Anda di halaman 1dari 15

ini adalah contoh

interaksi sosial
antar individu,
dimana seorang
pasien
sedangberkonsultas
i dengan dokterini
adalah contoh

interaksi individu
dengan kelompok

Jumlah Seluruh Pengunjung

555957
Untuk Mengopy / Menyimpan Gambar, klik - CLICK HERE TO SHARE pada gambar, lalu save
gambar di sebelah tulisan ILMU BLOG.

Kamis, 23 Desember 2010

Bentuk-Bentuk Interaksi sosial - Pengertian Beserta contoh gambar Macam - Macam Interaksi Sosial Yang Berlaku di dalam kehidupan masyarakat:

~ Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu (p.
23) :

Interaksi antara individu dan individu

Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika
hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik
merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

Interaksi antara individu dan kelompok

Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial
individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.

Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok

Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.
Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial :
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam
dua bentuk, yaitu (p. 49) :

Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk
asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :

a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Gambar di atas menunjukkan suatu bentuk dari kerja sama yaitu membersihkan
selokan yang dipenuhi dengan sampah secara bersama-sama dan saling bergotong royong untuk
menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok
manusia untuk meredakan pertentangan.

Gambar di atas menunjukkan suatu bentuk dari Akomodasi yaitu "SIDANG MPR "
Sidang MPR merupakan suatu bentuk musyawarah yang bertujuan untuk mendapatkan mufakat
bersama agar dapat menyatuakan perbedaan pendapat supaya tidak menimbulakan adanya
Pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga
lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan
baru sebagai kebudayaan campuran.
Contoh Gambar Asimilasi sebagai Berikut :

d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian
rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
Candi Prambanan merupakam Bentuk Akulturasi Budaya Indonesia-Thailand. Hal
tersebut di lihat dari ukiran-ukirannya yang masih bernuansa thailand.

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk
pertentangan atau konflik, seperti :

a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar
memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik di pihak lawannya.b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang
- terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur
kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau konflik.c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya
semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang
bertikai tersebut.
Ciri - Ciri Interaksi Sosial :
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika
memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi
sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus
bersentuhan secara fisik.

b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
You might also like:

Bentuk-Bentuk Interaksi sosial - Pengertian


Beserta contoh ...
Bentuk-Bentuk Penyimpangan sosial beserta
contoh gambar
Contoh, tugas serta fungsi Lembaga-Lembaga
Pengendalian ...
Macam Dan Gambar norma-norma
Ada Oksigen di Bulan Titan Milik Saturnus!!!
Linkwithin
Diposkan oleh Mirzza Mali Ahmad di 20.11
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Sosiology
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Blog Archive
Ganti Background
Like This Yo.. !

Sekarang Jam

Feedjit
Category
INTERAKSI SOSIAL

Standar

Hampir setiap saat, manusia saling berhubungan atau berinteraksi, baik antarindividu, individu
dengan kelompok atau antarkelompok. Contohnya, di lingkungan sekolah, kita selalu
berinteraksi dengan guru, teman, penjaga sekolah bahkan dengan penjaja makanan. Sementara
itu dirumah kita selalu berinteraksi dengan orang tua, adik dan kakak.
Mengapa manusia berinteraksi? Manusia berinteraksi karena saling membutuhkan. Setiap
manusia memiliki sejumlah kebutuhan, kepentingan dan hasrat, misalnya, kebutuhan untuk
makan, berpakaian, dan memperoleh pendidikan. Namun, tidak semua kebutuhan itu dapat kita
penuhi sendiri. Kebutuhan untuk makan, misalnya, tidak dapat kita penuhi jika tidak ada petani
dan penjual beras di pasar. Demikian juga dengan kebutuhan memperoleh pendidikan. Kita tidak
dapat belajar dan beraktivitas lainnya di sekolah jika tidak ada guru, kepala sekolah dan penjaga
sekolah. Singkatnya, setiap manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan,
kepentingan, dan hasrat individualnya.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial. Didalam dirinya terdapat hasrat untuk
berkomunikasi, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Hasrat ini timbul bukan hanya
karena kebutuhan lahiriah melainkan karena hasrat itu sendiri; bahwa ia butuh berkomunikasi,
bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Karena itulah, interaksi dengan orang lain
merupakan kebutuhan mendasar dalam diri manusia. Setiap manusia berkenalan, bekerja sama,

berorganisasi, bersaing, bahkan berkonflik untukn mendapatkan sesuatu. Dari sudut pandang
sosiologi, hubungan-hubungan seperti itu disebut interaksi sosial.
Pengertian Interaksi Sosial
Bentuk umum dari proses-proses sosial dalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang orang
perorangan, antar kelompok manusia, serta orang perorangan dan kelompok manusia. Interaksi
sosial menurut Astrid. S. Susanto adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu
proses pengaruh memengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan akhirnya memungkinkan
pembentukan struktur sosial. Hasil interaksi sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta
interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi ini.
Pola-Pola Hubungan Interaksi sosial
Pola-pola hubungan dalam interaksi sosial bisa terjadi antar individu dan individu, antara
kelompok dan kelompok, serta antar individu dan kelompok.
1. Interaksi sosial antara individu dengan individu

Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai. Mereka saling menegur, berjabat tangan,
berbicara, atau bahkan berkelahi. Semua itu merupakan bentuk interaksi sosial.

Gambar: Antar individu


2. Interaksi sosial antara kelompok sosial dengan kelompok sosial
Interaksi sosial antara kelopmok dengan kelompok lainnya terjadi sebagai suatu kesatuan dan
bukan menyangkut pribadi-pribadi sebagai anggota dari setiap kelompok yang bersangkutan.

Gambar: Antar kelompok dan kelompok


3. Interaksi sosial antara individu dengan kelompok sosial
Interaksi sosial antar individu dan kelompok berbeda-beda sesuai dengan keadaan setiap
hubungan itu. Misalnya, interaksi antara seorang guru dan siswa-siswanya dikelas. Guru yang
mengahadapi siswa-siswa dikelas pada awalnya akan berusaha menguasai para siswanya agar
interaksi sosial bisa berlangsung dan seimbang.

Gambar: Antar individu dengan kelompok


Syarat Interaksi Sosial

Kontak sosial
Komunikasi

1. kontak sosial

Secara etimologi (asal kata) kata kontak berasal dari bahasa Latin yaitu con atau jamaknya cum,
yang berarti bersama-sama, dan tanggo artinya menyentuh. Jadi kontak berarti bersama-sama
menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau

hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa
menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik.
a. Berdasarkan cara terjadinya kontak sosial

Kontak langsung

Yaitu Kontak yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok secara langsung, artinya tidak menggunakan media atau alat orang
lain.

Kontak secara tidak langsung

Yaitu kontak yang terjadi antara pelaku dengan menggunakan alat atau orang lain sebagai
perantara.

b. Berdasarkan terjadinya proses komunikasi

Kontak primer

Kontak primer adalah kontak yang terjadi pada saat awal kejadian kontak berlangsung. Kontak
primer sama pengertiannya dengan kontak langsung yaitu kontak yang terjadi ketika seseorang
berhubungan langsung atau bertatap muka.

Kontak sekunder

Kontak yang terjadi tidak secara langsung antara komunikator dan komunikan. Kontak ini
berlangsung dengan menggunakan media perantara atau pihak lain.
2. komunikasi

Secara etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicare yang artinya

berhubungan.
Komunikasi

Gambar

Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial


Saya telah membahas pengertian dan syarat terjadinya interaksi sosial mungkin kamu
bertanya-bertanya, apa yang mendorong seseorang berinteraksi dengan orang lain? Saya akan
menjawab pada bagian ini.
Interaksi sosial kelihatannya sederhana. Orang bertemu lalu berbicara atau sekedar bertatap
muka. Padahal sebenarnya interaksi sosial merupakan suatu proses yang cukup kompleks.
Interaksi ini dilandasi oleh beberapa faktor psikologi, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati,
dan empati. Faktor faktor itu dapat berdiri sendiri-sendiri atau dapat juga bersama-sama
berfungsi sebagai dasar terjadinya interaksi sosial. Hal itu tergantung pada situasi dan
kondisinya.
1. Imitasi

Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain. Imitasi atau perbuatan meniru bisa dilakukan
dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya, gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola
pikir, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan seseorang.
2. Sugesti

Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu
diterima orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang
tidakl netral sehingga tidak dapat berpikr rasional. Segala anjuran atau nasihat yang diberikan
langsung diterima atau diyakini kebenarannya.
3. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi sifatnya lebih mendalam dibandingkan
imitasi karena dalam proses identifikasi, kepribadian seseorang bisa terbentuk. Orang melakukan
proses identifikasi karena sering kali memerlukan tipe ideal tertentu dalam hidupnya. Contohnya,
terdapat pada anak yang mengidolakan ayahnya.
4. Simpati
Simpati merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui
proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan
merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut.
5. Empati
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Contohnya, seorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya yang bersekolah diluar kota. Ia
selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.

Anda mungkin juga menyukai