Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan

pada anak dengan kasus


hematologi

Erwin Wicaksono, S.Kep.Ns


Leukimia
• Leukemia: kanker pada darah atau sumsum tulang
yang di karakteristikkan dg proliferasi sel darah
putih abnormal → sel darah putih imatur
meningkat (blast).

• Leukemia kanker yang paling sering pada anak.


1/3 kasus leukemia terjadi pada anak < 15 tahun
Etiologi
• Berhubungan dengan kelainan kromosom, trisomy
21 (down syndrome) berisiko 15x menderita
leukemia
• Riwayat keluarga dan kembar→meningkatkan
risiko leukemia
• Lingkungan: radiasi, toksik kimia, medan
elektromagne tik dan kemoterapi, infeksi virus
(Epstein Barr virus or HIV), immunodefisiensi
Klasifikasi Leukimia
• WHO mengklasifikasikan berdasarkan morfologi,
phenotyping, dan sitogenik dan tampilan klinik
• Acute lymphoblastic/limfositik leukemia (ALL): tipe
leukimia yang paling banyak pada anak & kanker yang
paling sering pada anak
• Acute myelogenous/myeloid/myeloblastic leukemia
(AML): 15-20% leukemia pada anak
• Chronic myelogenou/myeloid leukemia (CML):
dominan pada remaja dan dewasa
• Chronic lymphocytic leukemia (CLL): dominan pada
dewasa atau dewasa > 55 tahun. Hampir tidak pernah
terjadi pada anak
Manifestasi Klinis
• Fatique, weakness
• Pallor
• Fever
• Bruising
• Bleeding
• Weight loss, anorexia
• Swallen gum
• Sore throat
• Abdominal pain, nausea, vomiting
• Bone pain
• Lympadenopathy
• Splenomegaly
• Hepatosplenomegaly
• Elevated leucocyte count
• Decreased Hemoglobin
• Decreased platelet count
Acute lymphoblastic/limfositik
leukemia (ALL)
• Faktor genetik → menjadi faktor penting
• Anak dengan WBC < 50.000 dan WBC > 100.000 →
prognosis buruk
• Usia diagnostik: < 2 tahun dan > 10 tahun →
prognosis buruk
• Diagnosis: hitung darah lengkap diikuti oleh lumbal
pungsi, BMP Bone Marrow Puncture dan biopsi
Chronic Myelocytic Leukemia (CML)
• Proliferasi sel myelocytic dimana mutasinya terjadi beberapa
tahun sebelum onset muncul gejalanya.
• Leukemia yang jarang pada anak (1-3% total leukemia)
• Terjadi peningkatan produksi sel myeloid hingga 100x
• Terdapat 3 fase penyakit
• Kronik: gejala ringan, WBC bisa melawan infeksi
• Akselerasi: anemia, WBC bisa naik atau turun, trombosit
turun
• , sel blas naik, anak tampak sakit
• Fase krisis blast: sel blast meningkat dalam sumsum tulang
dan darah, RBC dan trombosit turun → rentan infeksi
Penegakan diagnosis
• Completed blood count → mengetahui anemia,
trombositopenia, neutropenia
• Lumbal puncture → utk diagnosis awal, menentukan
stadium leukemia, pemberian kemotx intratekal
• Bone marrow aspiration and biopsy → mengetahui
penyebaran leukemia pada sumsum tulang
• Immunophenotyphing → pmx spesifik utk
membedakan myelogenous leukemia dan lymphocytic
leukemia, menentukan lymphocytic leukemia sel B
atau sel T
• ANC (Absolute Neutrophil Count)
Tatalaksana
• Terapi medis: Kemoterapi, stem cell transplantation

• Terapi suportif: manajemen efek samping pengobatan


(manajemen nyeri, mual-muntah, mendorong
pertumbuhan dan perkembangan, dukungan psikososial)
Nursing care

PENGKAJIAN:
1.Demografi
2.Riwayat kesehatan: masa lalu dan sekarang
3.Pemeriksaan Fisk
4.Hasil Laboratorium
Nursing problems
1. Risiko infeksi
2. Risiko perdarahan
3. Nyeri kronis
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
6. Hambatan mobilitas fisik
7. Kerusakan integritas kulit
8. Hipertermi
9. Gangguan citra tubuh
10.Kekurangan volume cairan
Nursing Intervention
• Kontrol infeksi
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan perdarahan
• Manajemen kemoterapi
• Manajemen nyeri
• Manajemen hypovolemia
• Terapi oksigen
• Ambulasi

Anda mungkin juga menyukai