Proses/ kegiatan yang dialami 1) Pemimpin Kelompok (PK) membagikan leaflet berisikan
peserta didik dalam suatu materi, selanjutnya menyampaikan dan mengkaji topik
kegiatan bimbingan berdasarkan bimbingan secara singkat
teknik tertentu (Eksperientasi) 2) Pemimpin Kelompok (PK) menginformasikan kepada
Angggota Kelompok (AK) bahwa kelompok akan dibagi
menjadi kelompok pemain an kelompok observer.
3) Pemimpin Kelompok (PK) membacakan garis besar cerita
yang akan di perankan oleh Angggota Kelompok (AK) dan
sesuai dengan skenario, lalu diberitahukan terkait tugas dari
setiap pemegang peran.
4) Pemimpin Kelompok (PK) membagi kelompok menjadi 2
bagian, yaitu kelompok pemain dan kelompok observer.
Penentuan ini bisa melalui penawaran, dan juga bisa
ditunjuk oleh Pemimpin Kelompok (PK) .
5) Pemimpin Kelompok (PK) menjelaskan adegan demi adegan
yang ada di dalam skenario, lalu kelompok pemain diberi
waktu untuk mempelajari skenario selama beberapa saat
6) Pemimpin Kelompok (PK) menjelaskan kepada kelompok
observer terkait tugas yang harus mereka lakukan dalam
mengamati kelompok pemain
7) Pemimpin Kelompok (PK) menjelaskan kepada kelompok
observer terkait tugas yang harus mereka lakukan dalam
mengamati kelompok pemain.
8) Pemimpin Kelompok (PK) mempersilahkan Angggota
Kelompok (AK) untuk bermain sosiodrama.
9) Pemimpin Kelompok (PK) memimpin diskusi setelah
pelaksanaan sosiodrama.
10) Pemimpin Kelompok (PK) mempersilhkan kelompok
observer untuk mengomentari dan menyimpulkan hasil
sosiodrama
11) Semua Angggota Kelompok (AK) menyimpulkan kaitannya
topik materi dengan sosiodrama.
12) Pemimpin Kelompok (PK) menyimpulkan hasil soiodrama
dan materi yang di bahas.
Pengungkapan perasaan, 1. Pemimpin Kelompok (PK) menanyakan pemahaman baru
pemikiran dan pengalaman yang didapat Angggota Kelompok (AK) setelah melakukan
tentang apa yang terjadi dalam kegiatan BKP
kegiatan bimbingan (Refleksi) 2. Pemimpin Kelompok (PK) menanyakan perasaan Angggota
Kelompok (AK) setelah kegiatan diakhiri
3. Pemimpin Kelompok (PK) menanyakan tindakan yang akan
dilakukan oleh AK setelah mengikuti BKP
3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Lampiran :
1. Materi layanan
2. LKPD
3. Evaluasi (Proses & Hasil)
4. Daftar hadir
5. Naskah sosiodrama
6. Leaflet materi
BULLYING
1. Pengertian Bullying
Bullying adalah perilaku individu atau kelompok yang menyakiti atau menyerang secara fisik,
verbal, dan psikologis, dilakukan secara terus-menerus sehingga korban merasa tertekan. Korban
bullying adalah individu yang terus-menerus mengalami perilaku menyakitkan atau seragan secara
fisik, secara verbal dan secara psikologis oleh individu atau kelompok sehingga dirinya merasa tertekan
(Karyanti & Aminudin, 2019:41) Perilaku bullying dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan
individu maupun kelompok untuk menyerang, mengancam atau menyakiti seseorang baik secara fisik,
psikos, maupun verbal secara sengaja sehingga membuat korban merasa takut, terancam, dan tidak
bahagia (Said Alwi, 2021: 21)
2. Faktor Penyebab Perilaku Bullying
Banyak faktor yang menyebabkan tindak kekerasan atau bullyng dalam diri anak, diantaranya
menurut Coloroso (Liliza & Muhklis, 2022:11) adalah:
a. Budaya paternalistik Budaya yang mengembangkan pandangan bahwa lelaki yang hebat adalah
lelaki yang tidak takut mengalami tindakan kekerasan
b. Tidak ada ruang publik yang aksesibel Remaja menjadi liat antara lain karena tidak adanya ruang
publik yang dapat diakses mereka untuk bertemu dan melakukan beragam ekgiatan misalnya
gelanggang remaja agar kreativitas mereka tersalurkan
c. Menjadi korban kekerasan Sebagian besar faktor penyebab kekerasan yang dialkukan remaja
adalah karena sebelumnya pernah menjadi korban dari kekerasan itu sendiri, sehingga terdapat
unsur “balas dendam” kepada juniornya dan akhirnya menjadi tradisi
d. Pengaruh lingkungan masyarakat, budaya dan media Lingkungan mayarakat amat berpengaruh
terhadap perkembangan remaja. Ditambah lagi siaran media khususnya media elektronik yang
menampilkan aneka bentuk kekerasan turut membentuk mental remaja.
Menurut (Ela Zain Zakiyah, Sahadi Humaedi, Meilanny BS, 2017) dalam hasil penelitiannya
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying bisa datang dari individu, keluarga,
kelompok bermain, hingga lingkungan komunitas pelaku.
Menurut (Ani Syarifah Hidayati, 2019) dalam hasil penelitiannya menyebutkan penyebab
bullying diantaranya adalah faktor keluarga yang kurang harmonis, tidak utuh (orang tua meninggal
atau bercerai), proses sosialisasi yang tidak sempurna dari keluarganya, komunikasi yang tidak lancar
antara orang tua dan anak, serta pola asuh yang tidak adil, teman sebaya (di sekolah dan luar sekolah)
yang berperilaku bullying, keterbatasan sekolah yang kurang memperhatikan adanya bullying.
3. Bentuk Bullying
Menurut Sejiwa (2008:129), bentuk-bentuk bullying adalah sebagai berikut:
a. Bullying fisik meliputi tindakan menampat, menimpuk, menginjak, menjegal, meludahi,
memalak, melempar, menghukum berlari keliling lapangan, push up, dll
b. Bullying verbal terdeteksi karena tertangkap oleh panca indera pendengaran seperti memaki,
menghina, menjuluki, meneriaki, memalukan di depan umum, menuduh, menyebar gossip dan
menyebar fitnah.
c. Bullying mental, jenis bullying paling berbahaya karena langsung menyerang mental atau
psikologis korban, seperti memandang sinis, meneror lewat media online, mempermalukan dan
mencibir.
Menurut Field (Karyanti Aminudin, 2019), ada empat jenis utama bullying, yaitu:
a. Menggoda Menggoda adalah kekerasan verbal. Jenis utama menggoda adalah nama panggilan,
melecehkan, berteriak, menghina atau mengomel, ancaman verbal, membuat suara ketika
korban berjalan lewat, dan penyalahgunaan smartphone untuk mengganggu korban.
b. Mengucilkan Mengucilkan yaitu tindak pengucilan yang didasarkan pada manipulasi sosial dan
dapat terjadi secara terbuka. Tujuannya untuk menciptakan identitas kelompok yang menjadi
mekanisme kontrol yang kuat. Mengucilkan meliputi:
1) Berpura-pura ramah terhadap korban dan kemudian secara sporadis berubah melawannya
2) Saat korban mendekati, kelompok mendiamkan dan membalikkan punggung
3) Pelaku mengatakan sesuatu pada korban dan berjalan pergi sebelum dia dapat membalas
4) Posa mengancam
5) Melakukan pemerasan
6) Bergosip jahat untuk merendahkan dan mengekspose rahasia pada orang lain
c. Bullying fisik Bullying fisik meliputi mendorong, mencuri, melempar, mengganggu dan lain
sebagainya.
d. Pelecehan Pelecehan pada umumnya melibatkan pertanyaan yang berulang, menjengkelkan,
pernyataan atau serangan tentang masalah seksual, gender, rasial, agama atau kebangsaan.
4. Dampak-dampak Bulying
Suyatno (Liliza & Muhklis, 2022:12) menjelaskan bahwa terdapat berbagai dampak negatif yang
dialami anak-anak yang menjadi korban bullying, yaitu:
a. Dampak bullying terhadap kehidupan individu, meliputi:
1) Kurangnya motivasi atau harga diri
2) Masalah kesehatan mental, misalnya kecemasah berlebih, masalah dalam hal makan dan
susah tidur
3) Sakit yang serius dan luka parah seperti patah tulang, mata lebam, sakit kepala, sakit perut,
dan lain-lain
4) Menjadi pemarah, atau bisa sebaliknya menjadi pendiam dan menarik diri dari pergaulan
5) Mimpi buruk dan serba ketakutan, selain itu kehilangan napsu makan, belajar jadi lebih
lamban, sakit kepala
6) Kematian
b. Dampak bullying terhadap kehidupan sosial
c. Dampak negatif jangka panjang dari bullying pada anak dalam kehidupan bermasyarakat biasanya
sebagai berikut:
1) Pewarisan lingkaran kekerasan secara turun-temurun atau dari generasai ke generasi
2) Tetap bertahan kepercayaan yang keliru bahwa orang tua mempunyai hak untuk melakukan
apa saja terhadap anaknya, termasuk hak melakukan kekerasan
3) Kualitas hidup masyarakat merosot, sebab anak yang menjadi korban tak mengambil peran
yang selayaknya dalam kehidupan bermasyarakat
d. Dampak bullying terhadap kehidupan akademik Korban bullying dapat mendapat penurunan nilai
akdemik dan bisa menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisisnya.
Menurut (Sesha Agistia Visty, 2021), dampak bullying terhadap perilaku siswa korban bullying
yaitu beberapa korban menjadi takut dan menarik diri dari lingkungan pergaulan, dan sebagian besar
memilih untuk diam saja karena tindakan bullying tersebut yang diterimanya sudah dianggap sebagai
suatu yang biasa tanpa harus ditangani terlalu serius.
5. Tips bergaul agar tidak menjadi pelaku bully dan korban bully
Dalam bergaul tentunya lebih baik apabila tidak ada konflik karena bullying. Berikut adalah kiat bergaul
agar tidak menjadi pelaku bully:
a. Berbahasa yang baik dan sopan
b. Tidak menghina dan berghibah
c. Tidak mengabaikan orang yang sedang bicara
d. Tidak membuat panggilan atau julukan bermakna buruk
e. Tidak menghina dan menggunjing
Selain pelaku bully, seseorang juga rawan menjadi korban bully. Berikut adalah kiat agar tidak menjadi
korban bully:
a. Menjauh dari lingkungan negatif
b. Gunakan tubuh penuh percaya diri
c. Bijak dalam bermedia sosial
d. Percaya pada kemampuan diri
e. Jangan diam saja saat dibully
f. Jalin pertemanan dengan banyak orang baik
g. Tunjukkan prestasi
h. Tidak terpancing untuk melawan
i. Jangan menunjukkan sikap takut atau sedik
j. Laporkan pada pihak yang berwenang
Lampiran 2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelas:
LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI PROSES
No. Nama COMMUNICATION COLABORATION CRITICAL THINKING CREATIVITY
10
11
12
Kategori penilaian :
< 28 = kurang sesuai
28 – 42 = cukup sesuai
> 42 = sesuai
EVALUASI HASIL LAYANAN BK - ANGKET KETERCAPAIAN MATERI
Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang anda peroleh dan rasakan setelah mengikuti
layanan bimbingan klasikal. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban
dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan yang
kamu rasakan, dengan kriteria :
1 : Jika kurang sesuai
2 : Jika cukup sesuai
3 : Jika sesuai
4 : Jika sangat sesuai
Jawabanmu, tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah semua pernyataan secara
sungguh-sungguh dan jujur sesuai dirimu. Hasil dari instrument ini bermanfaat sebagai
pertimbangan pemberian layanan berikutnya. Atas bantuan dan kerjasamanya, diucapkan terima
kasih.
Keefektivan Materi KS CS S SS
1 2 3 4
2 Comfort Saya meyakini diri saya akan lebih baik jika dapat
mengaplikasikan cara menghindari bullying yang
tepat
Total Skor
Kategori penilaian :
12 – 18 = cukup sesuai
> 18 = sesuai
Lampiran 4. Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Waktu : ____________________________________
Tempat : ____________________________________
Pertemuan : ____________________________________
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12
Jeruklegi,...................................................
Mengetahui,
Koordinator Bimbingan dan Konseling Guru BK/Pemimpin Kelompok
Anggota Kelompok (AK) dalam Bimbingan kelompok berjumlah 1 orang dan 1 Pemimpin
Kelompok
Kelas 7H
6 Orang AK memainkan sosiodrama
4 Orang AK sebagai kelompok observer
1Pemimpin Kelompok sebagai fasilitator
Prolog :
Lampiran 6. Leaflet materi