Anda di halaman 1dari 6

Topik 2 ABK

Demonstrasi
Kontekstual
Kelompok 2
Analisis Kasus
Bentuk-bentuk Layanan Pendidikan untuk ABK Lalita merupakan anak berusia
7 tahun dengan hambatan komunikasi. Lalita belum mampu mengucap kata dan
artikulasi masih belum jelas. Dari wawancara dengan orangtua Lalita,Lalita
dinyatakan speech delay dan suatu ketika Lalita memeriksakan pendengaran
dandinyatakan tunarungu. Lalita mampu mendengar dengan suara keras. Setelah
test IQ, Lalitamemiliki IQ 80. Lalita sering mengusili orang sekitar dan tidak
malu dengan orang baru. Orangtua ingin mendaftarkan anak agar mampu
mendapatkan layanan yang tepat.Dari kasus tersebut tentukan:
1.Apakah disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita?
Jawaban :
Disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita yaitu:
a. Disabilitas Sensori (Disabilitas pendengaran)
Lalita memeriksakan pendengaran dan dinyatakan tunarungu. Lalita mampu mendengar
dengan suara keras tanpa menggunakan alat bantu pendengaran artinya tunarungu yang
Lalita alami termasuk kedalam tunarungu ringan dengan tingkat disabilitas 27-40 Db
yaitu mempunyai kesulitan mendengar bunyi-bunyi yang jauh tanpa menggunakan alat
bantu pendengaran.
b. Disabilitas Intelektual
Lalita di diagnosa slow leaner atau disabilitas intelektual dilihat dari hasil tes IQ 80 yang
termasuk dalam kategori rendah sehingga hal tersebut membuat Lalita mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi yaitu ia belum mampu mengucap kata dan artikulasi masih
belum jelas.
c. Disabilitas Mental (Hiperaktif)
Lalita dapat dikatakan hiperaktif, hiperaktif adalah sebuah kondisi Ketika anak terus
aktif tidak melihat,waktu, situasi dan lingkungan sekitar. Kondisi tersebut terjadi karena
bagian otak tertentu membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang. Dilihat dari
kondisi Lalita sering mengusili orang sekitar dan tidak malu dengan orang baru.
2. Apakah layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita?
Jawaban:
Sekolah segresi sendiri merupakan sistem layanan yang terpisah dari pendidikan
umum dan dilaksanakan secara khusus yang biasa dikenal dengan Sekolah Luar.
Biasa. Pada study kasus yang dialami Lalita terdapat lebih dari satu
disabilitassehingga layanan pendidikan yang diperlukan adalah sekolah segresi yang
termasukdalam pendidikan kategori SLB-BC. Adanya SLB dengan disabilitas lebih
dari satudikarenakan jumlah peserta didikdi sekolah tersebut sedikit dan fasilitias
yangdimiliki sekolah terbatas., Lalita juga harus mendaftar di sekolah yang
menerapkan pendekatan khusus untuk siswa dengan hambatan belajar dan
komunikasi. Program pendidikan khusus akan membantu Lalita untuk
mengembangkan kemampuan dan mengikuti program belajar yang tepat untuknya.
3. Mengapa layanan tersebut menurut kalian tepat bagi Lalita?
Jawaban :
Karena, Lalita memiliki lebih dari satu disabilitas yaitu : Slow learner, Tuna
rungukategori ringan, dan Hiperaktif. Sehingga layanan pendidikan yang tepat bagi
Lalita yaitu mengikuti program pendidikan SLB-BC. Pada sekolah khusus seperti SLB-BC
memfasilitasi layanan pendidikan dengan disabilitas lebih dari satu. SLB-BC termasuk
pada sekolah segresi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan
diri dan meminimalkan adanya hambatan yang dialami Lalita, kebutuhan belajarnya pun
disesuaikan dengan kondisi masing-masing individusehingga dapat memaksimalkan
potensinya nanti.pelayanan pendidikan dengan
pendekatan khusus akan sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhannya, yang
bertujuanuntuk meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam mengungkapkan bunyi-
bunyi bahasa dalam rangkaian kata-kata, agar dapat dimengerti atau diinterpretasikan
oleh orangyang mengajak/diajak bicara.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai