Oleh :
Choirul Anam
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn S
2. Umur : 58 th
3. Suku/ Bangsa :Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Salesman
7. Alamat : Kertajaya
8. Sumber Biaya :BPJS Kelas 3
KELUHAN UTAMA
Nyeri pada daerah bekas operasi
P : nyeri bila bergerak
Q : Nyeri yang tajam
R : nyeri pada daerah bekas operasi
S : skala 3 dari skala 0-10
T : hilang timbul tiap 10 menit
Genogram:
4. Sistem Persyarafan
a. S : 36,5 oC
b. GCS : E: 4 , V: 5 , M: 6
c. Refleks fisiologis: patella triceps biceps
d. Refleks patologis: babinsky brudzinsky kernig
e. Meningeal sign:
f. Keluhan pusing: tidak ya,
g. Pemeriksaan saraf kranial:
N1 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N2 : normal tidak, Ket:
N3 : normal tidak, Ket:
N4 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N5 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N6 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N7 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N8 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N9 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N10 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N11 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N12 : normal tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
h. Pupil: isokor anisokor, Diameter: 2 mm
Reaksi cahaya: +/+
i. Sclera: anikterus icterus
j. Konjunctiva: ananemis anemis
k. Isitrahat/Tidur: 5 Jam/Hari, Gangguan tidur: tidak ada Masalah Keperawatan :
l. ICP : Tidak dilakukan pengukuran Tidak ada
m. Lain-lain:
5. Sistem perkemihan
a. Kebersihan genetalia: Bersih Kotor
b. Sekret: Tidak Ada
c. Ulkus: Tidak Ada
d. Kebersihan meatus uretra: Bersih Kotor
e. Keluhan kencing: Tidak Ada
f. Kemampuan berkemih:
Spontan Alat bantu, sebutkan:
Jenis : kateter
Ukuran :16 F
Hari ke :1
g. Produksi urine: terpasang kateter sekitar PU 2200cc/24 jam
Warna : kuning jernih
Bau : khas urine
h. Kandung kemih: Membesar tidak ya
Nyeri tekan tidak ya
i. Intake cairan oral : minum sedikit sedikit, parenteral: 1000 ml/hari
j. Intake parentral 1000 ml/hr
k. Balance cairan: Seimbang
l. Lain-lain:Pasien nyeri pada saluran kencing post sistoskopi
P : nyeri bila bergerak
Q : Nyeri yang tajam
R : nyeri pada daerah bekas operasi Masalah Keperawatan :
S : skala 3 dari skala 0-10
Nyeri akut
T : hilang timbul tiap 10 menit
6. Sistem pencernaan
a. TB : 165cm, BB : 67 kg
b. IMT : 24,6 Interpretasi : normal
c. LILA : 23 cm.
d. Mulut: bersih kotor berbau
e. Membran mukosa: lembab kering stomatitis
f. Tenggorokan: sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
g. Abdomen: supel tegang kembung ascites
h. Nyeri tekan: tidak ya
i. Luka operasi: tidak ya,
j. Peristaltik : 20 x/menit
k. BAB :1 x/1 hari, Terakhir tanggal: 17/7/2021
Konsistensi : lunak keras cair lendir/darah
l. Diet: padat lunak cair dipuasakan
m. Diet Khusus: tidak ada
n. Nafsu makan: baik menurun, Masalah Keperawatan :
Frekuensi: 3x/hari Tidak ada
o. Porsi makan: habis tidak
p. Lain-lain:
7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior:
OD OS
Sulit dievaluasi Visus Sulit dievaluasi
Normal Palpebra Normal
Anemis Conjunctiva Anemis
Jernih Kornea Jernih
Normal BMD Normal
Bulat 2 mm Pupil Bulat 2 mm
9. Sistem muskuloskeletal
a. Pergerakan sendi: bebas terbatas
b. Kekuatan otot: 5 5
5
c. Kelainan ekstremitas: tidak ya
d. Kelainan tulang belakang: tidak ya
e. Fraktur: tidak ya
f. Traksi: tidak ya
g. Penggunaan spalk/gips: tidak ya, di:
h. Keluhan nyeri: tidak ya,keterangan : disaluran kencing
i. Sirkulasi perifer: baik
j. Kompartemen syndrome: tidak ya
k. Kulit: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
l. Turgor: baik kurang jelek
m. Luka operasi: tidak ya
n. ROM : bebas Masalah Keperawatan :
o. Lain-lain: Tidak ada
10.Sistem integument
Penilaian risiko decubitus:
ASPEK KRITERIA PENILAIAN
NIL
YANG
1 2 3 4 AI
DINILAI
TERBATAS
PERSEPSI SANGAT KETERBATA TIDAK ADA
SEPENUHN 4
SENSORI TERBATAS SAN RINGAN GANGGUAN
YA
TERUS KADANG-
KELEMBAB SANGAT JARANG
MENERUS KADANG 4
AN LEMBAB BASAH
BASAH BASAH
LEBIH
KADANG
AKTVITAS BED FAST CHAIR FAST SERING 3
JALAN
JALAN
IMMOBILE TIDAK ADA
MOBILISAS SANGAT KETERBATA
SEPENUHN KETERBATA 3
I TERBATAS SAN RINGAN
YA SAN
KEMUNGKI
SANGAT SANGAT
NUTRISI NAN TAK ADEKUAT 4
BURUK BAIK
ADEKUAT
GESEKAN BERMASAL POTENSIAL TIDAK 3
& AH BERMASAL MENIMBULK
PERGESER AH AN
AN MASALAH
NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan
bahwa pasien berisiko mengalami dekubitus (pressure ulcers). TOTAL
21
(15 or 16 = low risk; 13 or 14 = moderate risk; 12 or less = high NILAI
risk)
a. Warna:
b. Pitting edema: tidak ya, grade:
c. Ekskoriasis: tidak ya, di:
d. Psoriasis: tidak ya, di:
e. Pruritus: tidak ya, di: Masalah Keperawatan :
f. Urtikaria: tidak ya, di: Risiko infeksi
g. Lain-lain:
h. Terdapat luka operasi di abdomen kanan bawah
11.Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: tidak ya
b. Pembesaran kelenjar getah bening: tidak ya
c. Hipoglikemia: tidak ya
d. Hiperglikemia: tidak ya
e. Kondisi kaki DM:
- Luka gangren: tidak ya
- Riwayat luka sebelumnya: tidak ya Masalah Keperawatan :
- Riwayat amputasi sebelumnya: tidak ya Tidak ada
f. Lain-lain:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: tidak bisa dievaluasi
2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: tidak bisa dievaluasi
Murung/diam gelisah tegang marah/menangis
3. Reaksi saat interaksi kooperatif tidak kooperatif curiga
4. Gangguan konsep diri: tidak ada
5. Lain-lain: Masalah Keperawatan :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Kebiasaan beribadah
Sebelum sakit: sering kadang- kadang tidak pernah
Selama sakit: sering kadang- kadang tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
1. Hb : 10,9 g/dl
2. WBC : 24(10^3/ l) (3,37-10,0)
3. Eritrosit :5,79 (10^6/pl)
4. Hematokrit : 37% (41,3-52,1)%
5. Trombosit : 865 (10^3/pl) (150-450 )10*3/uL
6. LED 47
7. Gula darah sewaktu 122
8. Na 137 mEq/dl
9. K 5,0 mEq/L
10. PPT 9,5
11. PPT control 11,3
12. SGOT 18
13. SGPT 17
14. APPT 24,5
15. APPT Kontrol 25,1
16. BUN 11,8
17. SC 1,29
Radiologi :
Thorax PA : tak tampak kelainan
TERAPI
1. Infus PZ 1000 ml/ 24 jam
2. Ceftriaxon 2x 1gr
3. Antrain 3 x 500mg
4. Dexametason 3 x 1 amp
5. Kalnex 3x 500mg
6. Vit K 3x 1 ampul
Surabaya, 19 Juli 2021
(Choirul Anam)
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ANALISIS DATA
Obyektif :
Tampak meringis
Nadi 84 x/mnt
Terpasang dower
kateter ukuran 16 F
Pasien post operasi
sitoscopi H-1
19 Juli 2021 Subyektif : efek prosedur infasif Resiko infeksi (D.0142)
Pasien mengeluh
nyeri pada saluran
kencing post operasi
sitoscopi
Skala nyeri 3
Obyektif
WBC : 24(10^3/ l)
Post operasi
sistocopi hari ke 1
Suhu 36, 5
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Nyeri akut (D.0077) bd Agen Pencedera Fisik (luka operasi) dd S : Pasien mengatakan luka
operasi terasa nyeri skala 3,O: Terpasang kateter Tindakan sistoscopi,Pasien tampak meringis
ketika bergerak.
2. Resiko infeksi (D.0142) dd Pasien mengeluh nyeri pada saluran kencing post operasi sitoscopi,
Skala nyeri 3, WBC : 24(10^3/ l), Post operasi sistocopi hari ke 1, Suhu 36, 5
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Resiko infeksi (D.0142) dd Setelah dilakukan tindakan asuhan Pencegahan infeksi (14539)
Pasien mengeluh nyeri pada keperawatan selama 3x 24 jam Observasi :
saluran kencing post operasi diharapkan tingkat infeksi menurun .Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
sitoscopi, Skala nyeri 3, WBC : L. 14137 Terapeutik:
24(10^3/ l), Post operasi kriteria hasil: Batasi jumlah pengunjung
sistocopi hari ke 1, Suhu 36, 5 Demam menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
.Kemerahan menurun lingkungan pasien
Nyeri menurun Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi
Bengkak menurun Edukasi :
Letargi Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kebersihan tangan meningkat Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Kebersihan badan meningkat Ajarkan etika batuk
Kadar sel darah putih membaik aJarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka oprasi
Kultur darah membaik Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift
19 Juli 2021 1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan
Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi:
Memberikan Pelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
17.00 Evaluasi:
S : Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang. Dari skala 3 menjadi skala 2
O: Wajah tampak lebih rieks
A : Masalah Teratasi sebagian.
P : Intervensi OTK dilanjutkan.
19 Juli 2021 2 15.15 Observasi :
Melakukan monitor karakteristik bekas operasi sistoskopi pada ureter
Melakukan monitor tanda –tanda infeksi
15.30 Terapiutik: Choirul Anam
Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien
15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic
16.30 Evaluasi:
S:
O :Kerusakan jaringan kulit menurun
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi OTEK dilanjutkan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift
20 Juli 2021
1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
14.40 Terapeutik:
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan
Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
16.50 Edukasi:
Memberikan Pelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2 15.15 Observasi :
20 Juli 2021
Melakukan monitor tanda –tanda infeksi
Choirul Anam
15.30 Terapiutik:
Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien
15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
mengAjarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic
16.30 Evaluasi:
Subyektif :
Obyektif :Kerusakan jaringan kulit menurun
Asesmen : Tujuan tercapai sebagian
Planing : Intervensi OTEK dilanjutkan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift
21 Juli 2021 1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
14.40 Terapeutik:
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan
Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
16.50 Edukasi:
Memberikan Penjelasanan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2 15.15 Observasi :
21 Juli 2021 Melakukan monitor tanda –tanda infeksi
15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
mengAjarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic
16.30 Evaluasi:
Subyektif :
Obyektif :Kerusakan jaringan kulit menurun
Asesmen : Tujuan tercapai sebagian
Planing : Intervensi OTEK dilanjutkan