Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Pendidikan menurut Ki Hajar dewantara, dan
dilanjutkan ke modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2
dimulai dengan setiap CGP membuat usia trapesium. Saya belajar bagaimana mengingat
kembali pengelaman berharga didalam hidup saya baik negatif maupun yang positif, saya
yakin dan percaya pengelaman negatif melarang kita banyak hal yang bisa membuat saya
lebih dewasa dalam memaknai hidup, pengelaman positif melarang saya untuk selalu
bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Dalam usia panjang saya
juga memperlihatkan sisa usia saya sampai saya pensiun sebagai guru, saya yakin disini di
sisa usia yang ada, saya harus mampu memberikan pengelaman positif kepada murid-murid
saya yang akan mendatangkan pengelaman baik bagi mereka.
Setelah itu saya belajar tentang Kebajikan Universal yang terdiri dari 3 kelompok yaitu, 1.
Manusia Tergerak, 2. manusia merdeka bergerak, 3. menuntun kekuatan kodrat manusia
menggerakkan
Saya akan menjelaskan tentang manusia tergerak, ada beberapa yang membuat
manusia tergerak
1. Cara kerja Otak : Sitim berpikir cepat dan lambat, yang memengaruhi cara manusia
melanggar dalam mengambil keputusan.
2. Otak 3-in-1 (Triune) manusia mengunakan tangan. Manusia memiliki beberapa otak yaitu
Otak Reptil (Fight, Flight, freeze), Otak mamalia ; untuk bertanggung jawab, dan juga
menetapkan perasaan manusia dalam soal emosi yaitu pusat emosi seperti (Takut sedih,
marah, senang, tersinggung , terkejut dll, selanjutnya Otak berpikir yaitu otak luhur atau
otak primata. bagian gerak kompleks, direkayasa , pengunaan alat. logis- rasional,
terstruktur, kemampuan berbahasa, perencanaan dan pemecahan masalah, perencanaan
mengenai masa depan dan visi (otak kanan+ otak kiri manusia
4. Tahap Tumbuh Kembang Anak-Wiraga dan Wirama menurud KHD yang semuanya
selaras dengan kodrat anak, a. Wiraga (0-8 Tahun) berhubungan dengan jasmani dan indera
anak tumbuh pesat, b. Wiraga-Wirama (9-16 Tahun) Berkembang pikirannya yang akan
mengakomodasi kebutuhan jasmani dan indra yang belum usai seperti kebiasaan baik
dll. c. Wirama (17-24 Tahun) membimbing dan menantang anak dalam pengelolaan diri dan
pengenalan potensinya.
1. Manusia Merdeka ; Berdaya dalam memilih (Teori Pilihan), merdeka adalah tidak mau
terperintah, menegakkan dirinya, tertib (Mengatur perikehidupannya, perhubungan dengan
kemerdekaan orang lain) Teori pilihan adalah perilaku manusia adalah buah dari pilihan
yang dibuat oleh manusia itu sendiri. hal yang terus berhati-hati adalah, fokus pada apa
yang terjadi bukan masa lalu, menghindari 7 kebiasaan buruk (mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, mengganggu, mengancam, menghukum dan menyuap ), menjalankan 7
kebiasaan peduli (mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima, mempercayai,
benar, menegosiasikan perbedaan), hindari membuat dalih untuk alasan dan usahakan
membangun hubungan dan bersabar
2. Manusia merdeka : Termotivasi dari dalam (motivasi intrinsik ), menuntun kodrat anak
dari dalam, teori determinasi diri : Pendidik- fokus-menyediakan suasana belajar dan proses
pembelajaran-menguatkan dan menumbuhkan kembang-motivasi intrinsik mereka. suasana
belajar dan proses pembelajaran harus merasa kompoten.
3. Mewujudkan profil pelajar pancasila. yaitu beriman bertakwa kepada tuhan yang maha
esa dan berahklak mulia, kebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan
kreatif.
4. Nilai-nilai guru penggerak (Keyakinan guru) yaitu berpihak pada murid, nilai reflektif,
mandiri, kolaboratif dan inovatif
1. Pikirkan Strategi dan perkuat pengaruh lingkaran, lebih banyak penggerak lebih banyak
guru/pihak, pengaruh lingkaran adalah gambaran sejauh mana pengaruh kita efektif dalam
membawakan perubahan atau menggerakkan orang lain, ada tiga jenis lingkaran yaitu
a. Lingkaran perhatian, b. Lingkaran kepedulian dan c. pengaruh lingkaran
2. Diagram Identitas Gunung Es. disini guru dipandang teladan, teladan harus diupayakan
secara sadar, Guru yang berkarakter baik mampu memelihara nilai-nilai kebaikan di tengah
masyarakat melalui murid-muridnya, guru harus mengembangkan diri menjadi teladan nilai-
nilai kebajikan dan memanfaatkan ekosistem lingkungan sadar-bawah sadar, fisik- psikis,
ektriunsik-intrinsik untuk menumbuhkan nilai-nilai kebajikan dengan konsisten melalui
gotong royong. dalam diagram identitas gunung es, bahwa kekuatan manusia yang
ditambah di luar hanya 12 % dapat dilihat berupa perilaku dan karakter, sedangkan 88%
terdapat di bawah sadar berupa kepercayaan dan nilai-nilai.
3. Peran Guru Penggerak yaitu Pemimpin pembelajaran. Menjadi pelatih Bagi guru lain,
mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas
praktisi.
Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.2 senang sekali, dan memiliki kesadaran dan
perubahan pola pikir untuk membenahi diri dan mengubah pola pikir terhadap murid, serta
dengan memahami tentang Visi dan Misi guru penggerak saya banyak belajar tentang apa
yang harus saya yakini dan tanamkan agar mampu membimbing murid sesuai dengan
kodratnya.
Demikianlah refleksi modul 1.2 yang saya rasakann, semoga saya bisa menjadi guru
penggerak yang mampu menggerakkan guru/komuta lainnya