Anda di halaman 1dari 19

BAB II PENDAHULUAN

A MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN SISWA Pendidik merupakan faktor yang menentukan dalam proses belajar mengajar. Hal ini karena peran dan tanggung jawabnya yang sangat besar dalam usaha mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam program. Syaodih N.S !""# $ !"!% menjelaskan bahwa& 'Sebagai Pendidik Profesional& (uru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional& tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional). Sejalan dengan itu& Armstrong * Sa+age !",- $ .!/ 0 .1/% menjelaskan mengenai peran dan tanggungjawab guru atau pendidik& disamping sebagai pengajar& maka guru juga berperan sebagai pengelola pendidikan dan pembelajaran& penge+aluasi program& sebagai seorang konselor dan berperan sebagai seorang anggota organisasi profesi kependidikan. Peran seperti disebutkan diatas menuntut guru atau pendidik untuk memiliki kelengkapan kependidikan yang dapat diukur dari latar belakang pendidikan& ketrampilan dan pengalaman& dedikasi& akhlak& tanggungjawab dan kecintaan terhadap profesinya. 2engan demikian merupakan suatu yang mutlak jika dalam suatu kegiatan pengembangan program& guru atau pendidik menjadi salah satu dimensi atau faktor yang harus dipertimbangkan. 2alam kegiatan pembelajaran di sekolah& guru atau konselor sering dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan& namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. 3esulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar& dan dapat bersifat psikologis& sosiologis& maupun fisiologis& sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. 4angkah 5dentifikasi ini merupakan upaya untuk memahami jenis& karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. 2alam konteks Proses 6elajar 7engajar& permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek $ a% substansial 0 material8 b% struktural 0 fungsional8 c% beha+ioral8 dan atau d% personality. !

9ntuk mengidentifikasi masalah siswa& Prayitno dkk. telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa& dengan apa yang disebut Alat 9ngkap 7asalah A97%. 5nstrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa& seputar aspek $ a% :asmani dan 3esehatan8 b% 2iri Pribadi8 c% Hubungan Sosial8 d% ;konomi dan 3euangan8 e% 3arier dan Pekerjaan8 f% Pendidikan dan Pelajaran8 g% Agama& Nilai dan 7oral8 h% Hubungan 7uda-mudi8 i% 3eadaan dan Hubungan 3eluarga8 dan j% <aktu Senggang. 3emudian dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa& maka dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut $ a Diagnosis. Pada langkah ini& seorang konselor melakukan upaya untuk menemukan faktorfaktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. b Prognosis. Pada 4angkah ini& seorang konselor diharapkan untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya. c Tes diagnostik. Pada konteks ini& seorang konselor menncoba menyoroti tes diagnostik kesulitan belajar yang kurang sekali diperhatikan sekolah. 4ewat tes itu akan dapat diketahui letak kelemahan seorang siswa. d Bimbingan Individu, Bimbingan Kelompok, Bimbingan Belajar dan Bimbingan Karier. Pada =ahap ini& 3egiatan 6imbingan& dilakukan sebagai upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami masalah 5ndi+idu& 3elompok& 6elajar dan 3arier di masa depannya. 1

Djumhur dan Moh. Surya, !"#$%& berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada indi+idu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya& agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya self understanding%& kemampuan untuk menerima dirinya self acceptance%& kemampuan untuk mengarahkan dirinya self direction% dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya self realization% sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan& baik keluarga& sekolah dan masyarakat. Sementara Pepinsky # Pepinsky ,dalan Shert&er ' Stone,!"#(, mengemukakan8 konseling merupakan interaksi yang $ 8 8 8 =erjadi antara dua orang indi+idu &masing-masing disebut konselor dan klien =erjadi dalam suasana yang profesional 2ilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. 6imbingan 3onseling merupakan upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseling& agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya menyangkut aspek fisik& emosi& intelektual& sosial& dan moral-spiritual%. 7asalah penting yang sering dihadapi oleh seorang konselor dalam kegiatan 3onseling adalah memilih atau menentukan media atau bahan konseling yang tepat dalam rangka membantu klien dalam menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kenyataannya& banyak klien yang tidak berani terbuka mengenai permasalahn pribadi. 7enjadi tugas seorang konselor untuk menjabarkan media tersebut sehingga menjadi bahan konseling yang lengkap. Selain itu& bagaimana cara memanfaatkan media juga merupakan masalah. Pemanfaatan dimaksud adalah bagaimana cara mengunnakan agar sesuai dengan manfaat& ditinjau dari pihak konselor& dan manfaat yang didapat ditinjau dari pihak klien. 3emudian untuk menyusun atau atau merancang media untuk melacak permasalahan& maka perlu diketaui oleh seorang konselor adalah mengetahui daftar masalah yang kemudian dijadikan rujukan untuk membuat 2aftar >ek 7asalah 2>7% dengan menggunakan 7edia 3onseling itu memungkinkan hasil-hasil sebagai berikut. =umbuh pada diri klien perasaan percaya diri& tidak menyalahkan pihak luar& mengambil tanggung jawab atas perbuatan sendiri dengan sadar atas resikonya& mendapat penghargaan dari lingkungan sehingga tumbuh moti+asi untuk hidup baik& merasa

sebagai anggota masyarakat yang beragama& dan akhirnya tumbuh sifat kepemimpinan terhadap diri& keluarga& dan masyarakat dengan moral-religius yang baik. 3emudian untuk mengidentifikasi Permasalahan Pribadi& Sosial& 6elajar dan 3arier& maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut $ ! Identivikasi Permasala an Pri!adi 2alam upaya mengidentifikasi klien oleh konselor secara indi+idual& maka harus dilakukan dengan mengutamakan hubungan konseling antara konselor dengan klien yang bernuansa emosional& sehingga besar kepercayaan klien terhadap konselor. Hal ini akan akan menyebabkan klien akan bicara jujur membuka rahasia batinnya disclosure% yang selama ini tidak pernah dikemukakan kepada orang lain termasuk keluarga 5+ey * 2owning& !",/%. 3emudian harus diperhatikan bagaimana 5ndi+idu tersebut menanamkan kepercayaan diri atas dasar kesadaran& sehingga memudahkan untuk menemukan masalah tersebut. 6eberapa hal atau pertanyaan yang dijadikan bahan diidentifikasi berhubungan dengan masalah indi+idu adalah $ a b 6agaimana sikap indi+idu ketika mendapat masalah? Apakah 5ndi+idu tersebut akan melemparkan masalah yang diakibatkan oleh nya kepada orang lain? c 6agaimana cara indi+isu 7enumbuhkan kesadaran untuk mengambil tanggung jawab atas perbuatannya yang destruktif yang dilakukan selama ini dengan menerima segala akibatnya seperti$ keluar dari sekolah@kuliah& kehilangan pekerjaan& dijauhi orang-orang yang dicintai& dsb%? d e 6agaimana sikap 5ndi+idu terhadap realita hidup nya? 6agaimana cara 5ndi+idu 7embuat rencana-rencana hidup secara rasional dan sistematik untuk keluar dari cengkraman setan narkoba dan menjadi manusia yang baik? f 6agaimana cara siswa menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana hidup tersebut ?

Identi"ikasi Masala S#sial 2engan mengidentifikasi masalah sosial maka akan dapat memberi kesempatan klien untuk berpartisipasi dalam aktifitas keseharian dengan berbagai kelompok masyarakat seperti mahasiswa& sarjana& tokoh-tokoh masyarakat& guru-guru 63 di sekolah& para siswa& anggota 2PA& ibu-ibu pengajian& dan sebagainya. 7elalui interpersonal relation& akan tumbuh kepercayaan diri klien. 3emudian dengan menggunakan Prosedur ini yang menjadikan klien sebagai figur sentral. 2engan melakukan 5dentifikasi 7asalah sosial maka akan ditemukan hambatan 0hambatan yang di hadapi siswa dengan lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitarnya. 2engan melihat sisi kurangnya kemampuan siswa dalam bersosialisai atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 7isalnya& kesulitan dalam mencari teman bermain& merasa terasingi didalam kelompok belajar dan sebagainya. 2alam hal ini ada beberapa hal atau pertanyaan yang dijadikan bahan diidentifikasi berhubungan dengan masalah indi+idu adalah $ ! 1 Apa yang menyebabkan klien melakukan tindakan negatif? 6agaimana sikap klien ketika menerima menerima kritikan-kritikan anggota keluarga? 6agaimana cara klien menyiapkan mental klien untuk menghadapi anggota keluarga? . B C 6agaimana tanggapan klien terhadap tindakan keluarga? 6agaimana pandangan 3eluarga dan 7asyarakat terhadap klien? Apakah ada upaya yang dilakukan oleh klien untuk membicarakan masalahnya kepada keluarga atau tokoh masyarakat? # , Apakah klien mempunyai minat dalam hal diskusi? 6agaimana tanggapan klien terhadap upaya konselor?

Identi"ikasi Masala Bela$ar 9ntuk membantu menyelesaikan masalah klien& amat diperlukan dukungan keluarga seperti ayah& ibu& saudara& istri& suami& pacar& dan keluarga dekat lainnya. Dasilitator konseling keluarga adalah konselor& sedangkan pesertanya adalah klien& orang tua& saudara& suami@istri& dan sebagainya. Nuansa emosional yang akrab harus B

mampu diciptakan oleh konselor agar terjadi keterbukaan klien terhadap keluarga& sebaliknya anggota keluarga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pemulihan klien. 2ampaknya adalah tumbuh rasa aman& percaya diri& dan rasa tanggung jawab klien terhadap diri dan keluarga& maka perlu dilakukan sebuah upaya konseling. 9ntuk itu& upaya identifikasi masalah harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan. Adapun prosedur yang harus ditempuh adalah sebagai berikut$ ! Analisis Hasil Tes Bela$ar 7elalui tes hasil belajar akan diketahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Siswa dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran apabila dia telah menguasai sebagian besar materi yang telah diajarkan. 3etentuan penguasaan bahan ditentukan dengan menetapkan patokan& yaitu persentase minimal yang harus dikuasai oleh siswa misalnya #BE%. Siswa yang belum menguasai bahan pelajaran sesuai patokan yang ditetapkan& dikatakan belum menguasai tujuan pengajaran. Siswa yang seperti ini diduga siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memerlukan bantuan khusus. 6erikut ini akan dijelaskan beberapa langkah operasional diagnosis kesulitan belajar. a 2engan metoda criterion referenced& yaitu tes yang mengasumsikan bahwa instrumen e+aluasi atau soal yang digunakan telah dikembangkan dengan memenuhi syarat 0 syarat tertentu. =ahapannya adalah sebagai berikut $ 8 8 7enetapkan angka nilai kualitatif minimal yang dapat diterima& misalnya B&/ atau C&/. 7embandingkan prestasi dari setiap siswa dengan angka nilai batas lulus tersebut. Secara teoritis& mereka yang angka nilai prestasinya berada di bawah lulus sudah dapat diduga sebagai siswa yang mengalami kesulitan belajar. 8 7enghimpun siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar serta mencari siswa yang mengalami gejala terparah yang nilainya jauh dibawah siswa penderita kesulitan belajar lainnya% 8 7embuat rangking atau tingkatan guna mempermudah dalam pemberian prioritas layanan psikologis.

2engan hasil penandaan itu maka dapat dikatakan bahwa kelas atau indi+idu-indi+idu tersebut memerlukan bimbingan belajar karena prestasinya belum memenuhi harapan seperti yang digariskan dalam =53%.

2engan metoda norm-references& yaitu nilai prestasi rata-rata dijadikan ukuran pembanding bagi setiap nilai prestasi masing-masing siswa. =ahapannya adalah sebagai berikut $ 8 8 8 7encari dan menghitung nilai rata-rata kelas atau kelompok 7enandai siswa-siswa yang nilainya dibawah rata-rata :ika mau diadakan prioritas layanan bimbingan& terlebih dahulu harus membuat rangking seperti pada metoda pertama.

Tes Kemam%&an Dasar Setiap siswa memiliki kemampuan dasar atau kecerdasan tertentu. =ingkat kemempuan ini biasanya diukur atau diungkap dengan menggunakan tes kecerdasan yang sudah baku. 2iasumsikan bahwa anak normal memiliki tingkat kecerdasan 5F% antara "/ 0 !/". Hasil belajar yang dicapai siswa hendaknya dapat mencerminkan tingkat kemampuan yang dimilikinya. 7urid yang memiliki kemampuan dasar tinggi akan mencapai hasil belajar yang tinggi pula. 6ilamana seorang siswa mencapai hasil belajar lebih rendah dari tingkat kecerdasan yang dimilikinya& maka yang bersangkutan digolongkan sebagai siswa yang mengalami masalah belajar atau di sebut Undeachiever.

Skala Sika% dan Ke!iasaan Bela$ar 6elajar merupakan tugas seorang siswa& oleh karena itu seorang siswa perlu memiliki kebiasaan belajar yang baik sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal. 3ebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu dilakukan Aosmawati dalam hubungan yang berarti antara keberhasilan belajar. Hasil penelitian yang Amti&!""-%& menunjukkan bahwa terdapat

kebiasaan belajar dengan hasil belajar. Hal ini berarti siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik cenderung memperoleh hasil belajar yang baik. Senada dengan pendapat di atas& Prayitno dalam Amti&!""-% menyatakan cara belajar yang meliputi sikap dan kebiasaan belajar% akan mempengaruhi #

hasil belajar yang dicapai. Gleh sebab itu& jika seorang siswa mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam belajar& salah satu faktor penting yang perlu diperiksa adalah bagaimana cara belajar yang ditempuh. 9ntuk mengungkap sikap dan kebiasaan belajar siswa dapat dikembangkan alat berupa ' skala sikap dan kebiasaan belajar) contoh lihat lampiran%. 7elalui alat ini dapat diungkap cara siswa mengerjakan tugas-tugas sekolah& sikap terhadap guru& sikap dalam menerima pelajaran& dan kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar. 2engan memperhatikan sikap dan kebiasaan belajar siswa akan dapat diketahui siswa yang sikap dan kebiasaan belajarnya sudah memadai dan perlu dipertahankan& serta siswa yang memerlukan bantuan khusus dalam meningkatkan sikap dan kebiasaan belajarnya yang baik. . '!servasi Saat Pr#ses Bela$ar Men(a$ar Berlan(s&n( 3asus kesulitan belajar itu dapat pula di deteksi dengan catatan obser+asi atau laporan proses kegiatan belajarny. a b c d >epat-lambat berapa lama% menyelesaikan pekerjaan tugasnya%8 3etekunan atau persistensi dalam mengikuti pelajaran berapa kali tidak hadir& alpha& sakit& iHin% Partisipasi dan kontribusinya dalam pemecahan masalah atau mengerjakan tugas kelompok 3emampuan kerjasama dan penyesuaian sosialnya. Hasil analisa empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian tugas@soal& ketidakhadiran belajar. . Identi"ikasi Masala Karier 2idalam menentukan karir Ada factor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam menentukan pilihan karirnya yaitu paktor-faktor yang ada dalam diri siswa yang meliputi bakat&intelegensi&prestasi&ketrampilan& minat&nilai& hobi& penggunaan waktu terluang& sikap&problema dan keterbatasan pribadi. 2an factor yang lain adalah factor social yang meliputi keluarga&teman dan lingkungan disekitarnya.melihat dari kenyataan bahwa banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam menentukan , absensi%& kurang aktif dan kurang berpartisipasi& kurang penyesuaian diri dapat menunjukkan siswa yang mengalami kesulitan

karirnya& karena ia ditak yakin dengan kemampuanyan atau pekerjaan yang ingin ditekuninya. Pada langkah ini yang harus lakukan adalah mengenali gejala-gejala awal dari sutu masalah yang di hadapi oleh klien. 7aksud dari gejala awal disini adalah dengan melihat ada siswa yang menunjukan prilaku yang tidak biasanya dia tunjukan yaitu dia menjadi pendiam dan suka mennyendiri& padahal dia orangnya sangatlah aktif dan senang bergaul. melihat dari prilaku siswa seperti itu& kemudian melakukan analisis. 2idalam menganalisis klien disini mengumpulkan imformasi-imformasi mengenai $ a b c d Hubungan klien dengan gurunya Hubungan dengan temanya Hubungan dengan orang tuanya Prihal dengan melihat ahir-ahir ini klien menunjukan perubahan dalam sikapnya. 7engidentifikasi 7aslah Problem Identification% pada masalah karier yaitu proses penentuan dan pencarian akar masalah adalah proses yang tidak sesederhana Anda pikirkan& karena terjadi kondisi ini menjadi jalan pencarian solusi dan tindakan perbaikan Corrective Action%. 3onsekuensi tindakan perbaikan adalah tidak terjadinya masalah yang sama pada periode selanjutnya& karena Problem Identification sudah mendapatkan Solusi Corrective Actio. Pencarian dan 5dentifikasi 7asalah tidak mengacu pada kegiatan yang telah menjadi Autinitas pada sikap indi+idu terhadap karier kedepannya Daily Activity% atau 3egiatan sesuai 2eskripsi 3erja Job Description% yang ada. 6erikut adalah beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam identifikasi masalah karier adalah mengenai pemahaman klien terhadap $ ! 1 . 6 2eskripsi 3erja Job Descriptsion%. Hubungan 3erja 4intas 2i+isi Cross unction%. Aturan 9mum !egular Procedure%. 3omunikasi dan 3oordinasi Interpersonal "#ill%.

ANALISIS MEDIA LA)AK MASALAH 7enurut Patton& !",/ dalam 4eIy :. 7oleong 1//1$ !/-% menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data& mengorganisasikanya ke dalam suatu pola& kategori& dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut =aylor& !"#B$ #"% "

mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis ide% seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. :ika dikaji& pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. 2engan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi$ Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola& kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. 5dentifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa adalah mengumpulkan dan memahami secara cermat kebutuhan dan permasalahan mungkin atau benar-benar dirasakan dan dihadapi oleh siswa. 3egiatan ini merupakan langkah awal dan sebagai dasar dalam penyusunan program. =anpa melakukan identifikasi yang jelas dan mantap& maka layanan-layanan yang akan diberikan kepada siswa belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa. 5dentifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa dilakukan dengan dua pendekatan. ! Pendekatan yang bersifat asumtif prediktif Pendekatan ini dimaksud untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan kebutuhan dan permasalahan yang bakal dirasakan atau dihadapi oleh siswa. 1 pendekatan yang bersifat aktual obyektif Pendekatan oleh siswa. 3emudian setelah melakukan identifikasi terhadap masalah maka perlu dilakukan sebuah usaha analisis terhadapa masalah tersebut. 3arena dengan melakukan analasis terhadap masalah maka dapat memprediksi kemungkinankemungkinan kebutuhan dan permasalahan yang bakal dirasakan atau hadapi oleh siswa dapat dilakukan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi teoritik dan pengalaman-pengalaman nyata sebelumnya. Asumsi teoritik terutama berkenaan dengan tugas-tugas perkembangan& sedangkan pengalaman nyata adalah kebutuhan dan permasalahan yang pernah atau biasanya dirasakan oleh siswa. ! Analisis Data Se*ara Man&al ini berujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang secara aktual dan obyektif benar-benar dirasakan dan dihadapi

!/

7elakukan Analisis manual terhadapat suatu data identifikasi adalah dengan mengambil kesimpulan dari bermacam-macam data yang berasal dari berbagai sumber& misalnya dari catatan lapangan& dokumen informasi demografi& atau wawancara. Apabila banyak data kualitatif yang dianalisis sementara asesmen masih berlangsung maka beberapa analisis dapat ditunda pelaksanaannya sampai e+aluator selesai melakukan asesmen. Saat melakukan analisis data kualitatif& perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut$ a% Jakinkan semua data telah tersedia& b% 6uatlah salinan data untuk berjaga-jaga kalau ada yang hilang& c% Aturlah data dalam judul dan masukkan dalam 7ap d% (unakan sistem kartu-kartu dalam map& e% Periksa kebenaran hasil asesmen. Adapun jika analisis menggunakan angket maka penghitungan dapat dilakukan dengan 7engkon+ersikan persentase masalah ke dalam standar scale dan predikat nilai A& 6& >& 2 dan ;& kon+ersi itu $ 8 8 8 8 8 1 /E K !/ K A =idak 6ermasalah% ! E !/ E K , K 6 Agak 6ermasalah % !! E 1B E K C K > >ukup 6ermasalah% 1CE B/E K . K 2 6ermasalah% B! E !// E K 1 K ; Sangat 6ermasalah%

Analisis Data Den(an K#m%&ter 7enganalisis data dengan komputer adalah analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik. 2alam bimbingan konseling& statistik biasa digunakan untuk analisis data hasil tes psikologis& misalnya tes inteligensi& tes bakat& dan sebagainya. 2ewasa ini& program statistik dapat dengan mudah dilakukan dengan bantuan komputer& seperti program eIcel& 45SA;4& SPSS& dan sebagainya. Adapun >ontoh Analisis data dengan 3omputer menggunakan 7S ;L>;4 1//# adalah sebagai berikut $

!!

>

PENGEMBANGAN MEDIA LA)AK MASALAH ! Pen(em!an(an Se*ara Kel#m%#k 2alam melakukan pengembangan terhadap media yang dipakai untuk menganalisis suatu masalah maka perlu diketahui tentang masalah apa yang perlu diteliti. :ohnson dan 6anny mengidentifikasi tujuh masalah kelompok dalam pengelolaan kelas& yaitu $ a 3urangnya kesatuan& b d 3etidaktaatan terhadap standar tindakan dan prosedur kerja& Pengakuan kelas terhadap tindakan guru dibuat-buat f 3etidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan g Semangat juang yang rendah dan adanya sikap bermusuhan. 2ari penjabaran diatas maka diperlukan suatau upaya Pengelolaan siswa sebagai uapaya atau kegiatan atau tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. =indakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat pencegahan dan atau tindakan yang bersifat korektif. =indakan yang bersifat pencegahan pre+entif% yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun sosio emosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa kenyamanan maupun keamanan untuk belajar. Sedangkan tindakan yang korektif merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang dan merusak kondisi optimal dalam proses belajar mengajar yang sedang bearlangsung. =indakan korektif harus meliputi tindakan yang seharusnya segera diambil oleh guru pada saat terjadi gangguan dimensi tindakan% dan penyembuhan kuratif% terhadap tingkah laku yangg menyimpang dan terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-larut. !1 c Aeaksi negatif terhadap pribadi anggota& e 3ecenderungan adanya gangguan& kemacetan pekerjaan& dan kelakuan yang

Pen(em!an(an Se*ara Individ& 3ategori masalah indi+idu dalam pengelolaan siswa menurut 2reikurs dan >assel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia itu mempunyai maksud dan tujuan. Setiap indi+idu memiliki kebutuhan pokok untuk menjadi dan merasa berguna. :ika indi+idu ini merasa putus asa dalam mengembangkan rasa memiliki harga diri melalui nilai yang dapat diterima secara sosial& ia akan berkelakuan buruk. Ada empat tipe perilaku yang kurang baik& yaitu $ a b c d Perilaku untuk menarik perhatian Perilaku untuk mencari kekuasaan Perilaku untuk melampiaskan dendam Perilaku yang memperlihatkan ketidakmampuannya. Siswa yang tidak menaikkan statusnya dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungannya& biasanya akan mencari jalan lain& baik melalui tindakan untuk menarik perhatian secara aktif maupun pasif. 6entuk mencari perhatian secara aktif bersifat merusak& misalnya bergaya sok& melawak& mengacau& menjadi anak nakal& anak yang terus-menerus bertanya dan rewel. 6entuk pasif dalam mencari perhatian misalnya pemaksaan atau ingin mendapatkan perhatian orang lain dengan meminta tolong terus-menerus. Perilaku mencari kekuasaan aktif misalnya membantah& berbohong& pemukul& pemarah& menolak perintah& dan benar-benar tidak mau tunduk. Pencari kekuasaan yang pasif adalah pemalas yang terkadang ditunjukkan dengan sifat pelupa& keras kepala& dan tidak mau patuh. 7urid yang mencari pelampiasan dendam disebabkan putus asa dan bingung& sehingga mencari keberhasilan dengan cara menyakiti orang lain& menyerang secara fisik& bermusuhan dengn teman-temannya. 3eaktifan mereka digambarkan sebagai anak yang kejam& sedangkan mereka yang pasif digambarkan sebagai anak yang cemberut dan menantang. Peragaan ketidakmampuan biasanya ditunjukkan dengan berkelakuan buruk& pesimis dalam mencapai keberhasilan& dan rasa tidak berdaya yang selalu menyertai kelakuannya. 9ntuk membedakan keempat tipe di atas& dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap gejala yang muncul. 6eberapa teknik untuk mendeteksi adanya gejala-gejala tersebut adalah$ !-

a b c d

:ika guru merasa terganggu oleh tindakan murid& mungkin tujuan murid untuk mencari perhatian8 :ika guru merasa dikalahkan atau terancam& tujuan murid tersebut mungkin untuk mencari kekuasaan8 :ika guru merasa sangat tersinggung& tujuannya mungkin untuk mencari pelampiasan dendam8 dan :ika guru merasa tidak berdaya& tujuan anak mungkin untuk menunjukkan ketidakmampuannya.

MEMBUAT LAP'RAN PENGEMBANGAN MEDIA LA)AK MASALAH 4aporan adalah semacam dokumen yang menyampaikan informasi hasil pengamatan& penelitian& pelaksanaan suatu kegiatan& ataupun fakta-fakta lainnya. 2alam hal ini& laporan yang akan dibuat adalah mengenai hasil cek masalah yang dilakukan oleh seorang konselor. Adapun contoh laporan tersebut sebagai berikut $ LAP'RAN K'NSELING

No. 3ode =anggal Pertemuan Dormat !

$ ....................... $ ....................... $ ....................... $ ....................... $ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM $ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM $ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM $ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM $ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

Identitas Pri!adi !.!. Nama !.1. :enis 3elamin !.-. 9mur@=gl 4ahir !... Pendidikan@Pekerjaan !.B. Status Perkawainan

Masala Klien 1.!. 9mum $ ..................................................................................... 1.1. 6elajar $ ..................................................................................... 1.-. Spesifikasi $ ..................................................................................... Ge$ala $ -.!. !asa Aman -.1. $opetensi -.-. Aspirasi -... "emangat -.B. $esempatan $ .............................................................................. $ .............................................................................. $ .............................................................................. $ .............................................................................. $ .............................................................................. + MASIDU !.

Ge$ala Lan(s&n(

M)SID* +am Kom )sp Sem Kes B

PEMBINAA N

TEKNI K

Ge$ala Tidak Lan(s&n( + Lik&lad& PEMBINAAN

,IK*,)D* -i& Pend PS. Bud Koin C

Penilaian dan Pr#s%ek Mataram, -. Desem!er /.-0

7engetahui 3epala Sekolah NNNNNNNNNNNNNNNNNNN N5P.

(uru 6imbingan 3onseling NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN N5P.

SATUAN LA1ANAN BIMBINGAN DAN K'NSELING A =opik Permasalahan@6ahasan $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... $ ..................................................................... !B

6 6idang 6imbingan > :enis 4ayanan 2 Dungsi 4ayanan ; =ujuan 4ayanan D Sasaran 4ayanan ( H 5 : 7etode =empat Penyelenggaraan Hari @ =gl dan <aktu

9raian 3egiatan dan 7ateri $ .....................................................................

Penyelenggaraan 4ayanan

$ .....................................................................

4 Pihak-pihak yang dikut sertakan $ ..................................................................... !. Subjek atau siswa yang diberikan layanan 1. (uru Pembimbing

7 N G

Alat dan Perlengkapan Aencana penilaian >atatan 3husus

$ ..................................................................... $ .....................................................................

Mataram, -. Desem!er /.-0 7engetahui 3epala Sekolah NNNNNNNNNNNNNNNNNNN N5P. (uru 6imbingan 3onseling NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN N5P.

Lam%iran + ! 1 . B C 2aftar Nama Siswa 6inaan :enis dan Drekuensi 4ayanan yang 2iterima Peserta 2idik 4ayanan 3onseling yang 2iterima Peserta 2idik Sekolah@7adrasah Nilai Hasil 3egiatan 4ayanan 3onseling Perhitungan :am 3egiatan Pelayanan 3onseling 2i Sekolah

!C

BAB III PENUTUP


A 8 KESIMPULAN 3esulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar& dan dapat bersifat psikologis& sosiologis& maupun fisiologis& sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. 8 8 4angkah 5dentifikasi ini merupakan upaya untuk memahami jenis& karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. 2alam upaya mengidentifikasi klien oleh konselor secara indi+idual& maka harus dilakukan dengan mengutamakan hubungan konseling antara konselor dengan klien yang bernuansa emosional& sehingga besar kepercayaan klien terhadap konselor 8 8 2engan mengidentifikasi masalah sosial maka akan dapat memberi kesempatan klien untuk berpartisipasi dalam aktifitas keseharian dengan berbagai kelompok masyarakat 9ntuk membantu menyelesaikan masalah klien& amat diperlukan dukungan keluarga seperti ayah& ibu& saudara& istri& suami& pacar& dan keluarga dekat lainnya. Dasilitator konseling keluarga adalah konselor 8 2idalam menentukan karir Ada factor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam menentukan pilihan karirnya yaitu paktor-faktor yang ada dalam diri siswa yang meliputi bakat&intelegensi&prestasi&ketrampilan& minat&nilai& hobi& penggunaan waktu terluang& sikap&problema dan keterbatasan pribadi 8 5dentifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa adalah mengumpulkan dan memahami secara cermat kebutuhan dan permasalahan mungkin atau benar-benar dirasakan dan dihadapi oleh siswa. 8 8 2alam melakukan pengembangan terhadap media yang dipakai untuk menganalisis suatu masalah maka perlu diketahui tentang masalah apa yang perlu diteliti. Pendekatan yang bersifat asumtif prediktif& dimaksud untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan kebutuhan dan permasalahan yang bakal dirasakan atau dihadapi oleh siswa. 8 pendekatan yang bersifat aktual obyektif& berujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang secara aktual dan obyektif benar-benar dirasakan dan dihadapi oleh siswa.

!#

7elakukan Analisis manual terhadapat suatu data identifikasi adalah dengan mengambil kesimpulan dari bermacam-macam data yang berasal dari berbagai sumber& misalnya dari catatan lapangan& dokumen informasi demografi& atau wawancara.

7enganalisis data dengan komputer adalah analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik. 2alam bimbingan konseling& statistik biasa digunakan untuk analisis data hasil tes psikologis& misalnya tes inteligensi& tes bakat& dan sebagainya.

4aporan 7engenai permasalahan masalah siswa adalah menyampaikan informasi hasil pengamatan& penelitian& pelaksanaan suatu kegiatan& ataupun fakta-fakta lainnya adalah mengenai hasil cek masalah yang dilakukan oleh seorang konselor.

SARAN Hasil identifikasi masalah hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. 2ata hasil identifikasi ini sangat bermanfaat bagi konselor& tetapi juga sangat bermanfaat bagi peserta didik& dan sekolah. Gleh karenanya perlu dikelola dengan sistem administrasi yang teratur. Hasil ini harus dapat ditafsirkan sehingga konselor dapat memahami kemampuan dan permasalahan setiap peserta didik sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling sehingga sesuai dengan kondisi& kebutuhan dan masalah peserta didik.

!,

DAFTAR PUSTAKA
Hood& A.6.& * :ohnson& A.<.& !""-. Assessment in >ounseling$ a (uide to the 9se Psychological Assessment Procedures. American >ounseling Assocition Aatna <idiastuti. 1/!/. 'Asessmen 5ntrumen 9ntuk 7elakukan Asesmen dalam 6imbingan dan 3onseling). 2r. Samsyu Jusuf& 4.N& 2r. A :untika Nurihsan& 1//,& %andasan &imbingan dan $onseling& Aosyda 3arya& 6andung. 2r. Samsyu Jusuf& 4.N& 7.Pd& 1//C& Program &imbingan dan $onseling di "e#olah '"%(P dan "%(A)& Pustaka 6ani Furaisy& 6andung. Abimanyu& S. * 7anrihu& =. !""C. (e#ni# dan %aboratorium $onseling. :akarta$ 2epdikbud& 2irektorat :enderal Pendidikan =inggi& Proyek Pendidikan =enaga Akademik. 2aruma& A. AaHak 2kk. 1//1. Studi 3asus. 7akassar$ D5P 9ni+ersitas Negeri 7akassar. Prayitno& * Amti ;rman. !"".. Dasar-Dasar &imbingan Dan $onseling. :akarta$ Aineka >ipta.

!"

Anda mungkin juga menyukai