LAYANAN ADVOKASI
A. Komponen Layanan -
B. Bidang Layanan Belajar
C. Jenis Layanan Layanan Advokasi
D. Topik Layanan Siswa yang kehilangan hak belajarnya di sekolah dan dilarang
mengikuti kelas
E. Fungsi Layanan Pengentasan
F. Tujuan Umum Membantu mengentaskan masalah klien dari suasana yang
menghimpit dirinya karena hak-hak pendidikannya menjadi
tidak lancar bahkan terhenti
G. Tujuan Khusus Mengembalikan hak pendidikan/pembelajaran siswa itu
sehingga keberlangsungan studi SMA-nya tidak dirugikan
H. Sasaran Layanan 1. Klien ( Korban Pelanggaran Hak )
Siswa
2. Pihak-Pihak Terkait
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Wali kelas
Wali Murid ( orang tua murid )
I. Materi Layanan Tentang keputusan Guru Mata Pelajaran yang melarang siswa
untuk masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran
J. Waktu Lamanya waktu konseling tidak dapat ditetapkan karena
menyesuaikan dengan tahapan-tahapan kegiatan layanan.
K. Sumber -
L. Metode/Teknik -
M. Media/Alat -
N. Pelaksanaan
1) Tahap Awal Konselor mengidentifikasi penyebab
permasalahan siswa tersebut sehingga dapat
memperjuangkan hak siswa tersebut.
Konselor merencanakan untuk mengkomunikasikan
terhadap pihak terkait atas permasalahan konseli
2) Tahap Inti Konselor mempertemukan antara guru mata
pelajaran dengan wali kelas dari siswa yang
kehilangan hak belajarnya
Setelah mengetahui permasalahan anak
didiknya melalui guru mata pelajaran
kemudian ditindak lanjuti dengan
menghubungi pihak wali murid ( orang tua
siswa ) untuk mendapatkan informasi dan
mengetahui akar permasalahan dari siswa yang
menyebabkan ia sering terlambat
Setelah mengetahui akar permasalahan siswa
maka konselor melakukan negosiasi pada guru
mata pelajaran terkait kondisi dari siswa
sehingga dapat memahami dan memaklumi
kondisi siswa tersebut.
Melakukan beberapa upaya dan solusi yang
dapat membantu siswa agar tidak terlambat
lagi ke sekolah sehingga siswa dapat
mendapatkan hak belajarnya kembali.
3) Tahap Akhir Konselor Menemui kepala sekolah untuk membantu
mengembalikan hak belajar siswa, karena kepala
sekolah yang memiliki kewenangan terhadap hak
siswa untuk mengikuti jam pelajaran atau masuk kelas
kembali.
Kasus nya adalah seorang siswa SMA kehilangan hak untuk belajar atau masuk ke
kelas karena dilarang oleh guru yang mengajar akibat sering terlambat masuk kelas. Konselor
menanyakan penyebab siswa terlambat, dan diketahui siswa terlambat dikarenakan setiap
pagi siswa tersebut harus menyiapkan kebutuhan adiknya juga, karena orang tua siswa sudah
pergi bekerja lebih pagi. Sehingga siswa tersebut terlambat.