Anda di halaman 1dari 12

Kebutuhan Belajar

ABK
1. Umi Khanifah
2. Riski Mulyana
3. Sri Mulyati Safitri
4. Akhmad Maulana
5. Shandy Permana P
Disabilitas Penglihatan
• Anak dengan disabilitas penglihatan diarahkan untuk belajar:
• membaca dan menulis braille
• memahami orientasi mobilitas atau pergerakan
• memaksimalkan indera selain mata seperti indra pendengaran dan peraba
• media belajar yang cocok digunakan pada pembelajaran Bahasa di
antaranya yaitu perangkat audiokamus bicaraperekam suara.
Disabilitas Pendengaran
• Disabilitas PendengaranPenggunaan media visual lebih banyak
memberikan kemudahan dalam membantu mereka. Model
media belajar yang cocok untuk anak dengan gangguan
pendengaran di antaranya yaitu:Videokartu hurufkartu
kalimatfoto/gambar yang disertai dengan tulisan.
Lamban Belajar (IQ 80-90)
• Anak lamban belajar beda dengan anak Tuna grahita, anak lamban belajar
adalah anak yang memiliki keterlambatan dalam berfikir, lamban dalam
menyerap pelajaran, lamban dalam merespon pada kebanyakan anak
seusisanya, tetapi tidak sesuai untuk dimasukkan di sekolah khusus.
• Karakteristik anak lamban belajar adalah fokus belajarnya adalah pada
kemampuan belajar yang harus dilakukan secara praktek melibatkan seluruh
indera. Cara pembelajran anak Lamban belajar dapat diimplemetasikan dengan
berbagai cara: seperti melalui drama, bermain peran membaca puisi, dan
pembacaan cerita.
Disabilitas intelektual
• Tunagrahita pada dasarnya memiliki kesulitan berkomunikasi, sulit bersosial,
sulit dalam menentukan hal yang baik dan yang salah, mereka belajar secara
membeo atau meniru, jadi menurut pendapat dari kelompok kami bahwa anak
Tunagrahita pada pembelajaran yaitu Bahasa sulit pada praktiknya, maka jika
anak tunagrahita berada pada sekolah inklusif guru matapelajaran akan bekerja
sama dengan guru pendamping khusus anak tunagrahita yaitu shadow teacher.
• Klasifikasi Tunagrahita terbagi pada Anak:
• Tunagrahita Ringan (IQ 50-70),Anak Tunagrahita Sedang (IQ 30-50), Anak Tunagrahita
Berat (IQ <30)
Kesulitan Belajar Spesifik
Disleksia & Diskalkulia > Teknik multi sensory
Disgrafia > Terapi okupasi
(pengalaman pembelajaran langsung, berulang dan bertahap)

Media pembelajaran:
• Bentuk 3D huruf, angka dan simbol
• Flash card huruf/angka/gambar/kata/kalimat
• Latihan okupasi berbentuk labirin
• aplikasi game
 
Disabilitas fisik dan motoric
• Materi dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tingkat berat
kedisabilitasannya.
• Memperhatikan dikondisi lingkungan belajar dan kegiatan-kegiatan
peningkatan kemampuan fisik.
• Anak dengan disabilitas motoric dapat diberikan pembelajaran dengan
menitikberatkan kemampuan berbahasa untuk keperluan sehari-hari
(okupasi). Media pembelajaran bisa berupa audio, visual dan audio-visual.
Disabilitas Emosi Sosial
• Anak yang dengan disabilitas emosi sosial merupakan anak yang memiliki
masalah hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta
cenderung berperilaku menyimpang. Oleh sebab itu kebutuhan belajar
Bahasa Indonesia yang tepat yaitu:- Saat dalam proses belajar mengajar
utamakan untuk tidak melakukan nada menghakimi secara personal.
• Ketika memberikan contoh hindari menggunakan kalimat yang bersifat
provokatif.
Spektrum Autis
• Anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum disorders
(ASD) adalah anak yang mengalami gangguan dalam tiga area dengan
tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial,
serta pola-pola perilaku yang repetitif dan stereotipi. Menurut kelompok
kami, kebutuhan belajar bahasa Indonesia anak dengan kebutuhan khusus
ini yaitu:- Menyiapkan bahan ajar yang tidak berorientasi langsung dengan
aktivitas sentuhan (raba) pada diri peserta didik BK.- Mengembangkan
kemampuan adaptif dalam pembelajaran- Mencontohkan berbicara
dengan kalimat lengkap
ADHD
• Kebutuhan pembelajaran bagi ADHD adalah sebagai berikut:
• Membuat aturan di kelas yang jelas dan konsisten.
• Mengurangi distraksi di kelas seperti suara bising, hiasan yang belebihan dll.
• Menyediakan feedback secara berkala ketika PDBK menunjukkan perilaku hiperaktif.
• Membagi tugas kompleks menjadi tugas sederhana yang tidak memerlukan waktu
panjang.
• Berikan pujian setiap kali PDBK dapat menyelesaikan tugasnya.
• Perlu perhatian ekstra ketika terjadi perubahan jadwal/rutinitas.
Anak cerdas berbakat istimewa
• Program pengayaan horisontal, meliputi :
• Pengembangan kemampuan eksplorasi.
• Pengembangan pengayaan dalam arti memperdalam dan memperluas hal-
hal yang ada di luar kurikulum biasa.
• Eksekutif intensif dalam arti memberikan kesempatan untuk mengikuti
program intensif bidang tertentu yang diminati secara tuntas dan
mendalam dalam waktu tertentu.
Anak cerdas berbakat istimewa
• Program pengayaan vertikal, yaitu:
• Acceleration, percepatan/maju berkelanjutan dalam mengikuti program yang
sesuai dengan kemampuannya, dan jangan dibatasi oleh jumlah waktu, atau
tingkatan kelas.
• Independent study, memberikan seluas-luasnya kepada anak untuk belajar
dan menjelajahi sendiri bidang yang diminati.
• Mentorship, memadukan antara yang diminati anak gifted dan tallented
dengan para ahli yang ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai