Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Diet Saluran Pencernaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan
(biasanya atas petunjuk dokter)

Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan th 2009, Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan
konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau
diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau
penurunan berat badan.

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung,
absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena
infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi
saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker.

B. Diet pada Gangguan Saluran Cerna Bawah

Mencret (Diare)

Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus sehingga gerakan
otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk
gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak.

Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga
hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak,
misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya.

Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan
adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain
itu, ada juga diare akibat cacingan.

Sembelit (Konstipasi)

Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan
feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya.
Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, efek samping obat-obatan, dan juga
karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur
sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan.

Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar
(laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan.
Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi. Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa
disebabkan karena stres. Sebab stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.
Sementara penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya.
Wasir atau hemoroid

Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman
pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar
(BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet
tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume
tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat
merangsang wasir.

Kanker usus

Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia.


Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat
positif dalam mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram
kalsium sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita
dan 10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus.
Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu.

Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker usus adalah
dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan kalori.
untuk mengurai proses penimbunan lemak.

Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)

        Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar
dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, demam
dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa
Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.

Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:

(1)   Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

(2)   Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.

(3)   Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.

(4)   Mengistirahatkan usus pada masa akut.

Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:

(1)      Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
(2)      Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair
(peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan serat rendah.

(3)      Bila gejal ahilang dapat diberikan makanan biasa.

(4)      Kebutuhan gizi, tyaitu :

(a)    Energi dan protein tinggi.

(b)   Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D asm folat, vitamin B12,
kalsium, zat besi, magnesium dan seng.

(5)   Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai sedang
(medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa
dan malabsorpsi lemak.

(6)   Cukup cairan dan elektrolit.

(7)   Menghindari makanan yang mengandung gas.

(8)   Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa

Diet Penyakit Divertikular

                        Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis.


Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding
kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini
terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya rendah serat. Penyakit Divertikulitis
terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan. Gejala-
gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipase
atau diare, menggigil dan demam.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis

(1)   Meningkatkan volume dan konsistensi fees.

(2)   Menurunkan tekanan intra luminal.

(3)   Mencegah infeksi.

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis

(1)      Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.

(2)      Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.


(3)      Serat tinggi.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis

(1)   Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.

(2)   Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulitis

(1)   Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan.

(2)   Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.

(3)   Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet sisa rendah II
dengan konsistensi yang sesuai.

(4)   Hindari makanan yang abanyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji dan
stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular.

(5)   Bila perlu diberi makanan enteral rendah atau bebas laktosa.

(6)   Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.

Anda mungkin juga menyukai