Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) yang dikenal dengan kencing manis merupakan sekelompok
kelainan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Diabetes disebut the silent killer karena hampir sepertiga orang dengan
diabetes tidak mengetahui mereka menderita Diabetes Mellitus, sampai penyakit tersebut
berkembang menjadi serius yang berdampak pada organ atau sistem tubuh lainnya dan
mengakibatkan komplikasi, seperti kerusakan pembuluh darah, saraf dan struktur internal
lainnya. Secara global, jumlah penderita Diabetes Mellitus dari tahun ke tahun terus
meningkat. Diabetes Mellitus telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia.
Jumlah penderita Diabete Melitus di Ruang Teluk Jambe sekitar 4 - 5 orang dan merupakan
kasus yang banyak diruangan.

Dalam keadaan normal setelah makan, kadar glukosa darah meningkat yang akan diikuti
kenaikan insulin secara cepat dan menurun setelah nutien yang masuk disimpan. Insulin,
hormon yang dihasilkan oleh pankreas dibutuhkan untuk memasukkan glukosa dari darah
kedalam sel. Pada diabetes tipe 2 jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel
kurang, sehingga glukosa yang masuk sel sedikit dan glukosa dalam pembuluh darah
meningkat. Diabetes tipe 2 terjadi keterbatasan respon sel beta terhadap kenaikan kadar
glukosa darah (Robbins, 2007). Kadar glukosa darah yang tinggi dan terus menerus dapat
berakibat rusaknya pembuluh darah. Zat komplek yang terdiri dari glukosa di dinding
pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran.
Sirkulasi darah yang buruk dapat mengakibatkan komplikasi pada mata, jantung, ginjal,
saraf dan kulit (Fitria, 2009).

Penderita Diabetes Mellitus sebaiknya melaksanakan 5 pilar pengelolaan Diabetes Mellitus


yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, kontrol insulin dan intervensi farmakologis
(American Diabetes Association, 2002). Sehingga diperlukan latihan jasmani dalam

1
pengelolaan Diabetes Mellitus. Latihan jasmani secara teratur dapat menurunkan kadar gula
darah. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan
dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah
(Vita, 2006). Salah satunya latihan jasmani yaitu dengan senam kaki diabetes. Pengaruh
senam kaki diabetes terhadap perubahan kadar gula darah yaitu pada otot – otot yang
bergerak aktif dapat meningkatkan kontraksi sehingga permeabilitas membran sel terhadap
peningkatan glukosa, resistensi insulin berkurang dan sensitivitas insulin meningkat
(Parichehr, et al, 2012). Sehingga sirkulasi dalam darah meningkat dan terjadi penurunan
kadar gula darah pada pasien dengan diabetes.

2
BAB II
TINJAUAN JURNAL

Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki
(Soebagio, 2011). Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan dalam
memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM
untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara
mandiri (Anggriyana & Atikah, 2010).

Tujuna gerakan-gerakan senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki,
memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakan sendi kaki.
Dengan demikian diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes (Anneahira, 2011).
Tujuan dilakukannya senam kaki diabetes
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak
6. Menurunkan kadar gula dalam darah

Manfaat senam kaki diabetes dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan juga
memperkuat otot-otot kecil kaki serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu,
senam kaki juga dapat meningkatkan kekuatan pada otot paha, betis, dan juga mengatasi
keterbatasan dalam pergerakan sendi.

3
Pathway
Karbohidrat, buah – buahan, susu (asupan makanan)

Glukosa

Bergerak kealiran darah

Defisinesi insulin Resistensi insulin

Glukosa darah Glukosa darah

5 pilar DM Penatalaksanaan Diit


Pemantauan glukosa
Terapi insulin
Edukasi
Latihan jasmani (senam kaki diabetes)

- Mengotrol BB Otot otot bergerak aktif


- Menguatkan tulang dan otot
- Meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin
- Menurunkan komplikas
- Menurunkan kadar gula darah
Meningkatkan kontraksi glukosa darah masuk
kedalam sel otot
Permeabilitas sel terhadap glukosa menurun
Glukosa darah menurun
- Resistensi insulin berkurang
- Sensitivitas insulin meningkat Glukosa disimpan hati

Cadangan makanan

Sirkulasi dalam darah meningkat

Glukosa dalam darah turun

4
BAB III
PEMBAHASAN

Hasil Evidence Based Practice (EBP) ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan khususnya untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien Diabete Melitus
yang mengalami peningkatan gula darah. Jika kadar gula darah menurun akan mencegah
komplikasi pada pasien Diabete Melitus. Hasil EBP ini juga dapat dijadikan referensi
tentang pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien
Diabete Melitus.

Sebelum melakukan senam kaki diabetes perlu diperhatikan metode dan SOP senam kaki
diabetes
Metode Pelaksanaan Kegiatan Senam Kaki
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan, cek status
respiratori (dispnea atau nyeri dada), serta mengkaji status emosi responden (suasana
hati/mood, motivasi).
2. Mengukur sirkulasi darah sebelum melakukan senam kaki diabetes (pre test) dengan
menggunakan tensimeter dan vascular doppler di lengan dan kaki hingga diperoleh
tekanan sistolik lengan dan kaki. Lalu dihitung berdasarkan rumus ABPI dan mencatat
hasil pengukuran sirkulasi darah ke dalam lembar observasi.
3. Penyuluhan
Memberikan penyuluhan tentang :
 Pengertian senam kaki
 Tujuan senam kaki
 Manfaat senam kaki
 Indikasi dan kontraindikasi senam kaki
 Langkah-langkah pelaksanaan senam kaki
 Pelatihan dan pelaksanaan senam kaki :
 Mengajarkan senam kaki sesuai dengan standar operasional prosedur.
5
 Senam kaki dilakukan dengan menggunakan alat berupa kursi untuk tempat duduk
responden dan Koran bekas
 Senam kaki dilaksanakan selama 30-45 menit,.
 Mengukur kembali sirkulasi darah sesudah melakukan senam kaki (post test)
dengan menggunakan tensimeter dan vascular doppler di lengan dan kaki hingga
diperoleh tekanan sistolik lengan dan kaki. Lalu dihitung berdasarkan rumus ABPI
dan mencatat hasil pengukuran sirkulasi darah ke dalam lembar observasi.

Standar Operasional Prosedur Senam Kaki Diabetik (SOP)


a. Persiapan Alat
 Kertas Koran 2 lembar
 Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
 Handscon
b. Persiapan Klien
 Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
c. Persiapan lingkungan
 Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga privacy pasien
d. Prosedur Pelaksanaan :
1. Bawa alat – alat kedekat pasien
2. Perawat cuci tangan

3. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

6
4. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.

5. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

7
7. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
8. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

9. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

10. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan
kaki kedepan dan kebelakang.

11. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

12. Membuat bola kertas


 Letakkan sehelai koran dilantai.
 Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.
 Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

8
BAB IV
KESIMPULAN

Hasil menunjukan adanya penurunan kadar gula darah dari 413 mg/dl menjadi 338 mg/dl.
Dengan demikian, senam kaki diabetes ini menjadi salah satu acuan pihak Rumah Sakit
sebagai salah satu alternatif terapi bagi penurunan kadar gula darah bagi pasien Diabetes
Melitus. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan ketrampilan tenaga
keperawatan Rumah Sakit dalam pelaksanaan senam kaki diabetes sehingga tenaga
keperawatan memiliki asuhan keperawatan mandiri dengan melakukan senam kaki
diabetes. Efektivitas senam kaki diabetes dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu.

9
BAB V
LAMPIRAN

Jurnal of Ners Community Diabetic Feet Gymnastic To Decrease Blood Sugar Levels
Diabetes Mellitus Type 2 Patients (Senam Kaki Diabetes Menurunkan Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Mellitus Tipe).

Tesis Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki dan Kadar Gula Darah. FKUI

10
11

Anda mungkin juga menyukai