Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Sekolah : SMP Negeri 102 Jakarta


Kelas : VIII-B
Pertemuan/Waktu : 1 Pertemuan (1x40 menit)

A Komponen Layanan Dasar


Pribadi
B Bidang Layanan

C Topik / Layanan Tema Yuk Kenali Apa Itu Gender


D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan, dan Pengembangan
Peserta didik atau konseli mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan
E Tujuan Umum perannya.
1. Peserta didik dapat memahami mengenai seksual
2. Peserta didik dapat memahami mengenai gender
3. Peserta didik dapat menganalisis perbedaan seksual dan gender
F Tujuan Khusus 4. Peserta didik dapat memahami mengenai karakteristik gender
5. Peserta didik dapat menyebutkan contoh gender dan seksual dalam
kehidupan sehari-hari
G Sasaran Layanan Kelas VIII-B
Pokok-pokok materi layanan yang akan diberikan:
1. Pengertian Seksual
2. Pengertian Gender
H Materi Layanan
3. Perbedaan antara seksual dengan gender
4. Cerita tentang ketidaksesuaian antara seksual dengan gender
Dampak tidak terpenuhinya karakteristik gender
I Waktu (1x40 menit)
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Warganet. Diakses pada tanggal 7 Mei
2019 pukul 08.00 WIB
2. https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-
ciri-dan-skenario-bullying.html?m=1. Diakses pada tanggal 8 Mei
2019 pukul 13.05 WIB
J Sumber Materi 3. J.Dwi Narwoko dan Bagong suyanto. 2004.Sosiologi: teks pengantar
dan terapan edisi ke-3.Jakarta: KencanaSunarto, Kamanto. 2004.
4. Pengantar sosiologi (edisi revisi) .Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
5. Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender & Transformasi Sosial.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Ceramah, Tanya Jawab, Metode Examples Non Examples, Metode Group
K Metode / Teknik Investigation, Metode Talking Stick, dan Metode Role Playing, Metode
Demonstrasi
L Media / Alat LCD, Power Point/Laptop, Kertas, Penggaris
M Pelaksanaan
Tahap Awal/
1 Uraian kegiatan
Pendahuluan
1. Guru BK mengucapkan salam 1. Peserta didik menjawab salam
dan membuka dengan doa. dan berdoa secara seksama.
2. Guru BK membina hubungan 2. Peserta didik memberikan
baik/ membentuk rapport feedback yang baik.
a. Pernyataan dengan peserta didik (tanya 3. Peserta didik mendengarkan
Tujuan kabar peserta didik, dan dengan baik.
kegiatan sebelumnya)
3. Guru BK menyampaikan
tujuan kegiatan dan layanan
materi
Memberikan langkah-langkah 1. Peserta didik mencatat hal-hal
kegiatan yang sekiranya penting dan
mendengarkan penjelasan
1. Guru BK menjelaskan materi
yang diberikan.
layanan yang berjudul “Yuk
2. Peserta didik memperhatikan
Kenali Apa Itu Gender”
gambar yang ditampilkan
2. Mengamati gambar (Metode
oleh guru BK.
Examples non Examples) yang
3. Peserta didik menganalisis
sudah disediakan oleh guru BK
gambar yang sudah
3. Menganalisis gambar yang
disediakan.
sudah disediakan oleh guru BK
4. Peserta didik membaca cerita
4. Menganalisis cerita yang sudah
serta menganalisisnya dengan
disediakan oleh guru BK
cermat dan teliti.
5. Menggunakan metode Talking
5. Peserta didik menyanyikan
b. Penjelasan Steak dalam memilih satu
lagu dibarengi dengan
tentang langkah- orang sebagai peraga
mengelilingkan talking steak
langkah kegiatan 6. Melakukan metode
yang disediakan guru BK.
Demonstrasi
6. Salah satu dari peserta didik
7. Menyimpulkan materi layanan
ditunjuk untuk menjadi
bimbingan klasikal
peraga dan peserta didik
8. Refleksi dan evaluasi
lainnya mencoba menebak
apa yang diperagakan oleh
temannya.
7. Peserta mencatat dan
menyampaikan kesimpulan
dari materi yang telah
dipaparkan.
8. Peserta didik mengisi tabel
refleksi yang sudah
disediakan oleh guru BK.
Guru BK menyampaikan pokok- 1. Peserta didik mendengarkan
pokok materi layanan yang akan materi yang disampaikan.
c. Mengarahkan
diberikan yaitu: 2. Peserta didik mencatat hal-hal
kegiatan
1. Pengertian Seksual yang sekiranya dianggap
(konsolidasi)
2. Pengertian Gender penting di dalam buku
catatan.
3. Perbedaan antara seks dengan 3. Peserta didik menyampaikan
gender pengetahuannya tentang
4. Cerita tentang ketidaksesuaian seksual dan gender.
antara seksual dengan gender 4. Peserta didik dapat
menyebutkan contoh dari
ketidaksesuain antara seksual
dan gender yang terjadi
lingkungan masyarakat.
Guru BK menanyakan kepada Peserta didik menjawab dengan
peserta didik tentang kesiapan semangat dan antusias dalam
d. Tahap peralihan
dalam mengikuti kegiatan, dan memulai kegiatan pembelajaran.
memulai ke tahap inti.

2 Tahap Inti
1. Peserta didik mengamati materi layanan yang disampaikan oleh guru
BK dengan judul “Yuk Kenali Apa Itu Gender”
2. Peserta didik mengamati sebuah gambar yang ditayangkan oleh guru
BK
3. Peserta didik diminta untuk menganalisis gambar tersebut sesuai
dengan pendapatnya masing-masing.
4. Peserta didik melakukan proses tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan
5. Peserta didik melakukan Talking Steak
a. Kegiatan Peserta 6. Peserta didik yang memegang steak diminta untuk memperagakan
Didik dari gambar yang telah disediakan oleh guru BK.
7. Peserta didik yang lain mencoba menebak gerakan yang di
peragakan oleh salah satu temannya (demonstrans).
8. Peserta didik diminta untuk menganalisis cerita tersebut sesuai
dengan pendapatnya masing-masing.
9. Peserta didik melakukan proses tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan
10. Salah satu peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil yang
diperoleh dari materi layanan yang sudah disampaikan oleh guru BK
1. Guru BK menampilkan tiga buah gambar yang sesuai dengan judul
materi layanan yaitu “Yuk Kenali Apa Itu Gender”
2. Guru BK meminta peserta didik untuk menganalisis tiga buah
gambar tersebut, kemudian hasil analisis tersebut disampaikan oleh
peserta didik
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang berjudul “Yuk Kenali
Apa Itu Gender”
b. Kegiatan guru
4. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
BK/ Konselor
bertanya mengenai materi layanan tersebut dengan tujuan agar
peserta didik memahami materi yang disampaikan
5. Guru BK melakukan metode Talking Steak , metode ini yaitu
memberikan tongkat secara random kepada peserta didik dan peserta
didik yang memegang tongkat diminta maju ke depan untuk
memperagakan beberapa buah gambar yang sebelumnya sudah
disediakan oleh guru BK
6. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menebak gerakan yang telah peragakan oleh salah satu temannya.
7. Guru BK memberikan kesempatan kepada dua peserta didik tersebut
untuk menyampaikan hasil analisis dari gambar yang sudah
ditampilkan
8. Guru BK melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses
pemberian layanan klasikal ini yaitu dengan menggunakan metode
Demonstrasi
9. Guru BK meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil yang
diperoleh dari materi layanan “Yuk Kenali Apa Itu Gender”
1. Guru BK mengajak peserta 1. Peserta didik menulis
didik membuat kesimpulan kesimpulan di buku catatan
yang terkait dengan materi terkait materi yang telah
layanan. dibahas.
2. Peserta didik merefleksi 2. Peserta didik menyampaikan
kegiatan dengan tentang manfaat dari materi
mengungkapkan kemanfaatan yang telah diberikan oleh
dan kebermaknaan kegiatan guru BK.
3 Tahap Penutup secara lisan 3. Peserta didik mencatat tema
3. Guru BK menyampaikan dari materi yang akan dibahas
materi layanan yang akan pada pertemuan yang akan
datang datang.
4. Guru BK mengakhiri kegiatan 4. Peserta didik berdoa secara
dengan berdoa dan salam. seksama, mengucapkan
terimakasih dan menjawab
salam.

N Evaluasi
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi:
1. Keterlaksanaan program
1 Evaluasi Proses 2. Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan.
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya.
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK.
Perolehan peserta didik pasca pemberian layanan
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/ kurang
menyenangkan/ tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/ tidak penting
2 Evaluasi hasil 3. Cara guru BK menyampaikan: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak menarik
untuk diikuti
5. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/ topik/ masalah yang dibahas (understanding)
6. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau materi/ topik atau
masalah yang dibahas (comfortable)
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/ pengentasan masalah (action)

Lampiran-lampiran:

1. Uraian materi

Jakarta, 05 November 2019


Guru BK, Praktikan

Ninik Isyantini, S.Pd., MM. Rizka Novita Sari


MATERI KLASIKAL

1. Pengertian Seks
Jenis kelamin merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual, yang pada manusia
dikenal menjadi laki-laki dan perempuan. Konsep seks atau jenis kelamin mengacu pada
perbedaan biologis antara perempuan dan laki–laki, pada perbedaan antara tubuh laki-laki
dan perempuan. Seks berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai mahluk yang
secara kodrati memiliki fungsi-fungsi organisme yang berbeda.
Jika kita berbicara mengenai istilah ‘seks’ berarti kita berbicara pria ataupun wanita
yang pembedaannya berdasar pada jenis kelamin. Dalam kata lain, seks merujuk pada
pembedaan antara pria dan wanita berdasar pada jenis kelamin yang ditandai oleh
perbedaan anatomi tubuh dan genetiknya. Perbedaan seperti ini lebih sering disebut
sebagai perbedaan secara biologis atau bersifat kodrati, dalam artian sudah melekat pada
masing-masing individu semenjak lahir.
Seks berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai mahluk yang secara kodrati
memiliki fungsi-fungsi organisme yang berbeda. Dalam arti perbedaan jenis kelamin seks
mengandung pengertian laki-laki dan perempuan terpisah secara biologis((jenis kelamin
biologis). Laki-laki memiliki fisik yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara
berat, memiliki penis, testis, sperma, yang berfungsi untuk alat reproduksi dalam
meneruskan keturunan. Perempuan dan laki-laki memiliki ciri yang berbeda. Perempuan
memiliki hormon yang berbeda dengan laki-laki, sehingga terjadi menstruasi, perasaan
yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki-laki, seperti
bentuk pinggul yang lebih besar daripada laki-laki. Secara biologis alat-alat biologis
tersebut melekat pada laki-laki dan perempuan selamanya, fungsinya tidak dapat
dipertukarkan. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologi atau
ketentuan Tuhan (kodrat).

2. Pengertian Gender
Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan jaman.Pengertian gender juga masih berkutat antara pria dan wanita.
Pembahasan gender lebih menekankan pada karakteristik seperti perilaku, sikap, dan peran
yang menempel atau ada pada pria dan wanita yang berasal dari konstruksi sosial. Karena
itu, karakteristik tersebut (perilaku, sikap, dan peran) dapat dipertukarkan.
Oleh karena itu, karena gender tercipta dari konstruksi sosial, maka gender
bersumber dari manusia atau masyarakat. Apa yang menjadi perbedaan antara pria dan
wanita seperti harkat dan martabatnya dapat saling dipertukarkan. Perbedaan fungsi dan
peran antara laki-laki dan perempuan itu tidak ditentukan karena antara keduanya terdapat
perbedaan biologis atau kodrat, tapi dibedakan atau dipilah-pilah menurut kedudukan,
fungsi dan peranan masing-masing dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

3. Perbedaan Antara Seks dan Gender


Seks dapat diartikan sebagai Jenis Kelamin Biologis, sedangkan Gender dapat
diartikan sebagai Jenis Kelamin Sosial.
Seks mengacu pada perbedaan-perbedaan biologis seperti; kromosom, bentuk
hormon, organ seks internal dan eksternal. Sedangkan Gender menjelaskan karateristik
mengenai maskulinitas dan femininitas yang digambarkan oleh masyarakat atau
budaya.Apa yang disebut dengan ‘laki-laki sejati’ dalam tiap budaya mencakup jenis
kelamin laki-laki serta beberapa gambaran dari budaya mengenai karakteristik maskulin
dan perilaku, sama halnya dengan ‘perempuan sejati’ yang terdiri dari jenis kelamin
perempuan dan karakteristik feminin.
Pengertian gender juga masih berkutat antara pria dan wanita. Berbeda dengan
‘seks’, dalam gender perbedaan antara pria dan wanita lebih diciptakan oleh konstruksi
lingkungan atau sosial yang ada. Pembahasan gender lebih menekankan pada karakteristik
seperti perilaku, sikap, dan peran yang menempel atau ada pada pria dan wanita yang
berasal dari konstruksi sosial. Karena itu, karakteristik tersebut (perilaku, sikap, dan peran)
dapat dipertukarkan. Dalam hal ini, pria dapat berperan selayaknya pria namun juga bisa
berperan sebagai wanita (menjalani nilai-nilai feminin: memasak, menjahit, menjaga anak,
dan sebagainya). Sedangkan wanita juga dapat berperan sebagaimana seorang wanita,
namun sudah banyak sekarang wanita yang menggeluti peran pria juga (menjalani nilai-
nilai maskulin: menarik becak, bekerja di kantor sebagai wanita karir, supir Busway, dan
sebagainya).
Oleh karena itu, karena gender tercipta dari konstruksi sosial, maka gender
bersumber dari manusia atau masyarakat. Apa yang menjadi perbedaan antara pria dan
wanita seperti harkat dan martabatnya dapat saling dipertukarkan. Pembedaan manusia
seperti ini berdampak pada terciptanya norma-norma tentang ‘pantas’ dan ‘tidak pantas’
sehingga sering merugikan salah satu pihak yang mana kebetulan adalah wanita.
Gender dan jenis kelamin mempunyai perbedaan arti. Agar dapat memahami konsep
gender yang sebenarnya, marilah kita menelusuri berbagai arti yang diambil dari sumber-
sumber yang kredibel: Menurut WHO (2010) perbedaan gender dan seks adalah sebagai
berikut:
“Seks” refers to the biological and physiological characteristics that define men and
women. “Gender” refers to the socially constructed roles, behaviours, activities, and
attributes that a given society considers appropriate for men and women.
Dari definisi yang dimaksud oleh WHO diatas, terlihat bahwa jenis kelamin (seks)
adalah perbedaan biologis dan fisiologis yang dapat membedakan laki-laki dan
perempuan. Sedangkan gender lebih menitikberatkan pada konstruksi sosial yang
ditanamkan oleh masyarakat seperti peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang suatu
masyarakat tertentu dianggap tepat untuk pria dan wanita. WHO juga menjelaskan bahwa
“pria” dan “perempuan” adalah kategori jenis kelamin, sementara “maskulin” dan
“feminin” adalah kategori-kategori gender.
Jadi secara umum gender disebut sebagai wacana yang digunakan untuk
mengidentifikasi gejala-gejala yang dialami oleh laki-laki dan perempuan yang erat
kaitannya dengan sosial dan budaya. Berbeda dengan jenis kelamin (seks) yang digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara
kodrati dan primordial dari segi anatomi-biologis.
Kalau gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki
dan perempuan dari segi sosial budaya, maka seks secara umum digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. Istilah seks
(dalam kamus bahasa Indonesia juga berarti "jenis kelamin") lebih banyak berkonsentrasi
kepada aspek biologi seseorang, meliputi perbedaan komposisi kimia dan hormon dalam
tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan karakteristik biologis lainnya. Sedangkan gender
lebih banyak berkonsentrasi kepada aspek sosial, budaya, psikologis, dan aspek-aspek non
biologis lainnya.
Gender berbeda dengan jenis kelamin (seks). Seks adalah pembagian jenis kelamin
yang secara biologis dan melekat pada jenis kelamin tertentu. Oleh karena itu, konsep jenis
kelamin digunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan berdasarkan unsure
biologis dan anatomi tubuh. Misalnya, laki-laki memiliki penis, testis, jakun,
memproduksi sperma dan cir-ciri biologis lainnya yang berbeda dengan biologis
perempuan. Sementara perempuan mempunyai alat reproduksi seperti rahim, dan saluran-
saluran untuk melahirkan, memproduksi telur (indung telur), vagina, mempunyai payudara
dan air susu dan alat biologis perempuan lainnya sehingga bisa haid, hamil dan menyusui
atau yang disebut dengan fungsi reproduksi.
Menurut Santrock (2003: 365) gender dan seks memiliki perbedaan dari segi
dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan
perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan
perempuan. Gender diartikan sebagai konstruksi sosiokultural yang membedakan
karakteristik maskulin dan feminim. Moore (Abdullah, 2003: 19) mengemukakan
bahwa gender berbeda dari seks dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersifat
biologis. Istilah gender dikemukakan oleh para ilmuwan sosial dengan maksud untuk
menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang mempunyai sifat bawaan (ciptaan
Tuhan) dan bentukan budaya (konstruksi sosial). Gender adalah perbedaan peran, fungsi,
dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial
dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Jenis Kelamin (Seks) Gender


Merupakan perbedaan biologis antara laki- Merupakan perbedaan peran, hak, dan
laki dan perempuan. kewajiban, kuasa dan kesempatan antara
laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
masyarakat.
Perbedaan seks sama diseluruh dunia bahwa Gender tidak sama di seluruh dunia,
perempuan bisa hamil sementara laki-laki tergantung dari budaya dan perkembangan
tidak, sifatnya Universal. masyarakat di satu wilayah, sifatnya lokal.
Perbedaan seks tidak berubah dari waktu ke Gender berubah dari waktu ke waktu. Setiap
waktu. Dari dulu hingga sekarang dan masa peristiwa dapat merubah hubungan antara
datang , laki-laki tidak mengalami laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.
menstruasi dan tidak dapat hamil.

Perbedaan diantara keduanya dapat di lihat pada tabel berikut ini:


Jenis Kelamin Contoh Gender Contoh
Tidak dapat di Alat kelamin Dapat di ubah Peran dalam kegiatan sehari-
ubah hari
Tidak dapat di Jakun pada laki-laki Dapat di Suami bisa menggantikan
pertukarkan dan payudara pada pertukarkan peran istri dalam mengasuh
perempuan anak ataupun memasak di saat
istri berhalangan
Berlaku Status sebagai laki- Tergantung Pada Zaman penjajahan
sepanjang masa laki dan perempuan kepada Belanda kaum perempuan
tidak pernah berubah kebudayaan tidak mendapatkan hak
sampai kita mati pendidikan. Tapi setelah kita
merdeka, perempuan memiliki
kebebasan mengikuti
pendidikan
Berlaku Dirumah, di kampus Tergantung Pembatasan kesempatan di
dimanapun ataupun di mana pada budaya bidang pekerjaan terhadap
berada sorang laki-laki tetap setempat prempuan di karenakan budaya
laki-laki dan setempat, contohnya
perempuan tetap perempuan lebih diutamakan
perempuan untuk menjadi perawat, guru
TK dan mengasuh anak
Merupakan Ciri utama laki-laki Bukan Sifat atau mentalitas antara
kodrat Tuhan berbeda dengan merupakan lelaki dengan perempuan bisa
perempuan kodrat Tuhan saja sama
Ciptaan Tuhan Perempuan bisa haid, Buatan Laki-laki danperempuan
hamil, melahirkan Manusia berhak menjadi calon ketua
dan menyusui RT, RW, kepala desa bahkan
sedangkan laki-laki presiden.
tidak bisa
Cerita

Upin adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Upin memiliki dua kakak perempuan.
Upin sangat disayang oleh ayah, ibu, dan kedua kakaknya, karena dia adalah anak laki-laki
satu-satunya dalam keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari Upin lebih senang tinggal di rumah
dan bermain dengan kedua kakak perempuannya daripada bermain dengan temannya di luar
rumah. Kebiasaan sehari-hari Upin sering membantu kakaknya untuk membersihkan rumah,
yaitu menyapu, mengepel dan menyiram tanaman

Di sekolah Upin lebih senang bergaul dengan teman perempuan bahkan dia lebih senang
bermain dan belajar dengan teman perempuan. Upin memiliki sifat yang lembut, ramah bahkan
memiliki gerakan yang lemah gemulai. Oleh karena itu tak jarang banyak teman yang
memanggilnya dengan sebutan “ Unci “ yang merupakan singkatan dari sebutan Upin banci
atau laki-laki tapi seperti perempuan. Walau demikian Upin tidak pernah marah dengan
panggilan tersebut, bahkan ejekan itu ditanggapi Upin dengan senyuman.

Upin banyak disenangi oleh teman sebayanya baik teman laki-laki ataupun teman
perempuan, karena Upin adalah anak yang baik, rajin, suka menolong, lembut, dan murah
senyum.
Refleksi

1. Bagaimana pendapat Anda tentang karakter Upin berdasarkan cerita


diatas?....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Alasannya..............................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.......................................................................................

2. Bagaimanakah seharusnya perilaku/ sikap Upin berdasarkan gender ?

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..................................................................................................
Tagihan

a) Identifikasikan karakteristik dan peran gender dalam lembar kerja berikut, sesuai untuk
laki-laki atau perempuan, dan berikan penjelasan.

Dilakukan Oleh Keterangan


No Karakteristik
Laki-laki Perempuan

1 Feminim  Bisa dipertukarkan

2 Maskulin  Bisa dipertukarkan

3 Emosional

4 Rasional

5 Berani

6 Suka bergaya

7 Kasar

8 Agresif

9 Bekerja mencari nafkah

10 Memasak

11 Sekretaris

12 Menyiapkan makanan
anak-anak

13 Menyusui

14 Mengelola uang

15 Sombong

Anda mungkin juga menyukai