Disusun Oleh:
Asiadi S.Kep 131723143005
Crispina S.N S.Kep 131723143007
Selvi Ratu Djawa S.Kep 131723143011
Ika Minarni S.Kep 131723143015
Rini Sartika S.Kep 131723143019
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1. Pengertian kemoterapi
2. Tujuan kemoterapi
3. Efek samping kemoterapi dan tips mengontrol efek samping kemoterapi
4. Syarat kemoterapi
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
2. Leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. PENGORGANISASIAN
G. JOB DESCRIPTION
1. Penyaji
2. Moderator
3. Fasilitator
akhir
5. Dokumentasi
H. SETTING TEMPAT
Layar
LCD
Moderator Penyaji
P P P
Fasilitator
Fasilitator 1 P Dokumentasi
Fasilitator 2
P P
P P P
Keterangan:
P : Peserta Penyuluhan
I. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
1) Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilakukan
2. Kriteria Proses
3. Kriteria Hasil
2) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
B. TUJUAN KEMOTERAPI
Ada tiga tujuan penggunaan kemoterapi untuk treatment menurut American
Cancer Society (2013):
1. Sebagai penyembuhan (Kuratif)
Jika dimungkinkan, kemoterapi digunakan untuk penyembuhan, yang
artinya kanker dapat hilang dan tidak kembali lagi.
2. Sebagai Kontrol
Jika penyembuhan tidak mungkin, tujuannya dapat dengan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan penyakit dengan mengurangi sel kanker
atau menghentikan pertumbuhan dan penyebarannya sehingga dapat
membantu pasien kanker merasa lebih baik.
3. Palliatif
Ketika kanker berada pada advance stage, kemoterapi tidak dapat
menghilangkan kanker. Obat-obat kemoterapi dapat digunakan untuk
menghilangkan gejala/ symptom yang disebabkan oleh kanker. Tujuan
dari kemoterapi paliatif adalah meningkatkan quality of life.
4. EFEK SAMPING KEMOTERAPI DAN TIPS MENGONTROL EFEK
SAMPING KEMOTERAPI
Efek samping kemoterapi memiliki dampak terhadap fisik dan
psikologis. Karena obat kemoterapi yang disebut sitostatika berefek
menghambat atau membunuh semua sel yang sedang aktif membelah diri
termasuk sel normal yang aktif membelah atau berkembang biak (Hendry
dkk, 2007). Berikut respon fisik dan respon psikologis dari efek samping
kemoterapi:
Respon Fisik:
1. Mual dan muntah
Disebabkan agen kemoterapi yang mempengaruhi chemoreceptor
kemudian menuju neurotransmitter selanjutnya memicu mual (Hawkins
dan Grunberg, 2009). Berikut adalah tips mengatasi mual akibat
kemoterapi :
a) Obat anti-muntah : obat anti muntah sangat efektif dalam
meminimalkan atau menghilangkan mual.
b) Makan dalam porsi kecil tapi sering
c) Menghindari makanan berlemak dan berbau tajam
d) Minum banyak air putih>8 gelas sehari agar tubuh tidak kekurangan
cairan
e) Usahakan makan makanan yang tidak terlalu panas/dingin
2. Diare
Sitotoksik agen kemoterapi memiliki efek langsung pada mukosa
gastrointestinal yang dapat menyebabkan peradangan, edema, ulserasi
dan atrofi (Fiore dan Cutsem, 2009). Cara untuk mengatasinya adalah
dengan
a) Makan makanan yang lunak seperti pisang, bubur, dan roti.
b) Minum oralit dan banyak minum air untuk mengatasi kehilangan
cairan tubuh dan elektrolit
c) Kurangi konsumsi susu, kefein, sayuran mentah, makanan yang
digoreng, kacang-kacangan, biji-bijian, dan popcorn
3. Konstipasi
Disebabakan penggunaan analgesik opioid, berkurangnya intake
makanan dan minuman, berkurangnya mobilitas, usia lanjut, atau kondisi
keganasan terkait kanker itu sendiri (Avila, 2004). Cara mengatasinya
adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan
dan sayur.
4. Neuropati Perifer
Disebabkan kerusakan pada saraf yang lebih jauh dari otak dan sumsum
tulang belakang (Wolf et al, 2008).
5. Toksisitas Kulit
6. Agen sitotoksik kemoterapi dapat menyebabkan efek samping pada kuku
dan barier kulit (Fabbrocini et al, 2012).
7. Alopecia (kerontokan rambut)
Disebabkan kerusakan dari batang rambut sehingga mengakibatkan
rambut mudah rontok (Luanpitpong dan Rojanasakul, 2012). Rambut
rontok bisa mengganggu penampilan dan menjadi kekhawatiran baik
oleh laki-laki maupun perempuan. Cara mengatasinya yaitu :
a) Pilih model rambut pendek supaya kerontokanya tidak menyolok
b) Gunakan kerudung, topi, selendang, rambut palsu/wig untuk menutupi
kerontokan rambut
c) Rawat kulit kepala dan rambut dengan lembut dan hati-hati. Hindari
pewarna rambut, hairspray, dan cat rambut.
8. Penurunan Berat Badan
Disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah penurunan nafsu makan
yang disebabkan oleh mual, muntah, dan mucositis (Lara et al, 2012).
Beberapa suplemen gizi akan ideal dikonsumsi untuk membantu
mencegah penurunan berat badan yang terlalu ekstrim. Konsultasikan
dengan dokter mengenai suplemen yang cocok dan aman.
9. Anemia
Eritropoiesis adalah proses dinamis yang mempertahankan jumlah
eritrosit yang beredar di bawah perubahan kondisi fisiologis (Rim, 2012).
10. Mucositis
Paparan kemoterapi merusak DNA dan kerusakan sel-sel (Silverman,
2006).
11. Kelelahan (fatigue)
Disebabkan kebutuhan nutrisi yang kurang yang terjadi akibat penurunan
nafsu makan sehingga kebutuhan energi dalam tubuh tidak tercukupi
(Ream, Richardson dan Dann, 2006). Tips untuk mengatasi kelelahan
adalah :
a) Ambil tidur siang pendek namun lebih sering
b) Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging, ikan, atau
suplemen vitamin B12
c) Minum cukup cairan
d) Disarankan untuk melakukan olahraga ringan untuk meningkatkan
energi tubuh
12. Penurunan Nafsu Makan
Disebabkan sinyal rasa lapar yang berasal dari hipotalamus berkurang
dan sinyal kenyang yang dihasilkan oleh melacortins diperkuat (Cherwin,
2012).
13. Perubahan Rasa
Disebakan kerusakan sel-sel reseptor rasa (Hong, 2009).
14. Nyeri
Disebabkan oleh kanker itu sendiri, pengobatan kanker, kelemahan
umum ataupun gangguan bersamaan yang terjadi. (Raphael et al, 2010).
Tips untuk mengatasi nyeri :
a) Meditasi : cobalah teknik meditasi, yog atau pernapasan untuk
membantu mengatasi stres dan nyeri yang disebabkan oleh kanker dan
kemoterapi
b) Pijat : Terapi pijat bisa mengurangi nyeri otot sekaligus stres
c) Obat anti inflamasi : obat anti inflamasi dapat menjadi pilihan selama
kemoterapi serta setelah menjalani prosedur pembedahan
Respon Psikologis:
1) Delirium
Disebabkan efek langsung dari kanker pada SSP (Sistem syaraf pusat)
atau efek tidak langsung dari penyakit atau perawatan.
2) Kecemasan
Kekhawatiran terhadap prognosis penyakit atau kepastian diagnostik,
ketakutan akan kekambuhan penyakit.
3) Depresi
Depresi mulai muncul saat gejala pertama, saat diagnosis, selama
pengobatan dan perawatan paliatif (Holland dan Alici, 2010).
4) Berjuang untuk menjadi normal mencakup keinginan penderita kanker
untuk kembali ke keadaan normal.
5) Merasa baik dan merasa sedih
Sifat labil kesehatan dan penyakit berarti tidak ada pola yang jelas antara
perasaan baik dan perasaan sedih pada fase perawatan (Mitchell, 2007).
6) Emosional
Respon emosional positif dapat menghasilkan sel spesialis “pembunuh”
(Feldman, 2012).
7) Stres
Menyebabkan resistensi terhadap obat yang bekerja terutama pada sel-sel
yang membelah dengan cepat dan resistensi (Tiligada, 2006).
8) Harga diri (Self Esteem)
Kanker dapat menyebabkan harga diri rendah karena perubahan dalam
pengalaman tubuh, konsep diri dan hubungan pribadi (Bartoces et al,
2009).
9) Kesedihan
Kesedihan terkait kanker akan sangat relevan terjadi karena penderita
kanker akan merasakan kerugian akibat penyakitnya (Trevino et al,
2011).
10) Kepasrahan
Kepasrahan hampir sama dengan berduka yaitu tidak percaya, marah,
depresi, kepasrahan atau penerimaan (Pierobon, 2011).
5. SYARAT KEMOTERAPI
Syarat dilakukan kemoterapi adalah sebagai berikut:
1. Keadaan umum cukup baik.
2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed
concent.
3. Faal ginjal dan hati baik.
4. Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.
5. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.
6. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %,
leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.
DAFTAR PUSTAKA
Jam Kegiatan
1. Pendahuluan
2. Penyajian Materi
3. Diskusi
1) Nama Penanya
Pertanyaan
Jawaban
2) Nama Penanya
Pertanyaan
Jawaban
.
3) Nama Penanya
Pertanyaan
Jawaban
4) Nama Penanya
Pertanyaan
Jawaban