Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BELAJAR MANDIRI

LK 1 MODUL 1

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


ANGKATAN 4

BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA PESERTA : LINDA SARI NASUTION

NIM : 213112748926

BIDANG STUDI PPG : BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH ASAL : SMK NEGERI 1 PANYABUNGAN

TAHUN 2021
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul ASESMEN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DAN
SEKOLAH
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. TAHAP, TUGAS, DAN TRAJEKTORI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
2. TEKNIK ASESMEN KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK
3. ANALISIS HASIL ASESMEN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI
4. PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah KB.1
dan definisi) di modul ini TAHAP, TUGAS, DAN TRAJEKTORI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

a. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Pribadi


– Sosial Peserta Didik Masa Remaja
1) Karakteristik perkembangan fisik
Masa remaja merupakan segmen kehidupan
yang penting dalam siklus perkembangan
individu dan merupakan masa transisi yang
dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat (Kaczman & Reva dalam
Yusuf, 2012: 71).
2) Karakteristik Sosioemosi dan Moralitas
Empat status identitas menurut James Marcia
(Slavin, 2019; Yusuf, 2012) yaitu: (a) Identity
Foreclosure, yang berarti menerima pilihan
orang tua tanpa mempertimbangkan pilihan-
pilihan dirinya. (b) Identity Diffusion, remaja
yang mengalami kebingungan siapa dirinya,
dan mau apa dalam hidupnya. (c) Identity
Moratorium, remaja dalam keadaan
moratorium mulai bereksperimen dengan
dirinya dan pilihan pekerjaan, tetapi masih
belum membuat komitmen yang definitif
terhadap keduanya. (d) Identity Achievement,
menandakan remaja telah mampu mengambil
keputusannya sendiri dengan sadar dan jelas
tentang pekerjaan masa depanya
3) Karakteristik Perkembangan Kesadaran
Beragama
Pada masa remaja awal gambaran Tuhan
masih diwarnai oleh gambaran tentang ciri-ciri
manusia, tetapi pada masa remaja akhir
gambaran ini telah berubah kearah gambaran
sifar-sifat Tuhan yang sesungguhnya

b. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Belajar


Peserta Didik Masa Remaja
Menurut teori Kognitif Piaget masa remaja berada
pada tahap pemikiran operasional formal yaitu
suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai
dari usia kira-kira 11 atau 12 tahun dan terus
belanjut sampai remaja mencapai dewasa
(Desmita, 2009). Pada tahap ini ditandai dengan
tiga hal penting. Pertama, remaja mulai mampu
melihat kenyataan dan berfikir kemungkinan-
kemungkinan. Kedua, Remaja mampu berfikir
ilmiah dari mulai merumuskan masalah,
membatasi masalah, menyusun hipotesis,
mengumpulkan dan mengolah data sampai
dengan menarik kesimpulan-kesimpulan. Ketiga,
remaja telah mampu membuat kesimpulan ide-ide
yang abstrak secara logis

c. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Karir


Peserta Didik Masa Remaja
Menurut Havighurst (Dalam Gibson, 2011: 459)
tahap perkembangan kerja usia remaja masuk
pada tahap II dan III. Pertama, Tahap II (10 – 15
Th) yaitu mencapai kebiasaan dasar bekerja dan
gigih berjuang. Kedua, tahap III (15 – 25 tahun)
yaitu mencapai identitas sebagai pekerja atau
profesi dalam struktur pekerjaan/profesi tententu.

d. Tugas-Tugas Perkembangana Peserta Didik,


Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Peserta Didik
Tugas- tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang muncul pada saat atau suatu periode
tertentu dari kehidupan individu yang jika berhasil
akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke
arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-
tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam
melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa
tidak bahagia, di tolak oleh masyarakat dan sulit
menghadapi tugas- tugas berikutnya (Havinghurst
dalam Ahman, 2014: 37).

Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir,


dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Kompetensi dalam layanan bimbingan dan
konseling telah tertuang di dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD)
yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya :
a) Aspek Perkembangan: Landasan Hidup
Religius
b) Aspek Perkembangan: Landasan Perilaku Etis
c) Aspek Perkembangan: Kematangan Emosi
d) Aspek Perkembangan: Kematangan Intelektual
e) Aspek Perkembangan: Kesadaran Tanggung
Jawab Sosial
f) Aspek Perkembangan: Kesadaran Gender
g) Aspek Perkembangan: Perkembangan Pribadi
h) Aspek Perkembangan: Perilaku Kewirausahaan
(Kemandirian Perilaku Ekonomi)
i) Aspek Perkembangan: Wawasan dan Kesiapan
Karir
j) Aspek Perkembangan: Kematangan Hubungan
dengan Teman Sebaya
k) Aspek Perkembangan: Kesiapan Diri untuk
Menikah dan Berkeluarga.
l)
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan
Menurut papalia dan Ods (dalam Sumantri & Nana
Saudih, 2007; Ahman, 2010) faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu dapat
dikategorikan ke dalam faktor internal dan faktor
eksternal, dan pengaruh normatif melawan
pengaruh bukan normatif.
Faktor internal adalah faktor bawaan sejak lahir
yang diterima anak dari orang tuanya.
Sedangkan faktor ekternal faktor yang
berpengaruh terhadap diri individu yang berasal
dari lingkunganya.
Menurut Urie Bronfenbrenner (dalam Izzaty, dkk
2008; Ahman, 2010; Sumatri &Nana Saudih, 4.15)
dalam teori ekologi terdapat lima sistem
lingkungan mulai dari pengaruh interaksi
langsung pada individu hingga pengaruh
kebudayaan yang berbasis luas yang
mempengaruhi perkembangan individu.
Diantaranya :
a) Mikrosistem yaitu kondisi yang
melatarbelakangi peserta hidup dan
berinteraksi dengan orang lain dan institusi
yang paling dekat dengan kehidupannya,
seperti pergaulan dengan orang tua, teman
sebaya, guru dan lingkungan tempat kerja.
b) Mesosistem yaitu keterkaitan antarvariasi
tingkat sistem yang melibatkan peserta didik
di dalamnya. Perilaku peserta didik akan
dipengaruhi oleh keterkaitan antara
lingkungan rumah dengan lingkungan
sekolah, lingkungan rumah dengan
lingkungan masyarakat.
c) Ekosistem yaitu pengaruh institusi
lingkungan yang lebih besar seperti pengaruh
sekolah, pengaruh media massa, bahkan
pengaruh, lingkungan pemerintah.
d) Makrosistem pengaruh lingkungan yang lebih
luas daripada mikro, makro dan exo system
yang berkaitan erat dengan pengaruh
kebudayaan, agama, pendidikan, politik, dan
pengaruh keadaan sosial ekonomi terhadap
perkembangan individu.
e) Kronosistem, yaitu dimensi waktu yang
menuntun perjalanan setiap level sistem dari
mikro ke makro. Kronosistem ini juga
mencakup berbagai peristiwa hidup yang
penting pada individu dan kondisi
sosiokultural.

KB.2
TEKNIK ASESMEN KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK
a. Konsep Dasar Asesmen
- Pengukuran (Measurement) menurut
Stevens dalam Cadha (2009: 4)
didefinisikan sebagai proses pemberian
/penempatan/ assigment angka untuk
suatu objek atau peristiwa tertentu.
- Asesmen adalah suatu metode sistematis
yang dilakukan oleh guru BK untuk
memahami karakteristik, lingkungan dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan
konseli melalui berbagai teknik seperti tes
dan non tes (observasi, skala penilaian,
wawancara, catatan dan teknik non tes lain
sehingga guru BK memperoleh informasi
secara mendalam konseli yang dilayani.
- Menurut Aiken (1997: 11), tujuan utama
asesmen baik tes maupun non tes adalah
untuk menilai tingkah laku, kecakapan
mental, dan karakteristik kepribadian
seseorang dalam rangka membantu mereka
dalam membuat keputusan, peramalan,
dan keputusan tentang seseorang

b. Teknik Tes
tes adalah suatu alat atau metode pengumpulan
data yang sudah distandardisasikan untuk
mengukur/mengevaluasi salah satu aspek
ability/kemampuan atau kecakapan dengan jalan
mengukur sampel dari salah satu aspek tersebut.
Dengan demikian tes merupakan alat pengumpul
data untuk mengetahui kemampuan individu atau
kelompok individu dalam menyelesaikan sesuatu
atau memperlihatkan ketrampilan tertentu, dalam
memperlihatkan hasil belajar, atau dalam
menggunakan kemampuan psikologis untuk
memecahkan suatu persoalan.

c. Teknik Non Tes


1) observasi adalah kegiatan mengenali observee
dengan menggunakan pancaindra yang
dilakukan secara sistematis dan bertujuan
sehingga diperoleh fakta tentang tingkahlaku
siswa misalnya saat mengerjakan tugas, proses
belajar, berinteraksi dengan orang lain
maupun karakteristik khusus yang tampak
dalam menghadapi situasi atau masalah.
2) Daftar cek masalah adalah daftar yang berisi
sejumlah kemungkinan masalah yang pernah
atau sedang dihadapi oleh individu atau
sekelompok individu.
3) Interview dipandang sebagai teknik
pengumpulan data dengan cara tanya- jawab
lisan yang dilakukan secara sistematis guna
mencapai tujuan penelitian.
dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan,
pengolahan, dan penyimpanan informasi di
bidang pengetahuan; pemberian atau
pengumpulan bukti dan keterangan seperti
gambar, kutipan, kliping dan bahan referensi
lainya.
Sosiometri banyak digunakan untuk
mengumpulkan data tentang dinamika
kelompok. Sosiometri juga dapat digunakan
untuk mengetahui popularitas seseorang
dalam kelompoknya, menyelidiki kesukaan
seseorang terhadap teman sekelompoknya,
baik dalam pekerjaan, sekolah maupun teman
bermain, menyelidiki ketidaksukaan terhadap
teman sekelompoknya.
4) Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
merupakan instrumen yang dapat digunakan
untuk untuk mengukur tingkat
perekembangan individu.

d. Angket dan Psikologis


- Angket atau kuesioner didefinisikan sebagai
sejumlah pertanyaan atau pernyataan
tertulis tentang data faktual atau opini yang
berkaitan dengan diri responden, yang
dianggap fakta atau kebenaran yang
diketahui dan perlu dijawab oleh
responden.
- Skala psikologis menurut Azwar (2005: 3-4)
sebagai alat ukur yang memiliki
karakteristik khusus
- Terdapat perbedaan penggunaan antara
angket atau kuesioner dengan skala
psikologi. Angket digunakan untuk
mengungkap data faktual atau opini yang
berkaitan dengan diri responden, sedang
skala psikologi digunakan untuk
mengungkap konstrak atau konsep
psikologis yang menggambarkan aspek
kepribadian individu.

KB.3 ANALISIS HASIL ASESMEN BERBASIS


TEKNOLOGI INFORMASI
a. Pemanfaatan TI dalam BK
Teknologi informasi adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan item peralatan (hardware)
dan progam komputer (software) yang
memungkinkan kita untuk mengakses,
menyimpan, mengorganisir, memanipulasi, dan
menyajikan informasi dengan cara elektronik baik
offline maupun online menggunakan jaringan
internet.
Perkembangan Teknologi informasi di era 4.0
berdampak pada layanan bimbingan dan
konseling. Guru BK dituntut untuk memiliki
kompetensi tool of working yaitu kemampuan
literasi informasi dan kemampuan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Pemanfaatan TI dalam layanan bimbingan dan
konseling dapat menggunakan dua metode yaitu
online (tersambung dengan internet) dan offline
(tidak tersambung deng internet).
Pengumpulan data instrumen non tes salah
satunya bisa menggunakan google form.
Teknik analisis data hasil asesmen kebutuhan
peserta didik bisa dilihat dari butir, aspek,
individu, kelas dan antar kelas.
b. Aplikasi Google Form dalam Pengumpulan Data
Non Tes
c. Teknik Analisis Data Non Tes
d. Aplikasi Ms. Excel untuk Menganalisis Data Non
Tes

KB.4 PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Interpretasi dan Identifikasi Kebutuhan Peserta
Didik
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan.
Pertama mengkaji kebutuhan atau masalah
peserta didik yang nyata di lapangan (asesmen
kebuhan dan masalah peserta didik). Kedua,
mengkaji harapan sekolah dan masyarakat
terhadap peserta didik secara ideal
b. Penetapan Prioritas Kebutuhan Pelayanan
Peserta Didik
Penentuan prioritas akan memudahkan guru BK
dalam membuat tujuan layanan progam BK.
Dalam menentukan prioritas guru BK diharapkan
mampu menentukan kebutuhan bersadarkan
penting dan mendesak, penting dan tidak
mendesak, mendesak tetapi tidak penting dan
kebutuhan tidak mendesak dan tidak penting.
c. Distribusi Kebutuhan ke dalam Bidang dan
Komponen Layanan
Berdarakan kebutuhan peserta didik Guru BK
mampu mendiskripsikan ke dalam empat bidang
bimbingan dan komponen layanan BK yaitu
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Selain
itu juga komponen layanan dasar bimbingan,
layanan responsif, layanan perencanaan
individual dan peminatan serta dukungan sistem
d. Merancang Tujuan Program Bimbingan dan
Konseling.
Penentuan tujuan adalah hal yang paling
mendasar pada perencanaan program bimbingan
dan konseling. Tujuan layanan bimbingan dan
konseling adalah arah yang ingin atau hendak
dicapai dari penyelenggaraan bimbingan dan
konseling yang telah direncanakan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Materi KB.2 Inventori Tugas Perkembangan (ITP).
dipahami di modul ini (hal.65)
2. Materi KB.2 Deskripsi Perangkat Lunak analisis
tugas perkembangan. (hal 68)
3. Materi KB.3 Pemanfaatan TI dalam BK. (hal 94)
4. Materi KB.4 Perumusan tujuan layanan BK.

3 Daftar materi yang sering 1. Tes-tes intelegensi seharusnya digunakan tidak untuk
mengalami miskonsepsi memberi label pada individu-individu, tetapi untuk
membantu memahami mereka.
2. Teknik untuk memeriksa kepribadian, kebiasaan,
minat, dan karakterbukan menanyakan apa yang
orang dapat lakukan, tetapi apa yang dia lakukan,
rasakan atau apa yang dia yakini.

Anda mungkin juga menyukai