Menurut Chandller (1996), strategi adalah penetapan dari tujuan dan sasaran
jangka panjang suatu organisasi serta penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada tiga komponen
dari defenisi Chandler yaitu adanya tujuan dan sasaran, adanya cara bertindak dan
strategi. Tipe-tipe strategi yang ia kemukanan berikut ini sering dianggap sebagai
Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai dan inisiatif-
esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya
dalam membagi strategi itu kedalam beberapa beberapa kategori, kita cukup diberi
petunjuk bahwa strategi organisasi tidak hanya satu. Disamping itu tiap-tiap strategi
ini saling menopang sehingga merupakan suatu kesatuan kokoh yang mampu
menjadikan organisasi sebagai lembaga yang kokoh pula, mampu bertahan dalam
kondisi lingkungan yang tidak menentu. Setiap strategi yang telah dirumuskandiharapkan dapat
secepatnya diimplementasikan. Tidak hanya dapat
mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna.
strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu:
2.5.1. Advokasi
dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat
(Notoatmodjo, 2010).
mendukung untuk mempengaruhi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat, serta
adanya dukungan dana dan sumber daya lainnya. Kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain, pendekatan perorangan. Pendekatan tersebut seperti melalui lobi, dialog,
Advokasi menurut Depkes RI (2008) adalah upaya atau proses yang strategis
dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait
yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintah dan penyandang dana
pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama,
tokoh adat dan lain-lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu kebijakan
Tujuan dari adanya advokasi ada dua, yaitu umum dan khusus.
baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikut sertaan dalam
2. Tujuan Khusus:
Keluaran atau output advokasi dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yakni
output dalam bentuk perangkat lunak dan output dalam bentuk perangkat keras
dari komitmen politik terhadap program kesehatan, misalnya : undang-undang, peraturan pemerintah,
keputusan presiden, keputusan menteri, peraturan daerah, surat
bersih, jamban keluarga atau jamban umum, tempat sampah dan sebagainya.
Menurut Effendi dan Makhfudli (2009), bina suasana yaitu penciptaan situasi
yang kondusif untuk memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup
bersih dan sehat dapat tercipta dan berkembang jika lingkungan mendukung hal ini.
Dalam konteks ini lingkungan mencakup lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi,
dan politik.
opini atau lingkungan sosial yang mendorong individu atau anggota masyarakat
untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk
mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimanapun dia berada (keluarga,
bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut.
dalam upaya mengajak para individu meningkat dari fase tahu ke fase mau, perlu
Pada pelaksanaannya terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana, yaitu (1)
berdarah. Lebih lanjut bahkan dapat diupayakan agar mereka bersedia menjadi
seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga (RW), kelompok
dilakukan oleh dan atau bersama-sama dengan pemuka/tokoh masyarakat yangtelah peduli. Diharapkan
kelompok-kelompok tersebut menjadi peduli terhadap
koran, majalah, situs internet, dan lain-lain, sehingga dapat tercipta pendapat
pendapat umum yang positif ini akan dirasakan pula sebagai pendukung atau
sarana, mengembangkan metode dan teknik serta hal-hal lain yang mendukung
penyelenggaraan penyuluhan.
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka
termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya
yang dimiliki antara lain dengan transfer daya dari lingkunganya (Prijono, Pranarka,
1996).
promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat secara langsung dengan tujuan
utama yang ingin dicapai adalah agar terwujudnya kemampuan masyarakat dalam
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pemberdayaan masyarakat yaitu masyarakat
perkembangan sasaran serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah
dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu menjadi mau
(aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, dan kemudian dilepas
untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat
tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai
pemberdayaan akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah
meliputi:
1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli
2004).
RI, 2000):
b. Adanya upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat seperti Posyandu, dll.
c. Masyarakat menjadi peserta dana sehat/ JPKM.