Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

LAPORAN OBSERVASI LAYANAN BK


DI SMP NEGERI 8 MAKASSAR

ALFIYYAH NABILAH 229020485025

INAYAH RIDHAYANTI 229020485001

MIFTAHUL ADNIN 229020485035

MUH. ASLAM TOMPO 229020485016

RISKA ANANDA 229020485023

ST. SHAFWAH RAFIFAH SALEH 229020485012

PPG PRAJABATAN BIMBINGAN DAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
GELOMBANG 2
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas
karunia dan segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
observasi layanan bimbingan dan konseling sekolah PPL–PPG prajabatan
gelombang 2 Tahun 2022 sebagai pertanggung jawaban dari Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang dilakukan. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
disusun berdasarkan
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di SMP Negeri 8
Makassar yang beralamat di Jl. Batua Raya No.1, Batua, Kec. Manggala, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan PPL I ini tentunya di dukung oleh
beberapa pihak dan tidak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga kegiatan observasi PPL dapat terlaksana dengan baik.
2. Dr. Suciani Latif, M.Pd selaku DPL yang telah memberikan bimbingan dan
arahan agar kegiatan dapat terlaksana.
3. Ruslan, S.Pd., MM. selaku kepala SMP Negeri 8 Makassar yang telah
memberikan dukungan dan arahan agar kegiatan observasi PPL dapat
terlaksana.
4. Supiati, S.Pd., MPd selaku Guru Pamong yang telah memberikan bimbingan
dan arahan agar kegiatan observasi dapat terlaksana.
5. Bapak dan Ibu guru serta Staf Tata Usaha SMP Negeri 8 Makassar yang telah
memberikan bantuan dan dukungan baik moral maupun spiritual pada saat
pelaksanaan observasi.
6. Seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya observasi PPL di SMP
Negeri 8 Makassar
Demikian, semoga laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual
dalam bidang pendidikan. Semoga laporan observasi Praktik Pengalaman

ii
Lapangan (PPL) penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis
sendiri.
Makassar, 1 Maret 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Manfaat ......................................................................................... 2
D. Sasaran .......................................................................................... 3
BAB II HASIL OBSERVASI .......................................................................... 4
A. Layanan Dasar .............................................................................. 4
B. Layanan Responsif ......................................................................... 6
C. Layanan Perencanaan Individual ................................................... 10
D. Dukungan Sistem .......................................................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13
A. Simpulan Hasil ............................................................................... 13
B. Refleksi .......................................................................................... 13
C. Rencana Tindal Lanjut ................................................................... 14
LAMPIRAN ....................................................................................................... 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti
yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk
mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik profesional di sekolah. PPL I dilakukan dengan
sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. PPL I dilaksanakan
pada semester 1 dalam PPG. Proses pengembangan kemampuan mengajar
para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh
Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan
nambahi (mengembangkan). Dalam pelaksanaan PPL ini mahasiswa PPG
belajar mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan
mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu
dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Sesuai dengan
Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru,
dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa
peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, di
mana pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada
Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri). Berdasarkan hal tersebut,
maka pelaksanaan praktik lapangan pendidikan sangatlah penting bagi
mahasiswa calon guru agar mempersiapkan diri menjadi tenaga pendidik
yang profesional dalam bidangnya. Dalam melaksanakan tugas
professional, seorang guru diharapkan dengan kegiatan pendidik, mengajar
dan melatih. Ketiga kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang
harus dilaksanakan oleh guru dengan penuh tanggungj jawab.
Dari sudut pandang kurikulum, PPL merupakan praktek proses
pemberian layanan yang dipersyaratkan dalam pendidikan profesi guru,
agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara

1
utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara
profesional. Praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa PPG
bimbingan dan konseling dirancang sebagai proses mendapatkan
pengalaman praktis dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling,
menyusun instrumen asesmen, serta menyusun perangkat pemberian
layanan bimbingan dan konseling. Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai
standar mutu Program PPG Prajabatan, maka dilakukan beberapa kegiatan
seperti observasi peserta didik dan lingkungan belajar, observasi asesmen
kebutuhan, observasi terhadap layanan, dan praktik layanan BK meliputi
layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan
dukungan sistem. Laporan ini dibuatsebagai acuan bagi Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala
Sekolah, atau mitra program PPG terkait bukti nyata pelaksanaan program
tersebut.
Oleh karena itu melalui laporan ini, diperoleh gambaran terkait
gambaran layanan BK yang meliputi layanan dasar, layanan responsif,
layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem di SMP Negeri 8
Makassar, yang nantinya akan didiskusikan di dalam kelas bersama dosen
terkait kondisi ideal dari masing-masing aspek tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program PPL adalah memberi bekal mahasiswa calon
guru agar menjadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap,
dan profesional secara utuh.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus observasi dalam praktik pengalaman
lapangan adalah memperoleh gambaran terkait pemberian layanan BK
yang meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan
individual dan dukungan sistem.
C. Manfaat

2
Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan
bermanfaat bagi mahasiswa, SMP Negeri 8 Makassar, dan Universitas
Negeri Makassar.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Memperoleh pengalaman mengenai penghayatan bagaimana
pelaksanaan pemberian layanan bimbingan konseling yang meliputi
layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan
dukungan sistem.
2. Manfaat bagi SMP Negeri 8 Makassar
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara SMP Negeri
8 Makassar dan Universitan Negeri Makassar
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru
yangberdedikasi dan professional.
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah
d. Berkolaborasi dengan Guru BK dalam pemberian layanan bimbingan &
konseling, melakukan asesmen serta menyusun program pemberian
layanan bimbingan & konseling.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Makassar
Dengan pelaksanaan Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dapat
mencetak lulusan guru professional yang dapat berdampak positif dalam
kemajuan dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Serta, membina
jaringan kerjasama dengan SMP Negeri 8 Makassar dalam upaya
meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik
dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran dalam observasi ini yaitu berkaitan dengan beberapa aspek
yang di observasi yakni pemberian layanan bimbingan konseling yang
meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual
dan dukungan sistem

3
BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Layanan Dasar
1. Hasil observasi layanan bimbingan klasikal
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan pelaksanaan
layanan bimbingan klasikal dilaksanakan Ketika terdapat guru mata
pelajaran yang berhalangan hadir di jadwal mata pelajarannya, karena
diSMP Negeri 8 Makassar belum ada jadwal tersendiri untuk
melaksanakan bimbingan klasikal maka layanan diberikan ketika guru
mata pelajaran tidak masuk. Bimbingan klasikal dilaksanakan dengan
alokasi waktu 1 x 40 menit .Setelah observasi layanan bimbingan klasikal
yang dilaksanakan guru BK di SMP Negeri 8 Makassar menggunakan
Modul.
Modul merupakan pengganti dari RPL yang digunakan dalam
kurikulum merdeka belajar. Tahapan didalam modul hampir sama dengan
RPL namun ada beberapa tambahan bagian didalam modul, prosedur yang
dilakukan untuk membuat modul menganalisis kondisi dan kebutuhan
peserta didik dengan melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan
kebutuhan peserta didik dengan membuat instrumen setelah membuat
instrument kemudian hasilnya diinput dan dianalisis menggunakan aplikasi
kemudian menentukan prioritas kebutuhan peserta didik setelah itu
menentukan dimensi profil pelajar pancasila yang ingin dicapai, didalam
modul harus selalu ada dimensi mandiri sesuai dengan tujuan layanan
bimbingan dan konseling yaitu memandirikan siswa, setelah menentukan
P5 kemudian merumuskan tujuan yang yang hendak dicapai berdasarkan
capain layanan BK yang akan dikembangkan menjadi modul, setelah
menentukan tujuan tahap selanjutnya adalah menentukan strategi dan
teknik yang ingin digunakan.
Kemudian menyusun modul berdasarkan komponen-komponen
yang ditentukan adapaun komponen yang ada dalam modul layanan yaitu

4
komponen informasi umum (identitas sekolah, kelas, waktu, profil pelajar
pancasila, media, alat/bahan sumber, target siswa, model layanan
sintaks/Langkah-langkahnya) komponen inti (tujuan layanan, pemahaman
pemakna, pertanyaan pemantik,kegiatan layanan, asesemen evaluasi
penilaian proses dan hasil ) lampiran (LKPD, evaluasi, materi, media, dan
daftar pustaka) setelah semua komponen telah dipersiapkan maka modul
siap digunakan dalam melaksanakan layanan bimbingan klasikal, pada
tahapan bimbingan klasikal menggunakan modul sama dengan tahapan di
RPL yaitu mulai tahap awal, tahap inti/kegiatan, dan penutup.
2. Hasil observasi layanan bimbingan kelompok
Berdasarkan hasil observasi layanan bimbingan kelompok guru BK
di SMP Negeri 8 Makasar dalam pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok juga menggunakan modul yang didalamya ditambahkan profil
pelajar Pancasila, dan CP. Namun Secara garis besar sudah sesuai dengan
tahapan bimbingan kelompok seperti dimulai pada tahap awal, tahap
peralihan, tahap inti dan tahap pengakhiran. Tahap awal, guru BK
membangun hubungan yang baik dengan anggota kelompok dan antar
anggota kelompok, selanjutnya guru BK selanjutnya guru BK
menyampaikan tujuan dan teknik dari bimbingan kelompok, kemudian
guru BK menyampaikan asas, aturan atau norma dari layanan bimbingan
kelompok yang akan dilakukan. Tahap peralihan, guru BK menanyakan
kesiapan anggota kelompok sebelum mengikuti layanan, terkadang dapat
juga disisipkan pemberian ice breaking. Tahap inti, guru BK memaparkan
materi dengan topik tertentu sesuai dengan ciri khas/gaya pembawaan guru
BK, selanjutnya guru BK mempersilahkan anggota kelompok
menyampaikan pendapat terkait topik layanan dan saling berdiskusi antar
anggota kelompok dan guru BK memberikan penguatan kepada seluruh
anggota kelompok. Pada tahap pengakhiran, guru BK bersama anggota
kelompok menyimpulkan kegiatan layanan, dan menutup kegiatan layanan.
3. Hasil observasi laporan layanan bimbingan klasikal secara naratif
Berdasarkan hasil observasi laporan ditemukan bahwa , guru BK

5
memperlihatkan laporan pelaksanaan bimbingan klasikal secara naratif,
dimana di dalam laporan tersebut mencakup beberapa komponen, seperti
waktu pelaksanaan, profil pelajar Pancasila, Capaian layanan ,tempat
pelaksanaan kelas berapa, topik layanan, materi layanan, dan analisis
keberhasilan layanan.
4. Hasil observasi layanan bimbingan kelompok dan lintas kelas secara naratif
Berdasarkan hasil observasi laporan yang kami lakukan, guru BK
memperlihatkan laporan pelaksanaan bimbingan kelompok secara naratif
yang berisikan beberapa komponen yaitu, identitas peserta didik yang
mengikuti bimbingan kelompok, waktu pelaksanaan,profil pelajar
Pancasila, dan capaian layanan, topik layanan bimbingan kelompok, materi
layanan bimbingan kelompok dan analisis keberhasilan layanan bimbingan
kelompok.
B. Layanan Responsif
1. Hasil Observasi Layanan Konseling Individu
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap
pelaksanaan layanan konseling individu di UPT SPF SMP Negeri 8
Makassar menunjukkan bahwa kebanyakan siswa yang dikonseling atas
dasar pemanggilan dari para guru, tidak ada inisiatif tersendiri dari peserta
didik untuk berkomunikasi dengan guru BK, dalam pelaksanaan layanan
konseling individu sudah sangat baik dari segi langkah-langkah
pelaksanaan ataupun pada proses pemberian layanan. setiap pelaksanaan
layanan konseling individu di SMP Negeri 8 Makassar dimulai dengan
structuring yang baik yaitu guru BK selalu menyambut (attending) konseli
(peserta didik) dan membangun rapport dengan baik dengan membicarakan
hal-hal menarik yang diselingi candaan. Pada tahap eksporasi masalah guru
BK lebih sering menggunakan pertanyaan terbuka dan melakukan
konfrontasi agar peserta didik (konseli) secara aktif mengungkapkan
masalahnya sendiri. dalam kegiatan layanan konseling individu kami dapat
melihat dengan jelas langkah-langkah koseling yang dilakukan guru BK di
SMP Negeri 8 Makassar mengalir senatural mungkin dengan bahasa yang

6
sederhana dan tidak terkesan kaku. Guru BK tidak mengungkapkan Teknik
apa yang akan digunakan namun guru BK memberikan kebebasan peserta
didik (konseli) menawarkan sendiri pilihan penyelesaian masalahnya
sementara guru BK mengarahkan ke beberapa osi pilihan yang bisa di pilih
peserta didik (konseli). Pemeberian kontrak perilaku sering dilakukan agar
peserta didik (konseli) lebih bertanggung jawab dengan dirinya sendiri.
2. Hasil Observasi Layanan Konseling Kelompok
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap
pelaksanaan layanan konseling kelompok di UPT SPF SMP Negeri 8
Makassar sama seperti layanan konseling Individual, pemberian layanan
konseling kelompok dilaksanakan atas dasar pemanggilan dari para guru
karena peserta didik perlu diselesaikan permasalahannya. Beberapa
permasalahan yang kami dapati diselesaikan dengan konseling kelompok
yaitu bolos bersama, perkelahian antar kelompok, Pengeroyokan, dan
mengatasi perilaku berpacaran peserta didik di lingkungan sekolah. Dalam
konseling kelompok yang dilakukan, setiap peserta didik (konseli)
diarahkan untuk menyampaikan pandangan tentang permasalahan yang
terjadi dan diintruksikan unntuk memberikan solusi dari permasalahan
yang mereka hadapi. Selanjutnya peserta didik (konseli) bersama-sama
menyusun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan terkait permasalahan
yang sedang dihadapi.
3. Hasil Observasi Kunjungan Rumah
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap
pelaksanaan layanan kunjungan rumah oleh guru BK di UPT SPF SMP
Negeri 8 Makassar kami mengetahui bahwa kunjungan rumah
dilaksanakan sebagai upaya yang dilakukan guru BK untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan permasalahan peserta didik dengan melihat
sendiri kondisi lingkungan rumah peserta didik. Pelaksanaan kunjungan
rumah yang kami dapati selama PPL yaitu kunjungan rumah terhadap salah
satu peserta didik kelas VII.5 yang jarang kesekolah dan tidak ada
konfirmasi atas ketidak hadirannya, karena tidak didapati informasi yang

7
cukup tentang alasan ketidak hadirannya maka dilakukan kunjungan
rumah. Kegiatan kunjungan rumah ini dilakukan guru BK bersama dengan
guru wali kelas VII.5.
Guru BK melakukan kunjungan rumah terlebih dahulu lalu
kemudian dengan menggunakan data yang diperoleh dari kunjungan rumah
tersebut menjadi acuan guru BK dalam menangani permasalahan peserta
didik tersebut.
4. Hasil Observasi Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan forum terbatas yang
dilaksanakan untuk membahas suatu permasalahan yang berkaitan dengan
peserta didik yang dihadiri oleh pihak-pihak tertentu (secara terbatas)
dimana pihak yang hadir tersbut sangat berkaitan dengan penanggulangan
kasus peserta didik. Konferensi kasus yang kami dapati selama PPL di UPT
SPF SMP Negeri 8 Makassar berkaitan dengan permasalahan
pengeroyokan seorang siswa kelas VII pelaksanaan konferensi kasus
melibatkan orang tua peserta didik, wali kelas dan beberapa pihak
berwenang lainnya. Dapat kami lihat bahwa pada kegiatan konferensi
kasus, permasalahan yang ingin diselesaikan terlebih dahulu diurakan
dengan rinci, kemudian dilakukan pengkajian secara mendalam dan
mencari solusi bersama, selanjutnya membina komitmen pihak yang
terlibat untuk bersama-sama mengarahkan diri untuk menyelesaiakn
permasalahan.
5. Hasil Laporan hasil konseling individu
Berdasarkan hasil observasi kegiatan konseling individu, dapat
diketahui bahwa setiap kegiatan konseling yang dilakukan di UPT SPF
SMP Negeri 8 Makassar dituliskan secara rinci dalam buku status
konseling peserta didik yang dirancang khusus oleh para guru BK disana
untuk dipergunakan para guru BK melakukan pencatatan terhadap rincian-
rincian kegiatan konseling yang telah dilaksanakan, dimana setiap buku
status konseling memuat identitas peserta didik mulai dari nama, nomor
induk, dan kelas pada sampul bukunya sedangkan isi buku memuat

8
permasalahan siswa, penyebab permasalahan siswa, sumber informasi, hari
dna tanggal kejadian, dna hasil dan tindak lanjut. Jadi setiap siswa yang
pernah melakukan konseling mempunyaibuku masing-masing.
6. Hasil observasi laporan hasil konseling kelompok
Berdasarkan hasil observasi kegiatan konseling kelompok dapat
diketahui bahwa setiap kegiatan konseling yang dilakukan di UPT SPF
SMP Negeri 8 Makassar sama halnya dengan konseling individu, yaitu
dituliskan secara rinci dalam buku status konseling peserta didik yang
dirancang khusus oleh para guru BK disana untuk dipergunakan para guru
BK melakukan pencatatan terhadap rincian-rincian kegiatan konseling
yang telah dilaksanakan.
7. Hasil observasi laporan hasil kunjungan rumah
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap laporan hasil
kunjungan rumah dapat diketahui bahwa laporan hasil kunjungan rumah
terdiri beberapa komponen yaitu
a. Identitas peserta didik (konseli), memuat nama, kelas, jenis kelamin,
alamat dan nama orang tua.
b. Permaslahan konseli, didalam komponen ini dituliskan deskripsi
tentang permaslahan yang dihadapi konselor sehingga harus
melakukan kunjungan rumah.
c. Tujuan kunjungan rumah
d. Pelaksanaan kunjungan rumah, memuat tanggal pelaksanaan
kunjungan rumah, dan pihak yang ditemui saat kunjungan rumah
peserta didik (konseli)
e. Hasil kunjungan rumah
f. Tindak lanjut.
8. Hasil observasi laporan hasil konferensi kasus
Berdasarkan hasil observasi terhadap laporan hasil konferensi kasus
dapat diketahui bahwa laporan konferensi kasus berisi beberapa komponen
yaitu, nama peserta didik, kelas, hari dan waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, deskripsi kasus, pihak-pihak yang terlibat, hasil konferensi

9
kasus, target penyelesaian, tindak lanjut dan penggung jawab kegiatan
konferensi kasus.
C. Layanan Perencanaan Individual
1. Hasil Observasi Perencanaan Individual
Berdasarkan hasil observasi perencanaan individual, guru BK
melakukan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui preferensi
gaya belajar, preferensi lingkungan belajar, preferensi budaya belajar, dan
multiple intelligence peserta didik. Hasil dari asesmen diagnostik non
kognitif tersebut diinput kedalam aplikasi yang telah dirancang khusus
untuk menghasilkan hasil analisis individual peserta didik. Guru BK
menjadikan hasil analisis tersebut untuk menempatkan peserta didik yang
memiliki preferensi gaya belajar yang cenderung sama dalam satu kelas.
Informasi terkait preferensi gaya belajar peserta didik juga diberikan
kepada wali kelas dan guru mata pelajaran, sehingga dalam
pembelajarannya guru mata pelajaran dan wali kelas dapat menyesuaikan
sesuai dengan preferensi gaya belajar masing-masing kelas. Hasil analisis
perencanaan individual peserta didik dari aplikasi yang digunakan
membantu guru BK untuk mengamati perkembangan aspek akademik,
karir, dan sosial-pribadi peserta didik.
Aspek akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar,
melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih
kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat. Aspek karir meliputi eksplorasi peluang-peluang karir,
eksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk
membangun kebiasaan berkerja yang positif. Aspek sosial-pribadi meliputi
pengembangan konsep diri yang positif dan pengembangan keterampilan
sosial efektif.
2. Hasil Observasi Laporan Hasil Perencanaan Individual
Berdasarkan hasil observasi laporan hasil perencanaan individual,
ditemukan bahwa guru BK membuat laporan hasil perencanaan individual
dari hasil analisis asesmen diagnostik non kognitif dari aplikasi yang telah

10
dikembangkan, yang didalamnya terdapat identitas peserta didik,
preferensi gaya belajar, preferensi budaya belajar, preferensi lingkungan
belajar, serta multiple intelligence peserta didik.
D. Dukungan Sistem
1. Hasil observasi pengembangan potensi
Berdasarkan hasil observasi di SMPN 8 Makassar, guru BK disana
sangat aktif mengikuti dan berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan
pengembangan kualitas diri dari guru BK itu sendiri. Di SMPN 8 Makassar
ada 5 orang guru BK, dan kordinator guru BK disana adalah Pak Putra Jaya,
M.Pd. Beliau sangat aktif mengisi dan menjadi pemateri dari pelatihan-
pelatihan guru BK, bahkan diluar kota Makassar.
Salah satu workshop yang kami lakukan bersama yaitu kegiatan
workshop MGBK SMP Kota Makassar dengan tema, Penyusunan
perangkat layanan bimbingan dan konseling (need asesment, prota,
prosem). Selain itu workshop online juga, selalu diikuti oleh para guru BK
SMPN 8 Makassar, demi menjaga kualitasnya sebagai guru BK yang
profesional.
2. Hasil observasi layanan konsultasi
Layanan konsultasi di SMPN 8 Makassar, memiliki peran penting
dalam proses pemberian layanan responsif. Layanan konsultasi kami
mengamati banyak sekali siswa yang datang sendiri meminta saran dan
pendapat dari guru BK mengenai permasalahan yang dia alami. Tentu saja,
guru BK tetap dalam porsinya untuk memberikan pilihan kepada siswa agar
mereka mampu untuk aktif dan mandiri mennetukan jalan hidup yang akan
mereka peroleh setelah lulus SMP.
Karena kami PPL 1 diakhir semester 2 mereka. Maka, kami lebih
sering mengobservasi peserta didik kelas IX yang ingin berkonsultasi
mengenai jenjang karirnya kedepan. Pun dengan siswa kelas VII dan VIII.
Hal yang sama juga kami dapati untuk sebagian guru mata pelajaran
di sekolah. Mereka datang ke ruang BK untuk berkonsultasi dengan guru
BK mengenai permasalah siswanya. Ini juga menjadi dasar bagi guru BK

11
untuk melalukan layanan responsif dan layanan perencanaan individual
bagi siswa yang bersangkutan.
3. Hasil observasi layanan kolaborasi
Berdasarkan obseravasi kami, layanan kolaborasi yang paling sering
dilakukan yaitu berkolaborasi dengan wali kelas dan orang tua siswa,
Terkait, diskusi mengenai arah pembinaan peserta didik yang
bersangkutan. Agar, ditemukan solusi bersama mengenai masalah yang
sedang dialami oleh peserta didik tersebut.
Layanan kolaborasi setelah hasil wawancara dengan guru BK
SMPN 8 Makassar juga pernah dilakukuan di Kantor polisi, Dalam artian,
siswa yang memiliki masalah yang cukup rumit, gruu BK SMPN 8
makassar, berkolaborasi dengan pihak kepolisian agar menangani masalah
tersebut.
4. Hasil observasi sistem managemen
Hasil obeservasi mengenai sistem managemen di SMPN 8 Makassar
ppun sangat baik. Disana terdapat 5 orang guru BK yang memiliki job
tersendiri. Saling support dan melengkapi satu sama lain. Untuk pembagian
siswa asuh juga sama, agar penanganan kasus, bisa dilakukan secara efektif
dan efisien.
Kami bisa mengatakan bahwa administrasi dan pelaporan data yang
ada di SMPN 8 Makassar sangat baik, dibandingkan dengan SMP lainnya
di Makassar. Bahkan, SMPN 8 Makassar dijadikan rujukan pembaharuan
jika ada hal baru dan penting yang butuh diketahui oleh guru BK di kota
makassar dan sekitarnya. Hal ini terjadi karena salah satu guru BK di
SMPN 8 Makassar, yaitu pak Putra adalah salah satu instuktur Nasional.
Sehingga, update info dari pusat biasanya lebih dahulu diketahui oleh guru
BK SMPN 8 Makassar.

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Bersadarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Layanan Dasar
Pelaksanaan layanan dasar yang meliputi bimbingan klasikal dan
bimbingan kelompok akan berjalan ketika kelas memiliki waktu
kosong atau guru yang berhalangan hadir. Pelaksanaan bimbingan
klasikal dan bimbingan kelopok berjalan sesuai dengan modul yang
dan tahapannya yang dimana dapat dilihat dalam program secara
naratif.
2. Layanan Responsif
Pelaksanaan layanan responsif yang meliputi konseling individual,
konseling kelompok,kunjungan rumah dan konferensi kasus dapat
dikatakan telah berjalan sesuai dengan yang terlihat dan telah disusun
dalam laporan dan buku status konseling yang bersifat naratif.
3. Layanan Perencanaan Individual
Pelaksanaan layanan perencanaan individual dapat dikatakan telah
berjalan sesuai dengan program BK yang telah disusun dan terlihat
dalam layanan yang ada di dalam program tahunan yang terdapat
dalam aplikasi Celebes 2023.
B. Refleksi
Dalam pelaksanaan PPL 1 mengenai layanan dasar, layaman
responsive, layanan individual dan dukungan system di sekolah SMP
Negeri 8 Makassar, kami telah melakukan dan mengumpulkan data
mengenai keterlaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh guru BK dan
bagaimana penyajian laporan dari hasil pelaksanaan yang telah
dilakukan oleh guru BK. Hasil yang ditemukan bahwa layanan responsif

13
telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku sesuai dengan
kurikulum merdekayang berlaku saat ini.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan PPL 1 ini kami sebagai
mahasiswa banyak mendapatkan pengetahun baru terkait bagaimana
cara mengimplementasikan strategi layanan BK di sekolah khususnya
SMP Negeri 8 Makassar dengan menggunakan modul sesuai dengan
kerikulum merdeka.
C. Rencana Tindak Lanjut
Dalam pelaksanaan PPL 1 ini, kami selaku mehasiswa menyadari
bahwa observasi mengenai layanan BK yang telah dilakukan masih
menemuai berbagai hambantan dalam pelaksanaanya, sehingga dalam
observasi layanan BK yang kami hendaknya lebih mengembangkan
kemampuan kami dalam melakukan observasi maupun analisis data
agar dalam melakukan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan konseli, dapat mengeksplorasi masalah yang benar dan
pelaksnaan layanan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan
langkah- langkah yang ada.

14
LAMPIRAN

1. SK

15
16
17
Kegiatan Dokumentasi

Orientasi

18
Observasi
lingkungan
sekolah

19
20
21
Penyusunan
instrumen
observasi

Instrumen
Observasi

Penyusunan
tataran SKKPD

Instrumen
berdasarkan
SKKPD

22
Wawancara
pelaksanaan
kegiatan BK

Pengenalan
instrumen
pengumpul data
peserta didik

23
24
Observasi
pencatatan
peserta didik
bermasalah
dalam buku
status konseling

25
26
Observasi
pengisian
assemen
kebutuhan
peserta didik

27
28
Observasi
analisis hasil
asesmen peserta
didik

Pembagi
an instrumen
ANDK
(Asesmen
Non-
Diagnostik
Kognitif)

29
Analisis
hasil ANDK
(Asesmen
Non-
Diagnostik
Kognitif)

30
Belajar
Pembuatan
Prota dan
Prosem

31
Aplikasi
yang di
gunakan
dalam
menyusun
program BK

32

Anda mungkin juga menyukai