Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR

PENDIDIKAN ABK
TOPIK 2
RUANG KOLABORASI

IDZA SRI ANUGRAH


MONICA WULANDARI
RESKY MELINDAH
NUR ATIKAH UMAR
MURSIDAH

Dosen Pengampu :
Hasbahuddin, S.Pd., M.Pd
Petunjuk!
Buatlah kelompok berisikan 2-3 orang
Analisislah kasus di bawah ini dan diskusikan soalnya!
Buatlah bahan presentasi untuk hasil kerja Anda!
Lalita merupakan anak berusia 7 tahun dengan hambatan komunikasi. Lalita belum
mampu mengucap kata dan artikulasi masih belum jelas. Dari wawancara dengan
orangtua Lalita, Lalita dinyatakan speech delay dan suatu ketika Lalita memeriksakan
pendengaran dan dinyatakan tunarungu. Lalita mampu mendengar dengan suara
keras. Setelah test IQ, Lalita memiliki IQ 80. Lalita sering mengusili orang sekitar dan
tidak malu dengan orang baru. Orangtua ingin mendaftarkan anak agar mampu
mendapatkan layanan yang tepat.

Dari kasus tersebut tentukan:


1. Apakah disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita?
2. Apakah layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita?
3. Mengapa layanan tersebut menurut kalian tepat bagi Lalita?
Jawaban :
1. Menurut kelompok kami, disabilitas yang kemungkinan dialami Lalita adalah:
 Disabilitas Pendengaran yaitu anak yang tidak dapat mendengar atau kurang
mendengar dikarenakan terganggunya fungsi indera pendengaran. Seperti pada kasus
Lalita walaupun bisa mendengar suara keras tetapi ketika melakukan tes, Lalita
dinyatakan tunarungu (ringan)
 Lamban Belajar, yaitu suatu kondisi disabilitas intelektual yang ditunjukkan dengan
hasil tes IQ berkisar antara 80-90. Kondisi tersebut berdampak pada proses
pemerolehan informasi dan pengolahan informasi hal tersebut dibuktikan bahwa Lalita
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi seperti belum mampu mengucap kata dan
artikulasinya masih belum jelas.
 Disabilitas Emosi dan Sosial, yaitu mereka yang memiliki perilaku menyimpang baik
pada taraf sedang, berat maupun sangat berat yang terjadi pada usia anak maupun
remaja. Beberapa ciri ABK dengan disabilitas emosi sosial diantaranya adalah
cenderung membangkang, mudah terangsang emosinya dan sering melakukan
tindakan agresif, merusak dan mengganggu.
2. Menurut kami, layanan pendidikan yang tepat bagi Lalita adalah sekolah inklusif dengan
kelas bimbingan khusus.
3. Layanan tersebut menurut kami tepat karena dari kasus tersebut melalui sekolah inklusi
memungkinkan Lalita untuk belajar di lingkungan yang mendukung keragaman dengan
kelas bimbingan khusus, dimana Lalita dapat menerima perhatian dan dukungan
tambahan yang sesuai dengan kebutuhannya baik dari guru khusus maupun dari rekan
sekelasnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan Lalita dalam belajar.
Selain itu, sekolah inklusif memberi kesempatan bagi Lalita untuk terlibat dalam interaksi
sosial yang positif dengan anak-anak tanpa disabilitas, mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional secara alami. Hal Ini menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan dan keberhasilan Lalita sebagai anak berkebutuhan khusus

Anda mungkin juga menyukai