Anda di halaman 1dari 16

BAB II PEMBAHASAN

A KONSEP MEDIA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING 1 Konsep Dasar Media BK Pada zaman sekarang tekhnologi sudah semakin berkembang,dan saat ini kita seperti hidup dalam dunia teknologi. Hampir seluruh aktivitas tergantung pada canggihnya teknologi pada saat ini ,terutama teknologi komunikasi. Konseling sebagai usaha bantuan kepada siswa, saat ini telah mengalami perubahan perubahan yang sangat cepat. Perubahan ini dapat ditemukan pada bagaimana teori teori konseling muncul sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau bagaimana media dan teknologi bersinggungan dengan konseling. !ecara har"iah, media berarti perantara atau pengantar. Association for Education and communication technology (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran in"ormasi. !edangkan, National Education Association #$%A& mengartikan media sebagai segala bentuk benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. 'edia dalam perspekti" (K adalah sebagai sarana yang digunakan untuk membantu dan mempermudah proses dalam layanan (imbingan dan Konseling. )r. !iti !utarmi *adhillah mengemukakan bahwa 'edia layanan (K adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau in"ormasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. 'edia layanan (K adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau in"ormasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. + a b c Manfaat Media dalam BK 'emper,elas penya,ian pesan atau in"ormasi agar tidak verbalistis. 'engatasi keterbatasan ruang. 'erubah perilaku dari yang tidak diinginkan men,adi sesuai yang diinginkan. 1

d e " g h i , k

'enyamakan persepsi antara pembimbing dengan individu yang dibimbing. )apat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik. 'emungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan. 'enghasilkan keseragaman pengamatan. )apat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realitas. )apat membangkitkan keinginan dan minat baru. )apat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk bela,ar. )apat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkrit sampai kepada yang abstrak.

Jenis-Jenis Media BK (erbicara mengenai 'edia dalam (imbingan dan Konseling #(K&, maka sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana para ahli mengidenti"ikasi media tersebut. a .udy (retz, mengidenti"ikasi media men,adi tiga unsur/ suara, visual dan gerak. 0isual dibedakan men,adi tiga, yaitu/ gambar, garis (line graphic), dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk dapat ditangkap dengan indera penglihatan. (retz ,uga membedakan antara media siar (tellecomunication) dan media rekaman(recording), sehingga ada 1 klasi"ikasi media/ 1& media audio visual gerak2 +& media audio visual diam2 -& media audio gerak2 3& media visual gerak2 4& media visual diam2 5& media semi gerak2 6& media audio2 dan 1& media cetak. b )uncan2 menyusun hirarki menurut peman"aatannya men,a,arkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan penggunaannya2 keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak, dengan tingkat kerumitan. !emakin rumit ,enis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum dan semakin luas lingkup sasarannya.

(riggs, lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan daripada medianya sendiri. Ada 1- macam media, yaitu/ obyek, model suara langsung, rekaman audio, media cetak. Pembela,aran, terprogram, papan tulis, media transparasi, "ilm rangkai, "ilm bingkai, "ilm, televise, dan gambar.

7agne, membuat 6 macam pengelompokan media yaitu/ benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, "ilm bersuara, dan mesin bela,ar. Ketu,uh kelompok media ini dikaitkan dengan kemampuan bela,ar menurut hirarki/ pelontar stimulus bela,ar, penarik minat bela,ar, contoh perilaku bela,ar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.

%dling, media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan bela,ar, yaitu dua untuk pengalaman audio, meliputi kodi"ikasi sub,ekti" visual dan kodi"ikasi ob,ekti" audio2 dua untuk pengalaman visual meliputi kodi"ikasi sub,ekti" audio dan kodi"ikasi ob,ekti" visual2 dan dua pengalaman bela,ar - dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda benda. )ari pen,abaran diatas maka tersirat ,elas bahwa media media ini adalah

merupakan bagian dari pembela,aran (K, sehingga Konselor dapat menggukan media tersebut dalam proses konseling, karena lebih e"ekti" dan e"isien. 3 Kriteria Pemilihan Media BK !ebagai seorang konselor, maka dalam kegiatan konseling menggunakan media (K, maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam memilih media adalah dengan melihat / 1. 8u,uan yang ingin dicapai +. Ketepatgunaan -. Keadaan peserta didik 3. Ketersediaan 4. 'utu 8eknis 5. (iaya Kriteria media yang baik apabila memenuhi kebutuhan atau mencapai tu,uan yang diinginkan. 'c. 9onnel #dalam !adiman, 1:13& mengatakan bila media itu sesuai pakailah #;If The Medium Fits, Use It )! -

<ika menggunakan prinsip ini, maka prinsip penggunanaan media, ,uga harus berdasarkan pada prinsip e"ekti"itas dan e"isiensi nya, sehingga penggunaan media dalam (K dapat mencapai sasaran yang tepat. Kemudian dalam hal pemilihan media, seorang konselor ,uga harus mendasarkan media tersebut pada kriteria media yang baik seperti / a b 8u,uan layanan (K yang dicapai. Karakteristik individu atau sasaran. 'edia yang baik sesuai dengan karakteristik sasaran, artinya antara kanak kanak, rema,a dan dewasa memiliki perbedaan karakteristik. 8ingkat pendidikan, dan ,uga sosial ekonomi, serta peker,aan ,uga berbeda. c <enis rangsangan atau stimulus dalam mengubah perilaku bela,ar yang diinginkan. 'enggunakan audio, visual, atau gerak atau yang lainnya, sesuai dengan ,enis dan karakteristik media yang digunakan. d e "etting atau latar lingkungan setempat. Kondisi setempat akan menentukan ,enis dan karakteristik media yang digunakan. =uasnya ,angkauan yang akan mendapatkan layanan (K. )alam pemberian layanan (K media disesuaikan dengan bentuk bimbingannya, maksudnya dilakukan secara individual atau kelompok. Kelompok kecil atau besar #klasikal&. ( !GENSI PENGEMBANGAN MEDIA DALAM BK )inamika kehidupan yang bergerak cepat,kebutuhan in"ormasi saat itu ,uga, sehingga membuat urgensi media dalam layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan karena dapat memudahkan hubungan komunikasi antara konselor dan kliennya,sehingga pelayanan bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu dan konseling dapat dilakukan kapan sa,a dan dimana sa,a. )unia konseling harus bisa berkolaborasi dengan peman"aatan media seperti teknologi dalam menghadapi dan mempertahankan keberadaan bimbingan dan konseling. Agar bisa bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disa,ikan dalam bentuk yang e"isien dan e"ekti". !alah satu penerapan teknologi in"ormasi dalam (K diantaranya pada penyelenggaraan dukungan sistem. )ukungan sistem dapat berupa sarana prasarana, sistem pendidikan, sistem penga,aran, visi misi sekolah dan lain sebagainya. (erbicara sarana prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya

in"ormasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Pada kenyataannya layanan bimbingan dan konseling sampai saat ini belum dapat dikatakan materi, sehingga waktu yang diberikan tidak cukup untuk menyampaikan materi bimbingan dan konseling ini. )engan adanya ke urgent> an teknologi in"ormasi dalam bimbingan dan konseling, maka disini kita dapat menggunakan media teknologi in"ormasi yang tersedia sebagai salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan proses bimbingan dan konseling. !eperti kita ketahui bahwa saat ini (K belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di ?ndonesia memberikan ,am yang cukup untuk materi (K ini, karena berbagai alasan. )engan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran 7uru (K akan berhasil@ !iapapun pasti akan men,awab tidak. )engan argumen apapun ,ika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka ,angan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Aleh karena itu penggunaan media secara tepat bisa men,awab kekurangan waktu tersebut. 'edia sebagai penghantar in"ormasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam (K, peran 'edia pada aktivitas Konseling pada saat ini memang begitu besar. 'edia telah men,adi "asilitas bagi kegiatan berbagai sektor pembela,aran, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. 'edia dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan sistem bimbingan dan konseling sebagai suatu proses pembela,aran, yang dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. =ayanan tersebut saat ini, pada saat ,aman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi ,uga bisa dengan meman"aatkan media atau teknologi in"ormasi yang ada. 8u,uannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara cara yang lebih menarik,interakti", dan tidak terbatas tempat, tetapi ,uga tetap memperhatikan azas azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling. Kemudian lebih ,auh lagi, ,ika menitik beratkan pada urgent nya pemakaian media, maka ada beberapa penyebab mengapa orang memilih media dan pola peman"aatannya. Karena dengan didasarkan pada penyebab, maka akan memudahkan untuk menemukan aspek peman"aatan yang tepat dan praktis. 2 1 + Men"apa Media dipa#ai dalam BK (ermaksud mendemonstrasikan seperti halnya pada kuliah tentang media. 'erasa sudah akrab dengan media yang digunakan. 4

?ngin memberi gambaran atau pen,elasan yang lebih konkrit. 'erasa bahwa dengan media, akan menarik minat atau gairah dalam mengikuti layanan in"ormasi, dan materi akan lebih mudah dikuasai. Kemudian Kriteria untuk mengetahui kesesuaian adalah dilihat dari/ a b c d e " 8u,uan yang ingin dicapai Karakteristik siswa atau sasaran <enis rangsangan untuk perubahan perilaku yang diinginkan #misalnya/ audio, visual, gerak, dst.& Keadaan latar atau lingkungan Kondisi setempat, dan =uasnya ,angkauan yang ingin dilayani.

'enurut )ick dan 9arey #1:1B&, disamping kesesuaian dengan tu,uan perilaku bela,arnya setidaknya masih ada empat "aktor, yaitu/ a b c d 2 1 Ketersediaan sumber setempat Adanya dana atau "asilitas 'enyangkut keluwesan, kepraktisakn dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. %"ekti"itas biayanya dalam ,angka waktu pan,ang.

Pola pemanfaatan Peman"aatan media dalam situasi kelas (Classroom setting)! Pada latar(setting) ini media diman"aatkan untuk menun,ang tercapainya tu,uan pemberian layanan yang dipadukan dengan proses bela,ar menga,ar dalam situasi kelas. + Peman"aatan media di luar kelas/ a Peman"aatan secara bebas, yaitu media digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat media mendistribusikan program media ke pemakai, baik dengan cara diper,ualbelikan maupun didistribusikan secara bebas, dengan harapan media itu akan dipergunakan orang dan cukup e"ekti" untuk mencapai tu,uan yang diharapkan. b Peman"aatan media secara terkontrol, yaitu media digunakan dlam suatu rangkaian yang diatur secara sistematik untuk mencapai tu,uan tertentu. Apabila media itu berupa media layanan bimbingan, para

siswa (#lien) dikelompokkan melakukan dengan benar. -

dengan

baik

sehingga

mereka

mampu

Agar media dapat digunakan sebagai pendukung tercapainya tu,uan, maka perlu strategi yang meliputi tiga langkah, yaitu/ 1. Persiapan sebelum menggunakan media +. Kegiatan selama menggunakan media -. Kegiatan tindak lan,ut.

PE!AN KONSELO! SEBAGAI PENGEMBANG BAHAN MEDIA BK !eringkali kita temui dalam proses pembela,aran di kelas, guru mengalami masalah untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang satu pokok bahasan. 7uru mengeluh karena sudah seringkali diulang, tetapi siswa tidak dengan segera dapat memahami pokok bahasan tersebut. Kasus ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi antara guru dan siswa terdapat kesen,angan. )imana kesen,angan ini muncul mungkin akibat bahan a,ar yang diberikan kepada siswa kurang menarik atau mungkin media yang dipergunakan tidak sesuai dengan karakteristik bahan a,ar yang diberikan. Kecerdasan pikiran penting dimiliki, namun kecerdasan emosi ,uga lebih penting untuk mengoptimalkan pemberian layanan terbaik yang memuaskan bagi para konseli. =ebih dari itu, kecerdasan spiritual ,uga tak kalah penting, sebagai dasar dan control dalam bersikap. )alam hal pengoptimalan layanan, maka sebagai konselor harus mampu dan berperan akti" dalam hal bimbingan dan konseling, sebab, pada realita kini, keadaan siswa C peserta didik disekolah sudah terhegemoni oleh perkembangan zaman, tidak dapat dina"ikan bahwa, gaya hidup dalam dunia modern sudah men,adi trend yang bahkan berkembang dalam akti"itas sekolah. Aleh karenanya, itu strategi yang ,itu dalam upaya penyampaian in"ormasi (K di sekolah haruslah benar benar e"ekti" dan e"esien, karena pada prospek ini, penanaman nilai moralitas sangat dibutuhkan. !adiman #+BB+& menyatakan bahwa proses pembela,aran di kelas pada dasarnya adalah proses komunikasi. Hal ini menun,ukkan bahwa guru sebagai sumber in"ormasi memiliki kebutuhan untuk menyampaikan in"ormasi #bahan a,ar& kepada siswa sebagai penerima in"ormasi. Penyampaian in"ormasi ini dapat melalui cara cara biasa seperti berbicara kepada siswa, atau melalui perantara yang disebut sebagai media. Kemudian, dalam hal Konselor !ebagai Pengembang (ahan 'edia (K, maka kami menggambarkan beberapa peran antara lain / 6

Peran Se$a"ai Pen%elen""araan Bim$in"an Dan Konselin" Di Se#olah !ebagai penyelenggara bimbingan dan konseling, dan untuk men,adi pembimbing yang baik maka seorang guru (K #konselor& harus memiliki pemahaman tentang siswa yang dibimbingnya. =ebih ,auh, 'akmun #+BB-& menyatakan bahwa sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidenti"ikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam bela,ar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya #remedial teaching&. (erkenaan peran tersebut dalam bimbingan dan konseling, Dillis #+BB4& mengemukakan bahwa dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, ,u,ur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno dkk #+BB3& memerinci peran, tugas dan tanggung ,awab guru kelas dan guru mata pela,aran dalam bimbingan dan konseling sebagai berikut/ 1 + 'embantu pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa 'embantu mengidenti"ikasi siswa siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa siswa tersebut. 3 4 'engalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbingCkonselor 'enerima siswa alih tangan dari guru, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbingCkonselor memerlukan pelayanan penga,ar Cbimbingan khusus. 'embantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru siswa dan hubungan siswa siswa yang menun,ang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. 5 'emberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layananCkegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti Cmen,alani layananCkegiatan yang dimaksudkan. 6 1 (erpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti kon"erensi kasus. 'embantu pengumpulan in"ormasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lan,utnya.

!esuai dengan pemaparan tersebut diatas atas, maka seorang guru (K #konselor& harus mampu mengembangkan media yang dapat berperan sebagai pelacak atau pengumpul in"ormasi mengenai keadaan siswa, seperti membuat )a"tar 9ek 'asalah #)9'&, 'ading atau media yang lain. + Peran Se$a"ai Pela#sana Proses Bela&ar dan Pem$ela&aran (imbingan dan konseling merupakan salah satu unsur terpadu dalam keseluruhan program pendididikan di lingkungan sekolah. )engan demikian bimbingan dan konseling itu merupakan salah satu tugas yang sebaiknya dilakukan oleh setiap pendidik #guru& yang bertugas di sekolah. Dalaupun demikian, di antara para guru (K banyak yang tidak menyadari bahwa bimbingan dan konseling bagian dari tugasnya sebagai pendidik. Pada dasarnya peran kepembibingan guru (K dalam proses bela,ar dan pembela,aran merupakan salah satu kompetensi yang terpadu dalam keseluruhan kompetensi pribadinya. Pribadi guru (K dalam hal ini mencakup pandangan hidupnya, "ilsa"at hidupnya, kekuatan pribadinya, pandangannya tetang pembela,aran, termasuk pandangan dan keperduliannya tentang masalah bimbingan. (imbingan dan konseling merupakan kompetensi penyesuaian interaksioanal yang harus dimiliki guru untuk menyesuaikan diri dengan karakterisrik siswa dalam proses bela,ar dan pembela,aran. menurut !atori dkk #+BB6& Peran kepembibingan guru dalam proses bela,ar dan pembela,aran dapat diaplikasikan pada layanan bimbingan di sekolah, seperti bimbingan bela,ar dan bimbingan pribadi. 8untutan tuntutan yang ada membuat konselor harus kreati" dalam membuat bimbingan yang dapat menarik siswa. (imbingan yang diberikan melalui papan bimbingan maupun "older cukup banyak menyita waktu konselor dan bentuknya ,uga harus kreati" sedangkan waktu yang dimiliki konselor terbatas, melihat keterbatasan tersebut maka harus ada resulusi baru yang dapat menarik minat siswa tanpa harus menyita banyak waktu untuk membuatnya. Peman"aatan sesuai kebutuhan bisa membantu konselor untuk melihat perkembangan tiap siswanya. 'aka dengan peman"aatan ini, guru pembimbing dimudahkan untuk mengetahui keadaan tiap siswanya. Apabila ada siswa yang memiliki indikasi untuk melakukan hal yang membahayakan dirinya akan mudah untuk ditangani. !ehingga Perilaku dan perlakuan guru (K terhadap siswa merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan :

pembelajaran dan oleh karena itu guru (K harus dapat menerapkan dan mengembangkan media sesuai "ungsi bimbingan di dalamnya. 'enurut !oet,ipto E .a"lis #+BB6/54 55& =ayanan (K sangat dibutuhkan agar siswa siswa yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka dapat bela,ar lebih baik. 8u,uan pelaksanaan (K disekolah adalah untuk membantu siswa/ 1 'engatasi kesulitan dalam bela,arnya, sehingga memperoleh prestasi bela,ar yang tinggi. + 'engatasi ter,adinya kebiasaan kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses bela,ar menga,ar berlangsung dan dalam hubungan sosial. 3 4 'engatasi kesulitan kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan ,asmani. 'engatasi kesulitan kesulitan yang berkaitan dengan kelan,utan studi. 'engatasi kesulitan kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan ,enis peker,aan setelah mereka tamat. 5 'engatasi kesulitan kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosial emosional disekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas. Peran Se$a"ai Peran'an" (e#ni# Mem$ant) Sis*a Bermasalah !atori dkk. #+BB6& menyatakan bahwa upaya membantu peserta didik untuk mengatasi perilaku bermasalah menghendaki keterampilan khusus bagi guru. (agi guru (K sebagai guru pembimbing, penanganan dan pencegahan perilaku bermasalah dapat ditempuh dengan mengembangkan kondisi pembela,aran yang dapat memperbaiki kesehatan mental peserta didik. Kepembibingan guru (K dalam proses bela,ar dan pembela,aran dapat diwu,udkan dengan upaya mengembangkan dan memelihara lingkungan bela,ar yang sehat. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk memperoleh lingkungan bela,ar yang sehat, antara lain / 1 'eman"aat proses bela,ar dan pembela,aran sebagai wahana untuk bimbingan kelompok.

1B

'eman"aatkan bimbingan.

pendekatan

pendekatan

kelompok

dalam

melakukan

'engadakan kon"erensi kasus dengan melibatkan para guru dan atau orang tua siswa.

3 4

'en,adikan segi kesehatan mental sebagai salah satu segi evaluasi. 'emasukkan aspek aspek hubungan insaniyah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu dari mater bela,ar dan pembela,aran yang harus disa,ikan.

'enaruhnkepedulian khusus terhadap "aktor "aktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembela,aran.

(EM AN LAPANGAN +KEB ( HAN MEDIA DALAM BK, Pada pembahasan ini, kelompok kami mengambil sampel ke,adian yang ter,adi pada akhir ahir ini, karena kami tidak mungkin melakukan penelitian langsung kesekolah tanpa rekomendasi dari kampus. Aleh karena itu, kami men,adikan berita di media elektronik sebagai sumber kami. )alam sebuah situs berita online http/CCwww.republika.co.idC yang diupload pada B4 )esember +B1-, +B/31 D?( dengan topik ;Hendak Pergi Acara 'asak, Pela,ar 8ewas <adi Korban 8awuranF kemudian sebelumnya pada situs http/CCwww.merdeka.comC +: $ovember +B1- D?(, ,uga mengangkat berita tentang tawuran dengan topik ;(ubarkan siswa yang akan tawuran, guru malah digebuki pela,arF. ?ronis. !ungguh, Pela,ar sebagai masyarakat terdidik yang diharapkan mampu men,adi generasi penerus yang akan membangun bangsa seyogyanya haruslah mampu men,adi inspirasi setiap kalangan untuk bergerak ke hal yang positi" ternyata bertindak diluar batasan nilai etika dan moralitas. Kedua kasus diatas men,adi sebuah gambaran suram betapa peliknya polemik dunia pendidikan bangsa ini. Gaman memang sudah berubah eranya. Penyimpangan perilaku rema,a masa kini berbeda ,auh dengan penyimpangan perilaku rema,a beberapa dekade lalu. 8idak dipungkiri adanya kema,uan teknologi, disamping membawa dampak positi" bagi rema,a yang membuat mereka berpikir lebih kritis, namun ,uga tetap membawa dampak negati" bagi mereka yang kurang bisa meman"aatkan adanya media teknologi. 'isalnya dengan adanya komputer, anak bisa makin pintar dalam menggunakanya, namun ,ika tidak 11

didukung dengan kepribadian yang baik, kepintarannya bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ada banyak kemungkinan yang bisa diambil dari ke,adian ini, dan salah satu kemungkinan yang menyebabkan ke,adian ini adalah, karena penerapan nilai etika dan moral melalui bimbingan yang berkelan,utan #continue& yang sering kali terabaikan. 8er,adinya degradasi moral di kalangan generasi penerus bangsa ini men,adi salah satu pemicu yang mendorong untuk menggalakan pendidikan karakter. Aleh karena itu 7uru (imbingan dan Konseling #(K& atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan konselor sekolah banyak disorot oleh publik karena tanggung ,awabnya dalam pembentukan karakter bagi para konselinya #istilah untuk menyebut peserta didik yang men,adi siswa bimbingan seorang guru bimbingan dan konseling&. Konselor sekolah mempunyai posisi yang penting, tapi pandangan sebagian masyarakat masih mempunyai anggapan negati" kepada konselor sekolah. 'ereka masih menganggap bahwa konselor sekolah adalah guru yang hanya menangani siswa yang bermasalah sa,a. Anggapan seperti itu tidak hanya datang dari kalangan masyarakat umum maupun orang tua siswa, namun dari kalangan gurupun masih ada yang menganggap konselor sekolah identik dengan siswa yang berperilaku menyimpang. Padahal se,atinya tugas konselor sekolah tidak hanya sebagai sekedar mengatasi masalah, melainkan ,uga bertugas sebagai tempat untuk pengembangan diri atau so"t skill siswa. Aleh karena itu kami menganggap bahwa semua ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi oleh calon konselor sekolah. Perlu digarisbawah pula apa yang dipela,ari di kampus seringkali berbeda dengan yang ter,adi di lapangan di pela,ari. ?lmu yang diperoleh di kampus hanya sebakai bekal sa,a karena lebih banyak teori daripada prakteknya. <adi, ,angan dulu menarik napas lega untuk gelar sar,ana baru sa,a disandang ditambah tawaran men,adi konselor sekolah yang telah mengantri di depan mata. <ustru sebaliknya calon konselor sekolah adalah calon pembela,ar dan agent of change. Hntuk itulah kiranya diperlukan kedekatandengan konseli. (angun kepercayaan terlebih dahulu pada diri mereka, bahwa seorang konselor sekolah bukanlah sosok yang perlu ditakuti dan di,auhi, melainkan sebaliknya sosok yang perlu didekati karena kapanpun ,uga siap siaga ada untuk mereka. 8ak ada e"eknya memberikan motivasi kepada para konseli, ,ika mereka tak kenal dengan konselornya. )engan hubungan kedekatan yang te,alin maka rasa saling percaya itu akan tumbuh, inilah modal utama yang sangat penting untuk dipunya baik konselor sekolah maupun konseli.

1+

Kemudian dalam proses ini, konseling ,uga harus mampu mengembangkan 'edia dalam pembela,aran sebagai upaya untuk menyalurkan in"ormasi ini agar mudah dicerna. m=ebih lan,ut, dalam proses pembela,aran dikenal pula istilah media pembela,aran. !uyitno #1::6& menyatakan bahwa media pembela,aran adalah suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang ber"ungsi sebagai bela,ar dan alat bantu menga,ar. !ebagai alat bantu dalam proses pembela,aran, maka media bela,ar ini akan disesuaikan dengan karakteristik masing masing bahan a,ar yang akan disa,ikan ,uga memperhatikan karakteristik siswa. Kemudian dalam pengembangannya media yang dipakai haruslah sebagai / 2 'edia untuk menyampaikan in"ormasi 2 'edia sebagai alat # pengumpul data dan penyimpan data& 2 'edia sebagai alat bantu dalam memberikan group in"ormation 2 'edia sebagai (iblioterapi 2 'edia sebagai alat menyampaikan laporan

8entu sa,a hal ini harus didasari pada kebutuhan siswa. Penggunaan 'edia seperti komputer dan internet di sekolah sebagai media bimbingan dan konseling karena memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh (aggerly sebagai berikut/ 1 + 3 4 5 6 Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi penga,aran, sehingga kelas akan men,adi lebih menarik2 Akan meningkatkan kun,ungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa. Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bi,aksana terhadap materi yang diberikan Akan memunculkan respon yang positi" terhadap penggunaan email2 8idak akan memunculkan kebosanan2 )apat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website2 dan 8erdapat pengaturan yang baik

1-

13

BAB III PEN ( P


A KESIMP LAN )ari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa / 2 'edia dalam perspekti" (K adalah sebagai sarana yang digunakan untuk membantu dan mempermudah proses dalam layanan (imbingan dan Konseling. )r. !iti !utarmi *adhillah mengemukakan bahwa 'edia layanan (K adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau in"ormasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. 2 'edia layanan (K adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau in"ormasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik. 2 'edia sebagai penghantar in"ormasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam (K, peran 'edia pada aktivitas Konseling pada saat ini memang begitu besar. 'edia telah men,adi "asilitas bagi kegiatan berbagai sektor pembela,aran, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. 2 7uru (imbingan dan Konseling #(K& atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan konselor sekolah banyak disorot oleh publik karena tanggung ,awabnya dalam pembentukan karakter bagi para konselinya #istilah untuk menyebut peserta didik yang men,adi siswa bimbingan seorang guru bimbingan dan konseling&. ( SA!AN 'elalui makalah ini kami mengaharapkan kepada kita semua sebagai calon konselor agar nantinya dapat menggunakan media yang sesuai dan mendukung potensi serta minat dan bakat peserta didik. Karena Kecerdasan pikiran, kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosi penting untuk mengoptimalkan pemberian layanan terbaik yang memuaskan bagi para konseli. $amun =ebih dari itu, ,uga tak kalah penting, sebagai dasar dan control dalam bersikap. )unia pendidikan masih sangat membutuhkan peran konselor sekolah. 'ari, tun,ukkan semangat kita untuk men,adi konselor sekolah yang handal dan pro"essional. 14

DA-(A! P S(AKA
!adiman, Arie". )kk. +BB+. 'edia Pendidikan/ Pengertian, Pengembangan dan Peman"aatannya. <akarta/ .a,awali Press. !ampson, <ames, P. +BBB. Hsing the ?nternet to %nchance 8esting in 9ounseling. <ournal o" 9ounseling and )evelopment. 0 61/ -31 -45. !uyitno, ?mam. 1::6. Peman"aatan 'edia dalam Pembela,aran (ahasa ?ndonesia untuk Penutur Asing #(?PA&. <urnal !umber (ela,ar/ Ka,ian 8eori dan Aplikasi. 3 $opember 1::6. Dilliam, dan !awyer. +BB-. pengertian$ te#nologi$ informasi. #online&.hhtp/CCid.shvo ong.com, diakses pada - )esember +B1-. %enggunaan Internet &agi 'onselor! http/CCulankeyla.blogspot.com, diakses pada - )esember +B1-. Urgensi$Ti$dalam$('! http/CCyoezronbloon.blogspot.com, diakses pada - )esember +B1-. !itus berita online http/CCwww.republika.co.idC topik ;)enda# %ergi Acara Masa#, %ela*ar Te+as ,adi 'or&an Ta+uranF diakses pada - )esember +B1-. !itus (erita Anline http/CCwww.merdeka.comC topik ;(u&ar#an sis+a yang a#an ta+uran, guru malah dige&u#i pela*arF. diakses pada - )esember +B1-.

15

Anda mungkin juga menyukai