1 “Pembelajaran Berdiferensiasi”
Jumat, 24 Februari 2023, 11:47
oleh SISKA DWI YANI
Diedit oleh SISKA DWI YANI , Jumat, 24 Februari 2023, 11:48
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Selamat Pagi Guru Hebat Seluruh Indonesia, jumpa kembali bersama saya Siska Dwi Yani
Calon Guru Penggerak, pada Jurnal refleksi dwi Mingguan ini saya akan sampaikan Refleksi
saya mengenai Modul 2.1 tentang pembelajaran Berdiferensiasi dengan menggunakan
motode 4F
1. Fakta (Peristiwa)
Pada saat membuka Modul 2.1 dan membaca Tema Pembelajaran Berdiferensiasi, pertama
sekali yang saya pikirkan adalah tema yang sangat mengasyikkan dan membuat saya
penasaran karena hal ini sudah menjadi hal yang ingin saya wujudkan di sekolah. yang
menjadi pertanyaan dalam diri saya sejak mengenal merdeka belajar
pada Tanggal 8 Februari 2023, Saya membuka LMS untuk sekian lama sempat Off ,
walaupun sebenarnya selalu dipantau namun belum ada aktifitas, namun pada tanggal
tersebut saya harus memulai membuka paket Modul 2. dan melaksanakan Pre-Test pada
jam 09.15 Pagi dan selesai jam 09. 45 WIB. setelah itu ditanggal yang sama saya langsung
mengerjakan modul 2.1 mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep mandiri, saya membaca
wacana dan mengerjakan tugas yang diberikan yaitu : Membuat Refleksi Individu dari
pertanyaan pemantik yang sudah disediakan oleh LMS dimana pertanyaanya memancing
pengetahuan dan pengelaman kita tentang apa saja yang kita lakukan selama ini di dalam
kelas, setelah itu saya melanjutkan ke Eksplorasi Konsep saya belajar tentan
Keberagaman murid
murid-murid kita yang berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak dapat
mengakses teknologi dari rumah sehingga tidak dapat berpartisipasi dalam
pembelajaran berani;
murid-murid yang mengalami kesulitan memahami bahasa yang digunakan di kelas,
karena ia murid yang baru pindah dari daerah lain;
murid-murid yang bosan karena ia sebenarnya telah menguasai keterampilan yang
diajarkan, sehingga pembelajaran tidak menantang lagi untuknya;
murid-murid yang saat ini sedang berjuang keras untuk mencoba memahami apa
yang diajarkan, namun karena adanya ketegangan yang terlalu jauh antara apa yang
ia mampu dengan apa yang sedang dipelajari, akhirnya ia tidak bisa membuat
koneksi;
murid kita yang hasil-hasil kerjanya tampak baik, namun di sisi lain memiliki masalah
sosial emosional;
murid kita yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu;
murid-murid kita yang memiliki kesulitan-kesulitan dalam belajar;
dan sebagainya.
sebagai pendidik, dengan keyakinan bahwa tugas kita adalah melayani murid-murid dengan
segala keragaman tersebut serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik
bagi mereka, maka berarti kita juga harus meyakini bahwa:
Kesenjangan Pembelajaran
akta bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan,
kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan tepat. Jika
tidak, maka tentunya akan terjadi ketegangan belajar (learning gap), dimana himbauan yang
ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi himbauan yang seharusnya dapat
ditunjukkan oleh murid tersebut.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang
beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal ( akal sehat ) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat
tersebut adalah yang terkait dengan:
Pembelajaran berdiferensiasi harus berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru menanggapi kebutuhan belajar tersebut. Karena itu, Ibu Renjana perlu
memperhatikan kebutuhan belajar murid-muridnya dengan lebih komprehensif, agar dapat
merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut.
MINAT MURID
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada suatu
situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan
mereka sendiri untuk belajar;
mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran;
menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk
mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan;
meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah
dengan:
Untuk membantu guru mempertimbangkan pilihan yang mungkin dapat diberikan pada
murid, guru dapat mempertimbangkan area minat dan ekspresi mode yang mungkin
digunakan oleh murid-murid mereka. (Tomlinson, 2001)
Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu belajar yang paling
baik. Tujuan dari mengidentifikasi atau menilai kebutuhan belajar murid berdasarkan profil
belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara wajar dan
efisien. Namun demikian, sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung
memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap
anak memiliki profil belajar sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru
dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.
Profil pembelajaran murid terkait dengan banyak faktor. Berikut ini adalah beberapa
diantaranya:
1. visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar,
menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic organizer );
2. auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru,
membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan
musik);
3. kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan tutup mulut,
kegiatan hands on , dsb).
Mengingat bahwa murid-murid kita memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka
penting bagi guru untuk berusaha menggunakan kombinasi gaya mengajar.
dan 17 Februari 2023, Saya mengerjakan tugas Demontrasi Kontektual dengan membuat
RPP berdiferensiasi dan menunggah di forum Unggah DK di LMS
Pada Tanggal 20 Februari 2023, materi tambahan oleh intruktur di elaborasi pemahaman
dan dilanjutkan membuat tugas koneksi antar materi dan tanggal 22 Februari 2023,
langsung aksi nyata
2. Perasaaan
Perasaan saya waktu menjalankan pendidikan pada modul 2.1 ini awalnya sangat cemas dan
takut bahwa tidak akan mampu memahami pembelajaran berdiferensiasi, karena sejak
memulai kurikulum merdeka, saya memang tidak memahami seperti apa pembelajaran
berdiferensiasi idealnya ini, namun kenyataan setelah mendapatkan materi ini akhirnya saya
memahami pembelajaran berdiferensiasi sebenarnya sudah saya lakukan sebelumnya hanya
saya dalam RPP belum terlihat prakteknya
3. Pembelajaran
Pembelajaran yang saya dapatkan dari modul 2.1 ini sangatlah banyak dan sangat berharga,
selain itu saya sudah mampu membuat RPP berdiferensiasi saya juga lebih bisa memahami
kebutuhan murid dalam proses pembelajaran, saya harap hal ini bisa saya praktikkan dalam
proses PBM saya nanti
4.Pengaplikasian
untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini, inyaallah akan saya praktekkan segera di
dalam kelas, untuk tahun pelajaran 2023/2024, saya sudah memiliki RPP Berdiferensiasi dari
semua materi yang akan saya berikan di dalam kelas.
emikianlah jurnal refleksi saya semoga dapat memberikan gambaran tentang apa yang saya
lakukan dan dapatkan selama menjalani pendidikan guru penggerak pada modul 2.1