CERNA BAWAH
OLEH
YOHAN YUANTA, S.ST.,M.GIZI
DIET SALURAN CERNA BAWAH
Diet Penyakit Usus Inflamatorik
Diet Penyakit Divertikular
DIET PENYAKIT USUS INFLAMATORIK
(Inflammatory Bowel Disease)
Gambaran Umum
Penyakit Usus Inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum
dan usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri
abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, demam,
dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak dalam feses).
Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chon’s Disease.
Tujuan Diet
1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang
3. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut
4. Mengistirahatkan usus pada masa akut
Lanjutan…
Syarat Diet
1. Pada fase akut dipuaskan dan diberikan makanan secara parenteral saja
2. Bila fase akut teratasi, pasien diberikan makanan secara bertahap, mulai dari
bentuk cair (per oral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi diet sisa
rendah dan serat rendah.
3. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa
4. Kebutuhan gizi, yaitu : (a) Energi tinggi dan protein tinggi (b) Suplemen
vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C,D, Asam Folat, Vitamin B12,
Kalsium, Zat besi, Magnesium, dan seng
5. Makanan Enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang ( medium chain trygliceride = MCT) dapat diberikan karena sering
terjadi intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak
6. Cukup cairan dan elektrolit
7. Menghindari makanan yang menimbulkan gas
8. Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan
cair, lunak, biasa, atau diet sisa rendah dengan
modifikasi rendah laktosa atau menggunakan lemak
trigliserida rantai sedang
2. DIET PENYAKIT DIVERTIKULAR
Penyakit Divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis
dan Divertikulitis. Penyakit Divertikulosis yaitu adanya
kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon
yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada
konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut
yang makanannya rendah serat