Mengetahui/Menyetujui :
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT. atas berkat rahmat dan
karunia-Nya akhirnya laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Laporan Akhir
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling
(PPGBK) Angkatan 1 yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Pendidikan Indonesia dan
dilaksanakan di SMAN 1 Bojongmangu.
Pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penyusun ucapkan terimakasih kepada:
1. Yth, Bapak Dr. Suherman, M. Pd selaku Ketua Program PPG BK, yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada seluruh mahasiswa PPG BK Dalam
Jabatan Angkatan 1 2021.
2. Yth, Ibu Dr, Ipah Saripah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing dari Universitas Pendidikan
Indonesia, yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada kami mahasiswa
PPG BK Dalam Jabatan.
3. Yth. Ibu Hevie Marliani, S.Pd., Kons., selaku Guru Pamong yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, dan evaluasi selama kegiatan PPL berlangsung.
4. Yth. Ibu Gusmiceharni, S.Pd, selaku kepala sekolah SMAN 1 Bojongmangu yang telah
memberikan kesempatan pada praktikan untuk melaksanakan kegiatan PPL.
5. Yth. Sobarna, S.Pd, selaku guru BK mitra yang telah memberikan bantuannya selama
mengikuti kegiatan PPL di SMAN 1 Bojongmangu.
6. Seluruh Bapak/Ibu Guru dan Staf Karyawan SMAN 1 Bojongmangu yang telah
membantu kelancaran praktikan dalam menjalankan kegiatan PPL.
7. Seluruh rekan praktikan PPL PPG BK UPI Angkatan 1 yang telah bekerja sama,
membantu, memotivasi, dan berbagi pengalaman. Terimakasih atas kerjasamanya
semoga kita dapat mengambil hikmah dari PPL ini.
8. Seluruh siswa SMAN 1 Bojongmangu, khususnya kelas XI IPS 1 dan XI MIPA 1 yang
telah mendukung praktikan sehingga memiliki pengalaman mengajar selama PPL.
9. Kedua orangtua tercinta yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi kepada
praktikan untuk menggapai suatu cita-cita.
10. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam kelancaran kegiatan PPL di SMAN 1
Bojongmangu dan pembuatan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca yang membutuhkannya.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, memiliki keterbatasan
serta kelemahan. Kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan untuk perbaikan
dalam penyusunan laporan-laporan selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pendidikan profesi dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi
profesional berupa praktik nyata untuk menerapkan kompetensi akademik dalam
situasi otentik di lapangan dengan supervisi yang efektif. Pendidikan Profesi Guru
Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk menyiapkan guru profesional dalam
bidang bimbingan dan konseling yang memiliki kemampuan untuk menerapkan
penguasaan akademik ke dalam layanan profesi bimbingan dan konseling di sekolah.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan wahana pembelajaran
profesional yang spesifik, dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan di bawah
supervisi yang bersifat suportif dan developmental. Supervisi dipahami sebagai proses
penjaminan tumbuh dan berkembangnya kompetensi profesional mahasiswa PPG BK
melalui proses pembelajaran serta dorongan bagi pengembangan kinerja profesional.
Fungsi supervisi dalam PPL adalah untuk memfasilitasi calon guru BK profesional di
dalam mengintegrasikan pengetahuan teoretis dengan pengalaman praktis,
menemukan pemecahan permasalahan yang dihadapi di lapangan untuk membangun
identitas profesional. Karena itu PPL PPG BK bertumpu pada kemampuan merefleksi,
sehingga para calon guru BK profesional tersebut disiapkan menjadi reflective
practitioner, atau action researcher yang mahir menerapkan practical inquiry.
Kegiatan PPL BK dilaksanakan secara terencana di bawah supervisi yang
efektif dari guru pamong dan dosen pembimbing. PPL bagi mahasiswa PPG BK
menekankan pentingnya konsultasi reflektif dan evaluasi yang objektif. Konsultasi
reflektif dilakukan oleh dua atau tiga pihak (mahasiswa, guru pamong dan dosen
pembimbing) untuk memberi balikan, diarahkan pada perbaikan kompetensi
profesional yang seharusnya guru BK miliki. Evaluasi yang efektif adalah kegiatan
inherent dalam setiap supervisi klinis, yang diarahkan untuk menjamin pencapaian
standar kompetensi utuh guru BK profesional yang terumuskan dalam Permendikbud
Nomor 27 Tahun 2008. Pada saat calon guru BK profesional masih menunjukkan
defisiensi kompetensi dalam aspek-aspek tertentu, maka supervisor (guru pamong dan
dosen pembimbing) dimungkinkan untuk memberikan pelatihan kembali atau
mengulang pelayanan BK terkait.
B. Tujuan PPL PPG BK
Tujuan esensial PPL PPG BK adalah pembentukan dan penguatan kiat
professional guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan berupa latihan
menerapkan perangkat utuh kompetensi akademik ke dalam praktik yang berlangsung
dalam seting otentik.
Mengingat spesifikasi, konteks tugas, dan ekspektansi kinerja Guru BK sangat
berbeda dengan guru mata pelajaran, maka tujuan khusus PPL PPG BK adalah untuk
menghasilkan guru bimbingan dan konseling profesional yang mampu
menyelengarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan melalui
empat komponen layanan bimbingan dan konseling, yaitu : layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem.
Tabel 1
Kompetensi Profesi Bimbingan dan Konseling
KOMPETENSI SUBKOMPETENSI
pendidikan
2.3 Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap
sasaran layanan bimbingan dan konseling dalam
upaya pendidikan
2.4 Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan
terhadap sasaran layanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan
2.5.Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental
terhadap sasaran layanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan
dan konseling
3. Menilai proses dan hasil 3.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program
kegiatan Bimbingan dan bimbingan dan konseling
Konseling. 3.2 Melakukan penyesuaian proses layanan bimbingan
dan konseling.
3.3 Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi layanan
bimbingan dan konseling kepada pihak terkait
3.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk
merevisi dan mengembangkan program bimbingan
dan konseling
BERKELANJUTAN
1. Beriman dan bertakwa 1.1 Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang kepada Tuhan Yang Maha Esa
Maha Esa 1.2 Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama
dan toleran terhadap pemeluk agama lain
1.3 Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
2. Menunjukkan integritas 2.1 Menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji
dan stabilitas (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan
kepribadian yang kuat konsisten)
2.2 Menampilkan emosi yang stabil.
2.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman
dan perubahan
2.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang
menghadapi stres dan frustasi
2.5 Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif,
dan produktif
2.6 Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
2.7 Berpenampilan menarik dan menyenangkan
2.8 Berkomunikasi secara efektif
3. Memiliki kesadaran dan 3.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan
komitmen terhadap etika pribadi dan profesional.
profesional 3.2 Menyelenggarakan layanan sesuai dengan
kewenangan dan kode etik profesional konselor
3.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak
larut dengan masalah konseli.
3.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
3.5 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
3.7 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
4. Mengimplementasikan 4.1 Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-
KOMPETENSI SUBKOMPETENSI
1) Bidang layanan
Keseluruhan program Bimbingan dan Konseling diharapkan selalu dalam
lingkup bidang pelayanan Bimbingan Konseling, yakni pribadi, social, belajar,
dan karir. Dalam penyusunan rencana tindakan ini, keseluruhan program yang
direncanakan dalam setahun perlu untuk diklasifikasikan kedalam salah satu
dari keempat bidang tersebut.
2) Tujuan layanan
Komponen tujuan layanan diisi dengan tujuan umum yang hendak dicapai dari
pelaksanaan suatu program. Tujuan umum merupakan arah yang hendak dicapai
konselor dalam rangka menjawab atau memenuhi kebutuhan siswa yang
teridentifikasi dari hasil asesmen kebutuhan.
3) Komponen layanan
Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014
bahwa terdapat empat komponen layanan dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling, yaitu layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual,
layanan responsive, dan dukungan sistem. Pada komponen ini, konselor perlu
menyebutkan komponen layanan yang akan diaplikasikan
4) Strategi layanan
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (2016 abc)
menjelaskan bahwa strategi layanan secara global dapat dibagi menjadi dua,
yakni pemberian layanan yang disajikan langsung kepada siswa maupun
pemberian layanan yang disajikan melalui media. Strategi yang dilakukan
dengan pemberian layanan secara langsung kepada siswa contohnya bimbingan
klasikal, bimbingan kelas besar, bimbingan kelompok, konseling individual,
konseling kelompok, dan lain-lain, sedangkan strategi layanan yang disajikan
melalui media contohnya papan bimbingan, leaflet, dan lain-lain. Perlu
diperhatikan pula bahwa dalam memilih strategi layanan disesuaikan dengan
komponen layanan yang diaplikasikan.
Tabel 2.
Pemetaan layanan, cara pemberian layanan, dan strateginya
2. Pengembangan Action - Mengimplementasikan action plan kedalam Rencana 31 Mei, 2, dan 3 Juni SMAN 1
Plan PPL (3) Pkl. 08.00-14.00 wib BOJONGMANGU
Kerja Operasional (RKO) PPL
- Melakukan komunikasi RKO PPL kepada dosen
pembimbing dan guru pamong
- Mengomunikasikan RKO PPL dengan guru BK mitra
3. Administrasi dan - Menata Arsip Pelaksanaan Layanan BK 31 Mei – 13 Juli 2021 SMAN 1
Manajemen BK (6) - Menata Ruang BK Pkl. 08.00-14.00 wib BOJONGMANGU
- Menginfentarisasi Daftar dan Perlengkapan di Ruang
BK
- Menyiapkan dokumen laporan per siklus PPL (10
hari)
- Menyiapkan dokumen laporan PPL dan PTBK
4. Konseling Individual - Melaksanakan konseling individual (SH) dengan Sesi 1 07 juni SMAN 1
(3) Sesi 2 16 juni BOJONGMANGU
Tema Latihan Perilaku Asertif Sesi 3 05 juli
- Melaksanakan konseling individual lanjutan (SH)
- Melaksanakan konseling individual Siswa (MY)
dengan Materi/Tema Kiat Meningkatkan Ibadah
5. Konseling Kelompok - Melaksanakan konseling kelompok Positif Thinking Sesi 1 08 juni SMAN 1
Bojongmangu, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru BK Mitra Praktikan
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK Mitra Praktikan
A. Pelaksanaan Siklus 1
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PPG BK UPI TAHUN 2021
SIKLUS 1 : 31 MEI - 14 JUNI 2021
Hari/ Status Lampiran/
Kegiatan Tempat Pihak Yang Terlibat
Tanggal Kegiatan Keterangan
Senin/ 31 Melaksanakan Laporan Kepada Ruang Kepala 1. Praktikan Terlaksana
Mei 2021 Kepala Sekolah tentang Program Sekolah 2. Kepala Sekolah
PPL
Melakukan komunikasi dengan Ruang BK 1. Praktikan
guru BK mitra untuk 2. Guru BK Mitra
memberikan masukan tentang
program PPL
Selasa/ Mengikuti kegiatan “Book ZOOM Meeting Terlaksana
01 juni 2021 Launching dan Webinar” Teori
dan Praktik Konseling (Jantung
Konselor Profesional)
B. Pelaksanaan Siklus 2
C. Pelaksanaan Siklus 3
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK Mitra, Praktikan,
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling individu
dengan teknik latihan asertiv untuk meningkatkan asertivitas siswa.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan konseling individu, peneliti melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan Kegiatan Konseling Sesi Pertama
2) Melakukan Kegiatan Konseling Sesi Kedua
c) Pengamatan
d) Refleksi
b. Penelitian Siklus Kedua
a) Perencanaan Siklus 2
Langkah-langkah dalam perencanaan tindakan konseling individu
yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan layananan
2) Mempersiapkan rencana kegiatan
3) Mempersiapkan tempat dan waktu serta media kegaitan
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan konseling individu, peneliti melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan Kegiatan Konseling Sesi Ketiga
c) Pengamatan
d) Refleksi
2) Hasil Penelitian
Hasil angket intrumen psikologis yang telah diisi oleh konseli mengenai
“Asertivitas Siswa” menunjukkan bahwa tingkat asertivitas yang dimiiliki
konseli sangatlah rendah dengan skor nilai yang didapatkan adalah 124 yang
berarti rendah. Kategorisasi nilai dalam intrumen ini terdiri dari kategori tinggi
dengan rentang nilai 264-198, kemudian kategor sedang yaitu sebesar 197-
131, dan kategori rendah 130-66.
Pada siklus kedua, perubahan yang di alami oleh konseli dari sesi
pertama. Hasil evaluasi ketika proses kegiatan koseling berlangsung
menunjukkan usaha konseli untuk mencapai tujuan yang telah direncakanan.
Selain itu pada proses konseling dapat dilihat ada peningkatan
berdasarkan hasil observasi yang telah disisi. Pada kegiatan konseling individu
pada sesi ketiga ini berada pada kategori sangat baik dengan jumlah poin 22.
Hasil angket intrumen psikologis yang telah diisi oleh konseli pada siklus
kedua ini mengenai “Asertivitas Siswa” menunjukkan bahwa tingkat yang
dimiiliki konseli terdapat peningkatan yang sangat signifikan dengan
kategorisasi tinggi dengan rentang nilai 264-198, kemudian kategor sedang
yaitu sebesar 197-131, dan kategori rendah 130-66. Hasil yang didapatkan
oleh konseli pada siklus kedua ini yaitu tingkat asertivitas konseli sebesar 220
yaitu berada pada kategori tinggi.
2. Eksternal Sekolah
Dalam pelaksanaan PPL ini, praktikan berkesempatan bekerja sama dengan
salah satu universitas yang berada diwilayah kabupaten Bekasi. Dalam kerjasama
ini menghasilkan beberapa point yang dapat mempermudah penerimaan
mahasiswa dari SMAN 1 Bojongmangu dan informasi yang langsung diterima
oleh praktikan dari pihak kampus disetiap tahun penerimaan mahasiswa baru.
\
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Secara umum kegiatan PPL PPG BK di SMAN 1 BOJONGMANGU telah
memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi praktikkan. PPL PPG BK
membentuk dan meningkatkan profesionalisme praktikan dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Selain itu, praktikkan menjadi semakin
memahami karakteristik peserta didik yang duduk di sekolah menengah. Melalui
pengalaman PPL PPG BK ini juga praktikkan belajar tentang kinerja bimbingan dan
konseling yang lebih baik di sekolah serta belajar bagaimana memposisikan diri
menjadi guru BK professional di sekolah.
Tujuan PPL PPG BK yang diharapkan untuk saat ini sudah tercapai meskipun
belum maksimal. Praktikkan menyadari akan keterbatasan kelemahan dan kekuatan
diri dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi sebagai guru BK
professional. Berdasarkan pelaksanaan PPL PPG BK di SMAN 1
BOJONGMANGU, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. PPL PPG BK memberikan pengalaman yang sangat berharga dan berarti bagi
praktikkan dalam memahami perkembangan peserta didik, memahami lebih
mendalam tugas guru BK, merancang dan melaksanakan program BK, serta
memahami cara menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kepala
sekolah, guru, dan orang tua.
2. Layanan bimbingan dan konseling memberikan dampak yang besar dan signifikan
bagi perkembangan peserta didik, maka program bimbingan dan konseling perlu
dirancang sesuai dengan tugas perkembangann dan asesmen kebutuhan peserta
didik.
3. SMAN 1 BOJONGMANGU merupakan institusi pendidikan yang berupaya untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui kegiatan atau program yang terencana dan
terorganisasi dengan baik. Usaha mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan
tidak hanya difokuskan pada bidang akademik, namun juga difokuskan pada
pribadi, sosial, belajar dan karir.
4. Praktikkan menyadari bahwa pelaksanaan PPL PPG BK ini tidak maksimal
mengingat singkatnya waktu kegiatan dengan target yang harus dicapai, tetapi
manfaatnya sudah dapat dirasakan khususnya bagi praktikkan.
B. Rekomendasi
Saran dan rekomendasi yang hendak diberikan kepada beberapa pihak demi
perbaikan program PPL PPG BK di masa yang akan datang yaitu sebagai berikut :
7. Bimbingan Klasikal - Melaksanakan bimbingan klasikal dengan tema “siap belajar tatap Sesi 1 04 juni
Sesi 2 17 juni
muka terbatas”
Sesi 3 29 juli
- Melaksanakan bimbingan klasikal dengan tema “Persiapkan Karir
Dari Sekarang”
- Melaksanakan bimbingan klasikal dengan tema “Kiat Lolos
SNMPTN dan SBMPTN”
8. Layanan BK Lintas Kelas - Melaksanakan layanan BK lintas kelas untuk kelas XI MIPA 1 dan 03 dan 04 juni 2021
XI MIPA 2 bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
tentang persiapan Ujian Akhir Semester Genap
- Melaksanakan layanan BK lintas kelas untuk kelas XI IPS 1 dan XI
IPS 2 bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum tentang
persiapan Ujian Akhir Semester Genap
11. Partisipasi dalam Kegiatan - Terlibat dalam Pnitia Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 31 mei s.d 13 juli
Sekolah 2021
2021/2022
- Terlibat menjadi pengawas Penilaian Akhir Tahun (PAS)
Petunjuk
Tuliskan angka pada kolom kode sesuai dengan kriteria berikut:
◘ Angka 1 : tidak relevan/tidak jelas/tidak lancar/tidak mampu
◘Angka 2 : kurang relevan/kurang jelas/kurang lancar/kurang mampu
◘Angka 3 : cukup relevan/cukup jelas/cukup lancar/cukup mampu
◘ Angka 4 : relevan/jelas/lancar/mampu
B. PELAKSANAAN
Tahap Pembentukan
1. Mengungkapkan tujuan kegiatan kelompok dalam rangka pelayanan bimbingan 4
kelompok.
2. Menjelaskan cara-cara pelaksanaan bimbingan kelompok termasuk peran guru BK 4
dan konseli
3. Menjelaskan asas-asas kegiatan bimbingan kelompok. 4
4. Memfasilitasi terjadinya pengungkapan diri para anggota. 4
5. eterlaksanaan permainan penghangatan/pengakraban. 4
6. Menampilkan penghormatan kepada orang lain (hangat, tulus, bersedia membantu 4
dan penuh empati).
Tahap Peralihan
1. Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya. 3
2. Menerima suasana yang ada secara sabar. 3
3. Menerima suasana yang ada secara terbuka. 4
No. ASPEK YANG DINILAI SKOR
C. TAHAP PENGAKHIRAN
1. Memberitahukan kegiatan akan segera diakhiri 4
2. Kemampuan mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan. 4
3. Membahas kegiatan lanjutan. 3
4. Mengemukakan pesan dan harapan. 4
5. Kemampuan untuk menjaga suasana hangat, bebas, dan terbuka 4
6. Kemampuan mengekspresikan rasa persahabatan dan empati dalam mengakhiri 4
kegiatan
JUMLAH TOTAL 89
Sobarna, S.Pd.
NIP
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU BK
(Diisi oleh Guru Pamong/Dosen Pembimbing/Guru BK Mitra)
Petunjuk Pengisian
Untuk guru pamong dan dosen pembimbing gunakan skala berikut untuk mengevaluasi
tingkat kemampuan yang didemonstrasikan untuk masing-masing kompetensi praktikan
dengan cara memberi tanda cek (V) pada kolom angka yang sesuai.
Format ini diisi di penghujung PPL, kira-kira 1 minggu sebelum PPL berakhir.
0 - mahasiswa tidak mempunyai kesempatan Menunjukkan kemampuan
1 - kurang
2 - cukup
3 - baik
4 - baik sekali
Komentar:
Komentar
Komentar
Komentar:
Komentar
Komentar
2. Identifikasi pula karakteristik yang menghalangi keefektifan praktikan sebagai guru BK.
Sobarna, S.Pd.
NIP
6. Penilaian Diri
2) Catatan siswa atau orang tua yang telah diberi penjelasan tentang data psikotes
1) Catatan hasil rapat tentang rencana program BK tahun terakhir atau program sekolah
secara keseluruhan
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu ditingkatkan
memadai
1) Dokumen program BK; kesesuaian antara rumusan prioritas dengan alasannya yang
berbasis data siswa
1) Dokumen program BK; draft awal dan domuken revisi beserta catatan rapat
3. Menyusun rencana operasional (action plan) pelaksanaan 1 2 3 4 5
pelaksanaan program BK
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu
memadai ditingkatkan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
B. Layanan Responsif
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Transkrip konseling
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Transkrip konseling
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Surat rujukan kasus dari pihak lain kepada guru BK atau catatan penanganan kasus
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu
memadai ditingkatkan
antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu
memadai ditingkatkan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Struktur organisasi BK dan job description terutama koordinator guru BK dan staf guru
BK
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu
memadai ditingkatkan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetensi yang perlu
memadai ditingkatkan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Catatan kegiatan guru BK-guru
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetenasi yang perlu
memadai ditingkatkan
G. Kegiatan Partisipatif
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Catatan kegiatan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Catatan kegiatan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetensi yang perlu
memadai ditingkatkan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Bukti keikutsertaan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Pembagian tugas kerja
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
B. Studi Lanjutan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) konfirmasi
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) konfirmasi
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Dokumen kegiatan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) bukti keikutsertaan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Bukti tulisan
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetensi yang perlu
memadai ditingkatkan
1) Bukti tulisan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
1) Bukti tulisan
Bukti yang harus ditunjukkan oleh guru BK kepada supervisor BK antara lain:
Sub aspek kompetensi yang sudah Sub aspek kompetensi yang perlu
memadai ditingkatkan
A. Identitas Konseli
1. Nama : SH
2. Kelas : IX MIPA 1
3 Komponen layanan : Responsif
4 Bidang bimbingan : Pribadi
5 Fungsi layanan : Pengentasan
6 Hari/Tanggal : Selasa/ 08 Juni 2021
7 Pertemuan : 1
8 Waktu : 1 x 40 Menit
9 Tempat : Ruang BK
10 Gambaran konseli SH adalah anak pertama dari 2 bersaudara, adiknya berumur 2
tahun. Ayah SH adalah seorang Petani. Ibu SH adalah Ibu
Rumah Tangga yang sering membantu ayahnya bekerja
disawah atau diladang. Konseli termasuk anak yang
berprestasi dalam bidang akademik. Pada semester 1 ia
menduduki ranking 3 dikelasnya. Konseli dikenal sebagai
anak yang penurut dan rajin. Ia juga aktif pada kegiatan
ekstrakulikuler voli dan ROHIS.
B. Deskripsi Masalah
1 Gejala Yang : Melalui pesan WA konseli meminta waktu untuk bercerita
Tampak/Keluhan
menyampaikan perasaannya.
Konseli bercerita bahwa seorang teman di kelasnya selalu
menyerangnya dengan ucapan-ucapan yang tidak enak. Ia
sering mengomentari negatif apapun yang konseli lakukan, dan
terkadang ia melakukannya di depan teman-teman kelas.
Konseli menanggapi perilaku tersebut hanya dengan
menghadapinya dengan senyum atau bilang “apa sih lu. Tetapi
sebenarnya konseli merasa sudah tidak kuat menahan lagi dan
ingin meluapkan emosinya dan menghajar/memukul temannya
tersebut. Namun ia tidak melakukannya karena takut dampak
buruk terjadi padanya di sekolah.
C.Tujuan layanan
I. Tahap Awal
1. Guru BK membuka konseling dengan salam.
2. Guru BK menyapa dan menanyakan kabar konseli (membina hubungan
baik / attending)
3. Guru BK mengucapkan terimakasih atas kehadiran konseli.
4. Menjelaskan hakikat dan azas konseling individual
5. Membuat kesepakatan / kontrak waktu dengan konseli
1. Nama Konseli : SH
2. Kelas/Semester : XI MIPA 1/ 4
3. Hari, Tanggal : Selasa, 8 juni 2021
4. Pertemuan ke- :1
5. Waktu : 13.00 – 13.40 wib
6. Tempat : Ruang BK
7. Pendekatan dan Teknik : Teknik latihan asertif
8. Konseling yang digunakan : Behavioral
9. Hasil yang dicapai : SH masih kurang percaya diri untuk dapat melaksanakan
apa yang menjadi tujuan konseling, untuk itu konselor memberi tugas latihan
dirumah untuk konseli. Dan proses konseling akan dilanjutkan pada pertemuan ke 2.
L. Langkah Kegiatan
4. Tahap Penutup a) Guru BK memingatkan peserta didik bahwa kegiatan akan segera
berakhir
b) Guru BK mengajak kelompok merangkum proses kegiatan dan
membuat kesimpulan terkait dengan materi yang sudah dibahas.
c) Guru BK memberikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa dalam
proses layanan
d) Konselor memberikan lembar evaluasi kepada masing-masing
anggota kelompok .
e) Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1) Dinamika kelompok
2) Partisipasi aktif peserta didik selama mengikuti bimbingan
kelompok
N 6.Rencana Tindak Lanjut Melakukan tidank lanjut bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan
lanjutan atau melaksanakan konseling individual jika diperlukan.
Materi Resiliensi
Pengertian
Pernahkah anda merasa kalah atau terpuruk pada suatu masa? Lalu apa yang anda lakukan saat hal-hal
buruk itu terjadi? Beberapa orang tentu saja berusaha untuk bangkit, namun beberapa lagi akan
memilih pasrah dan benar-benar kalah.
Saat seseorang berusaha untuk bangkit dari situasi-situasi buruk itu, saat itulah kita dapat melihat
resiliensi seseorang. Apa sebenarnya resiliensi itu?
Pengertian Resiliensi
Resiliensi merupakan sebuah proses dan bukan atribut bawaan yang tetap. Resiliensi lebih
akurat jika dilihat sebagai bagian dari perkembangan kesehatan mental dalam diri seseorang yang
dapat ditingkatkan dalam siklus kehidupan seseorang.
Komponen Resiliensi
Resiliensi dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi kemampuan kognitif, gender, dan
keterikatan seseorang dengan budaya, serta faktor eksternal dari keluarga dan komunitas. Seseorang
yang resilien, memiliki kemampuan untuk mengkontrol emosi, tingkah laku dan atensi dalam
menghadapi masalah.
1. Regulasi emosi, adalah kemampuan untuk tetap tenang dalam kondisi yang penuh tekanan.
Seseorang yang memiliki kemampuan meregulasi emosi dapat mengendalikan dirinya apabila
sedang kesal dan dapat mengatasi rasa cemas, sedih, atau marah. Sehingga mempercepat
dalam pemecahan suatu masalah. Pengekspresian emosi, baik negatif ataupun positif,
merupakan hal yang sehat dan konstruktif asalkan dilakukan dengan tepat. Pengekpresian
emosi yang tepat merupakan salah satu kemampuan individu yang resilien.
2. Pengendalian impuls, merupakan kemampuan mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan,
serta tekanan yang muncul dari dalam diri seseorang. Pribadi dengan pengendalian impuls
rendah sering mengalami perubahan emosi dengan cepat yang cenderung mengendalikan
perilaku dan pikiran. Seseorang mudah kehilangan kesabaran, mudah marah, impulsif, dan
berlaku agresif pada situasi-situasi kecil yang tidak terlalu penting, sehingga lingkungan
sosial di sekitarnya merasa kurang nyaman yang berakibat pada munculnya permasalahan
dalam hubungan sosial.
3. Optimisme, seseorang yang resilien adalah pribadi yang optimis. Seseorang memiliki harapan
di masa depan dan percaya dapat mengontrol arah hidupnya. Dibandingkan dengan individu
yang pesimis, individu yang optimis lebih sehat secara fisik, tidak mengalami depresi,
berprestasi lebih baik di sekolah, lebih produktif dalam kerja, dan lebih berprestasi dalam
olahraga. Optimisme mengimplikasikan bahwa dirinya percaya dapat menangani masalah-
masalah yang muncul di masa yang akan datang.
4. Empati, menggambarkan bahwa seseorang mampu membaca tanda-tanda psikologis dan
emosi dari orang lain. Empati mencerminkan seberapa baik individu mengenali keadaan
psikologis dan kebutuhan emosi orang lain.
5. Analisis penyebab masalah, yaitu merujuk pada kemampuan seseorang untuk secara akurat
mengidentifikasi penyebab-penyebab dari permasalahan seseorang. Jika seseorang tidak
mampu memperkirakan penyebab dari permasalahannya secara akurat, maka dirinya kerap
akan membuat kesalahan yang sama.
6. Efikasi diri, merupakan keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan
memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga berarti meyakini diri sendiri mampu
berhasil dan sukses. Seseorang dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam
memecahkan masalahnya dan tidak akan menyerah ketika menemukan bahwa strategi yang
sedang digunakan itu tidak berhasil. Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan
sangat mudah dalam menghadapi tantangan. Seseorang tidak merasa ragu karena memiliki
kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Pribadi ini akan cepat menghadapi
masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang dialami.
7. Peningkatan aspek positif, resiliensi merupakan kemampuan yang meliputi peningkatan aspek
positif dalam hidup. Seseorang yang meningkatkan aspek positif dalam hidup, mampu
melakukan dua aspek ini dengan baik, yaitu: (1) mampu membedakan risiko yang realistis
dan tidak realistis, (2) memiliki makna dan tujuan hidup serta mampu melihat gambaran besar
dari kehidupan. Seseorang yang selalu meningkatkan aspek positifnya akan lebih mudah
dalam mengatasi permasalahan hidup, serta berperan dalam meningkatkan kemampuan
interpersonal dan pengendalian emosi.
1. Komponen Layanan
Bidang Layanan : Pribadi
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin/ 19 Juli 2021
Waktu : 13.00-13.40 WIB
Konseli : Rizkia, Sufya, Tasya
Tujuan : Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian resiliensi
Peserta didik dapat mengkualifikasi komponen reiliensi
Peserta didik dapat menganalisis resiliensi
Peserta didik dapat melakukan resiliensi dalam kehidupannya
Uraian Pelaksanaan
1. Uraikan kegiatan yang telah dilaksanakan (eksperientasi) :
Kegiatan Bimbingan Kelompok membahas tema tentang resiliensi, dalam kegiatan ini peserta
didik mendapatkan pengetahuan tentang resiliensi. Pelaksanaan kegiatan ini dibantu dengan
menggunakan permainan ular tangga online.
2. Hasil yang diperoleh (Identifikasi) :
Peserta didik memahami tentang resiliensi yang sebenarnya pernah mereka alami atau lakukan
dalam
kehidupannya.
3. Kesimpulan yang didapat (Analisis)
Peserta didik sebenarnya pernah mengalami dalam kehidupannya, mereka baru mengetahui apa
yang
mereka laksanakan adalah resiliensi
4. Tindak lanjut dari kegiatan ini (Generalisasi) :
Melaksanakan Konseling Individu jika diperlukan.
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK
Instrumen Evaluasi
Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Topik Layanan : Resiliensi
Hari/Tanggal :
Materi :
Kelas :
Pemberi Layanan :
Petunjuk :
Konselor memberikan skor penilaian aspek yang di observasi pada masing-masing peserta didik
sesuai dengan kolom yang telah disediakan dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 5 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan sangat baik
Skor 3 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan cukup baik
Skor 2 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan kurang baik
Skor 1 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan sangat kurang baik
Nama Inisial
NO PERNYATAAN
1 2 3 4 5
TOTAL SKOR
Penentuan Skor
Kriteria Hasil
Rentangan Kategori
68-73 Aktif
Kelas :
Konselor :
2. Petunjuk
2 = memuaskan
1 = kurang memuaskan
1 Penerimaan
TOTAL SKOR
Penentuan Skor
Skor total = jumlah skor/18 x 100
Kriteria Hasil
Rentangan Kategori
56-78 Memuaskan
1. Petunjuk
a. Bacalah secara teliti
b. Berilah tanda centang (v) pada kolom jawaban yang tersedia
c. Skor untuk masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut :
3 = sesuai
2 = cukup sesuai
1 = kurang sesuai
TOTAL SKOR
Penentuan Skor
Kriteria Hasil
Rentangan Kategori
79-100 Sesuai
SEMESTER II (GENAP)
J Waktu 1 x 45 menit
N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
c. Mengarahkan kegiatan
(Konsolidasi)
2. Tahap Peralihan ( Transisi)
PENILAIAN HASIL
2. Hal-hal atau pemahaman baru apakah yang Anda peroleh dari Bimbingan Klasikal tersebut?
…………………………………………………………………………..
4. Hal-hal apakah yang akan Anda lakukan setelah mengikuti Bimbingan Klasikal tersebut?
………………………………………………
5. Keuntungan apa yang Anda peroleh, dalam Bimbingan Klasikal yang Anda ikuti sekarang?
………………………………………………………………………….
6. Tanggapan, saran, pesan, atau harapan apa yang ingin anda sampaikan kepada pemberi
layanan?
………………………………………………………………………………………
Peserta Didik
………………………..
SEMESTER II (GENAP)
Bojongmangu, 30 Juni
2021
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK
Kelas/semester XI/Genap
Media/Alat -
Langkah kegiatan
Evaluasi Konselor mengajak konseli untuk melihat kembali rencana tersebut dan
mengevaluasinya.
mengapa konseli tidak berhasil. Konselor selanjutnya membantu
konseli merencanakan kembali hal-hal yang belum berhasil ia lakukan
(perencanaan sesi selanjutnya)
Keterangan ;
L Media/Alat -
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
e. Pernyataan Tujuan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa
peserta didik, dan dapat diikuti dengan Ice Breaking/games
sederhana, serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai
f. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
kegiatan menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
jawab peserta
didik.
g. Mengarahkan kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberikan
(konsolidasi) penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
h. Tahap Peralihan
menanyakan kesiapan peserta didik, kemudian memulai
(Transisi)
masuk ke tahap
inti
4. Tahap Inti
c. Kegiatan peserta didik -Peserta didik menyimak penyampaian materi
-Peserta didik bertanya mengenai materi yang disampaikan
d. Kegiatan guru
Bimbingan dan Konseling - Guru BK memberikan motivasi pada peserta didik tentang
pentingnya tetap menjaga motivasi belajar
/narasumber
- WakaKurikulum memberikan informasi mengenai agenda
kegiatan Ujian
- Wali kelas memeriksa kehadiran PJJ, dan tugas yang harus
dikerjakan peserta didik selama PJJ
5. Tahap Penutup
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
memberikan penguatan terhadap pengalaman belajar
peserta didik
N Evaluasi
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi dengan bertanya:
3. Evaluasi Proses
- Apakah peserta didik memahami materi yang disampaikan
- Bagai mana perasaan peserta didik mengikuti kegiatan
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Bojongmangu Guru BK
7. Hasil Asessment
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya,
guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need
Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP),
dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan
konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMAN 1 BOJONGMANGU, dibuat dan disusun sendiri oleh tim
guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan konseli di sekolah
yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah
dengan aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik, hasilnya sebagai berikut :