Anda di halaman 1dari 2

Pewarnaan Giemsa

Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling bagus dan sering digunakan
untuk mengidentifikasi parasit yang ada di dalam darah ( blood-borne parasite ). ( Ronald dan
Richard , 2004 ) giemsa merupakan campuran antara larutan metilen blue dengan larutan eosin,
bila sediaan darah diwarnai dengan larutan tersebut, maka akan terlihat eritrosit berwarna merah
muda, inti leukosit menjadi lembayung tua, sitoplasma parasit malaria menjadi biru, inti parasit
berwarna merah, dan butir kromatin parasit menjadi merah-karmin (Cabogun, 2016).

Pewarnaan Giemsa disebut juga pewarnaan Romanowski. Metode pewarnaan ini banyak
digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel darah, sel-sel lien, sel-sel sumsum dan juga
untuk mengidentifikasi parasit-parasit darah misal Tripanosoma, Plasmodia dan lain-lain dari
golongan protozoa. (Maskoeri, 2008).Zat warna yang digunakan dalam metode Romanovsky
adalah Giemsa yang sebelumnya telah diencerkan dengan aquades. Semakin lama pewarnaan
yang dilakukan maka intensitasnya menjadi semakin tua. Preparat apus yang yang telah selesai
dibuat kemudian diamati dibawah mikroskop dengan 8 perbesaran 100x. Gambar yang didapat
dalam hasil menunjukan sel-sel butir darah baik eritrosit, leukosit, trombosit, atau jenis parasit
yang lain (Maskoeri, 2008).

Pedoman pemakaian Giemsa

1. Giemsa stock baru boleh diencerkan dengan aquadest, air buffer atau air sesaat akan
digunakan agar diperoleh efek pewarnaan yang optimal.

2. Encerkan gimesa sebanyak yang dibutuhkan, sebab bila berlebihan terpaksa harus dibuwang.

3. Untuk mengambil stock giemsa dari botolnya, gunakan pipet khusus agar stock giemsa tidak
tercemari.

4. Methanol dapat menarik air dari udara, sebab itu stock giemsa harus ditutup rapat dan tidak
bboleh sering dibuka .

5. Tolak ukur sebagai dasar perhitungan : a. 1cc = 20 tetes b. Seluruh permukaan kaca sediaan
dapat ditutupi cairan sebanyak 1 cc c. Berdasarkan tolak ukur ini dapat dihitung banyaknya
giemsa encer yang harus digunakan sesuai dengan kebutuhan terutama bila melakukan
pewarnaan.

6. Takaran pewarnaan, Untuk melakukan pewarnaan individu pada stock giemsa 1 tetes dapat
ditambah dengan pengencer sepuluh tetes lama pewarnaan 15 – 20 menit ( giemsa 10 % ) atau
stock giemsa 1 tetes ditambah pengencer 1 cc ( 20 tetes ) dengan lama pewarnaan 45 – 60 menit
( giemsa 20 % ) .

7. Gunakan air pengencer yang mempunyai pH 6.8 – 7.2 ( paling ideal dengan pH 7.2). ( Depkes
RI, 1993 ).

Menguji mutu giemsa

Apakah stock giemsa yang akan digunakan masih baik, perlu diadakan pengujian. Ada 2 cara
menguji mutu Giemsa :

1. Dilakukan pewarnaan sel darah 1- 2 sel darah lalu diperiksa mikroskop. Jika hasilnya dengan
kriteria yang ada, berarti giemsa dan air pengencernya masih baik. Pengujian seperti ini perlu
dilakukan setiap kali akan melakukan pewarnaan.

2. Dilakukan tes menggunakan kertas saring dan metil alkohol a. Meletakkan kertas saring di
atas gelas supaya bagian tengah kertas saring tidak tersentuh apapun. b. Meneteskan 1 – 2 stock
giemsa pada kertas saring, menunggu sampai meresap dan melebar, kemudian meneteskan 3 – 5
tetes metil alkohol absolute dipertengahan bulatan giemsa satu persatu dengan jarak waktu
beberapa detik, sampai garis tengah giemsa menjadi 5 – 7 cm maka akan berbentuk bulatan biru
( metilen blue ) di tengah, lingkaran cincin ungu ( metilen azure ) berada di luarnya, serta
lingkaran tipis warna merah ( eosin ) dipinggir sekali. Jika warna ungu atau merah tidak
terbentuk berarti giemsa sudah rusak dan tidak boleh dipakai lagi. ( Depkes RI, 1993 ).

Daftar pustaka

Rony.P.Jurnal Riset Kesehatan. Studi Perbandingan Jumblah Parasit Malaria


Menggunakan Variasi Waktu Pewarnaan Pada Konsentrasi Giemsa 3 % Di Laboratorium
RSUD Dr. H. Chasan Boesoerie Ternate. Poltekkes Kemenkes Ternate.2017

Harsono, Arif.Gambaran Morfologi Spermatozoa Pada Pengecatan Giemsa Dengan


Larutan Pengencer NaCl 1%.Universitas Muhammadiyah Semarang.2018

Anda mungkin juga menyukai