DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AIR HITAM
Jl. Lintas Pauh – Bukit Suban
Km. 25 Desa Jernih Kec. Air Hitam Kab. Sarolangun
Kode Pos : 37491
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Formula Jumlah Tindakan kebersihan tangan
Jumlah Total Peluang kebersihan tangan yang x 100%
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil Observasi
Instumen Formulir Kepatuhan kebersihan tangan
Pengambilan
Data
Besar Sampel Total sampel
Cara Probability Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Grafik, Tabel
Periode Analisis Bulanan,Triwulan,Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Tim PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi)
Jawab
Judul
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Indikator
Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
Pemikiran tentang Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Fasillitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2020
Dimensi Mutu Keselamatan, berorientasi pada pasien
Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam
menggunakan APD
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan
dengan cara mengurangi risiko infeksi
Definisi 1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang
Operasional dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat,
partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit.
2. Kepatuhan Penggunanan APD adalah kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD dengan tepat sesuai
dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena
atau terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan
infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi
(kontak, droplet dan airbone).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian
terhadap petugas dalam menggunakan APD sesuai
indikasi dengan tepat saat memberikan pelayanan
kesehatan pada periode observasi.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai
(Pembilang) indikasi dalam periode observasi
Denumerator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan
(Penyebut) APD dalam periode observasi
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Formula Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD
x 100%
sesuai indikasi dalam periode observasi
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil Observasi
Instumen Formulir observasi Kepatuhan Penggunaan APD
Pengambilan
Data
Besar Sampel Total sampel
Cara Probability Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Grafik, Tabel
Periode Analisis Bulanan, Triwulan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Tim PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi)
Jawab
Judul
Kepatuhan Identifikasi Pasien
Indikator
Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
Pemikiran tentang Rekam Medis.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan, Berorientasi pada pasien
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam
melaksanakan identifikasi pasien pada proses pelayanan
Definisi 1. Identifikasi Pasien secara benar adalah proses
Operasional identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penanda identitas seperti :
nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK
sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas.
2. Identifikasi dilakukan sevara visual (melihat) dan atau
verbal (lisan).
3. Identifikasi dilakukan secara benar setiap tindakan
intervensi pasien seperti :
a. Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian
cairan intravena
b. Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan.
c. Prosedur diagnostik : pengambilan sampel
Jenis Indikator Output
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
(Pembilang) secara benar
Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
(Penyebut) observasi
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
kepada pasien
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Formula Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan
identifikasi secara benar x 100%
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
dalam periode observasi
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil Observasi
Instumen Formulir observasi Kepatuhan Identifikasi Pasien
Pengambilan
Data
Besar Sampel Total sampel
Cara Probability Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Harian
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Grafik, Tabel
Periode Analisis Bulanan, Triwulan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Koordinator unit pelayanan
Jawab
Kriteria Ekslusi :
1. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan TB
09 dan hasil pengobatan pasien pindahan dengan
TB10
2. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau
bulan ke 6
3. Pasien meninggal sebelum berakhir masa pengobatan
Formula Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di
wilayah kerja puskesmas x 100%
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada
tahun berjalan di wilayah kerja puskesmas
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Formulir TB
Instumen Formulir TB
Pengambilan
Data
Besar Sampel Total sampel
Cara Probability Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Grafik, Tabel
Periode Analisis Bulanan, Triwulan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Penanggung Jawab Program TB
Jawab
5. Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar
6. Kepuasan Pasien
Judul
Kepuasan Pasien
Indikator
Dasar 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
Pemikiran 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Dimensi Mutu Keselamatan, berorientasi pada pasien
Tujuan Untuk mengukur tingkat kepuasan pasien puskesmas
sebagai dasar peningkatan mutu penyelenggaraan
pelayanan puskesmas
Definisi 1. Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian
Operasional pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan terhadap pelayanan
2. Responden adalah pasien yang pada saat survey sedang
berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah
menerima pelayanan.
3. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan
sampel dari Krejcie and Morgan
4. Survei kepuasan pasien adalah kegiatan pengukuran
secara komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan kepada pasien
5. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang
terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai
variabel penyusunan survei kepuasan untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan
6. Unsur survei kepuasan pasien meliputi :
a. Persyaratan
b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur
c. Waktu Penyelesaian
d. Biaya/Tarif
e. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
f. Kompetensi Pelaksana
g. Perilaku Pelaksana
h. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
i. Sarana dan Prasarana
7. Indeks Kepuasan adalah hasil pengukuran dari
kegiatan survei kepuasan berupa angka.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Indeks
Pengukuran
Numerator Responden/pasien yang disurvei di lokasi pelayanan atau
(Pembilang) yang pernah menerima pelayanan dalam total populasi
Denumerator Semua pasien yang dilayani
(Penyebut)
Target ≥76,61%
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi :
Seluruh pasien
Kriteria Ekslusi :
Pasien yang tidak kompeten mengisi kusioner dan/ tidak
ada keluarga yang mendampingi
Formula Total nilai persepsi seluruh responden
Total unsur yang terisi dari seluruh responden x 25
Metode Survei
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil survey
Instumen Kuisioner survey
Pengambilan
Data
Besar Sampel Sesuai tabel Sampel Krejcie and Morgan
Cara Stratified Random Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Semesteran
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Grafik, Tabel
Periode Analisis Semester, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Petugas Poli Kartu
Jawab
II. KAMUS INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS
Judul
Kepatuhan Petugas Melakukan Pemilahan Sampah
Indikator
Dasar Penyedia layanan kesehatan salah satunya puskesmas
Pemikiran dalam pelaksanaan aktifitasnya menghasilkan
Sampah/limbah dengan berbagai karakteristik dan potensi
bahaya apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan benar.
Bukan hanya dapat mengganggu kenyamanan dan estetika
saja, melainkan juga dapat berpotensi terjadinya infeksi
nosokomial dan gangguan kesehatan lainnya baik bagi
petugas sendiri, bagi orang yang berada di sekitarnya yaitu
pasien dan pengunjung, bahkan masyarakat sekitar.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur Kepatuhan pemberi layanan kesehatan dalam
pemilahan Sampah/Limbah di puskesmas goarie sebagai
dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan
agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi Pemilahan Sampah/Limbah adalah bagian dari kegiatan
Operasional penyehatan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari Sampah/Limbah
kesehatan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah unit layanan yang patuh dalam pemilahan
(Pembilang) sampah pada hari berjalan.
Denumerator Jumlah unit layanan yang diamati/survey
(Penyebut)
Target 90 %
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi :
Seluruh unit layanan yang melaksanakan pelayanan klinis
yang terdapat sampah medis dan non medis
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Formula
Jumlah unit layanan yang patuh dalam
pemilahan Sampah pada hari berjalan X 100 %
Jumlah unit layanan yang diamati/survey
5. Pelayanan Farmasi
a. Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat
Judul Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat
Indikator
Dasar PERMENKES No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pemikiran Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, dalam Bab V
Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kenyamanan
Tujuan Upaya Pelayanan Kefarmasian bagi seluruh pasien yang
ditujukan untuk menjaga keselamatan pasien (patient
safety) serta menurunkan resiko efek samping obat
dalam rangka memperbaiki kualitas hidup pasien.
Definisi Kesalahan Pemberian Obat (medication error)
Operasional adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang
menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat
yang tidak tepat dan membahayakan pasien.
Medication error dapat terjadi dalam proses
peresepan, peracikan hingga penyerahan obat ke
pasien.
Kesalahan pemberian obat meliputi :
Salah dalam memberikan jenis obat
Salah dalam memberikan dosis
Salah orang
Salah Jumlah
Jenis Indikator Output
Satuan Percent (%)
Pengukuran
Numerator Jumlah seluruh pasien yang diberikan informasi obat di
(Pembilang) unit farmasi Puskesmas Goarie dalam sehari
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dilayani di unit farmasi
(Penyebut) Puskesmas Goarie dalam sehari
Target Seluruh pasien yang dilayani di unit farmasi tiap hari
Pencapaian (100%)
Kriteria Kriteria inklusi : Jumlah seluruh pasien yang dilayani di
unit farmasi Puskesmas Goarie
Kriteria Ekslusi : Jumlah pasien yang tidak dilayani di
unit farmasi Puskesmas Goarie
Formula Jumlah seluruh pasien yang diberikan
informasi obat di unit farmasi
Puskesmas Goarie dalam sehari X 100 %
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
di unit farmasi Puskesmas Goarie dalam Sehari
Metode Concurrent
Pengumpulan
Data
Sumber Data Buku PIO ( Pemberian Informasi Obat )
Instumen Form survey harian
Pengambilan
Data
Besar Sampel Seluruh resep yang masuk dan dilayani di unit farmasi
Puskesmas Goarie
Cara Probality sampling
Pengambilan
Sampel
Periode
Pengumpulan Bulanan
Data
6. Pelayanan Laboratorium
a. Ketepatan waktu penyerahan hasil pelayanan laboratorium
Judul Ketepatan waktu penyerahan hasil pelayanan
Indikator laboratorium
Dasar
Ketepatan waktu penyerahan hasil pelayanan
Pemikiran
laboratorium sangat berpengaruh pada pelayanan tindak
lanjut / pengobatan terhadap pasien.
Dimensi Mutu Efektiftifitas, keselamatan pasien
Tujuan Pelayanan tepat waktu penyerahan hasil pelayanan
laboratorium sesuai standar
Definisi Yang dimaksud penyerahan hasil laboratorium tepat
Operasional waktu yaitu penyerahan hasil terhitung dari keluarnya
hsil laboratorium sampai ke dokter pemeriksa kurang
dari 30 menit.
Jenis Indikator Output
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif penyerahan hasil laboratorium sejak
(Pembilang) hasil pemeriksaan keluar sampai diserahkan ke pasien
tidak lebih dari 30 menit
7. Pelayanan KIA / KB
a. Pemeriksaan trieliminasi HIV, HBSG, Sifilis pada ibu hamil
Judul Pemeriksaan trieliminasi HIV, HBSG, Sifilis pada
Indikator ibu hamil
Dasar
PMK Nomor 52 ahun 2017 tentang Eliminasi
Pemikiran
Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Pemeriksaan triple eliminas ini dilakukan dengan
harapan dan memastikan bahwa sekalipun ibu
terinfeksi HIV, Sifilis, dan/atau Hepatitis B sedapat
mungkin tidak menular ke anaknya.
Dimensi Mutu Efektiftifitas, keselamatan pasien
Tujuan Eliminasi Penularan adalah pengurangan penularan HIV,
Sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak.
Definisi Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya
Operasional disingkat HIV adalah virus yang menyerang sistem
imun
dan jika tidak diterapi dapat menurunkan daya
tahan tubuh manusia hingga terjadi kondisi
Acquired Immuno
Deficiency Syndrome (AIDS).
Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular
seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum.
Hepatitis Virus B yang selanjutnya disebut Hepatitis
B adalah penyakit menular dalam bentuk
peradangan hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B.
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B
yang selanjutnya disebut Eliminasi Penularan
adalah pengurangan penularan HIV, Sifilis, dan
Hepatitis B dari ibu ke anak.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan
(Pembilang) trieliminasi pada Tahun berjalan
Denumerator Jumlah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja
(Penyebut) Puskesmas Goarie pada Tahun berjalan
Target
100 %
Pencapaian
9. Pelayanan MTBS