Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

Muhammad Sasi Muharom

Muhammad Shidiq Satria Negara

Muhammad Taufik Aziz

Muhammad Taufik Junianto

Lalita merupakan anak berusia 7 tahun dengan hambatan komunikasi. Lalita belum
mampu mengucap kata dan artikulasi masih belum jelas. Dari wawancara dengan
orangtua Lalita, Lalita dinyatakan speech delay dan suatu ketika Lalita memeriksakan
pendengaran dan dinyatakan tunarungu. Lalita mampu mendengar dengan suara keras.
Setelah test IQ, Lalita memiliki IQ 80. Lalita sering mengusili orang sekitar dan tidak
malu dengan orang baru. Orangtua ingin mendaftarkan anak agar mampu
mendapatkan layanan yang tepat.

Apakah disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita?

a) Slow learner

Mengapa Lalita dapat didiagnosa disabilitas slow learner karena disabilitas intelektual
Lalita yang ditunjukkan dari hasil tes IQ 80 yaitu termasuk dalam kategori rendah. Kondisi
tersebut berdampak pada proses pemerolehan informasi dan pengolahan informasi hal
tersebut dibuktikan bahwa Lalita mengalami kesulitan dalam berkomunikasi seperti belum
mampu mengucap kata dan artikulasinya masih belum jelas.

b) Tuna Rungu kategori ringan

Karena Lalita mampu mendengar dengan suara keras tanpa menggunakan alat bantu
pendengaran. Hal tersebut diklasifikasikan tingkat disabilitas 27-40 Db yaitu mempunyai
kesulitan mendengar bunyi–bunyi yang jauh tanpa menggunakan alat bantu pendenganran,
mampu mendengar dengan suara yang keras, membutuhkan tempat duduk yang strategis
letaknya dan memerlukan terapi bicara .

c) Hiperaktif

Hiperaktif adalah sebuah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan
suasana sekitar. Kondisi tersebut terjadi karena bagian otak tertentu membutuhkan waktu
lebih lama berkembang. Bagian otak ini bertanggungjawab atas sekelompok keterampilan
yang disebut fungsi eksekutif, yakni mencakup pengendalian diri. Seperti halnya yang terjadi
pada kondisi Lalita, bahwa dia mengalami kesulitan dalam mengendalikan gerakan yaitu sering
mengusili orang sekitar dan tidak malu dengan orang baru.

2. Layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita?

Sekolah segresi sendiri merupakan sistem layanan yang terpisah dari pendidikan umum
dan dilaksanakan secara khusus yang biasa dikenal dengan Sekolah Luar Biasa. Pada
study kasus yang dialami Lalita terdapat lebih dari satu disabilitas sehingga layanan
pendidikan yang diperlukan adalah sekolah segresi yang termasuk dalam pendidikan
kategori SLB-BC. Adanya SLB dengan disabilitas lebih dari satu dikarenakan jumlah
peserta didikdi sekolah tersebut sedikit dan fasilitias yang dimiliki sekolah terbatas.

3. Mengapa layanan tersebut menurut kalian tepat bagi Lalita?

Karena Lalita memiliki lebih dari satu disabilitas yaitu : Slow learner, Tuna rungu
kategori ringan, dan Hiperaktif. Sehingga layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita yaitu
mengikuti program pendidikan SLB-BC. Pada sekolah khusus seperti SLB-BC memfasilitasi
layanan pendidikan dengan disabilitas lebih dari satu. SLB-BC termasuk pada sekolah
segresi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan diri dan
meminimalkan adanya hambatan yang dialami Lalita. Kebutuhan belajarnya pun
disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu sehingga dapat memaksimalkan
potensinya nanti.

Anda mungkin juga menyukai