E Tujuan Umum Untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mereduksi burnout (kejenuhan).
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri burnout belajar (C4)
2. Peserta didik dapat mendiagnosis sebab-sebab terjadinya burnout belajar
(C4)
3. Peserta didik dapat menentukan cara mencegah burnout belajar (P5).
J Sumber https://www.youtube.com/watch?v=jY7e29hT1rc
Handayani, A., & Ajie, G. R. (2023). Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Socrates dalam Mengembangkan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI
SMA Negeri 2 Pemalang. Journal on Education, 5(3), 8243-8251.
Langkah Kegiatan
2. Identify (Mengenali)
1) Peserta didik mengamati video tentang burnout dalam belajar.
2) Peserta didik diskusi tentang ciri-ciri burnout dalam belajar yang ada di
video.
3) Peserta didik mendiaknosis sebab-sebab burnout dalam belajar di
sekolah.
3. Analyze (Menganalisa)
Guru BK berdialog dengan peserta didik untuk mengeksplorasi cara-cara
mencegah burnout belajar.
I. Uraian materi
MATERI LAYANAN
Guru BK memberikan 2 Pernyataan dan peserta didik memutuskan dengan cepat. Contoh :
Coba identifikasikan burnout dalam belajar, kemudian analisislah dampaknya, dan carilah sebabnya serta
rancanglah upaya untuk mengatasinya dengan mengisi tabel berikut:
A. Untuk Konseli
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S SS
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S TS
Total Skor
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S TS
H Tujuan Khusus 1. Konseli dapat merumuskan tujuan yang ingin dicapai terkait
dengan masalahnya (C6).
2. Konseli dapat mengeksternalisasi introyeksinya (langkah2
menggunakan teknik khas terapi gestalt (A5)
3. Konseli dapat menentukan solusi yang terpilih untuk dilakukan
dalam mengatasi masalahnya (P5)
4. Konseli dapat mengaplikasikan solusi untuk mengatasi
masalahnya (P4)
M Tahapan Konseling
1. Tahap Awal 1) Konselor menyapa para konseli dengan ramah dan
mempersilahkan duduk dengan nyaman.
2) Konselor mengucapkan salam dan menanyakan kabar
3) Konselor mengajak untuk berdoa bersama
4) Konseli membuat kontrak perjanjian terkait waktu, tugas, asas,
dan kontrak kerjasama
5) Konselor dan para konseli mengucapkan ikrar kerahasiaan
6) Tahap Inti
1 Stimulate Develop Personal Support
1) Konselor membantu para konseli untuk mengidentifiksi
dan mengklarifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dengan
pertanyaan apa dan bagaimana
2) Konselor membantu konseli untuk membuat prioritas dan
kesimpulan diagnosis terhadap para konseli.
3) Konselor mengakui kondisi melelahkan yang terjadi pada
para konseli
2 Clearing The Ground
1) Konselor membantu para konseli mengeksplorasi
masalahnya secara mendalam
2) Konselor membantu para konseli mengatasi urusan yang
tidak selesai (unfisihed business)
3) Konselor memberikan dukungan dan motivasi pada para
konseli
3 The Existensial Encounter
Intervensi teknik empty chair dengan langkah-langkah:
1) Konselor meminta konseli untuk memberikan deskripsi
sejelas-jelasnya tentang orangtuanya
2) Konseli duduk disalah satu kursi dan perlu membayangkan
orangtuanya ada dikursi kosong didepannya.
3) Konselor memerintahkan konseli untuk mendeskripsikan
konfliknya dan mengatakan apa yang ingin dikatakan pada
orangtuanya.
4 Integration
1) Konselor membantu para konseli membentuk pemahaman
baru dan insight baru dengan mengerjakan LKPD.
2) Konselor membantu para konseli memfokuskan pada
pembuatan kontrak relasi yang memuaskan dengan
menayangkan video penguatan
3) Konselor dan para konseli membahas isi video dengan
menghubungkan antara penerimaan ketidakpastian dengan
kemampuan menghasilkan makna-makna baru.
N Evaluasi
Evaluasi Proses 1. Konselor memberikan skala penilaian proses konseling
kelompok pendekatan Gestalt kepada konseli.
2. Konselor meminta konseli untuk mengisi skala penilaian
proses dengan jujur.
3. Konselor melakukan skoring terhadap jawaban konseli.
4. Konselor menilai proses konseling berdasarkan skor yang
diperoleh konseli
Mengetahui:
Konselor Pamong, Mahasiswa Praktik
Dr. Diniy Hidayatur Rahman, S.Pd., M.Pd. Nurhaeda, S.Pd., M.Pd., Kons.
NIP. 198606172014041001 NIP. 19820520202221202
Lampiran:
Keterangan:
Skor 4 : Semua kriteria terpenuhi
Skor 3 : 3 Kriteria terpenuhi
Skor 2 : 2 Kriteria terpenuhi
Skor 1 : 1 Kriteria terpenuhi
INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING KELOMPOK
C. Untuk Konseli
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
Pilihan
N Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S SS
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S TS
Total Skor
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
N Pilihan Jawaban
PERNYATAAN
O TS CS S SS
Saya memiliki keberanian menkomunikasikan keinginan pada
1
orangtua.
Saya membiarkan konflik dengan orangtua berlarut-larut tanpa usaka
2
komunikasi dengan baik.
Saya belum memiliki keberanian berkomunikasi dengan orangtua
3
saya.
Konflik saya dengan orangtua hanya masalah biasa yang tidak
4
membahayakan masa depan.
Saya akan mengganti ketidak beranian dengan keberanian
5
mengkomunikasikan keinginan agar masa depan saya lebih baik.
Saya pikir konflik dan ketidak keberanian menkomunikasikan
6
keinginan adalah hal yang wajar
Saya memiliki kemampuan mengatasi konflik dengan keberanian
7
menkomunikasikan keinginan saya dengan orangtua
8 Saya yakin dapat menyelesaikan masalah yang saya hadapi saat ini.
9 Saya dapat mengaplikasikan solusi untuk mengatasi masalah saya
Saya dapat menentukan solusi yang terpilih untuk dilakukan dalam
10
mengatasi masalahnya
Saya mampu mengatasi urusan yang tidak selesai (unfisihed business)
11
terkait konflik saya dengan orangtua
Saya masih merasakan perasaan yang sama setelah proses konseling
12
berakhir.
Total Skor