Anda di halaman 1dari 4

HU-CARE

OLEH: Dr.dr.H. Sagiran, Sp.B., M.Kes., FINACS.

A. PENGERTIAN HU-CARE

Hu-Care adalah akronim dari Husnul Khatimah Care. Husnul Khatimah adalah
keadaan di mana seorang hamba sebelum akhir hayatnya mendapatkan taufik guna
menjauhi segala sesuatu yang dibenci Allah, bertaubat dari segala perbuatan maksiat dan
dosa serta bersegera melakukan amal kebajikan secara kontinyu hingga tarikan nafas
terakhirnya. Care adalah perawatan terhadap pasien. Unsur utama meraih husnul khatimah
adalah pasien depat menerima takdir sakitnya dan memahami perjalanan alamiah
penyakitnya hingga dying process. Hu-care merupakan mekanisme koping dengan
modalitas agama (Teori Pargament). Hu-Care merupakan perpaduan konsep dari husnul
khatimah dan palliative care.

B. LANDASAN PENTING DALAM HU-CARE: TAWAKAL-TAFWIDH

Pasien dengan kondisi penyakit terminal pada umumnya berada dalam penderitaan
fisik, mental dan sosial hingga akhir hayatnya menunggu ajal yang sewaktu-waktu datang.
Pada situasi inilah agama dapat mengambil peran untuk mangatasi problem kehidupan
pasien. Sebagai manusia, sangatlah wajar jika menjumpai berbagai persoalan hidup.
Manusia hidup memerlukan tempat bersandar. Kepada Allahlah manusia menyerahkan
segala urusan. Inilah konsep tawakkal dalam Islam. Ada yang menerangkan sesuatu di atas
tawakkal, yakni tafwidh. Kepasrahan level ini dijelaskan dalam al-Qur`an, Wa ufawwidhu
amri ilallah (Aku pasrahkan total segala urusanku kepada Allah). Inilah pasrahnya para
wali Allah, orang salih, su , dan lain-lain. Seluruh gerak-gerik hatinya langsung dari
Allah. Kepasrahan ini akan melahirkan energi spiritual sampai pada kedalaman level
karamah. Tingkat tertinggi kepasrahan adalah istislam, yaitu kepasrahan lahir batin, total
keseluruhan hanya kepada Allah. Inilah kepasrahan level tertinggi dalam segala ilmu yang
diajarkan para Nabi dan Rasul. Kepasrahan pada level ini hanya dapat dipelajari melalui
sejarah hidup para Rasul dan Nabi Allah. Kepasrahan level ini melahirkan pendalaman
energi sampai pada level mukjizat.

C. RELIGIOUS COPING SEBAGAI DASAR KONSEP HU-CARE

Model Hu-Care yang akan diajukan dalam buku ini mengacu pada prinsip Religious
Coping. Hanya agama-lah yang paling lengkap mampu membicarakan soal ajal, kematian,
komprehensif dan detail, bahkan termasuk membahas bagaimana keadaan sesudah mati.
Agama juga menuntun umat pemeluknya mengambil peran yang benar terhadap datangnya
kematian. Pada bagian ini akan diuraikan jalur religious coping tersebut secara rinci beserta
cabang-cabangnya, dan diakhiri dengan uraian mengenai hirarki akal menurut Ibnu Sina
sebagai cara penentuan pemilihan salah satu koping agama

Anda mungkin juga menyukai