Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWTAN

“Prinsip komunikasi dengan Multidisplin”


Komunikasi Antara Perawat-Dokter

DOSEN PENGAMPU : Ns. Rika Sarfika,


M.Kep.,
Kelompok 1
Marsi Sekar Ningrum 2011311034
Patrisia Dinda Ritesa 2011311001
Ghairu A’diyyah 2011311007
Wardah Dalilah 2011311010
Rahmi Aulia Adrul 2011311013
Muhammad Ashraf 2011311022
Verra Oktavia 2011311025
Ulia Desman 2011311028
Qadriatul Nursyi 2011311031
Zhafira Nisa Ulkhaira 2011311037
Putri Nabila Rahmi 2011311040
Sarmadani Khaira Putri 2011311046
Lieony Fibra Asha 2011311049
pembahasan 01 Pengertian komunikasi

02 Prinsip-prinsip komunikasi

03 Komponen dalam komunikasi

04 Faktor yang mempengaruhi komunikasi

05 Komunikasi antara perawat dan dokter

Isu terkait aplikasi antara perawat dan


06 dokter

07 Pentingnya komunikasi dalam pelayanan


kesehatan
Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan


perubahan verbal dan nonverbal nonverbal dari informasi informasi
dan ide.

Sedangkan Sedangkan komunikasi komunikasi terapeutik adalah


proses dimana perawat yang menggunakan pendekatan terencana
mempelajari klien. proses memfokuskan pada klien namun
direncanakan dan dipimpin oleh seorang profesional.
Prinsip-prinsip komunikasi

Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers


yaitu :
1) Perawat harus mengenal dirinya sendiri.
2) Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya,
dan percaya, dan menghargai.
3) Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.
4) Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien.
5) Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman
bagi pasien.
6) Kejujuran dan terbuka.
7) Mampu sebagai role model.
8) Altruisme.
9) Bertanggung jawab
10) Memahami betul Memahami betul arti Empati dan arti Empati dan
berpegang pada berpegang pada etik
Komponen-komponen dalam

komunikasi
Sender/komunikator(pemberi pesan): individu yang bertugas
mengirimkan pesan.. Perawat Perawat sebagai sebagai pengirim
pengirim pesan kepada pasien. pasien. Tujuannya untuk membantu
kesembuhan pasien, bersifat interpersonal. Contoh :
 Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan
efektif bila jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim pesan.
 Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima pesan.
 Media: metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara ditulis,
diucapkan, diraba, dicium. Contoh: catatan atau surat adalah kata; bau badan
atau cium parfum adalah penciuman (dicium), dan lain-lain.
 Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali
kepada pengirim pengirim pesan dalam bentuk komunikasi komunikasi yang
efektif.
 
Faktor yang mempengaruhi komunikasi

• Situasi/suasana Situasi/suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisangan akan


mempengaruhi baik/tidaknya pesan diterima oleh komunikan,suara bising yang diterima
komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur,
bahkan sulit diterima.Oleh karena itu, sebelum proses komunikasi dilaksanakan,
lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman.

• Kejelasan pesan Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan


komunikasi.Pesan yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan
sehingga antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang
disampaikan.Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang
dijalankan.
Komunikasi antara perawat dan dokter
Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama
dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien.Perawat bekerja sama dangan dokter
dalam berbagai bentuk. Perawat mungkin bekerja di lingkungan di mana kebanyakan asuhan
keperawatan bergantung pada instruksi medis.

Perawat juga mempunyai tanggung jawab untuk:


• Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
• Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman
profesi lain
Komuniaksi antara perawat dengan dokter dapat berjalan dengan baik apabila dari
kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan hanya menjalankan tugas secara
individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan tenaga medis yang tidak bisa
dipisahkan.. Semua itu dapat terwujud dengan baik berawal dari komunikasi yang baik
pula antara perawat dengan dokter.

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi


dengan profesi berkolaborasi dengan profesi lain diantaranya dokter, ahli gizi, apoteker
dan sebagainya. Setiap tenaga profesi tersebut masing-masing mempunyai tanggung
jawab terhadap kesehatan pasien.
Isu terkait aplikasi antara perawat dan
dokter
Kebanyakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan belum dapat melaksanakan fungsi
kolaborasi khususnya dengan dokter. Perawat bekerja memberikan pelayanan kepada pasien
hanya berdasarkan berdasarkan intruksi medis yang juga didokumentasikan didokumentasikan
secara baik, sementara dokumentasi asuhan keperawatan keperawatan yang meliputi meliputi
proses keperawatan tidak ada. Disamping itu beberapa mereka menyatakan bahwa banyak kendala
yang dihadapi dalam melaksanakan kolaborasi, diantaranya pandangan diantaranya pandangan
dokter yang selalu menganggap selalu menganggap bahwa perawat merupakan tenaga merupakan
tenaga vokasional, perawat sebagai asistennya, serta sebagai asistennya, serta kebijakan rumah
sakit rumah sakit yang kurang mendukung.
Isu-isu tersebut jika tidak ditanggapi jika tidak ditanggapi dengan benar dan dengan benar dan
proporsional dikhawatirkan dapat menghambat upaya melindungi kepentingan pasien dan
masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan, serta menghambat upaya
pengembangan dari keperawatan sebagai profesi
Pentingnya komunikasi dalam pelayanan
kesehatan

Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien memiliki potensi


yang besar dalam membantu pasien untuk mengatur 'emosi,
meningkatkan pemahaman informasi medis, persepsi dan harapan,
membangun rasa percaya penuh kepada dokter yang menanganinya
sehingga pasien akan patuh terhadap semua saran dan nasehat.
Thank You!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai