PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Mata kuliah ini menjelaskan tentang insecta (serangga) yang menjadi parasit
bagi manusia.
RELEVANSI
TUJUAN INSTRUKSIOAL
PETUJUK BELAJAR
Metode praktikum ini menggunakan model presentasi, diskusi, dan
praktek langsung.
Kegiatan Belajar:
1
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
JUDUL
120 Menit
PENDAHULUAN
3
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
4
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
mati dalam waktu 24-48 jam tanpa makan darah. Kutu kemaluan ditularkan
dari orang ke orang yang paling sering-melalui kontak seksual, meskipun
fomites (tempat tidur, pakaian) mungkin memainkan peran kecil dalam
transmisi mereka (CDC, 2013).
Phthirus pubis berbentuk pipih dorsoventral, bilateral simetris, tidak
bersayap. Bentuk mulut tipe menusuk dan menghisap. Mempunyai spirakel di
bagian dorso ventral. Ada yang berpleural plate ada yang tidak.
Metamorfosis tidak lengkap, terjadi perubahan dari telur, nimfa, akhirnya
menjadi dewasa.
Kepala Phthirus pubis terdapat clupeus, frons, letaknya antara antena
dan mata, sepasang mata faset (jelas terlihat), sepasang antena yang
bersegmen empat buah dan haustellum, terdapat labrum, epifaring, dan
prestomal teeth.
Thorax pada Phthirus 1 pasang scpirakel dan 3 pasang kaki kuat
dengan claw (cakar). Segmen thorax tidak terlihat jelas pada Phthirus, terdiri
atas prothorax, mesothorax dan metathorax. Kaki terdiri atas: coxa,
trochanter, femur, tibia tumb, tarsus, tarsal claw (kuku).
Abdomen Phthirus pada tiap segmen terdapat pleural plate, di bagian dorso
lateral terdapat abdominal spirakel dan tranverse band. Segmen abdominal
ada 9 buah. Pada hewan jantan segmen terakhir ada adeagus dan bentuknya
asimetris, sedangkan pada betina terdapat gonopodia, simetris. Segmen ke
3-5 bersatu dan pada segmen tersebut terdapat 3 pasang spirakel yang
bersatu dalam satu segmen. Pada segmen ke 6-8 hanya terdapat 1 pasang
spirakel saja pada tiap segmen. Pada segmen ke 1 dan 2 menghilang.
Segmen ke 9 yaitu alat kelamin (Natadisastra, 2009).
5
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
6
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
METODE
Identifikasi Mikroskopis menggunakan preparat awetan
TUJUAN
7
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
PRINSIP
1. Mikroskop
2. Preparat awetan
PENGAMATA
N
8
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
Simpulan:
9
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
10
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
Simpulan:
11
MODUL PRAKTEK PARASITOLOGI 3
DAFTAR PUSTAKA
CDC (Centers for Disease Control and Prevention). 2013. Bed Bugs, Cimex
hemipterus. http://www.cdc.gov/dpdx/bedbugs/index.html
Lehane MJ. 2005. The Biology of Blood Sucking in Insects. 2 nd edition. Cambridge
University Press. New York.
Natadisastra, D., Agoes, R. 2009. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau Dari Organ
Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC.
Robinson, W., H. 2005. Urban Insects and Arachnids: A Handbook of Urban
Entomology. Cambridge: University Press.
12