Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BATU


STAGHORN D/S+ HN BERAT D/S + ANEMIA + AKI DD ACKD + LEUKOSITOSIS
+ TROMBOSITOSIS DI RUANG BEDAH D RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh :
Choirul Anam

PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH FAKULTAS


KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal MRS :15-07-2021 Jam Masuk : 09.44 wib


Tanggal Pengkajian: 19-07-2021 No. RM : 1287xxxx
Jam Pengkajian : 13.00 WIB Hari rawat ke : 4
Diagnosa Masuk : Batu staghorn D/S+ HN berat D/S + Anemia + AKI dd ACKD + leukositosis +
trombositosis

IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn S
2. Umur : 58 th
3. Suku/ Bangsa :Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Salesman
7. Alamat : Kertajaya
8. Sumber Biaya :BPJS Kelas 3

KELUHAN UTAMA
Nyeri pada daerah bekas operasi
P : nyeri bila bergerak
Q : Nyeri yang tajam
R : nyeri pada daerah bekas operasi
S : skala 3 dari skala 0-10
T : hilang timbul tiap 10 menit

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan sekitar 5 bulan sering mengalami nyeri pinggang sebelah kanan. Badan sering
terasa lemas. Periksa ke Poli RSDS untuk pemeriksaan lebih lanjut dari hasil pemeriksaan diagnostic
pasien terdiagnosa batu ginjal dan diacarakan operasi.
Sistoskopi dengan general anestesi pada tanggal 18/7/2021. Pada saat pengkajian pasien dalam
kondisi sadar post operasi sistoskopi H-1

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Pernah dirawat:  tidak  ya, kapan:
2. Riwayat penyakit kronik dan menular:  tidak ya,
Riwayat kontrol: Rutin
Riwayat penggunaan obat :
3. Riwayat alergi:
 Obat  tidak  ya, jenis
 Makanan  tidak  ya, jenis
 Lain-lain  tidak  ya, jenis
4. Riwayat operasi:  tidak  ya
5. Lain-lain: Tidak ada riwayat sakit infeksi di telinga & tidak ada riwayat trauma di kepala.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 tidak  ya, jenis:

Genogram:

PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:
 Alkohol  tidak  ya, keterangan:
 Merokok  tidak  ya, keterangan:
 Obat  tidak  ya, keterangan: pasien sering Masalah Keperawatan :
mengkonsumsi ektra joos selam 2 tahun Tidak ada
 Olahraga  tidak  ya, keterangan:

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda tanda vital
TD: 124/82mmHg N: 84x/m S: 36,50C RR: 20x/m
Kesadaran:  Compos Mentis  Apatis  Somnolen  Sopor 
Koma
2. Sistem Pernafasan
a. RR: 20 x/menit SpO2: 99%
b. Keluhan: tidak ada  sesak nyeri waktu nafas  orthopnea
Batuk  tidak
 ya,  tidak produktif  produktif, keterangan:
Sekret: Konsistensi:
Warna: Bau
c. Penggunaan otot bantu nafas: tidak ada. Masalah Keperawatan :
d. PCH:  tidak  ya Tidak ada
e. Irama nafas: teratur  tidak teratur
f. Friction rub: tidak ditemukan
g. Pola nafas:  Eupnea  Dispnea  Kusmaul  Cheyne Stokes  Biot’s
h. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler Tracheal  Bronkhial
 Ronki  Wheezing  Crackles
i. Alat bantu napas: tidak  ya, Jenis: Flow: lpm
j. Penggunaan WSD:  tidak  ya
k. Tracheostomy:  tidak  ya
l. Lain-lain: Tidak ada
3. Sistem Kardio vaskuler
a. TD : 124/82 mmHg
b. N : 84 x/menit
c. HR : 84 x/menit
d. Keluhan nyeri dada:  tidak  ya
e. Irama jantung: regular  ireguler
f. Suara jantung: S1/S2 tunggal murmur gallop  lain-lain:
g. Ictus Cordis: di ICS 4 thorak kiri
h. CRT: <2 detik
i. Akral:  hangat  kering  merah  basah  pucat  panas  dingin
j. Sikulasi perifer:  normal  menurun
k. JVP : Tidak meningkat
l. CVP : Tidak diperiksa Masalah Keperawatan :
m. CTR : Tidak ada
n. ECG & Interpretasinya: Tidak dilakukan
o. Lain-lain : -

4. Sistem Persyarafan
a. S : 36,5 oC
b. GCS : E: 4 , V: 5 , M: 6
c. Refleks fisiologis:  patella  triceps  biceps
d. Refleks patologis:  babinsky  brudzinsky  kernig
e. Meningeal sign:
f. Keluhan pusing:  tidak  ya,
g. Pemeriksaan saraf kranial:
N1 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N2 :  normal  tidak, Ket:
N3 :  normal  tidak, Ket:
N4 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N5 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N6 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N7 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N8 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N9 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N10 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N11 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
N12 :  normal  tidak, Ket: tidak bisa dievaluasi
h. Pupil:  isokor  anisokor, Diameter: 2 mm
Reaksi cahaya: +/+
i. Sclera:  anikterus  icterus
j. Konjunctiva:  ananemis  anemis
k. Isitrahat/Tidur: 5 Jam/Hari, Gangguan tidur: tidak ada Masalah Keperawatan :
l. ICP : Tidak dilakukan pengukuran Tidak ada
m. Lain-lain:

5. Sistem perkemihan
a. Kebersihan genetalia: Bersih  Kotor
b. Sekret:  Tidak  Ada
c. Ulkus:  Tidak  Ada
d. Kebersihan meatus uretra:  Bersih  Kotor
e. Keluhan kencing:  Tidak  Ada
f. Kemampuan berkemih:
 Spontan Alat bantu, sebutkan:
Jenis : kateter
Ukuran :16 F
Hari ke :1
g. Produksi urine: terpasang kateter sekitar PU 2200cc/24 jam
Warna : kuning jernih
Bau : khas urine
h. Kandung kemih: Membesar  tidak  ya
Nyeri tekan  tidak  ya
i. Intake cairan oral : minum sedikit sedikit, parenteral: 1000 ml/hari
j. Intake parentral 1000 ml/hr
k. Balance cairan: Seimbang
l. Lain-lain:Pasien nyeri pada saluran kencing post sistoskopi
P : nyeri bila bergerak
Q : Nyeri yang tajam
R : nyeri pada daerah bekas operasi Masalah Keperawatan :
S : skala 3 dari skala 0-10
Nyeri akut
T : hilang timbul tiap 10 menit

6. Sistem pencernaan
a. TB : 165cm, BB : 67 kg
b. IMT : 24,6 Interpretasi : normal
c. LILA : 23 cm.
d. Mulut:  bersih  kotor  berbau
e. Membran mukosa:  lembab  kering  stomatitis
f. Tenggorokan:  sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil  nyeri tekan
g. Abdomen: supel  tegang kembung  ascites
h. Nyeri tekan:  tidak  ya
i. Luka operasi:  tidak ya,
j. Peristaltik : 20 x/menit
k. BAB :1 x/1 hari, Terakhir tanggal: 17/7/2021
Konsistensi :  lunak  keras  cair  lendir/darah
l. Diet:  padat  lunak  cair dipuasakan
m. Diet Khusus: tidak ada
n. Nafsu makan:  baik  menurun, Masalah Keperawatan :
Frekuensi: 3x/hari Tidak ada
o. Porsi makan:  habis  tidak
p. Lain-lain:

7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior:
OD OS
Sulit dievaluasi Visus Sulit dievaluasi
Normal Palpebra Normal
Anemis Conjunctiva Anemis
Jernih Kornea Jernih
Normal BMD Normal
Bulat 2 mm Pupil Bulat 2 mm

b. Keluhan nyeri  tidak  ya


c. Luka operasi:  tidak  ya,
Masalah Keperawatan :
d. Lain-lain:
Tidak ada
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior:
OD OS
Bersih, bentuk normal Aurcicula Bersih, bentuk normal
Bersih, tak ada cairan MAE Bersih, tak ada cairan

b. Tes Audiometri: tidak dilakukan


c. Keluhan nyeri:  tidak  ya
d. Luka operasi:  tidak  ya Masalah Keperawatan :
e. Alat bantu Dengar  tidak  ya Tidak ada
f. Lain-lain:

9. Sistem muskuloskeletal
a. Pergerakan sendi:  bebas  terbatas
b. Kekuatan otot: 5 5
5
c. Kelainan ekstremitas:  tidak  ya
d. Kelainan tulang belakang:  tidak  ya
e. Fraktur:  tidak  ya
f. Traksi:  tidak  ya
g. Penggunaan spalk/gips:  tidak  ya, di:
h. Keluhan nyeri:  tidak  ya,keterangan : disaluran kencing
i. Sirkulasi perifer: baik
j. Kompartemen syndrome:  tidak  ya
k. Kulit:  ikterik  sianosis  kemerahan  hiperpigmentasi
l. Turgor:  baik  kurang  jelek
m. Luka operasi:  tidak  ya
n. ROM : bebas Masalah Keperawatan :
o. Lain-lain: Tidak ada

10.Sistem integument
Penilaian risiko decubitus:
ASPEK KRITERIA PENILAIAN
NIL
YANG
1 2 3 4 AI
DINILAI
TERBATAS
PERSEPSI SANGAT KETERBATA TIDAK ADA
SEPENUHN 4
SENSORI TERBATAS SAN RINGAN GANGGUAN
YA
TERUS KADANG-
KELEMBAB SANGAT JARANG
MENERUS KADANG 4
AN LEMBAB BASAH
BASAH BASAH
LEBIH
KADANG
AKTVITAS BED FAST CHAIR FAST SERING 3
JALAN
JALAN
IMMOBILE TIDAK ADA
MOBILISAS SANGAT KETERBATA
SEPENUHN KETERBATA 3
I TERBATAS SAN RINGAN
YA SAN
KEMUNGKI
SANGAT SANGAT
NUTRISI NAN TAK ADEKUAT 4
BURUK BAIK
ADEKUAT
GESEKAN BERMASAL POTENSIAL TIDAK 3
& AH BERMASAL MENIMBULK
PERGESER AH AN
AN MASALAH
NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan
bahwa pasien berisiko mengalami dekubitus (pressure ulcers). TOTAL
21
(15 or 16 = low risk; 13 or 14 = moderate risk; 12 or less = high NILAI
risk)
a. Warna:
b. Pitting edema:  tidak  ya, grade:
c. Ekskoriasis:  tidak  ya, di:
d. Psoriasis:  tidak  ya, di:
e. Pruritus:  tidak  ya, di: Masalah Keperawatan :
f. Urtikaria:  tidak  ya, di: Risiko infeksi
g. Lain-lain:
h. Terdapat luka operasi di abdomen kanan bawah

11.Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid:  tidak  ya
b. Pembesaran kelenjar getah bening:  tidak  ya
c. Hipoglikemia:  tidak  ya
d. Hiperglikemia:  tidak  ya
e. Kondisi kaki DM:
- Luka gangren:  tidak  ya
- Riwayat luka sebelumnya:  tidak  ya Masalah Keperawatan :
- Riwayat amputasi sebelumnya:  tidak  ya Tidak ada
f. Lain-lain:

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: tidak bisa dievaluasi
2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: tidak bisa dievaluasi
 Murung/diam  gelisah  tegang  marah/menangis
3. Reaksi saat interaksi  kooperatif  tidak kooperatif  curiga
4. Gangguan konsep diri: tidak ada
5. Lain-lain: Masalah Keperawatan :
Tidak ada

PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN


1. Kebersihan diri: Cukup
2. Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan:
- Mandi:  dibantu seluruhnya  dibantu sebagian  mandiri
- Ganti pakaian: dibantu seluruhnya dibantu sebagian  mandiri
- Keramas:  dibantu seluruhnya  dibantu sebagian  mandiri
- Sikat gigi:  dibantu seluruhnya  dibantu sebagian  mandiri
- Memotong kuku dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Berhias:  dibantu seluruhnya  dibantu sebagian  mandiri
- Makan:  dibantu seluruhnya  dibantu sebagian  mandiri

Masalah Keperawatan :
Tidak ada

PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Kebiasaan beribadah
Sebelum sakit:  sering  kadang- kadang  tidak pernah
Selama sakit:  sering  kadang- kadang  tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:

Masalah Keperawatan :
Tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
1. Hb : 10,9 g/dl
2. WBC : 24(10^3/ l) (3,37-10,0)
3. Eritrosit :5,79 (10^6/pl)
4. Hematokrit : 37% (41,3-52,1)%
5. Trombosit : 865 (10^3/pl) (150-450 )10*3/uL
6. LED 47
7. Gula darah sewaktu 122
8. Na 137 mEq/dl
9. K 5,0 mEq/L
10. PPT 9,5
11. PPT control 11,3
12. SGOT 18
13. SGPT 17
14. APPT 24,5
15. APPT Kontrol 25,1
16. BUN 11,8
17. SC 1,29
Radiologi :
Thorax PA : tak tampak kelainan

TERAPI
1. Infus PZ 1000 ml/ 24 jam
2. Ceftriaxon 2x 1gr
3. Antrain 3 x 500mg
4. Dexametason 3 x 1 amp
5. Kalnex 3x 500mg
6. Vit K 3x 1 ampul
Surabaya, 19 Juli 2021

(Choirul Anam)
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANALISIS DATA

Tgl Data Etiologi Masalah Keperawatan

19 Juli 2021 Subyektif: agen pencedera Nyeri akut (D.0077)


 Pasien mengeluh fisik(prosedur
nyeri pada saluran operasi)
kencing post operasi
sitoscopi
 Skala nyeri 3
 P : nyeri bila
bergerak
 Q : Nyeri yang
tajam
 R : nyeri pada
daerah bekas operasi
 S : skala 3 dari
skala 0-10
 T : hilang
timbul tiap 10 menit

Obyektif :
 Tampak meringis
 Nadi 84 x/mnt
 Terpasang dower
kateter ukuran 16 F
 Pasien post operasi
sitoscopi H-1
19 Juli 2021 Subyektif : efek prosedur infasif Resiko infeksi (D.0142)
 Pasien mengeluh
nyeri pada saluran
kencing post operasi
sitoscopi
 Skala nyeri 3

Obyektif
 WBC : 24(10^3/ l)
 Post operasi
sistocopi hari ke 1
 Suhu 36, 5
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut (D.0077) bd Agen Pencedera Fisik (luka operasi) dd S : Pasien mengatakan luka
operasi terasa nyeri skala 3,O: Terpasang kateter Tindakan sistoscopi,Pasien tampak meringis
ketika bergerak.
2. Resiko infeksi (D.0142) dd Pasien mengeluh nyeri pada saluran kencing post operasi sitoscopi,
Skala nyeri 3, WBC : 24(10^3/ l), Post operasi sistocopi hari ke 1, Suhu 36, 5
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL (SLKI & SIKI)

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana (Intervensi) Keperawatan


Nyeri akut (D.0077) bd Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
Pencedera Fisik (luka operasi) keperawatan selama 8 jam Observasi:
dd S : Pasien mengatakan luka diharapkan:  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
operasi terasa nyeri skala 3,O: Tingkat nyeri menurun (L.08066), nyeri
Terpasang kateter Tindakan kriteria hasil:  Identifikasi skala nyeri
sistoscopi,Pasien tampak  Keluhan nyeri menurun  Identifikasi respons nyeri non verbal
meringis ketika bergerak.  Meringis menurun  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
 Sikap protektif menurun  Monitor efek samping penggunaan analgetik.
 Kegelisahan menurun Terapeutik:
 Kesulitan tidur menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya
 Frekuensi nadi membaik terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
 Pola nafas membaik terbimbing, kompres hangat/dingin, terap
 Tekanan darah membaik  i bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi:
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri.
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Resiko infeksi (D.0142) dd Setelah dilakukan tindakan asuhan Pencegahan infeksi (14539)
Pasien mengeluh nyeri pada keperawatan selama 3x 24 jam Observasi :
saluran kencing post operasi diharapkan tingkat infeksi menurun  .Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
sitoscopi, Skala nyeri 3, WBC : L. 14137 Terapeutik:
24(10^3/ l), Post operasi kriteria hasil:  Batasi jumlah pengunjung
sistocopi hari ke 1, Suhu 36, 5  Demam menurun  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
 .Kemerahan menurun lingkungan pasien
 Nyeri menurun  Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi
 Bengkak menurun Edukasi :
 Letargi  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Kebersihan tangan meningkat  Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Kebersihan badan meningkat  Ajarkan etika batuk
 Kadar sel darah putih membaik  aJarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka oprasi
 Kultur darah membaik  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift

19 Juli 2021 1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

Melakukan Identifikasi skala nyeri Choirul Anam


Melakukan Identifikasi respons nyeri non verbal

MelakukanIdentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.


Melakukan Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik:
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk

Mengurangi rasa nyeri dengan Benson,ROP,Guided Imajeri

Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan

Memberikan Fasilitasi istirahat dan tidur

Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

Edukasi:
Memberikan Pelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

Memberikan Penjelasan strategi meredakan nyeri.

Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

17.00 Evaluasi:
S : Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang. Dari skala 3 menjadi skala 2
O: Wajah tampak lebih rieks
A : Masalah Teratasi sebagian.
P : Intervensi OTK dilanjutkan.
19 Juli 2021 2 15.15 Observasi :
Melakukan monitor karakteristik bekas operasi sistoskopi pada ureter
Melakukan monitor tanda –tanda infeksi
15.30 Terapiutik: Choirul Anam
Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien

15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein

16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic

16.30 Evaluasi:
S:
O :Kerusakan jaringan kulit menurun
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi OTEK dilanjutkan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift
20 Juli 2021
1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

Melakukan Identifikasi skala nyeri Choirul Anam


Melakukan Identifikasi respons nyeri non verbal

MelakukanIdentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.


Melakukan Monitor efek samping penggunaan analgetik.

14.40 Terapeutik:
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk

Mengurangi rasa nyeri dengan Benson

Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan

Memberikan Fasilitasi istirahat dan tidur

Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

16.50 Edukasi:
Memberikan Pelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

Memberikan Penjelasan strategi meredakan nyeri.

Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri


17.00 Evaluasi:
S : Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang. Dari skala 3 menjadi skala1
O: Wajah tampak lebih rieks
A : Masalah Teratasi sebagian.
P : Intervensi OTK dilanjutkan.

2 15.15 Observasi :
20 Juli 2021
Melakukan monitor tanda –tanda infeksi
Choirul Anam
15.30 Terapiutik:
Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien

15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
mengAjarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic

16.30 Evaluasi:
Subyektif :
Obyektif :Kerusakan jaringan kulit menurun
Asesmen : Tujuan tercapai sebagian
Planing : Intervensi OTEK dilanjutkan
PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/
No. DK Jam Implementasi dan Evaluasi Paraf
Shift

21 Juli 2021 1 14.30 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

Melakukan Identifikasi skala nyeri Choirul Anam


Melakukan Identifikasi respons nyeri non verbal

MelakukanIdentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.


Melakukan Monitor efek samping penggunaan analgetik.

14.40 Terapeutik:
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk

Mengurangi rasa nyeri dengan Benson

Melakukan kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri dengan mengurangi kebisingan

Memberikan Fasilitasi istirahat dan tidur

Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

16.50 Edukasi:
Memberikan Penjelasanan penyebab, periode dan pemicu nyeri

Memberikan Penjelasan strategi meredakan nyeri.

Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri


17.00 Evaluasi:
S : Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang. Dari skala 2 menjadi skala 1
O: Wajah tampak lebih rieks
A : Masalah Teratasi sebagian.
P : Intervensi OTK dilanjutkan.

2 15.15 Observasi :
21 Juli 2021 Melakukan monitor tanda –tanda infeksi

15.30 Terapiutik: Choirul Anam


Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien

15.45 Edukasi :
menJelaskan tanda dan gejala infeksi
mengAnjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
mengAjarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

16.00 Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antibiotic

16.30 Evaluasi:
Subyektif :
Obyektif :Kerusakan jaringan kulit menurun
Asesmen : Tujuan tercapai sebagian
Planing : Intervensi OTEK dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai