JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Pekalongan Pekalongan
Kelas/Fase/Semester : X/E/2 Komponen Layanan : Bimbingan Kelompok Bidang Layanan : Sosial Topik Layanan : Perilaku Prososial Terhadap Teman Sebaya Dimensi Profile Pelajar Pancasila : Dimensi Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Jenis Layanan : Pemahaman Alokasi Waktu : 1x45 menit A. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta didik Aspek Perkembangan : Kesadaran Bertanggung Jawab Internalisasi Tujuan : Meningkatkan kesadaran prososial terhadap lingkungan sebaya B. Capaian Layanan C. Tujuan Umum : Peserta didik menerapkan perilaku prososial yang baik dengan teman sebaya (C6) D. Tujuan Khusus : 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi (C2) perilaku prososial secara umum. 2. Peserta didik mampu membiasakan (A5) perilaku prososial terhadap teman sebaya. 3. Peserta didik dapat mengelola (P5) perilaku prososial terhadap teman sebaya E. Materi Layanan : 1. Pengertian perilaku prososial 2. Dimensi perilaku prososial 3. Manfaat perilaku prososial 4. Strategi penerapan perilaku prososial F. Sumber : Asih, G. Y., & Pratiwi, M. M. S. (2012). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan kematangan emosi. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 33-42. Herdiyanto, Y. K., Psi, S., & HERDIYANTO, Y. K. (2016). Hubungan antara perilaku prososial dengan psychological well-being pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1). Shadiqi, M. A. (2018). Perilaku Prososial. Dalam A. Pitaloka, Z. Abidin, & M. N. Milla (Eds.), Buku psikologi sosial, pengantar teori dan penelitian (227-260). Jakarta: Salemba Humanika. Artikel : Perilaku Prososial: https://www.sehatq.com/artikel/perilaku- prososial diakses pada 28 Maret 2023 G. Metode dan Teknik : Diskusi Kelompok H. Media/ Alat : Cuplikan Video, Power Point Materi, dan Perlengakapan pendukung I. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 1. Tahap Awal a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK menyampaikan salam, menerima kehadiran siswa secara terbuka, beroda dan mengucapkan terima kasih. 2. Guru BK menjelaskan pengertian dan tujuan BKp 1. Penjelasan tentang langkah- 1. Memberikan penjelasan mengenai susunan langkah kegiatan kelompok kegiatan BKp dengan membawa topik (Pembentukan kelompok) “Perilaku Prososial Terhadap Teman Sebaya” dan menyebutkan poin-poin pembahasan. 2. Mengingatkan kembali supaya siswa bersikap aktif dan interaktif 2. Mengarahkan kegiatan Guru BK menjelaskan kembali kegiatan BKp (konsolidasi) secara operasional, baik tentang teknik yang digunakan, tugas dan tanggung jawab siswa 2. Tahap Peralihan (Transisi) 1. Guru BK menanyakan kesiapan siswa untuk melaksanakan kegiatan BKp. 2. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang tugas-tugas yang belum mereka pahami (Storming) 3. Setelah diselesaikan pertanyaan dan siswa menyatakan siap, kemudian guru BK memulai ke tahap inti dalam layanan BKp (Norming) 3. Tahap Inti/ Kerja a. Proses/kegiatan yang dialami 1. Guru BK mengemukakan topik yang telah peserta didik dalam suatu dipersiapkan menggunakan tampilan video. kegiatan bimbingan berdasarkan 2. Guru BK memberi kesempatan kepada teknik tertentu (Eksperientasi) siswa untuk menjelaskan pemahaman dan pengetahuan yang didapatkan dari hasil pemaparan video 3. Guru BK memulai kegiatan inti dengan cara berdiskusi, membahas topik secara tuntas. b. Pengungkapan perasaan, 1. Guru BK menanyakan pemahaman baru pemikiran dan pengalaman yang didapat AK setelah melakukan kegiatan tentang apa yang terjadi dalam BKp. kegiatan bimbingan (refleksi) 2. Guru BK menanyakan perasaan AK setelah kegiatan diakhiri. 3. Guru BK menanyakan tindakan yang akan dilakukan oleh AK setelah mengikuti BK 4. Tahap Pengakhiran (Terminasi) Menutup kegiatan dan tindak lanjut 1. Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan kelompok akan diakhiri 2. Guru BK meminta siswa memberikan kesan-kesan setelah mengikuti kegiatan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut 3. Guru BK mengucapkan terimakasih atas partisipasi siswa. 4. Guru BK mengakhiri dengan doa dan ditutup dengan salam J. Evaluasi 1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan mengisi lembar evaluasi selama proses yang telah terjadi: 1. Antusiasme peserta didik selama kegiatan berlangsung. 2. Dinamika kelompok. 3. Keaktifan keaktifan selama mengikuti kegiatan. 2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah melakukan layanan bimbingan kelompok: 1. Merasakan suasana selama kegiatan : menyenangkan, atau tidak menyenangkan. 2. Topik materi yang dibahas : sangat penting atau tidak penting. 3. Kegiatan yang diikuti : sangat menarik, atau tidak menarik. K. Rencana Tindak Lanjut Konseling Individu
Semarang, 01 April 2023
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
Drs. Dr. Heru Mugiarso Nailah Rizqia Azhat
MATERI LAYANAN 1. Pengertian Perilaku Prososial Menurut Baron dan Branscombe (2012) perilaku prososial adalah sebuah bentuk usaha untuk menolong orang lain yang seringkali tanpa adanya keuntungan langsung pada si penolong. Dalam Dayakisni & Hudaniah (2006), William mengemukakan pengertian perilaku prososial sebagai perilaku yang mempunyai arah tujuan untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik. Perilaku prososial merupakan aktivitas yang memicu seseorang untuk bekerja sama, bersosialisasi, dan menolong orang lain tanpa mengharapkan sesuatu timbal balik untuk dirinya. Adapun aspek-aspek yang menjadi bagian dari perilaku prososial (Mussen, dkk (1989: 360)) meliputi: a. Berbagi artinya kerelaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka duka. b. Kerjasama artinya kerelaan untuk bekerja sama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan yang disepakati. c. Menolong artinya kerelaan untuk menolong orang lain yang sedang berada dalam kesulitan. d. Bertindak jujur artinya kerelaan untuk melakukan sesuatu dengan apa adanya sejujurnya dan tidak berbuat curang. e. Berderma artinya kerelaan untuk memberikan barang miliknya kepada orang yang membutuhkan dengan hati yang lapang dada.
2. Dimensi Perilaku Prososial
Wringsman dan Deaux mengemukakan dimensi tindakan prososial yang disebabkan berdasarkan tingkat pengorbanan dari si pelaku yaitu: a. Tindakan yang membutuhkan pengorbanan kecil dalam bentuk pengorbanan tenaga dan waktu tetapi memberikan manfaat tak langsung bagi orang lain, misalnya membukakan pintu untuk orang lain. b. Tindakan yang membutuhkan pengorbanan yang lebih banyak lagi selain tenaga, dan waktu, ada pengorbanan material seperti memberikan sumbangan sembako kepada orang lain. c. Tindakan yang membutuhkan pengorbanan yang lebih besar selain tenaga, waktu, dan material yakni pengorbanan yang mengandung ancaman keselamatan diri seperti menyelamatkan seseorang yang tenggelam di laut. 3. Manfaat Perilaku Prososial a. Meningkatkan suasana hati. Dikarenakan dengan melakukan perilaku prososial akan meningkatkan suasana hati yang positif riang gembira atau lebih baik dan pastinya akan jarang mengalami suasana hati yang negatif seperti marah, dan rasa iri dengki. b. Mengurangi stres. Perilaku prososial yang membantu orang lain sangat membantu mengurangi efek negatif yang ditimbulkan stress dikarenakan dengan membantu akan munculnya senyuman terima kasih dari orang lain untuk si penolong. c. Mengurangi risiko depresi. Mengambil peran dalam aktivitas perilaku prososial bisa memberikan dukungan sosial untuk semua pihak bagi penolongnya dan yang ditolongnya. Karena dukungan sosial itu penting untuk menjalani masa sulit sehingga dengan dukungan sosial membantu mengurangi risiko depresi seperti mengalami kesepian, dan penggunaan alkohol.
4. Strategi Penerapan Perilaku Prososial
a. Memperhatikan lingkungan sekitar dan melihat apa yang sedang terjadi. b. Menginterpretasikan peristiwa sebagai keadaan darurat. c. Memunculkan rasa adanya tanggung jawab untuk mengulurkan bantuan. d. Percaya atas kemampuan diri bahwa mampu untuk mengulurkan bantuan. e. Membuat pilihan opsi secara sadar, lalu tawarkan uluran bantuan ke orang yang membutuhkan.