Hal ini mengarah ke
terapi personal dicocokkan pada genom pasien.
Seperti pada kasus wanita yang menderita kanker payudara dengan sel kanker yang dapat
diberikan obat Herceptin. Herceptin adalah obat pertama yang telah disetujui untuk
digunakan oleh pasien kanker payudara dengan tes diagnostik yang sesuai, yang dimana
pasien yang mempunyai ekspresi protein HER2, yang termasuk target bagi obat tersebut
untuk dapat bekerja.
Selain itu, adanya pemikiran masyarakat untuk kembali ke alam atau yang lebih sering
disebut back to nature membuka peluang bagi produk kosmetik dan jamu serta obat
berbahan alami seperti produk-produk spa yang berasal dari racikan seperti bedak lotong
(dari Makassar). Produk kecantikan ini cukup banyak diminati wisatawan mancanegara.
Dengan penguatan pemasaran dan promosi yang baik, diharapkan produk kosmetik lokal ke
depannya dapat bersaing dengan produk-produk kecantikan dari luar negeri.
Oleh karenanya, Kementerian perindustrian terus melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan daya saing industri tersebut dengan melaksanakan berbagai kebijakan dan
program yang memperkuat bidangnya. Seperti, dengan memasuki era dimana industri terus
berkembang seperti sekarang ini, perubahan ke arah teknologi digitalisasi yang diprediksi
akan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan mengoperasikan berbagai teknologi mulai dari proses
produksi dan penyaluran kepada konsumen, pastinya akan memberikan kesempatan baru
untuk dapat meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen
dan perubahan gaya hidup.
Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah memfokuskan pengembangan pendidikan D3
industri yang lebih memproriataskan keterampilan atau skill. Rancangan ini menggunakan
konsep keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dengan dunia industri
sehingga nantinya menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing hingga di
ajang internasional. Tak bisa dipungkiri produsen bahan baku obat sulit bersaing terlebih
terhadap produk-produk impor, penyebabnya sendiri dikarenakan bahan-baku yang
digunakan masih di impor dari luar negeri.

C. Profil pelaku healthpreneur bidang farmasi, peluang usaha, dan peluang kerja
di bidang teknologi farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan. Mahasiswa yang
mengambil jurusan farmasi pastinya akan dipersiapkan untuk menjadi peracik obat yang
handal. Setelah lulus dari jurusan farmasi, bisa melanjutkan pendidikan ke profesi apoteker
untuk bisa lanjut bekerja sebagai apoteker. Yang dipelajari di jurusan farmasi mencampur,
meracik, melakukan formulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis, dan
menciptakan obat yang memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Tidak hanya meracik, tapi
juga harus mengetahui bagaimana penggunaan obat-obatan tersebut secara aman.
Memasuki era digital saat ini tentunya persaingan kerja bakal semakin tinggi. Salah
satu prospek kerja di Indonesia yang cukup banyak pesaingnya adalah prospek kerja
farmasi. Bidang ilmu yang dipelajari adalah terkait dengan Anatomi Fisiologi Manusia,
Farmasi Fisika, Kimia Organik, Botani Farmasi, Farmasetika Dasar, Biokimia, Kimia Sintesis,
Kimia Analitik, Teknologi dan Formulasi Sediaan Semisolida dan Likuida serta Biologi Sel dan
Molekuler, dan masih banyak lagi bidang lainnya.
Apa saja Prospek kerja farmasi?

1. Farmasi Industri

Prospek kerja farmasi yang pertama adalah bekerja di bidang farmasi industri. Pekerjaan
yang satu ini cukup banyak diincar oleh banyak mahasiswa lulusan farmasi. Dimulai dari
proses pengabdian di bidang industri, kamu akan ditempatkan pada bagian research and
development (R&d) untuk menentukan formula, teknik pembuatan, dan menentukan
spesifikasi bahan-bahan baku yang akan digunakan dalam membuat obat.

2. Dunia pendidikan

Prospek kerja farmasi yang kedua adalah bisa bekerja di dunia pendidikan. Khususnya
buat kamu yang memiliki minat dalam bidang pendidikan, kamu juga bisa menjadi guru
atau dosen yang fokus di mata kuliah jurusan farmasi. Namun, untuk menjadi seorang
dosen, kamu harus menempuh pendidikan minimal S2 di bidang farmasi karena peluang
kerjamu sebagai dosen di bidang farmasi sangat dibutuhkan

3. Lembaga Pemerintah

Prospek kerja farmasi berikutnya adalah bisa bekerja di lembaga pemerintahan. Sebagai
mahasiswa lulusan farmasi, tentunya untuk bisa bekerja di lembaga resmi pemerintahan
khususnya yang mengurus pelegalan obat dan makanan disebut dengan BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan) adalah hal yang menjanjikan.

4. Pengusaha

Prospek kerja farmasi yang selanjutnya adalah menjadi seorang pengusaha. Siapa bilang
mahasiswa lulusan farmasi tidak bisa menjadi pengusaha? Kamu punya banyak
kesempatan untuk bisa membuka usaha apotek sekaligus menjadi apoteker di tempat
kamu sendiri.

Untuk membuka sebuah apotek, ada beberapa syarat khusus yang dibutuhkan,
misalnya: seperti surat permohonan izin usaha apotek, surat penugasan, surat sumpah
apoteker, surat izin farmasi, hingga surat notaris dan lain-lainnya. Ini bisa jadi
kesempatanmu membuka usaha bisnis.

5. Peneliti Farmasi

Menjadi seorang peneliti farmasi merupakan salah satu bagian dari prospek kerja
farmasi di Indonesia. Kalau kamu menjadi peneliti farmasi, penelitian yang bisa kamu
lakukan adalah misalnya melakukan penelitian terhadap potensi tanaman obat yang
hingga kini masih melimpah di Indonesia. Kamu juga bisa bekerja di bidang penelitian
pemerintah seperti di LIPI.

6. Bekerja di sektor swasta

Prospek kerja farmasi selanjutnya adalah bisa bekerja di sektor swasta. Ada berbagai
perusahaan swasta yang bisa bergerak di bidang farmasi tentunya dengan bekal ilmu
dan latar belakang pendidikan yang kamu miliki nanti.
Kamu bisa bergabung di berbagai divisi yang memang cocok dengan skill dan
kemampuanmu.

7. Rumah sakit, apotek, dan laboratorium klinik

Peluang atau prospek kerja farmasi berikutnya adalah bekerja di fasilitas kesehatan.
Bidang utama yang memberikan kesempatan besar bagi lulusan farmasi ada pada
bidang layanan kesehatan misalnya rumah sakit, apotek dan juga laboratorium klinik.

Untuk menjadi seorang apoteker profesional lulusan farmasi wajib mengambil


pendidikan profesi apoteker selama 2 semester dengan jangka waktu 1 tahun. Sertifikat
yang sudah dimiliki dapat dijadikan bekal untuk menjadi apoteker yang kemudian bisa
mendirikan apotek sendiri.

8. Farmasi Komunitas

Prospek kerja farmasi berikutnya adalah sebagai farmasi komunitas. Yang dimaksud
dengan farmasi komunitas yaitu farmasi yang memberikan pelayanan di sarana
kesehatan terdekat dengan komunitas masyarakat, seperti apotek, klinik, dan
puskesmas. Kamu bertugas memberikan pelayanan yang berkaitan dengan obat-obatan
dalam komunitas masyarakat tertentu. Kamu akan bekerja di fasilitas pelayanan publik
terdekat yang bisa diakses oleh komunitas tersebut.

9. Bagian Administrasi Pelayanan Obat

Prospek kerja farmasi selanjutnya adalah bisa bekerja sebagai bagian administrasi
pelayanan obat di instansi pemerintah. Sebagai mahasiswa lulusan farmasi pastinya
tidak hanya berurusan dengan obat-obatan saja, tapi, juga akan mengurus semua hal
tentang makanan, minuman, hingga kosmetik. Misalnya beberapa makanan yang
ternyata mengandung bahan kimia dan zat terlarang lain yang bisa diketahui oleh
ahlinya saja.

10. Penyuluh Kesehatan

Prospek kerja farmasi selanjutnya adalah menjadi penyuluh kesehatan. Sebagai


mahasiswa lulusan farmasi, kamu bisa menyediakan dan mengelola program pendidikan
kesehatan yang membantu individu, keluarga, dan komunitas dalam memaksimalkan
dan mempertahankan gaya hidup sehat. 

Kamu juga akan diminta untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sebelum melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi program yang dirancang untuk mendorong gaya hidup sehat,
kebijakan, dan lingkungan. 
Dapat berfungsi sebagai sumber daya untuk membantu individu, pekerja kesehatan
lainnya, atau masyarakat, dan dapat mengelola sumber daya fiskal untuk program
pendidikan kesehatan. DI Indonesia, penyuluh kesehatan masyarakat untuk pemerintah
merupakan pegawai negeri sipil yang berada di bawah Kementerian Kesehatan.

D. Teknologi dasar kefarmasian


Teknologi farmasi meliputi industri farmasi, parameter obat berkualitas, CPOB, dan
macam bentuk sediaan farmasi serta teknologi produksinya. Teknologi Farmasi mengkaji
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, mencakup berbagai aspek yang
berhubungan dengan produk farmasi mulai dari pencarian/penemuan, pengolahan dan
pengembangan bahan baku hingga menjadi sediaan farmasi yang siap digunakan.
E. Undang-Undang Kesehatan
Salah satu tujuan dari hukum, peraturan, deklarasi ataupun kode etik kesehatan adalah
untuk melindungi kepentingan pasien disamping mengembangkan kualitas profesi dokter
atau tenaga kesehatan.
1. Lingkup Hukum Kesehatan
Salah satu unsur terpenting dari perkembangan suatu negara adalah index kesehatan
warga negaranya yang baik, untuk itu setiap negara harus memiliki sistem pengaturan
pelaksanaan bidang kesehatan tersebut agar tujuan menyehatkan masyarakat tercapai.
Sistem pengaturan tersebut dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan
yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman yuridis dalam pemberian pelayanan
kesehatan kepada warga negara. Untuk itu pemahaman tentang hukum kesehatan
sangat penting tidak hanya bagi profesi tenaga kesehatan dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan tetapi juga bagi pihak akademisi dan praktisi hukum.
Pemahaman hukum kesehatan sangat penting untuk diketahui agar dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang telah buat oleh pihak tenaga
kesehatan dan apabila terdapat kesalahan dalam pelayanan kesehatan (malpraktek
medis) dapat diselesaikan dengan pengetahuan hukum kesehatan tersebut. Secara
terminologis, istilah Hukum Kesehatan sering disamakan dengan istilah Hukum
Kedokteran. Hal ini dikarenakan hal-hal yang dibahas dalam mata kuliah Hukum
Kesehatan di berbagai Fakultas Hukum di Indonesia pada umumnya hanya
memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan dunia kedokteran dan lebih
banyak membahas hal-hal yang berkaitan dengan Hukum Kedokteran atau Hukum
Medis. Padahal lingkup pembahasan Hukum Kesehatan lebih luas daripada Hukum
Kedokteran.
Bidang ilmu lain yang berkaitan erat dengan Hukum Kesehatan khususnya Hukum
Kedokteran adalah Kedokteran Kehakiman. Sering orang mencampuradukkan pengertian
antara Hukum Kedokteran dengan Kedokteran Kehakiman atau Kedokteran Forensik.
Oleh karena itu, secara terminologis, ketiga istilah tersebut dapat dibedakan sebagai
berikut :
 Hukum Kesehatan :
» Health Law (OrganisasiKesehatanDunia atau WHO)
» Gesuntheits recht (Jerman)
» Gezondheids recht (Belanda)
 Hukum Kedokteran :
» Medical Law (Inggris, AS)
» Droit Medical (Perancis, Belgia)
 Kedokteran Kehakiman;Kedokteran Forensik: Forensic Medicine
Jika dibandingkan lebih lanjut terlihat bahwa :
 Kedokteran Forensik (Forensic Medicine) atau Kedokteran Kehakiman
(Gerechtelijke Geneeskunde) merupakan suatu cabang ilmu Kedokteran (termasuk
disiplin medis) yang bertujuan untuk membantu proses peradilan, karena adanya
Visum et Repertum yang dibuat oleh dokter atau ahli forensik, yang digunakan
sebagai pengganti barang bukti dalam proses hukum(acara pidana) di pengadilan.
 Hukum Kesehatan (Health Law) meliputi juga Hukum
Kedokteran (Medical Law) yang obyeknya adalah Pemeliharaan Kesehatan ( Health
Care) secara luas, dan termasuk di dalam disiplin ilmu Hukum.
 Hukum Kedokteran atau Hukum Medis (Medical Law) :
» merupakan suatu cabang ilmu hukum yang menganut prinsip-prinsip hukum di
samping disiplin medis yang berfungsi untuk mengisi bidang-bidang tertentu yang
diperlukan oleh hukum medis;
» Obyeknya adalah pelayanan medis;
» Merupakan bagian dari Hukum Kesehatan yang meliputi ketentuan-ketentuan yang
berhubungan langsung dengan pelayanan medis;
» Merupakan Hukum Kesehatan dalam arti sempit;
» Dalam arti luas, Medical Law adalah segala hal yang dikaitkan dengan pelayanan
medis, baik dari perawat,bidan, dokter gigi, laboran, dan semua yang meliputi
ketentuan hukum di bidang medis;
» Dalam arti sempit, Medical Law adalah Artz recht yaitu meliputi ketentuan hukum
yang hanya berhubungan dengan profesi dokter saja (tidak dengan dokter gigi,
bidan, apoteker, dll).
Hukum Kesehatan tidak terdapat dalam suatu bentuk peraturan khusus, tetapi
tersebar pada berbagai peraturan dan perundang-undangan. Ada yang terletak di bidang
hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi, yang penerapan, penafsiran
serta penilaian terhadap faktanya adalah di bidang kesehatan atau pun medis.
Ruang lingkup Hukum Kesehatan meliputi antara lain :
 Hukum Kedokteran/Hukum Medis (Medical Law)
 Hukum Keperawatan (Nurse Law)
 Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)
 Hukum Pencemaran Lingkungan (Environmental Law)
 Hukum Limbah ( tentang Industri; Rumah Tangga; dsb.)
 Hukum Polusi (Polution Law tentang Bising; Asap; Debu; Bau; Gas yang
mengandung racun; dsb)
 Hukum Peralatan yang menggunakan X-Ray seperti Cobalt; Nuclear, dsb.
 Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Berbagai peraturan yang berkaitan langsung dengan hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan manusia.
2. Definisi Hukum Kesehatan
Berbagai pengertian atau definisi tentang Hukum Kesehatan dikemukakan para
ahli dan sarjana hukum. Definisi tersebut dikemukakan antara lain oleh :
 Prof. Dr. Rang :
“Hukum Kesehatan adalah seluruh aturan-aturan hukum dan hubungan-hubungan
kedudukan hukum yang angsung berkembang dengan atau yang menentukan
situasi kesehatan di dalam mana manusia berada”.
 Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH. :
“Ilmu Hukum Kedokteran meliputi peraturan-peraturan dan keputusan hukum
mengenai pengelolaan praktek kedokteran”.
 C.S.T. Kansil, SH. :
“Hukum Kesehatan ialah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam bidang
kesehatan yang mengatur pelayanan medik dan sarana medik. Kesehatan yang
dimaksud adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan
sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari cacat, penyakit dan kelemahan”.
 Prof. H.J.J. Leenen :
“Hukum Kesehatan meliputi semua ketentuan hukum yang langsung berhubungan
dengan pemeliharaan kesehatan dan penerapan dari hukum perdata, hukum pidana,
dan hukum adminstrasi dalam hubungan tersebut. Dan juga pedoman internasional,
hukum kebiasaan dan yurisprudensi yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan, hukum otonom, ilmu-ilmu dan literatur yang menjadi sumber hukum
kesehatan”.
Berdasarkan rumusan di atas, terkandung beberapa pengertian dalam pengertian
Hukum Kesehatan, yaitu :
1. Semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan bidang pemeliharaan
kesehatan (Health Care) mengandung arti bahwa :
a. Istilah ‘ketentuan’ lebih luas artinya daripada istilah peraturan hukum, karena
istilah ‘peraturan hukum’ umumnya tertulis.
b. Pengertian ‘ketentuan hukum’ termasuk pula ‘hukum tidak tertulis’. Misalnya :
- Imunisasi
- Pemberantasan dan Tata Cara Mengatasi Penyakit Menular.
2. Ketentuan yang tidak berhubungan dengan bidang pemeliharaan kesehatan tetapi
merupakan penerapan dari bidang hukum, antara lain :
a. Hukum Perdata, misalnya hubungan antara dokter dan pasien yang merupakan :
- hubungan medis
- hubungan hukum karena adanya kontrak dengan tujuan penyembuhan
(kontrak Terapeutik), misalnya berdasarkan Pasal 1320 BW menyatakan
bahwa syarat sahnya suatu persetujuan adalah : adanya kesepakatan antara
para pihak.
b. Hukum Pidana, dalam terjadi hal-hal seperti :
- Kelalaian yang mengakibatkan matinya seseorang (Pasal 359 KUHP)
- Kelalaian yang mengakibatkan luka berat atau cacat (Pasal 360 KUHP)
c. Hukum Administrasi, misalnya Izin Praktek yang dikeluarkan oleh Depkes yang
harus dimiliki oleh setiap dokter praktek, Rumah Sakit, apotik, dll.
3. Pedoman Internasional, Hukum Kebiasaan, Jurisprudensi yang berkaitan dengan
Pemeliharaan Kesehatan (Health Care).
4. Hukum Otonom, ilmu dan literatur yang menjadi sumber hukum.
3. Fungsi Hukum Kesehatan
Hukum mempunyai fungsi penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
hukum itu sendiri, yaitu melindungi, menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Sejalan dengan asas hukum, maka fungsi hukum pun ada tiga, yaitu :
1. Fungsi Manfaat;
2. Fungsi Keadilan;
3. Fungsi Kepastian hukum
Ketiga fungsi hukum ini pada prinsipnya adalah ingin memberikan ‘perlindungan’
dari aspek ‘hukumnya’ kepada setiap orang atau pihak, dalam berbagai bidang
kehidupannya. Dengan kata lain, yang ingin diberikan adalah ‘perlindungan hukum’ jika
timbul persoalan-persoalan hukum dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Di dalam dunia Pelayanan Kesehatan (Health Care), pada dasarnya terdapat dua
kelompok orang yang selalu menginginkan ‘adanya kepastian hukum’. Sebab dengan
adanya kepastian tersebut, maka orang-orang tersebut akan merasa ‘terlindungi’ secara
hukum. Kedua kelompok tersebut ialah :
1. Kelompok Penerima Layanan Kesehatan (Health Receiver), antara lain adalah :
pasien (orang sakit) dan orang-orang yang ingin memelihara atau meningkatkan
kesehatannya.
» Kepastian Hukumnya : antara lain, adanya ijazah dan Surat Izin Praktek Dokter.
» Perlindungan Hukumnya : adanya ketentuan hukum (Perdata) yang memberi
jaminan ganti rugi jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan.
2. Kelompok Pemberi Layanan Kesehatan (Health Providers) antara lain adalah para
medical providers yaitu dokter dan dokter gigi, serta paramedis atau tenaga
kesehatan yaitu perawat, bidan, apoteker, asisten apoteker, analis atau laboran, ahli
gizi, dan lain-lain.

F. Tanaman obat

Tanaman obat adalah tanaman yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan
pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan
serangga dan jamur.
Umumnya setiap bagian dari tumbuhan obat bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan
khasiatnya. Mulai dari daun, batang, buah, kulit, biji, akar, hingga umbi atau rimpangnya
yang kemudian dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti dimakan mentah-mentah, untuk
bumbu dapur, obat oles, hingga diracik menjadi jamu minum.

Teknik pengolahan tanaman obat terdiri dari sortasi, pencucian, penjemuran/


penirisan, pengirisan /perajangan, dan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai
produk/diversifikasi produk. Agar sari pati dan kandungan senyawa yang berkhasiat di dalam
tanaman bisa dimanfaatkan, bagian tumbuhan obat ini harus diolah terlebih dahulu. Ada
beberapa teknik mengolah tanaman obat, yaitu dengan cara merebus, menyeduh, dan
membuatnya sebagai serbuk. Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah & Cara
Racik, terbitan Trubus, disebutkan ketika merebus bahan herbal, pemakaian wadah penting
untuk diperhatikan. Wadah dari besi dan alumunium tidak disarankan karena racun yang
dikeluarkan bahan tersebut bisa mencemari ramuan yang sedang dibuat. Alat untuk merebus
yang dianjurkan adalah yang anti karat, tanah liat, kaca, atau email. Cara pengolahan kedua
adalah dengan cara menyeduh, yakni herba dicampur dengan air panas tanpa proses
pemasakan. Ini biasanya digunakan untuk konsumsi herba asal bunga, contohnya rosella
dan daun segar. Sementara itu untuk alasan kepraktisan, herbal bisa diolah menjadi bentuk
serbuk. Serbuk bisa dibuat dari murni tanaman tunggal atau campuran dari beberapa jenis
herbal. Menurut pakar naturopati Dr.Amarullah Siregar, pada dasarnya pemanfaatan herbal
bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. "Boleh dilalap mentah, dijus, direbus, atau
dibuat sup. Untuk mengurangi rasa pahit, bisa ditambah madu atau gula merah," paparnya.
Merebus adalah cara pemakaian herbal yang paling mudah. Menurut Amarullah, bila
bertujuan untuk menjaga kesehatan, rebusan sederhana boleh dikonsumsi dengan catatan
tidak adanya riwayat penyakit tertentu. "Racikan herbal sederhana tidak cukup lagi kalau
sudah ada kelemhan dalam tubuh, baik karena faktor genetik atau memang mengidap
penyakit tertentu," paparnya. Agar memberikan manfaat optimal, herbal yang dikonsumsi
sebaiknya sudah dalam bentuk ekstrak serta sudah terukur dosisnya. Salah memilih cara
olahan bisa menyebabkan tanaman herbal tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan
khasiatnya tidak terasa.
LAMPIRAN 2
a. LKPD 1

LEMBAR KERJA
PESERA DIDIK
Tema : Bisnis dan Teknologi farmasi
Kelas / Semester :X/1

Tujuan:
Peserta didik mampu memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang
teknologi farmasi;

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

A. Langkah Kegiatan
Fenomena

Industri farmasi sedang menghadapi kondisi moderate raised di mana permintaan


produk-produk farmasi yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 meningkat, di sisi
lain permintaan produk yang tidak berkaitan langsung dengan Covid-19 mengalami
penurunan. Lebih dari 90% bahan baku industri farmasi nasional masih bergantung pada
produk impor. Namun, saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong terwujudnya kemandirian dan
peningkatan daya saing industri farmasi dalam negeri. Di era pandemi Covid-19 ini
industri farmasi juga mengalami dampaknya. Bahan baku farmasi nasional sebagian besar
diimpor, baik dari China maupun India. Alhasil, saat pandemi melanda dunia dan
mengakibatkan kedua negara pemasok bahan baku tersebut harus menutup aksesnya
(lockdown), pasokan bahan baku farmasi nasional terhambat. Kondisi ini tentu
mengganggu proses bisnis perusahaan farmasi.

B. Merumuskan Masalah
Berdasarkan fakta di atas, hal apa yang dapat kamu tangkap dan uraikan dari kejadian di
atas?
Jawab:
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………
…………………………………………………………………………………..…………………………………
…………………………………………………………………………………..…………………………………

C. Melakukan Diskusi
Alat / Bahan :
 Alat : Alat tulis, laptop atau gajet untuk mengakses Artikel tentang “Revolusi
Industri Farmasi di Tengah Pandemi Covid-19”
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201022/257/1308478/revolusi-industri-farmasi-di-
tengah-pandemi-covid-19
 Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Revolusi Industri Farmasi di
Tengah Pandemi Covid-19"
 Bahan : Artikel tentang "Revolusi Industri Farmasi di Tengah Pandemi Covid-19"
D. Eksplorasi
Langkah-langkah kerja :
1. Baca dan pahami isi dari topik pembahasan dengan cermat.
2. Lakukan analisa dan catat point penting yang kalian tangkap dari topik pembahasan.
3. Buatlah uraian secara singkat padat dan jelas.
Uraian:

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan :
1. Bagaimanakah imbas akibat adanya pandemi Covid-19 terhadap revolusi industri
farmasi?
2. Kesalahan seperti apakah yang sering dilakukan industri farmasi sehingga menyebabkan
tidak mampu berkembang terutama saat adanya pandemi?
3. Hal apa sajakah yang kira-kira harus dilakukan baik oleh pemerintah maupun industri
farmasi agar mampu bertahan di tengah gangguan pasar akibat wabah Covid-19?
Jawaban:

…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……
Catatan :
 Hasil kerja siswa selalu dibawa dalam pertemuan berikutnya sebagai bahan diskusi
pembahasan.
 Selanjutnya hasil kerja siswa disusun dalam bentuk laporan dan dikumpulkan satu
minggu kemudian
b. LKPD 2

Tema : Undang-undang kesehatan


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat mengenal memahami undang-undang
kesehatan;

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

A. Klasisifikasikan zat berikut termasuk obat bebas, bebas terbatas atau obat
keras dengan memberi Tanda (√)
Nama obat Obat Obat bebas Obat Psikotropika Narkotika
bebas terbatas keras
Parasetamol
Ibuprofen
Ciprofloxacin
Simvastatin
OBH
Pentobarbital
Diazepam
Kodein
Petidin
Neozep
B. Uji Ketrampilan
Carilah informasi tentang contoh kasus dalam bidang kesehatan yang melanggar terhadap
hukum perundang-undangan: dan carilah tuntutan hukum(pasal UU) yang dapat
menjeratnya! Tulis dalam bentuk makalah! Sumber dapat kamu cari di internet atau buku.

C. Pertanyaan :
1. Menurut peraturan perundang-undangan, obat yang beredar di Indonesia di
golongkan menjadi 6, dari keenam golongan itu obat golongan apa saja yang boleh
di jual oleh Toko Obat Berizin?

2. Upaya untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh


penggunaan sediaan farmasi dan ALKES yang tidak tepat, termasuk tujuan dari?

3. Apa tujuan dari pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan?

c.
LKPD 3

Tema : Tanaman Obat


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat memahami tanaman obat beserta fungsi
empirisnya.

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

A. Uji Pengetahuan
Isilah tabel Tanaman obat, bagian tanaman dan fungsi empiris berikut ini
dengan baik dan benar!
Tanaman Bagian tanaman yang Fungsi empiris
obat dimanfaat untuk obat
Jahe
Kunyit
Salam
Sirih
Sereh
Pala
Tapak dara
Jambu biji
Pegagan
Ginseng
B. Uji Keterampilan
Carilah informasi tentang klasifikasi obat tradisional dan contohnya;
Tata cara pendaftaran izin edar Obat Tradisional (lokal)! Tulis dalam bentuk makalah!
Sumber dapat kamu cari di internet atau buku.
C. Pertanyaan:
1. Daun sereh mengandung minyak atsiri?
Jawab :

2. Ginseng berasal dari keluarga?


Jawab :

3. Nama simplisia akar tapak dara?


Jawab :
d. LKPD 4

Tema : Pembuatan Proyek Teknologi Farmasi


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat menciptakan alat penyulingan sederhana dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta bisa dikembangkan
di daerah masing-masing

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..
A. DASAR TEORI

Tahukah Anda alat


apakah ini?
Dimana biasanya Anda
menjumpai alat ini?

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. 
Destilasi sederhana / biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua
atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni.
B. TUGAS

Buatlah alat destilator sederhana dari bahan bekas pakai untuk


membuat senyawa murni!

Rancangan proyek meliputi:


 1. Alat dan Bahan
 2. Desain alat
 3. Uji Coba Alat
 4. Hasil uji coba dan analisisnya

3.
LAMPIRAN 3

GLOSARIUM

 Farmasi adalah salah satu bidang yang profesional di sektor kesehatan, seorang
ahli farmasi-lah yang memastikan keamanan produk-produk obat sebelum akhirnya
produk tersebut dipasarkan kepada masyarakat luas, bidang farmasi cenderung
berorientasi ke pelayanan masyarakat, uji kelayakan dan keamanan obat, serta
penyediaan informasi mengenai seluk-beluk mengenai obat.

 Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.

 Tanaman herbal adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui


berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk
mencegah, menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga
mencegah serangan serangga dan jamur.

 Sortasi pada hasil pertanian adalah beberapa kegiatan yang dilakukan untuk
memisahkan hasil pertanian yang baik atau yang tidak memenuhi standard dan
memisahkan benda lain yang tidak diharapkan(batu kerikil atau benda asing
lainnya).
LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA

Hendrik,2018. Dasar-dasar Kefarmasian untuk SMK/MAK Kesehatan-Jurusan Farmasi. Jakarta :Pilar

Utama Mandiri

Dasar-dasar kefarmasian X, , Jakarta :Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tim Penyusun Buku SMK Kesehatan Indonesia, Buku Pendamping Siswa Dasar-Dasar Kefarmasian untuk

SMK/MAK Kesehatan-Program Keahlian Farmasi, Jilid 1. Surakarta: PERSEMKI

Syamsuni,H.A.2007. ILMU RESEP. Jakarta: EGC

Syamsuni. 2005. Farmasetika Dsar dan hitungan Farmasi. Jakarta: Buku Kedokteran

Dirjen POM. 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta

https://smkbanisaleh.sch.id/2020/04/08/perkembangan-teknologi-farmasi-dalam-era-
revolusi-industri/

https://www.gokampus.com/blog/simak-10-prospek-kerja-farmasi-di-indonesia

http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/303/1/LAYOUT%20%20PENGANTAR
%20HUKUM%20KESEHATAN.pdf

https://sains.kompas.com/read/2010/05/20/16444280/~Kesehatan~Alteratif

https://ekonomi.bisnis.com/read/20201022/257/1308478/revolusi-industri-farmasi-di-
tengah-pandemi-covid-19
TEKNIK PENILAIAN DAN BENTUK INSTRUMEN

Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Penilaian

Lembar pengamatan sikap selama


Penilaian sikap Observasi kegiatan pembelajaran

Penilaian pengetahuan Tes Tulis Soal pilihan ganda

a. Lembar pengamatan
Penilaian Observasi penyusunan laporan diskusi
ketrampilan/performa b. Lembar pengamatan kegiatan
presentasi kelompok

1. INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP


a. Lembar penilaian sikap pada kegiatan pada kegiatan diskusi kelompok
Nama Aspek pengamatan Skor
No siswa Bernalarkritis Mandiri Kreatif Bergotongroyong Total Nilai

Nilai Akhir = Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi

kelompok

Aspek
Indikator
Pengamatan
1. Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi kelompok
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas kelompok
Bergotongroyong 3. Bersedia membantu anggota kelompok lain yang mengalami
kesulitan
4. Menghargai hasil kerja anggota kelompok
1. Mengemukakan ide/pendapatnya benar
2. Menyampaikan pendapatnya secara sistematik
Bernalarkritis
3. Sopan dalam menyampaikan pendapat
4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik

1. Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang belum dipahami


2. Cepat merespon instruksi guru
Mandiri
3. Aktif dalam memberikan tangapan
4. Berperan aktif dalam diksusi kelompok
1. Membuat slide presentasi dengan sederhana dan menarik
2. Power point dilengkapi dengan gambar/ animasi yang menarik
Kreatif dan sesuai dengan materi
3. Membuat laporan dengan detail dan berbeda
4. Mampu mengemukakan ide yang konstektual

Keterangan Skor:
4 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikatoryang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG
2. INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN
a. Lembar Pengamatan Penyusunan Makalah
Tugas : Menyusun makalah/laporan tentang ide/gagasan tentang energi alternatif
sebagai solusi untuk keterbatasan sumber daya energi di Indonesia.
Penilaian Total Nilai
No 1 2 3 4 Skor akhir
1. Sistematika makalah
Kelengkapan
2.
makalah
Kesesuian konsep
3.
ide makalah

Nilai Akhir =

b. Rubrik penilaian ketrampilan menyusun makalah


Kategori
Aspek
1 2 3 4

Makalah dibuat Makalah dibuat Makalah dibuat


Makalah dibuat
Sistematika dengan dengan dengan
dengan
makalah sistematika yang kurang benar benar tetapi kurang
sistematika yang
salah dan kurang jelas jelas

Kelengkapan Makalah Makalah Makalah Makalah dibuat


makalah dibuat tidak dibuat tanpa dibuat tanpa lengkap
lengkap kesimpulan kesimpulan
dan daftar
pustaka
Kebenaran Konsep atau Konsep atau Konsep atau Konsep atau ide
konsep ide yang ide yang ide yang yang dipaparkan
dipaparkan dipaparkan dipaparkan benar dan tepat
tidak tepat kurang tepat sesuai teori sesuai teori
tetapi kurang
jelas

c.
d. Lembar pengamatan kegiatan presentasi kelompok
Kelengkapa
Kemampuan Skor Nilai
n Format presentasi Total Akhir
No. Nama Kelompok materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Nilai Akhir =

e. Rubrik penilaian kegiatan presentasi kelompok


Aspek Pengamatan Indikator
1. Power point terdiri dari judul, isi materi dan daftar pustaka
2. Isi materi menjawab semua soal yang diberikan
Kelengkapan materi 3. Materi disusun secara sistematis
4. Dilengkapi dengan gambar/data yang mendukung

1. Materi di buat dalam bentuk slide power point


Penulisan materi 2. Setiap slide terbaca dengan jelas

3. Isi materi dibuat singkat dan jelas


4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Kemampuan 1. Materi disampaikan dengan penuh percaya diri
presentasi 2. Semua anggota kelompok menguasai materi yang disampaikan
3. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam kegiatan
presentasi
4. Dapat mengatur waktu presentasi dengan baik

Keterangan Skor:
2 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat
Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL DISKUSI
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

Aspek Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat
percobaan dalam percobaan percobaan pengukuran percobaan pengukuran dalam percobaan
pengukuran pengukuran namun kurang aktif secara aktif tetapi menutup pengukuran secaraaktif
diri untuk diskusi dan terbuka untuk
diskusi
Proses Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikanhasil mempresentasikan hasil
percobaan percobaan namun dengan percobaan dengan sikap percobaan n dengan
sikap yang kurang baik yang baik namun tidak sikap yang baik dan
mampu mampu
berdiskusi berdiskusi
Hasil penyusunan Peserta didiktidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
laporan menyusun laporan mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
percobaan percobaan permasalahan dan kurang permasalahan tetapi tidak permasalahan dan
mampu menyusun laporan mampu menyusun laporan menyusun laporan
percobaan dengan baik percobaan dengan baikatau percobaan dengan baik
sebaliknya

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI

Siswa melakukan pengukuran sederhana didampingi guru

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai