Judul Indikator
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu
Tujuan Indikator
Definisi Operasional
Jenis Indikator
Satuan Pengukuran
Numerator (Pembilang)
Denominator (Penyebut)
Target Pencapaian
Kriteria
Formula
100%
Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Instrumen Pengambilan Data
Besar Sampel
Cara Pengambilan Sampel
Periode Pengumpulan Data
Penyajian Data
Periode Analisis dan Pelaporan
Data
Penanggung Jawab
KETERANGAN PENGISIAN PROFIL MUTU
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili
populasi. Besar sampel disesuaikan dengan kaidah-
kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk
mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan
sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum ada 2 cara:
1. Probability Sampling
2. Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan
pengumpulan data, contohnya setiap bulan
Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
Periode Analisis dan Pelaporan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan
Data analisis dan melaporkan data, contohnya setiap bulan,
setiap triwulan
Penanggung Jawab Petugas yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam
monitoring dan pelaporan indikator mutu
CONTOH PENGISIAN PROFIL MUTU
Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Dasar Pemikiran 1.Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Keselamatan Pasien.
2.Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
3.Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan wabah atau kedaruratan kesehatan
masyarakat.
4.Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan
kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan
WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Indikator Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan
petugas dan pasien/pengguna layanan dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi Operasional 1.Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila
tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh,
atau menggunakan alkohol (alcohol-based
handrubs) dengan kandungan alkohol 60-80%
bila tangan tidak tampak kotor.
2.Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan
langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi
WHO.
3.Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan
dilakukan pada saat pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk mencegah penularan
mikroba melalui tangan.
4.Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan
terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu
sebelum menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu
kebersihan tangan yang dilakukan sebelum
melakukan tindakan steril atau aseptik,
seperti: pemasangan intra vena kateter
(infus), perawatan luka, pemasangan kateter
urin, suctioning, pemberian suntikan dan lain-
lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien seperti muntah, darah, nanah, urin,
feces, kateter urine, setelah melepas sarung
tangan dan setelah melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan
pasien yaitu melakukan kebersihan tangan
setelah tangan petugas menyentuh
permukaan, sarana prasarana, dan alat
kesehatan yang ada di lingkungan
pasien,seperti: menyentuh tempat tidur
pasien, linen yang terpasang di tempat tidur,