Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MELAKUKAN PEMBEBASAN JALAN NAPAS MENGGUNAKAN AMBUBAG/BVM

Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :

Widiawati

NIM : PO.71.200.18.0075

TINGKAT : III B

PRODI : DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul“ Melakukan Neck Collar”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah praktik klinik KGD di Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Jambi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan lah penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan penulis khususnya.

Jambi, 04 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 4
C. Tujuan Pennulisan................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Ambubag/BMV .............................................................................. 6


B. Tujuan Ambubag/BMV ................................................................................ 6
C. Indikasi dan KontraIndikasi Ambubag/BMV .................................................. 6
D. SOP Pemasangan Ambubag/BMV ................................................................. 6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap
pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.
Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini,
individu merasakan pentingnya oksigen.
B. Rumusan Masalah.
1.  Apa pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag)/BVM ?
2. Apa tujuan dari tindakan bantuan napas denngan Ambu Manual Ventilator
(Ambubag)/BVM ?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari tindakan bantuan napas dengan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag)/BVM ?
4. Bagaimana Standar Operasional Prosedur dalam menggunakan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag)/BVM ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag).
2. Untuk mengetahui tujuan dari tindakan Ambu Manual Ventilator (Ambubag).
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari tindakan Ambu Manual Ventilator
(Ambubag).
4. Untuk mengetahui standar operasional prosedur dalam menggunakan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag)


Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang terdiri dari
bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan
masker yang menutupi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya digunakan untuk
memberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti nafas atau yang nafasnya
tidak adekuat. Alat ini umumnya merupakan bagian dari peralatan resusitasi untuk tenaga
ahli, seperti pekerja Ambulans. Alat ini digunakan secara ekstensif di ruang operasi untuk
bantuan pernafasan pasien yang tidak sadar pada saat sebelum diberikan bantuan
pernafasan mekanik.
B. Tujuan Dilakukan Bantuan Napas dengan Ambubag
1. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan
untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen.
2. Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2) yang
terjadi di paru-paru secara normal.
C. Indikasi Bantuan Napas dengan Ambubag
Indikasi bantuan napas dengan ambubag yaitu sebagai berikut.
a. Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.
b. Pasien dengan henti nafas.
c. Pasien dengan cardiac arrest.
d. Pasien dengan respiratory failure.
e. Pasien yang sebelum, selama atau sesudah menjalani suction.

Kontraindikasi dilakukan bantuan napas dengan ambubag:

a. Trauma wajah parah.


b. Cedera mata terbuka
c. Pemakaian benda asing dalam rongga mulut (Contoh: pemakaian kawat gigi,
pemakaian gigi palsu).
D. Standar Operasional Prosedur Bantuan Napas dengan Ambubag
1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan
pernapasan buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk menjamin kebutuhan
oksigen dan pengeluaran gas CO2.
2. Indikasi
Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.
3. Tujuan
Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang
terjadi di paru-paru secara normal.
4. Persiapan tempat dan alat
a. Persiapan alat
Ambubag.
b. Persiapan tempat
Tempat yang aman, datar, dan keras.
5. Persiapan Pasien:
a. Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan.
c. Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras.
6. Persiapan Lingkungan
Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup penerangan.
7. Pelaksanaan
a. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara :
 Look (Lihat)   :  Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril), retraksi
sela iga
 Listen  (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan
 Feel Rasakan    :  Udara nafas keluar hidung-mulut
b. Perawat menilai pernapasan.
c. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan pemberian
nafas buatan menggunakan ambubag.
d. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka.
e. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
f. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa udara
dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker, pada saat memegang
masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya
memegang rahang bawah sekaligus membuka jalan napas dengan membentuk
huruf  E.
g. Lakukan sebanyak 10-12 kali/menit sampai dada nampak terangkat.
h. Evaluasi pernapasan.
i. Bereskan alat-alat.
8. Sikap selama pelaksanaan
Cepat, tepat, dan hati-hati.
9. Dokumentasi
a. Pastikan pernapasan pasien tetap stabil
b. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan resusitasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang terdiri dari
bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan
masker yang menutupi mulut dan hidung.
Tujuan dilakukan bantuan napas dengan ambubag adalah untuk memperbaiki fungsi
ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin kebutuhan adanya
oksigen serta untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
yang terjadi diparu-paru secara normal.
Indikasi dilakukan tindakan bantuan napas menggunakan ambubag yaitu pada pasien
dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan serta pasien
dengan henti nafas.
B. Saran
Perawat hendaknya lebih tanggap dan trampil dalam memberikan pertolongan bantu
nafas dengan menggunakan ambubag/BVM sehingga bantuan yang diberikan dapat
maksimal, efektif, dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

http://mahasiswaperawattahu.blogsppot.com/2015/01/bantuan-nafas-dengan-ambubag.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai