Anda di halaman 1dari 10

1

METODE PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM RUMAH SAKIT BAGI


PPL MAHASISWA JURUSAN BKI (BIMBINGAN KONSELING ISLAM)

TUTI ALAWIYAH, M.PD.I

alawiyah.tuti79@gmail.com
ABSTRAK

Setiap manusia pasti menginginkan hidup sehat, akan tetapi pasti manusia itu
pernah mengalami sakit. Sakit adalah salah satu ujian pemberian dari Allah
sebagai bentuk rasa kasih sayang Allah terhadap kita untuk menguji sejauh
mana iman dan kesabaran yang merupakan gambaran cobaan dari Allah
SWT. Seseorang yang sedang sakit sangat membutuhkan bantuan serta
bimbingan dari orang lain, salah satu bantuan yakni berupa bimbingan
keagamaan karena agama adalah kebutuhan jiwa atau psikis manusia yang
dapat mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,kelakuan dan
lain-lain. Ajaran agama juga dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah
sehingga dengan kepasrahan hati dan keikhlasan, jiwanya menjadi tenang.
Rumah Sakit adalah tempat perawatan dan pengobatan bagi orang yang sakit,
adapun orang yang sakit, sama halnya dengan orang yang sehat pada
umumnya, sebagai hamba Allah SWT jika ia seorang muslim secara vertikal
dia memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhannya dengan jalan
menunaikan ibadah ritual.
Sedangkan secara horizontal, manusia sebagai mahluk sosial tetap harus
masih bersosialisasi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Akan tetapi
karena kelemahannya dalam beraktifitas baik secara fisik maupun secara
kejiwaan maka memerlukan seorang Perawat Rohani Islam (Warois) yang
profesional, untuk membantu dan membimbing pasien agar dapat
mengimplementasikan dan menunaikan kewajiban terhadap Allah SWT.

Kata Kunci: metode, bimbingan rohani Islam, PPL Mahasiswa jurusan BKI

Pendahuluan keperawatan dimasa Nabi Muhammad


A. Sejarah Awal Rohani Islam SAW adalah perawat pertama muslim
Kegiatan pelayanan Rohani Islam (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987).
berkualiatas telah dimulai sejak seorang Sementara sejarah perawat di Eropa dan
perawat muslim pertama yaitu Siti Amerika mengenal Florence Nightingale
Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad sebagai pelopor keperawatan modern,
S.A.W, yang selalu berusaha memberikan Negara di timur tengah memberikan status
pelayanan terbaiknya bagi yang ini kepada Rufaidah, seorang perawat
membutuhkan tanpa membedakan apakah muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan
kliennya kaya atau miskin. Elly Nurahmah, dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal
2001). Ada pula yang mengenal sebagai diteruskan turun temurun dari generasi ke
Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al- generasi di perawat Islam khususnya di
Asalmiya dimana dalam beberapa catatan Arab Saudi dan diteruskan ke generasi
publikasi menyebutkan Rufaidah Al- modern perawat di Saudi dan Timur
Asalmiya, yang memulai praktek Tengah (Miller Rosser, 2006).
2

Demikian perawat Indonesia Bimbingan Rohani Islam ini lebih


khususnya lebih mengenal Florence menekankan kapada pasien atau seseorang
Nightingale sebagai tokoh keperawatan, agar lebih mendekatkan diri kepada allah
yang mungkin saja lebih dikarenakan SWT. Agar jiwa menjadi tenang dan
konsep keperawatan modern yang tentram tanpa beban yang bersemayam
mengadopsi litelature barat. Florence dalam hati seseorang yang bias
Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 – mengakibatkan penyakit psikosomatis.
13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat Terdapat tuntunan do’a dan dzikir bagi
modern. Ia dikenali dengan nama The pasien sebagai pemenuhan nutrisi ruhani.
Lady With The Lamp dalam bahasa Dari Mahmud bin Labid ra.
Inggris yang berarti “Sang Wanita dengan Sesungguhnya Nabi Saw. bersabda,
Lampu”. Nama depannya, Florence “Ada dua yang dibenci oleh anak
merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze keturunan Adam (manusia):
dalam bahasa Italia atau Florence dalam 1) Kematian, padahal kematian itu lebih
bahasa Inggris. (Wikipedia). baik baginya daripada fitnah
Di Indonesia mungkin hal serupa 2) Manusia menbenci sedikit harta, itu
juga terjadi, tinggal bagaimana lebih ringan hisabnya (pada hari
keperawatan dan islam dapat berkembang kiamat)”. (HR. Ahmad-majma’uz
sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan Zawaa’id).
asuhan keperawatan, kompleksitas B. Pengertian
penyakit, perkembangan tehnologi Rohani dari kata bahasa Arab ‫روحانى‬
kesehatan dan informatika kesehatan. Agar yang mempunyai arti “mental” sedangkan
tetap mengenang dan menteladani sejarah Bimbingan Islam menurut Musnamar
perkembangan keperawatan yang di mulai (1995: 5) adalah:“Pemberian bantuan
oleh Rufaida binti Sa’ad. terhadap individu agar mampu hidup
Dasar perawatan rohani islam adalah selaras dengan ketentuan Allah SWT,
proses pengobatan, pemeliharaan dan sehingga dapat mencapai kebahagiaan di
pengembangan rohani dari segala macam dunia dan akhirat”.
gangguan dan penyakit yang mengotori Berdasarkan pada dua pengertian di
kesucian fitrah ruhani agar selamat atas maka yang dimaksud Bimbingan
sejahtera dunia akhirat didasarkan kepada Rohani Islam adalah sebagai pemberian
tuntunan al-Quran, as-sunnah dan hasil bantuan terhadap individu sehingga jiwa
ijtihad melalui metodologi atau mental individu tersebut mampu hidup
penalaran:istinbathiy (dedukatif), istiqra’iy selaras dengan ketentuan dan petunjuk
(induktif/ riset), iqtibasiy (meminjam teori) Allah Swt, sehingga dapat mencapai
dan irfaniy (laduni/ hudhuri). kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kaitanya didalam kehidupan akan Mengacu pada pengertian di atas
terlihat jelas dan tidak direkayasa, menurut terlihat bahwa Bimbingan Rohani Islam
saya tidak hanya badan yang memerlukan menuntut adanya dua orang yang saling
perawatan tapi juga rohani, jadi perawatan berbicara atau berwawancara pada waktu
rohani itu sangat penting karena bisa tertentu, kedua-duanya berkisar pada
membersihkan dari penyakit-penyakit yang waktu tertentu dalam upaya menemukan
di derita oleh rohani. Oleh karena itu bagaimana mengubah sikap untuk mencari
dalam keperawatan ini manusia sangat pemecahan masalah.
dianjurkan untuk menjaga hati, lisan, dan Bimbingan Rohani Islam
tingkah laku agar Ia sehat secara holistic memfokuskan pembahasannya pada
(menyeluruh) baik bio, psiko, sosio, pengalaman hidup dalam hubungannya
spiritual. dengan Allah SWT atau dengan kata lain
kehidupan religius yang lebih diperhatikan.
3

Selain itu, bimbingan rohani Islam emosional yang terjadi pada pasien, antara
juga membicarakan tentang kehidupan lain:
pribadi pada masalah hidup dan bagaimana 1. Penolakan (denial).
mengubah sikap untuk membuka diri Merupakan reaksi yang umum
kepada hubungan yang bersifat personal terjadi pada penderita penyakit kronis
dengan Allah. Dengan cara itulah dapat seperti jantung, sikap pasien akan menolak
dicari penyembuhan, penjelasan dan arah bahwa penyakit yang dideritanya itu berat
hidup. Lebih jelasnya lagi dapat dikatakan dan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh
bahwa “Allah SWT bersama manusia” padahal sudah kronis.
merupakan titik pusat dalam bimbingan 2. Cemas.
rohani Islam. Setelah muncul diagnosa penyakit
Pembimbing Rohani Islam itu harus kronis, kecemasan pada pasien akan
mampu menghadapi seseorang yang terlihat merasa terkejut atas reaksi dan
memiliki penyakit. Penyakit adalah: perubahan yang terjadi pada dirinya
gangguan adaptasi yang progresif (Prof. bahkan membayangkan kematian.
DR. P.C. Kuiper, 1973). Penyakit adalah 3. Depresi.
terganggu atau tidak berlangsungnya Hal ini uga umum terjadi pada pasien
fungsi-fungsi psikis dan fisis; yaitu ada yang mempunyai penyakit kronis tingkatan
kelainan dan penyimpangan yang ini lebih parah lagi dari rasa cemas
mengakibatkan kerusakan dan bahaya pada sebelumnya.
organ atau tubuh, sehingga bisa C. Tujuan Bimbingan Rohani Islam
mengancam kehidupan. Orang disebut Tujuan bimbingan Rohani Islam
sakit apabila dia mengalami pada dasarnya memberikan tuntunan atau
kelainan/penyimpangan yang memberikan terapi psikis yang berupa
mengakibatkan kerusakan dan bahaya dorongan spiritual dan rasa optimisme
organ atau tubuh, dan bisa mengancam kepada mereka yang menderita sakit,
kehidupannya. karena dengan kondisi psikis yang stabil
Masalah fisik ini datanganya dari akan sangat menunjang penyembuhan diri
fisik kita sendiri akibat adanya gangguan- dari sakit, terlebih lagi yang menderita
gangguan baik yang disebabkan oleh penyakit psikosomatik. Menurut Adzaki
bakteri atau virus yang menyerang sistem (2002: 221). Tujuan bimbingan rohani
kekebalan tubuh, dan organ tubuh kita. Islam adalah:
Selain penyakit yang didatangkan a. Memberikan ketenangan bathin dan
dari jasmani atau fisik ada juga penyakit keteduhan hati kepada pasien dalam
yang didatangkan dari masalah ruhani, menghadapi penyakitnya.
banyak penelitian yang mengatakan bahwa b. Memberikan motivasi dan dorongan
jenis penyakit tertentu seperti jantung, untuk tetap bersabar dan bertawakal
darah tinggi, maag, liver, depresi, stress dalam menghadapi ujian dari Allah
dll. Perawatan secara medis banyak yang SWT.
tidak berhasil andaikan dianalisis lebih c. Menumbuhkan suasana ukhuwah dan
teliti lagi kondisi kondisi pasien ternyata keakraban kepada pasien untuk saling
penyebab utamanya adalah masalah berbagi rasa dan cerita.
kejiwaan (psikis). D. Bimbingan Rohani Islam dalam al-
Tanpa disadari atau tidak, tidak Qur’an dan Hadits
pandang yang sakit itu siapa, akan tetapi Pada dasarnya al-Qur’an diturunkan
saat mereka mengalami sakit, disitulah untuk menjadi petunjuk bagi umat
timbul rasa yang mengganggu di pikiran manusia, menyeru kepada aqidah tauhid
pasien. Sehingga ada beberapa fase-fase dan mengajarkan mereka berbagai nilai
dan metode pemikiran serta kehidupan
4

yang bermakna. Al-Qur’an memberi d. Bimbingan shaum, baik shaum wajib


petunjuk kepada manusia akan tingkah maupun shaum sunat, termasuk
laku yang lurus dan benar, sehingga bisa penerangan tentang adanya shaum
mencapai kesempurnaan manusiawi demi yang diharamkan.
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 2. Memberikan Pelayanan Bimbingan
Firman Allah SWT dalam surat Yunus, 10: Do’a
37, yaitu: a. Memberikan pelayanan bimbingan
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat do’a bagi para pasien agar tetap
oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran terjaga kesadaran keimanannya;
itu) membenarkan Kitab-Kitab yang b. Memberikan pelayanan bimbingan
sebelumnya dan menjelaskan hukum- do’a bagi para penunggu, keluarga,
hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada dan pengunjung pasien, karena do’a
keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari merupakan:
Tuhan semesta alam.” 1) Doa sebagai proses solusi
Manusia, sesungguhnya telah datang problem kehidupan baik spiritual
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan maupun material.
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang 2) Do’a sebagai pengendali pusat
berada) dalam dada dan petunjuk serta gerak spiritual yang merupakan
rahmat bagi orang-orang yang beriman. refleksi lahir melalui dzikir dan
Firman Allah dalam surat al-Fussilat, 41: do’a.
44, yaitu: 3) Do’a sebagai bagian dari “qadar”
Artinya: “Katakanlah: "Al Qur’an itu yang telah ditetapkan seseorang.
adalah petunjuk dan penawar bagi orang- 4) Do’a dengan istilah memohon
orang mukmin”. (QS. Fussilat: 44) (Depag kepada Allah dalam rangka
RI, 1978: 779). mendatangkan serta meraih
Tiada ragu lagi bahwa dalam al- sesuatu yang bermanfaat dan
Qur’an terdapat kekuatan spiritual yang menghindari segala sesuatu yang
luas biasa dan mempunyai pengaruh mudharat, sebagai bagian dari
mendalam atas diri manusia. Ia bentuk ibadah. (contoh doa-doa
membangkitkan pikiran, menggelorakan terlampir di lampiran
perasaan,menggugah kesadaran dan dokumentasi)
menajamkan wawasan yang berada di 3. Memberikan Pelayanan Bimbingan
bawah pengaruh al-Qur’an ini seakan Akhlak
menjadi manusia baru yang diciptakan a. Memberikan bimbingan akhlak baik
kembali. menyangkut sikap maupun tindakan
E. Materi Bimbingan Rohani Islam yang seharusnya dilakukan oleh
Ada beberapa materi yang biasanya orang yang sedang ditimpa musibah
disampaikan dalam proses Bimbingan sakit;
Rohani Islam yaitu: b. Memberikan bimbingan spiritual
1. Pelayanan bimbingan ibadah yang kepada para pasien untuk tetap sabar
diberikan kepada para pasien meliputi: dan tawakkal dengan terus berikhtiar
a. Bimbingan thaharoh: istinja, mandi, sesuai dengan kemampuan;
wudhu, dan tayamum; 4. Memberikan Pelayanan Bimbingan
b. Bimbingan shalat maktubah: shalat Talqin
lima waktu dan shalat jum’at bagi a. Memberikan bimbingan kepada
laki-laki; pasien yang secara medis telah
c. Bimbingan shalat sunnah: shalat dinyatakan “koma” dan sedang
sunnah rawatib, tahajud, witir, dluha, sakaratul maut (menjelang
hajat, dan istikharakh, dan lain-lain; kematian);
5

b. Bimbingan dilakukan untuk I. Dasar-dasar bimbingan rohani Islam


memberikan dorongan spiritual Dalam bimbingan rohani Islam diperlukan
kepada pasien agar ia meninggal sebuah dasar, karena dasar merupakan
secara Islam; titik pijak dalam melangkah pada suatu
c. Bimbingan talqin dilakukan dengan tujuan. Bimbingan rohani Islam
menuntun dan membimbing pasien dilakukan oleh manusia dan kepada
mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. manusia. Oleh karena itu Al- Qur’an
5. Memberikan Pelayanan Pengurusan dan Hadist menganjurkan pada manusia
Jenazah agar memberikan bimbingan dan
a. Memberikan pelayanan untuk nasehat dengan wajar. Kedua hal
memandikan jenazah tersebut merupakan sumber segala
b. Memberikan pelayanan untuk sumber pedoman hidup umatIslam
mengkafani jenazah sebagai landasan ideal dan konseptual
c. Memberikan pelayanan untuk bimbingan rohani Islam.
menshalatkan jenazah Selain dari Al-Qur’an dan Hadist,
d. Memberikan pelayanan untuk pembimbing Rohani Islam harus
menguburkan jenazah memiliki kredibilitas komunikasi yang
F. Tenaga Pembimbing Rohani Islam: harmonis agar selama memberikan
1. Personil yang telah memiliki bimbingan Rohani Islam itu bisa terjalin
pendidikan atau sertifikat pelatihan hubungan kekeluargaan, sehingga
yang sesuai dengan profesinya. meteri apa yang disampaikan dari
2. Personil yang memiliki kualifikasi Pembimbing Rohani Islam itu bisa
keahlian di bidang pemeliharaan, berpengaruh positif baik dari pasien
pengurusan dan penjagaan aktivitas maupun keluarga pasien.
Rohani Islam di Rumah Sakit. J. Pelaksanaan Bimbingan Rohani
G. Sasaran Bimbingan Rohani Islam Islam
1. Pasien rawat inap Pelaksanaan bimbingan rohani Islam
2. Pasien pasca rawat inap yang dilakukan di Rumah Sakit itu bisa
3. Keluarga pasien di rumah sakit menunjang kesembuhan pasien dikelola
4. Pasien rawat jalan dengan penyakit dan ditangani oleh petugas rohani, yaitu
kronis (IGD) dengan memberikan bimbingan kepada
5. Personil rumah sakit (dokter, pasien, keluarga pasien dan semua
perawat, tegana adminsitrasi, dan karyawan Rumah Sakit. Dalam hal ini
Cleaning Service) petugas rohani berusaha meringankan
H. Ruang Lingkup Tugas Bimbingan penderitaan pasien secara kejiwaan dengan
Rohani Islam: keimanan dan ajaran keagamaan yang
1. Pemeliharaan, pengurusan dan ditanamkan.
penjagaan aktivitas rohaniah Pasien Adapun langkah langkah
Rawat Inap pelaksanaan atau kegiatan bimbingan
2. Pemeliharaan, pengurusan dan rohani pasien rawat inap adalah sebagai
penjagaan aktivitas rohaniah Pasien berikut :
Pasca rawat Inap a. Tahap Pra Pelayanan Bimbingan
3. Pemeliharaan, pengurusan dan Rohani Islam
penjagaan aktivitas ruhaniah Petugas ruang rawat inap
Keluarga Pasien. menyiapkan form permintaan bimbingan
4. Pemeliharaan, pengurusan dan yang telah diisi oleh pasien dan keluraga
penjagaan aktivitas rohaniah Personil pasien, Jika setelah terdapat permintaan
Rumah Sakit. bimbingan rohaniawan dari pihak Rumah
Sakit,maka petugas rawat inap
6

menghubungi pihak rohaniawan yang telah K. Metode Pelaksanaan Bimbingan


ditunjuk oleh pihak Rumah sakit. Dan Rohani Islam
memberikan kontrak waktu yang tepat Bimbingan rohani Islam memiliki
kapan akan dilakukan bimbingan. Jika metode dan tehnik. Dimana metode
bimbingan rohaniawan didatangkan oleh diartikan sebagai cara untuk mendekati
pihak keluarga sendiri, maka petugas rawat masalah sehingga diperoleh hasil yang
inap memberikan kontrak waktu yang tepat memuaskan sedangkan tehnik
kapan akan dilakukan bimbingan sesuai merupakan penerapan metode dalam
waktu yang ditentukan. praktek.
b. Tahap Proses Pelayanan Bimbingan Metode dan tehnik bimbingan
Rohani Islam rohani Islam secara garis besar
1) Perkenalkan diri secara khusus dapatdisebutkan seperti di bawah ini:
kepada pasien 1. Metode Langsung
2) Lakukan wawancara singkat tentang Metode langsung adalah metode
penyakit dan harapan pasien dengan di mana pembimbing melakukan
bersahabat dan penuh empati komunikasi langsung dengan orang
3) Tidak larut dalam kesedihan pasien yang dibimbingnya. Metode ini dapat
4) Berikan sentuhan sentuhan tangan diperinci secara individu dan kelompok,
terhadap pasien sebagai rasa empati yaitu:
5) Berikan pengertian untuk tetap sabar a. Metode Individual
dalam menghadapi cobaan Dalam hal ini pembimbing
6) Anjurkan untuk tetap melakukan melakukan komunikasi langsung secara
ibadah sesuai agamapasien individual dengan pihak yang
sekemampu pasien dibimbingnya. Ini dapat dilakukan
7) Berikan doa doa dengan suara dengan percakapan pribadi yakni :
lembut 1) pembimbing melakukan dialog
c. Jenis Pelayanan Rohani Islam langsung tatap muka dengan pihak
1) Pelayanan Pokok yang dibimbing.
 Visite dan Bimbingan Ibadah, 2) Kunjungan ke ruang rawat inap
 Visite dan Talqin bagi pasien (visite) yakni pembimbingmelakukan
yang menghadapi sakaratul maut, dialog dengan pihak yang dibimbing
 Visite dan Qira’atul Qur’an, dilaksanakan di ruang rawat inap.
 Visite dan Bimbingan Do’a 3) Kunjungan dan observasi kerja yakni
Isytisyfa, pembimbing melakukan percakapan
 Visite dan Tausiyah pasien dan individu sekaligus mengamati
keluarga pasien kondisi pasien dan lingkungannya.
 Pemulasaraan Jenazah, b. Metode Kelompok
 On Call Darurat. Dalam hal ini pembimbing
2) Pelayanan Pendukung melakukan komunikasi langsung
 Khotbah Jum’at, dengan cara berkelompok :
 Imam Sholat 1) Diskusi kelompok yakni
Maktubah,Kerjasama dengan pembimbing melaksanakan
DKM, bimbingan dengan cara mengadakan
 Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an, diskusi dengan keluarga pasien yang
 Menyelenggarakan PHBI, mempunyai masalah yang sama.
 Penerbitan Bulletin dan Pamflet, 2) Group teaching, yakni pemberian
 Sosialisasi Do’a Isytisyfa, bimbingan dengan memberikan
 Konseling. materi bimbingan tertentu (ceramah)
7

kepada keluarga pasien yang telah di sekolah. Sehingga dengan transformasi


disiapkan. tersebut Jurusan BKI memiliki dua
2. Metode Tidak Langsung konsentrasi penjurusan, yakni BKI
Metode tidak langsung adalah MasyarakatdanBKI Pendidikan (Sekolah).
metode bimbingan yang dilakukan Saat ini jurusan BKI telah
melalui media masa. Hal ini dapat memantapkan dirinya, sekaligus siap
dilakukan secara individual atau merespon berbagai tantangan global yang
kelompok. berkembang dewasa ini melalui Bimbingan
a. Metode Individual dan Konseling Islam yang memadukan
1) Melalui surat menyurat pendekatan psikologi kontemporer dengan
2) Melalui telepon agama Islam (Integrasi-Interkoneksi).
3) Melalui audio visual Sehingga dapat menjadi jurusan yang
b. Metode Kelompok mampu memberikan solusi bagi
1) Melalui papan bimbingan permasalahan-permasalahan psikologis,
2) Melalui surat kabar atau serta dapat menjadi media yang tepat bagi
majalah pengembangan individu, kelompok
3) Melalui brosur (komunitas) dan masyarakat luas untuk
Dari metode dan tehnik bimbingan mencapai kapasitasnya yang fully
rohani di atas, dapat memberikan functioning (berfungsi secara penuh)
gambaran metode mana yang tepat untuk sebagai manusia dengan sesamanya serta
digunakan oleh petugas rohani dalam sebagai makhluk dengan penciptanya.
melakukan aktifitas bimbingan rohani Adapun bidang-bidang kerja yang
Islam di Rumah Sakit. dapat peluang, antara lain:
L. Landasan Hukum 1. Bagi konsentrasi Konselor Masyarakat,
1. UU No 44 tahun 2009 tentang peluang profesi sangat luas, mulai dari
Kesehatan jadi penyuluh agama,
2. UU No 36 tahun 2009 tentang pembimbing/pendamping (advokasi),
Rumah Sakit terapis islam, Dosen dan Peneliti,
3. Keputusan Menteri Kesehatan No sampai konsultan, motivator dan lain
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang sebagainya. Adapun lembaga atau
Pelayanan Rumah Sakit instasi yang dapat dimasuki, antara lain:
4. Permenkes No 012 Tahun 2011 BP4, LSM (Lembaga Swadaya
tentang Akreditasi Rumah sakit Masyarakat), Dinas Sosial (Panti-Panti),
lembaga-lembaga kesehatan mental
PEMBAHASAN seperti LAPAS, Rumah Sakit, Pusat-
A. Deskripsi PPL Mahasiswa jurusan pusat Rehabilitasi.
BKI 2. Bagi Konsentrasi Konselor Pendidikan
Mahasiswa jurusan BKI merupakan (Sekolah), yang lazim disebut guru BK,
salah satu jurusan di Fakultas Dakwah dan sejak tahun 2010 Kemenag telah
Komunikasi yang telah bertransformasi menerima lulusan BKI untuk mengisi
dari Jurusan BPI (Bimbingan dan formasi guru BK di level Madrashah
Penyuluhan Islam) sejak dikeluarkannya Ibtidaiya, Tsanawiyah, dan Aliyah).
Peraturan Menteri Agama RI No. 30 Tahun Tetapi tidak sedikit yang juga menjadi
2009. Transformasi tersebut merupakan guru BK di sekolah-sekolah di umum di
jawaban jurusan BKI terhadap harapan dan bawah Kemendikbud.
kebutuhan masyarakat akan Jurusan yang Dari kedua peluang konselor di atas,
tidak hanya menghasilkan Konselor dalam hal ini Mahasiswa jurusan BKI
Masyarakat, tetapi juga menghasilkan konsentrasi pada lembaga kesehatan di
Guru BK yang berfungsi sebagai konselor Rumah Sakit, dimana mahasiswa PPL
8

jurusan BKI mampu menghadapi berbagai D. Tujuan


macam kondisi pasien dengan memberikan Secara umum, tujuan PPL, adalah
bimbingan Rohani Islam. untuk:
B. Persiapan 1. Meningkatkan pengetahuan dan
1. Mendata ulang dan pemahaman mahasiswa tentang
mengelompokkan mahasiswa peserta pelayanan bimbingan Rohani Islam
PPL di Rumah Sakit
2. Berkonsultasi dan mengurus 2. Meningkatkan ketrampilan
perizinan kepada Direktur Rumah mahasiswa dalam menggunakan
Sakit metode dan teknik dalam praktek
3. Menyiapkan buku pedoman PPL bimbingan Rohani Islam di Rumah
4. Mempersiapkan orientasi PPL Sakit
bimbingan Rohani Islam 3. Meningkatkan kemampuan
C. Orientasi mahasiswa dalam memahami
Pada kegiatan orientasi masalah yang dialami pasien yang
mahasiswa PPL jurusan BKI, mendapatkan pelayanan bimbingan
Pembimbing Rohani Islam di Rumah Rohani Islam
Sakit memberikan bekal yang berkait 4. Meningkatkan kemampuan dan
dengan: ketrampilan mahasiswa dalam
1) Materi menggali serta memanfaatkan
a. Pelayanan bimbingan ibadah potensi dan sumber yang dimiliki
b. Memberikan Pelayanan pasien yang dapat dimanfaatkan
Bimbingan Do’a dalam penanganan masalah
c. Memberikan Pelayanan 5. Meningkatkan kemampuan
Bimbingan Akhlak mahasiswa dalam menangani
d. Memberikan Pelayanan masalah pasien dengan cara
Bimbingan Talqin mengaplikasikan berbagai
e. Memberikan Pelayanan pengetahuan dan ketrampilan dalam
Pengurusan atau pemulasaran bentuk:
Jenazah a) Melakukan kontak pendahuluan
2) Kompetensi b) Melakukan asesmen
a. Mahasiswa dapat memahami c) Menyusun rencana kegiatan
konsep tentang pelayanan bimbingan Rohani Islam
bimbingan Rohani Islam d) Melaksanakan kegiatan
b. Mahasiswa dapat memahami dan bimbingan Rohani Islam
menganalisis masalah dan e) Melakukan evaluasi dan terminasi
kebutuhan pelayanan Rohani E. Praktikum Bimbingan Rohani Islam
Islam Kegiatan PPL Mahasiswa Jurusan
c. Mahasiswa mampu membangun BKI di Rumah Sakit itu menghadapi
hubungan baik dan melaksanakan pasien. Pasien Menurut Kamus Besar
relasi profesional dengan Bahasa Indonesia adalah orang sakit
Pembimbing Rohani Islam, pasien yang dirawat oleh dokter penderita
dan lingkungan Rumah Sakit sakit. Beberapa pengertian Pasien
d. Mahasiwa mampu berkomunikasi diantaranya:
dan mengajak membimbing 1. Menurut Christine Brooker, dalam
pasien dalam beribadah dan bukunya Kamus Saku Perawat,
memberikan motivasi semangat Pasien adalah penderita penyakit
hidup. yang mendapatkan pengamanan
medis dan atau asuhan keperawatan -
9

Klien yang memanfaatkan jasa dilakukan oleh dokter kepada pasien.


pelayanan kesehatan Sedangkan yang dimaksud di sini adalah
2. Menurut Barbara F. Weller dalam terapi pasien melalui pendekatan
buku kamus saku Perawat, Pasien keagamaan. Terapi keagamaan menurut
adalah orang yang sakit atau yang Dadang Hawari adalah suatu proses
menjalani pengobatan karena penyadaran terhadap objek atau pasien
menderita penyakit. diantaranya sebagai berikut:
Dari definisi di atas pasien sedang 1. Proses penyadaran melalui taubatan
menghadapi atau merasakan penyakit yang nasuha
sedang dideritanya, maka pada saat itu pula 2. Menyalurkan pasien melalui doktrin
bisa terjadi mentalnya terganggu. Karena optimisme, melalui nasihat nasihat,
badan dan jiwa saling mempengaruhi. misalnya: Allah Maha Pengampun,
Pengaruh emosi yang ada dalam kehidupan hidup ini hanya sementara.
seseorang sangat berpengaruh pada kondisi 3. Pemberian motivasi yang tidak terlepas
kejiwaan (mental) sekaligus agar menjaga dari nilai nilai spiritual dan ritual
kesehatan badannya.dengan demikian 4. Proses aksi atau tindakan yang
semakin jelas bahwa setiap orang yang dilakukan baik melalui aspek kognitif
menderita sakit (pasien) maka gangguan yaitu dengan pemberian materi Al-
mentakl yang ada dalam dirinya cenderung Quran atau Al-Kitab dan Hadist.
dipengaruhi kondisi fisik dan psikisnya Selanjutnya aspek psikomotor, yaitu
masing masing.seandainya kondisi fisik pelaksanaan sholat, dzikir, doa-doa,
dan psikisnya kurang baik maka gangguan puasa dan lain sebagaimya.setelah itu
mental yang dideritanya semakin berat. akan terlihat aspek efektif yaitu
Selain kedua kemungkinan itu ada faktor kesabaran, kejujuran, kepatuhan,
faktor yang menyebabkan terjadinya kedisiplinan dan amanah.
gangguan mental/kejiwaan terhadap Selanjutnya, mahasiswa melakukan
pasien, antara lain sebagai berikut: kegiatan praktek bimbingan rohani Islam
1. Usia Semakin tua usia seseorang maka di Rumah Sakit (setara dengan 5
pasien cenderung respek dengan pertemuan dengan bobot 3 SKS) dengan
kehadiran Pembimbing Rohani Islam dibimbing oleh perawat Rohani Islam
2. Pendidikan Jika dilihat dari faktor ini, (WAROIS). Sebelum melaksanakan
tingkatan pendidikan seseorang terlepas praktik setiap mahasiswa secara individual
ia mempunyai pendidikan agama atau mempersiapkan diri dengan menyusun
tidak melihat kearah itu. rancangan program bimbingan yang akan
3. Ekonomi Disamping pasien sedang dia laksanakan.
menghadapi penyakitpun harus juga Pada kegiatan-kegiatan ini, mula-
memikirkan tentang biaya yang akan mula mahasiswa mengamati tatacara para
ditanggung selama pasien dirawat di Pembimbing Rohani Islam profesional di
Rumah Sakit Setelah mengamati adanya Rumah Sakit dalam melaksanakan
sebab sebab terjadinya gangguan mental bimbingan rohani sampai dapat
pada pasien, telah didominasi oleh melaksanakan bimbingan secara mandiri,
causa psikis, dan permasalahan yang serta mengumpulkan data tentang psikis
ada pada diri pasien adalah karena atau mental pasien yang sakit.
masalah emosi yang ada pada diri
mereka.
Adapun salah satu bentuk dari
kegiatan bimbingan Rohani islam itu
memberikan terapi terhadap pasien. Terapi
adalah suatu cara pengobatan yang
10

PENUTUP Nata, H. Abbuddin. Metodologi Studi


A. Kesimpulan Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Pelayanan bimbingan Rohani Islam
di Rumah Sakit itu sangat penting, karena Kailani, Qamar. Fi At-Tashawwuf Al-
kondisi pasien yang sedang sakit sangat Islam. Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1969.
membutuhkan bimbingan ibadah dan
bimbingan kekuatan psikis atau mental, Solihin, M. dan Rosihon Anwar. Ilmu
agar pasien tersebut bisa menjalankan Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2008).
kewajiban sholat, dan bisa tetap mengingat
atau berdzikir kepada Allah agar bisa Kartono, Kartini. Patologi Sosial 3:
menerima atas segala kehendak takdir Gangguan-Gangguan Kejiwaan. Jakarta:
Allah dengan ikhlash. PT Raja Grafindo Persada, 1997.
Kegiatan PPL mahasiswa Jurusan
BKI sebagai modal untuk bisa melatih Hand out mata kuliah warois (keperawatan
kepercayaan diri memberikan pelayanan rohani islam), dosen oleh Drs. H. Isep
bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit, Zainal Arifin, M.Ag
sehingga bisa menjadi peluang tenaga kerja
Pembimbing Rohani Islam di Rumah Sakit Hand out mata kuliah warois, Sitta
B. Saran Resmiyanti M., S.Sos.I
Setiap manusia tidak ada yang
sempurna, kesempurnaan itu hanya milik Diunduh 19 Oktober 2010,
Allah semata, sebagai kesempurnaan http//lukmanairfan.wordpress.com/2010/05
tulisan ini dengan senang hati bisa /24/resensi-buku-fitrah-struktur-
mendapatkan saran dan motivasinya. kepribadian-islami-membangun-wacana-
psikologi-kepribadian-islami/

DAFTAR PUSTAKA Diunduh 19 Oktober 2010,


http://facebook.com/pages/LP2BPI-
Sapuri, Rafi. Psikologi Islam: Tuntunan Lembaga-Pelayanan-dan-Pelatihan-
Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Rajawali Bimbingan-Penyuluhan-dan-
Pers, 2009. Istisyfa/112456698788060.

Arifin, H. Isep Zainal. Bimbingan Diunduh 19 Oktober,


Penyuluhan Islam: Pengembangan http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/0
Dakwah Melalui Psikoterapi Islam. 2/18/pengertian-kecerdasan-spiritual/
Bandung: Rajawali Pers, 2008.
Sumber
Nasution, Harun . Islam Ditinjau Dari Utama: http://hatijiwabertutur.blogspot.co
Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press, m/
1979.

Anda mungkin juga menyukai