Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam
semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur
kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah
sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan
makalah Komunikasi Keperawatan II ini dengan judul “Karakteristik Perawat
yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik”yang merupakan tugas kami dalam
mata Komunikasi Keperawatan II di semester tiga ini.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah
kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari
sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan
hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun
tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam
kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan
sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya
kepada ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini
dapat menjadi referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua,
Aamiin Yaa Robb.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
a) Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan serta agar pembaca
terutama mahasiswa – mahasiswi prodi keperawatan dapat memahami
bagaimana karakteristik seorang perawat dalam memfasilitasi hubungan
terapeultik.
b) Tujuan Khusus
1) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami apa yang
dimaksud dengan komunikasi/hubungan terapeultik !
2) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami fungsi
Komunikasi Terapeultik !
3) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Karakteristik
komunikasi terapeutik !
4) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Karakteristik
perawat !
5) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Sikap Perawat
dalam Berkomunikasi !
6) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Sikap
(Kehadiran) secara Fisik !
7) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Sikap dalam
Dimensi Respons !
8) Agar Mahasiwa dapat mengerti dan memahami Karakteristik
Perawat Yang Memfasilitasi Tumbuhnya Hubungan Terapeutik !
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Menurut Muadi (2009) menyatakan bahwa secara konsisten tidak ada
perbedaan antara kinerja laki-laki dan perempuan dalam kemampuan
memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetisi,
motivasi, dan kemampuan belajar.
c. Pendidikan
Individu yang lebih tinggi pendidikannya akan lebih mampu berpikir luas
dan memiliki inisiatif serta kreatif sehingga dapat menemukan upaya-
upaya yang lebih efesien dalam pekerjaan yang menyebabkan terciptanya
kepuasan kerja (Mangkunegara, 2009)
d. Lama Kerja
Menurut Robbins (2006), senioritas sebagai lama seseorang menjalankan
pekerjaan tertentu secara konsisten berhubungan negatif dengan masuk
keluarnya karyawan. Sedangkan menurut Siagian (2009), lama kerja
menyebabkan seseorang semakin terampil dan berpengalaman dalam
menyelesaikan problematika kerja sehingga hasil kerja yang diperoleh
mendatangkan kepuasan kerja.
e. Level jenjang karier
Menurut Marquis dan Hustoan (2010) jenjang karier akan meningkatkan
kualitas kerja perawat, perawat akan berusaha untuk mengontrol karirnya
dan memilih karier yang lebih baik sehingga akan terus berprestasi dan
memperoleh kepuasan kerja.
1. Berhadapan
2. Mempertahankan Kontak
Mata
3. Membungkuk ke arah klien
Fisik 4. Mempertahankan sikap
terbuka
5. Rileks
6. Berjabat tangan
Sikap dalam
Komunikasi
Dimensi Respon:
1. Ikhlas
2. Menghargai
3. Empati
4. Konkret
Psikologis
Dimensi Tindakan
1. Konfrontasi
2. Segera
3. Terbuka
4. Emosional Katarsis
5. Bermain Peran
3. Bersikap positif
Sikap yang positif terhadap klien ditunjukkan dengan sikap hangat, penuh
perhatian dan penghargaan terhdap klien.
8. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien araupun diri perawat sendiri
Seorang perawat harus mampu melupakan kejadian yang menyakitkan di
masa lalu dan menguatkan koping klien dalam menghadapi masalah yang
dihadapi saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeutik (Anjaswarni,Tri ,2016)
Berhadapan, mempertahankan kontak mata, membungkuk ke arah klien,
mempertahankan sikap terbuka, tetap relaks, berjabat tangan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
bahwa pentingnya komunikasi terepaultik dalam kehidupan kita sehari – hari
terutama dalam dalam proses keperawatan dan diharapkan bagi pembaca
yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya agar
dapat berkomunikasi yang baik dengan pasien guna untuk menjalin kersama
dengan pasien dalam melakukan proses keperawatan yang bertujuan untuk
kesehatan pasien serta berkomunikasi dengan baik terhadap rekan kerja dan
siapapun yang terdapat di tempat kita bekerja.
Karakteristik perawat Menurut Mangkunegara (2009) dalam sebuah hasil
penelitian hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien rawat inap (Ramdhani, Taufik, 2016) adalah: Usia , Jenis Kelamin,
Pendidikan, Lama Kerja , Level jenjang karier
DAFTAR PUSTAKA