NO
PESERTA : ...................................
LEMBAR KERJA PRAKTIK KEJURUAN
BUATLAH JURNAL DAN SEDIAAN DARI RESEP PADA LEMBAR SOAL (TERLAMPIR)
1. Resep
2. Kelengkapan Resep
Lengkap
3. Keterangan (resep standar, buku referensi, isi zat aktif, keterangan dosis, OTT, Usul perbaikan dll)
Contoh:
Nama Sediaan ( Referensi…… )
Isi Zat Aktif .... varian dosis.....
Dosis Pemakaian / Dosis Lazim sesuai Usia pasien
4. Monografi (Kelarutan )
Sesuai referensi …..
Golongan terkeras.
6. Perhitungan dosis :
1. DM Theophyllin Pemakaian
1x : rumus young / dilling x referensi 1x : sesuai resep
1hr : rumus young / dilling x referensi 1hr : sesuai resep
Prosentase :
1x : pemakaian 1x /DM sekali x 100 % = …….. % < 100 %
1hr : pemakaian 1hr /DM 1 hr x 100 % = ……… % < 100 %
DL ………………….. Pemakaian
1x : rumus young / dilling x referensi 1x : sesuai resep
1hr : rumus young / dilling x referensi 1hr : sesuai resep
Tanpa prosentase
Karena pemakaian ….. kurang dari DM dan pemakaian ……. sesuai dengan DL maka resep dapat
dikerjakan, dan peracikannya tidak perlu ditimbang satu persatu karena prosentase pemakaian dengan DM
kurang dari 80 %.
8. Pembuatan/ Prosedur
1. Urutan pembuatan…
2.
3.
4.
5.
Label :-
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
DAERAH JAWA TENGAH
Sekretariat : Gedung Organisasi Profesi Kesehatan / Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Jl. Karanganyar Gunung I/ 4 Semarang, HP. 081228115758, 08122919646
Email : pafijateng0914@gmail.com
1. SEDIAAN PULVERES
BUATLAH JURNAL DAN SEDIAAN DARI RESEP PADA LEMBAR SOAL (TERLAMPIR)
1. Resep
Pro : Bejo 4 th
1. Kelengkapan Resep
Dalam resep kurang subscription maka lapor mohon dilengkapi.
Dalam resep terdapat sediaan narkotika maka Pulv Doveri diberi garis bawah merah dan alamat pasien
ditanyakan
2. Keterangan (resep standar, buku referensi, isi zat aktif, keterangan dosis, OTT, Usul
perbaikan dll)
Tanda Cito
Berarti resep dikerjakan pertama, dengan melihat prescriptio dalam resep bahwa resep dari hari
dan tanggal yang sama dengan dengan pembuatan resep.
(Narkotika berarti untuk kota yang sama)
3. Monografi (Kelarutan )
-
Kesimpulan :
Kesimpulan : : Pulveres yang mengandung Opii Pulvis Compositus dan Paracetamolum termasuk obat
narkotika
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
DAERAH JAWA TENGAH
Sekretariat : Gedung Organisasi Profesi Kesehatan / Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Jl. Karanganyar Gunung I/ 4 Semarang, HP. 081228115758, 08122919646
Email : pafijateng0914@gmail.com
5. Perhitungan dosis :
DM Opii Pulvis Compositus ( FI ed III ) Pemakaian
4
1x = x 1500 mg = 375 mg 1x = 150 mg < DM
4 12
4
1hr = x 5000 = 1250 mg 1hr = 600 mg < DM
4 12
Prosentase pemakaian per DM
150mg
1x = x100% = 40 % <100 %
375mg
600mg
1hr = x 100 % = 48 % < 100 %
1250mg
DL Sanmol Pemakaian
4
1x = x 1 – 2 tb = ¼ - ½ tab 1x = ½ tb sesuai DL
4 12
4
1hr = x ¼ - ½ tb = ¾ - 2 tab 1hr = 2 tb sesuai DL
4 12
Karena pemakaian Pulv Doveri / Opii Pulvis Compositus kurang dari DM dan pemakaian Sanmol sesuai
dengan DL maka resep dapat dikerjakan, dan peracikannya tidak perlu ditimbang satu persatu karena
prosentase pemakaian dengan DM kurang dari 80 %.
7. Pembuatan/ Prosedur
1. Mortir diletakkan diatas meja praktik dialasi dengan lap pada waktu menggerus bahan obat.
2. Bila akan meletakkan stamper, letakkan selalu disebelah kanan dan dialasi dengan kertas, kepala
stamper harus mengarah kepada kita.Lapisilah mortir dengan sedikit bahan tambahan terlebih dahulu.
3. Dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit. bahan obat yang kasar dihaluskan terlebih dahulu
4. Maka ambil Sacharin Na 1 tab, gerus halus
5. Ambil Sanmol 5 tab, gerus halus, keluarkan, sisakan sedikit dalam mortir ( IMO hal 36 )
6. Timbang Opii Pulvis Compositus 1, 5 g, masukkan mortier, gerus halus
7. Masukan campuran serbuk Sanmol sedikit demi sedikit aduk ad homogen
8. Setelah serbuk menjadi halus, keluarkanlah serbuk tersebut dengan cara mengambil dengan
menggunakan mika dari mortir, hingga seluruh serbuk keluar, dan mortir tampak bersih,
9. Ambilah kertas perkamen yang bersih. Lipatlah bagian atas dari kertas perkamen ± 1 cm.
10. Lipatlah bagian lain dari kertas perkamen hinggaujung bagian kertas perkamen tersebuttepat berada
dibagian lain dalam lipatan pertama.
11. Buatlah bungkusan dengan cara melipat- lipat sehingga ujung kertas perkamen yang satu dapat masuk
pada bagian ujung kertas lainnya. Samakan besarnnya bungkusan agar kelihatan rapih
12. Usahakan besarnya bungkusan tidak memberikan kesan terlalu kecil atau terlalu besar.
13. Setelah serbuk menjadi halus, keluarkanlah serbuk tersebut dengan cara mengambil dengan
menggunakan mika dari mortir, hingga seluruh serbuk keluar, dan mortar tampak bersih, tampunglah
dengan kertas perkamen. Bagilah serbuk keatas10 perkamen yang sudah tersusun rapi
14. Mulailah dari kertas perkamen yang berada pada posisi barisan atas dan paling kiri, dilanjutkan
kearah kanan, menyusul pada baris berikutnya juga dimulai dari bagian kiri.
15. Perhatikan dengan cermat agar pembagian serbuk sama banyak.
16. Mulailah membungkus serbuk dari posisi paling bawah dan paling kanan.
17. Setelah semua serbuk terbungkus, susunlah dengan rapi, sama tinggi dan menghadap arah yang sama.
18. Kemasan pot yang ada, maka serbuk ditata dalam posisi lipatan kertas menghadap kearah yang sama,
dibuat rapi panjangnya kurang lebih sama dan tidak besar pada salah satu sisi kertas serbuk, etiket
dan label yang tertempel diletakkan di dalam pot. Beri etiket putih dengan label ulang.
Penyerahan/ Etiket & Label
Wadah : pot / plastik klip
Etiket : Putih
Pro/ Nama pasien : Bejo
Signa : 4 kali sehari 1 bungkus, sesudah makan