Dosen Pengampu:
Christine Masada H.T.,S.Pd.,M.Pd.,Kons.
Disusun Oleh:
Bimo Kencono (20190500231)
Fahri Alamsyah (201901500208)
Filliza Lutaprilia (201901500181)
Tasa Nuranisa (201901500212)
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun
agar laporan ini dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat kesalahan baik dari segi penulisan ataupun kesalahan dalam penggunaan
kata pada laporan ini, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Depok, 25 Sep. 22
BAB I
I. Sejarah
Sekolah Luar Biasa Dharma Asih merupakan bagian dari Yayasan Dharma
Asih. Dharma Asih sendiri berdiri pada 5 Desember 1978. Adapun pendiri
dari Dharma Asih adalah sebagai berikut:
1. Joenoes Sastrohardjo
2. Juhanudin
3. Husein
4. Moeljono Tjiptosanjoto BA
5. Margono
6. Hendro Soemarno Gondosoebroto
7. Kawit Wonoredjo
8. Abdul Fatah
9. Marin
Sedangkan gedung Sekolah Luar Biasa Dharma Asih sendiri dibangun
pada 12 Mei 1980. Dibangun dengan dana sebesar F. 60.000 atau
Rp.18.000.000 atas bantuan dari masyarakat kerajaan Belanda, kemudian
disalurkan oleh NY.L.C. de FREDE VEREKAMP melalui Dewan Nasional
Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Ny.A.H.Nasution.
Di SLB Dharma Asih terdiri dari 12 kelas, mulai dari kelas 1 sampai kelas
12 dengan jumlah siswa keseluruhan yaitu 48 siswa. Kepala sekolah yang
menjabat sekarang adalah Nurdin, S.Pd, dengan wakil Ane Tewiane, S.Pd
kemudia guru yang mengajar yaitu:
1. Anna Kurnia Dewi, SE
2. Priharti Handayani, S.Pd
3. Silvia, S.Pd
4. Iman Fauzi, S.Pd
5. Riani Astuti, S.Pd
6. Nita Yulita, S.Pd
7. Rizky Akbar, SE
8. Demi Afrizal.
Visi misi SLB Dharma Asih
1. Visi
SLB C1. Dharma Asih Depok menyiapkan peserta didik yang terampil,
mandiri dan jujur.
2. Misi
a. Meningkatkan pengadaan tenaga pendidik dan kependidikan
b.Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai yang diinginkan
c. Meningkatkan kerjasama dengan warga sekolah, masyarakat,
instansi terkait untuk mendukung peserta didik hidup mandiri
d.Meningkatkan keterampilan kecakapan hidup
I. Masalah Klien
Klien merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK), di mana kedua klien
merupakan penyandang tuna gharita atau anak yang hampir autis. Nadya
merupakaN siswa yang belum bisa menulis dan memiliki IQ rendah, namun
Nadya mudah bergaul. Sedangkan Sofie sudah bisa membaca dan menulis
namun dia kesulitan dalam bergaul.
B. Identifikasi Masalah
1. Tuna Gharita
2. IQ rendah
3. Belum bisa membaca dan menulis
D. Teori Masalah
1. Tuna gharita
a) Pengertian
Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan
kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah
rata-rata dibandingkan orang pada umumnya. Kondisi ini
biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak, tetapi bisa pula
muncul ketika dewasa.
Anak dengan tunagrahita dapat dikenali dari proses berpikir
dan belajar yang lebih lambat dibandingkan anak-anak lain
seusianya. Tak hanya itu, seorang anak tunagrahita juga
kurang cakap dalam mempraktikkan keterampilan saat
menjalani kegiatan sehari-hari secara normal. Kata
tunagrahita sendiri merupakan istilah lain dari sebutan
disabilitas intelektual. Penyebab kondisi ini umumnya
dikaitkan dengan masalah selama kehamilan maupun setelah
anak dilahirkan.
b) Penyebab tunagharita
Pada dasarnya, anak tunagrahita memiliki keterbatasan
dalam dua hal utama. Pertama, keterbatasan fungsi
intelektual atau IQ, yaitu kemampuan untuk belajar,
membuat keputusan, dan memecahkan masalah. Kedua
adalah keterbatasan pada kemampuan beradaptasi, seperti
sulit berkomunikasi secara efektif, menjaga diri, dan
berinteraksi.
Penyebab utama dari kondisi tunagrahita masih belum
diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi di bawah
ini diduga mampu meningkatkan risiko terjadinya disabilitas
intelektual:
1) Infeksi otak yang terjadi setelah bayi lahir
2) Bayi lahir prematur
3) Bayi tidak mendapatkan cukup oksigen selama proses
persalinan
4) Ibu terkena infeksi ketika hamil, misalnya rubella
5) Ibu hamil atau janin terpapar racun, seperti timbal atau
radiasi nuklir
6) Anak mengalami malnutrisi berat
7) Cedera pada otak karena kecelakaan atau terjatuh
8) Riwayat anggota keluarga dengan kondisi tunagrahita
9) Ibu mengonsumsi minuman keras, obat-obatan terlarang,
atau obat-obatan tertentu saat hamil
c) Tanda-tanda tunagharita
Tanda-tanda anak tunagrahita dapat dikenali sejak masa
kanak-kanak. Biasanya, anak dengan disabilitas intelektual
akan menunjukkan proses pertumbuhan atau perkembangan
yang terhambat. Ada beberapa tanda yang paling sering
muncul pada anak tunagrahita, yaitu:
1) Anak terlambat bicara, duduk, merangkak atau
berguling
2) Sulit mengingat
3) Lambat menguasai kemampuan dasar, seperti makan
sendiri, berpakaian, atau buang air di toilet
4) Gangguan perilaku, seperti sering marah-marah tidak
terkendali
5) Tidak dapat menghubungkan antara tindakan dengan
konsekuensi dari tindakan tersebut
6) Sulit berpikir logis maupun memecahkan persoalan
ringan
d) Cara mengatasinya
Jika mendapatkan anak dengan ciri-ciri tunagrahita,
maka dapat dilakukan diagnosis. Diagnosis tersebut
biasanya berupa wawancara dengan orangtua, observasi
terhadap anak, dan pengujian kecerdasan kognitif serta
perilaku adaptif serta sosial pada anak. Untuk mengatasi
seseorang dengan tunagrahita dibutuhkan pengetahuan yang
mempuni tentang kondisi keterbatasan intelektual tersebut.
Orangtua juga bisa meminta bantuan dari tim professional
untuk merencanakan pendidikan anak tunagrahita sesuai
dengan kebutuhan individunya.
Memelajari hal tentang tunagrahita, mendorong
kemandirian anak, melibatkan anak dalam berbagai kegiatan,
menyekolahkan anak sesuai kebutuhan khususnya, dan
berdiskusi sesama orangtua dengan anak tunagrahita adalah
sesuatu yang diperlukan. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan anak tunagrahita dapat tumbuh dengan mandiri dan
menjalani kehidupan sosial.
2. IQ Rendah
a) Pengertian
IQ merupakan sifat pikiran manusia yang merujuk pada
beberapa kemampuan intelektual manusia untuk berpikir,
memahami pelajaran, memecahkan sebuah masalah,
bernalar, membaca, dan juga berpikir secara abstrak.
Seorang psikolog umumnya akan menggunakan alat
psikometri untuk menghitung hasil tes IQ dan juga
menganalisanya dengan menggunakan teori psikologi.
Melalui tes yang diberikan oleh psikolog tersebut, maka
akan diketahui berapa skor atau nilai IQ setelah selesai
mengerjakan beberapa soal tes yang diberikan. rata-rata
manusia mempunyai tingkat kecerdasan intelektual atau
intelligence quotient di kisaran 90 sampai 130. Walaupun
ada beberapa manusia yang terlahir dengan IQ lebih tinggi
dan ada juga yang lebih rendah. Namun hal tersebut tidak
berarti Anda yang mempunyai IQ rendah tidak bisa untuk
meningkatkannya.
b) Tipe-tipe kecerdasan manusia
1) Linguistik atau Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan bahasa atau linguistik merupakan tipe
kecerdasan manusia yang biasanya dimiliki oleh
seorang penulis, humas, jurnalis, juru bicara pemerintah,
dan juga presenter. Kemampuan linguistik ini dapat
dimiliki oleh Anda dengan cara semakin banyak
membaca untuk menambah perbendaharaan kata.
Sehingga saat berbicara lebih lugas, singkat, dan mudah
dipahami.
2) Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan salah satu
kemampuan manusia untuk mengenal dirinya sendiri,
menentukan keinginan dan juga apa yang sedang
mereka rasakan. Selain itu, kecerdasan intrapersonal ini
juga sangat penting untuk Anda dalam menentukan
tujuan hidup kedepannya. Terlebih untuk Anda yang
memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha.
3) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal juga tidak kalah penting dan
perlu kita miliki. Dengan adanya kecerdasan
interpersonal, kita akan lebih mudah untuk melakukan
sosialisasi, memahami karakter orang lain, memimpin
orang lain, dan juga berempati dengan orang lain.
4) Kecerdasan Numerik
Manusia yang mempunyai kecerdasan numerik
umumnya akan bekerja di bidang perbankan, menjadi
seorang ahli akuntan, ataupun seorang ekonom.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan numerik atau
berhitung dengan cepat akan cenderung bisa
menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
logika dan berpikir secara rasional.
c) Ciri-ciri IQ Rendah
1) Kurangnya rasa ingin tahu
Dilansir dari psychmechanis.com orang yang memiliki
IQ rendah biasanya memiliki rasa ingin tahu yang
kurang, sehingga membuat mereka terjebak pada
tingkat pengetahuan mereka saat ini.
2) Pikiran tertutup
Seseorang dengan IQ rendah cenderung tertutup
terhadap ide, opini, dan informasi baru membuat
pengetahuan mereka tidak berkembang. Biasanya
mereka hanya berpegang teguh pada pengetahuan yang
dimiliki sehingga membuat mereka hanya cukup akan
pengetahuan tersebut
3) Tidak tertarik belajar
Kebanyakan orang dengan IQ rendah menganggap
bahwa belajar merupakan kegiatan yang dapat
membuang waktu, sehingga mereka alas untuk belajar.
Tak hanya itu, biasanya ketika mereka sudah lulus,
mereka akan berhenti belajar dan tidak tertarik dengan
kegiatan yang dapat menambah pengetahuan mereka.
4) Memiliki sifat pemalas
Orang yang memiliki IQ tinggi biasanya suka untuk
mempelajari hal baru dan cenderung lebih produktif.
Namun kegiatan tersebut tidak berlaku untuk mereka
yang memiliki IQ rendah karena mereka biasanya tidak
memiliki keinginan, sehingga membuat mereka tidak
melakukan kegiatan apapun untuk mencapai tujuan
tertentu.
5) Berkurangnya kemampuan untuk merenungkan hal-hal
Kemampuan untuk merenungkan hal-hal adalah salah
satu keterampilan kognitif yang dimiliki manusia.
Merenungkan hal-hal dapat membantu kita untuk
merefleksi diri terkait dengan kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki. Orang dengan IQ rendah
sangat malas untuk merenungkan hal-hal seperti itu
karena dianggap dapat membuang waktu dan tidak
penting.
6) Kurang berpikir kritis
Tidak semua orang dapat berpikir secara kritis karena
bertentangan dengan cara kerja pikiran. Orang denga
IQ rendah cenderung malas untuk berpikir kritis,
mereka lebih suka untuk berpikir secara realistis karena
tidak membutuhkan energi yang begitu banya
d) Penyebab IQ Rendah
1) Obesitas
Dari hasil sebuah riset yang dimuat di American Journal
Of Epidemiology yang menunjukkan bahwa obesitas
paruh baya bisa menyebabkan penurunan kemampuan
kognitif serta peningkatan risiko demensia di kemudian
hari. Dalam riset tersebut memperlihatkan adanya
hubungan antara obesitas dengan kemampuan
intelektual yang rendah pada masa remaja dan dewasa.
Obesitas sendiri merupakan masalah medis kompleks
yang harus ditangani dari sedini mungkin.
2) Terbiasa makan makanan manis
Gula bukan hanya menambah lingkar pinggang, tapi
dalam jumlah besar, gula juga memengaruhi sel-sel otak
Anda. Pasien diabetes punya risiko demensia yang lebih
besar. Dampak negatif dari gula terhadap kesehatan
otak mungkin diakibatkan peningkatanan inflamasi.
Konsumsi gula yang tinggi diketahui dapat
memengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif.
3) Menyukai kegiatan multi-tasking
Mengetik email selagi berdiskusi dengan rekan kerja
sambil makan siang pada waktu bersamaan, kedengaran
nya biasa saja, bukan? Kebiasaan multi-tasking ini bisa
menekan proses di otak Anda. Bagian lobus frontal di
otak adalah mesin utama yang mengarahkan perhatian
Anda, dan bagian ini punya daya pemrosesan yang
terbatas. Jika mencoba melampaui apa yang otak Anda
sanggupi, pikiran bisa jadi sering terhambat—mirip
seperti komputer yang ngehang ketika dipaksa
membuka banyak program.
4) Menghabiskan banyak waktu bersama perokok
Meskipun bukan perokok, menghirup asap rokok dapat
membuat otak menyerap zat-zat beracun dari rokok.
Terus-menerus menghirup asap rokok meningkatkan
karbon monoksida dalam tubuh, hal ini bisa
menggantikan oksigen yang vital dibutuhkan otak dan
seluruh tubuh. Kerusakan pada pembuluh darah serta
saraf merusak kemampuan sel-sel otak untuk
berkomunikasi secara efektif dan menyimpan informasi
dengan benar.
5) Selalu sibuk bepergian
Jet lag kronis akibat jadwal perjalanan yang sibuk dapat
memengaruhi kemampuan belajar dan mengingat
selama sebulan penuh setelah Anda kembali pulang—
berdasarkan riset dari University of California, Berkeley.
Bepergian melalui zona waktu yang berbeda
mengacaukan jam biologis tubuh Anda sehingga
menimbulkan gangguan tidur, makan, dan regulasi
hormon (yang semuanya juga memengaruhi
kemampuan belajar dan mengingat). Jet lag juga salah
satu sumber stres yang cukup berpengaruh besar.
6) Sering merasa tertekan
Mencemaskan keadaan finansial, urusan pekerjaan yang
menumpuk, dan risau menjaga keseimbangan
kehidupan sosial bisa menciptakan banyak hormon stres
dalam tubuh. “Stres tingkat tinggi bukan hanya
dikaitkan dengan fungsi otak yang buruk, tetapi juga
dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
Alzheimer,” kata Brendan Kelly, MD, seorang ahli saraf
di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Perubahan akibat stres diyakini menjadi penyebab
peningkatan risiko Alzheimer.
e) Cara meningkatkan IQ
Menurut Healthline, beberapa aktivitas dapat meningkatkan
IQ Anda, berikut adalah beberapa di antaranya:
1) Meningkatkan aktivitas memori
Faktanya, permainan memori telah digunakan dalam
studi penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana
memori berhubungan dengan bahasa dan pengetahuan
atau pemahaman seseorang tentang obyek fisik.
2) Melakukan kontrol eksekutif
Kontrol eksekutif adalah kemampuan untuk
mengendalikan aktivitas kognitif yang kompleks,
seperti membuat keputusan, mengarahkan perhatian,
dan mengatur serta mengelola tugas. Penelitian
menunjukkan bahwa fungsi eksekutif sangat terkait
dengan penalaran yang lancar, yang merupakan salah
satu aspek kecerdasan manusia. Asah otak merupakan
salah satu cara untuk mengendalikan aktivitas kognitif.
3) Melakukan penalaran visuospasial
Penalaran visuospasial melibatkan proses mental yang
terkait dengan representasi fisik. Misalnya, membaca
dan menafsirkan peta yang melibatkan penalaran dan
pemrosesan visual-spasial. Peneliti menemukan bahwa
peningkatan penalaran visuospasial menyebabkan
peningkatan skor tes IQ.
4) Keterampilan relasional
Relational Frame Theory (RFT) berkaitan dengan
kognisi manusia dan perkembangan bahasa melalui
asosiasi relasional. Misalnya, memahami bahwa
terdapat dua cara berbeda untuk menjelaskan hal yang
sama. Penelitian lama menunjukkan penggunaan RFT
sebagai intervensi dapat secara signifikan meningkatkan
skor IQ pada anak-anak.
5) Bermain alat musik
Studi menemukan, belajar alat musik selama 75 menit
per minggu selama 12 minggu mampu meningkatkan
skor IQ pada anak-anak usia prasekolah. Penelitian pada
2021 juga menunjukkan bahwa pelatihan musik
instrumental dapat meningkatkan beberapa fungsi
eksekutif pada anak-anak usia 6-7 tahun.Orang dewasa
juga dapat memperoleh manfaat dari pelatihan musik,
terutama dalam hal menangkap memori.
6) Belajar bahasa baru
Studi yang dilakukan pada 2020 menemukan bahwa
orang dewasa yang mengikuti pelatihan bahasa selama
11 minggu bisa meningkatkan kecerdasan atau skor IQ
mereka.
7) Membaca buku
Para peneliti menemukan bahwa anak memiliki
keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang
lebih besar ketika terbiasa dibacakan buku oleh orang
tua atau membaca buku dengan sendirinya
8) Tingkat pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk pengembangan
kecerdasan manusia. Para peneliti menemukan bahwa
pendidikan formal mampu meningkatkan satu hingga
lima poin IQ per tahunnya.
3. Belum Bisa Membaca dan Menulis
a) Pengertian
Belum bisa membaca dan menulis disebut juga disleksia.
Disleksia merupakan kesulitan belajar yang menyebabkan
masalah dengan membaca, menulis, dan mengeja. Gangguan
belajar ini masuk ke dalam gangguan saraf pada bagian batang
otak. Bagian otak inilah yang memproses bahasa. Kondisi ini
tidak hanya dialami oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa dan
merupakan masalah seumur hidup. Disleksia yang terjadi
seumur hidup bisa menjadi tantangan tersendiri bagi
pengidapnya setiap hari. Kabar baiknya, banyak dukungan yang
bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan membaca
dan menulis, agar mereka tetap berhasil di sekolah dan
pekerjaan.
b) Penyebab Disleksia
Disleksia berkaitan dengan faktor genetik. Seseorang lebih
mungkin mengidap disleksia jika memiliki orang tua, saudara
kandung, atau anggota keluarga lain yang juga mengidap
disleksia. Kondisi ini bermula dari perbedaan bagian otak yang
memproses bahasa. Pemindaian pencitraan pada orang dengan
disleksia menunjukkan bahwa area otak yang seharusnya aktif
ketika seseorang membaca, tapi justru tidak berfungsi dengan
baik. Ketika anak-anak belajar membaca, pertama-tama mereka
mencari tahu bunyi apa yang dihasilkan setiap huruf. Misalnya,
“B” menghasilkan suara “be”, “M” menghasilkan suara “em”.
Kemudian, mereka belajar bagaimana menyusun suara-suara itu
untuk membentuk kata-kata. Misalnya, “K-U-C-I-N-G” berarti
“kucing”. Kemudian mereka harus mencari tahu apa arti kata-
kata tersebut (“kucing” adalah hewan berbulu yang mengeong).
Untuk anak-anak yang menderita disleksia, otak mengalami
kesulitan menghubungkan huruf dengan suara yang mereka buat,
dan kemudian memadukan suara-suara itu menjadi kata-kata.
Jadi bagi seseorang dengan disleksia, kata “kucing” mungkin
dibaca sebagai “gnicuk”. Karena campur aduk ini, membaca bisa
menjadi proses yang lambat dan sulit. Perlu dipahami juga,
disleksia berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang memiliki
bentuk ringan yang akhirnya dapat dipelajari cara mengelolanya.
Sementara orang lainnya memiliki sedikit lebih banyak kesulitan
untuk mengatasinya. Bahkan, jika anak-anak tidak dapat
sepenuhnya mengatasi disleksia, mereka masih dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi dan berhasil dalam hidup.
Selain genetik, disleksia juga bisa disebabkan oleh kondisi medis
lainnya, seperti:
1) Cedera otak, misalnya saat anak dilahirkan.
2) Cedera yang parah atau trauma pada otak
3) Penyakit lainnya, seperti stroke.
c) Faktor risiko
1) Memiliki anggota keluarga dengan penyakit gangguan
belajar.
2) Bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan
rendah.
3) Bayi yang lahir dari ibu pengguna obat-obatan, alkohol,
perokok, atau pernah mengalami infeksi yang
mempengaruhi perkembangan otak janin.
4) Memiliki kelainan pada struktur otak yang berperan dalam
proses berpikir dan mengolah kata.
d) Gejala disklesia
Gejala disleksia bisa berbeda pada satu pengidap dengan
pengidap lainnya. Gejala ini memang bisa timbul di usia berapa
pun, tapi umumnya muncul di usia anak-anak. Berikut beberapa
gejala disleksia yang mungkin dialami pengidapnya.
1) Kesulitan belajar membaca, walaupun tingkat
kecerdasannya normal. Anak disleksia terlihat lebih lamban
dan berusaha keras dalam membaca, mempelajari huruf,
mengucapkan atau menerka huruf atau angka, serta
memposisikan mainan huruf.
2) Kesulitan dan memiliki kemampuan berbicara yang sangat
lambat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk
belajar berbicara. Pengidapnya sering salah saat
mengucapkan kata atau membedakan bunyi kata yang
berbeda.
3) Perkembangan lebih lambat dibandingkan anak seusianya.
Contohnya, membutuhkan waktu belajar merangkak,
berjalan, atau berbicara yang lebih lama ketimbang anak
seusianya.
4) Kesulitan mengkoordinasikan gerak tubuh, sehingga sering
terlihat lebih lemah dibandingkan anak lain seusianya.
Contohnya, sulit mengkoordinasikan mata dengan gerakan
tangan. Kondisi ini bisa diamati ketika mereka menangkap
bola.
5) Sulit berkonsentrasi dan cenderung mudah sakit. Mereka
juga cenderung lebih mudah terserang alergi, demam,
eksim, atau asma.
e) Cara mengatasi
Pada dasarnya, disleksia tidak dapat disembuhkan. Terapi yang
dapat dilakukan bertujuan untuk melatih anak agar dapat berlaku
normal di masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan,
antara lain:
1) Membacakan buku untuk anak-anak.
2) Mengupayakan kerja sama yang baik dengan pihak sekolah
anak.
3) Memperbanyak waktu membaca di rumah.
4) Membuat suasana membaca menjadi menyenangkan.
5) Memotivasi anak untuk senang membaca buku.
6) Mendiskusikan isi buku bersama-sama dengan anak.
7) Menghindari celaan jika anak melakukan kesalahan saat
membaca agar anak dapat memiliki kepercayaan diri.
E. Data Pribadi
Nama :N
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 04 Januari 2003
Hobby : Menari
Agama : Islam
Anak Ke- :1
Status Keluarga : Anak kandung
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 60 kg
F. Data Penunjang
Kartu Pelajar -
Surat Keterangan Dokter √
Kartu Keluarga √
G. Diagnosis
1. Klien merupakan penyandang tunagharita
2. Klien memiliki IQ rendah dibawah 50
3. Klien belum bisa membaca dan menulis (disleksia)
H. Prognosis
1. Klien merupakan penyandang tunagharita
a. Sekarang : N penyandang tunagharita sedang
b. Yang akan datang : N menjadi tunagharita parah
2. Klien memiliki IQ rendah dibawah 50
a. Sekarang : N memiliki IQ 50
b. Yang akan datang : IQ N semakin menurun
3. Klien belum bisa membaca dan menulis (disleksia)
a. Sekarang : N belum bisa membaca dan menulis
b. Yang akan datang : N tidak naik kelas
I. Treatment
1. Tunagharita
a. Pendekatan
1) Pengertian pendekatan Behavioral
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu dan
menawarkan berbagai metode yang berorientasi pada
tindakan (action-oriented) untuk membantu mengambil
langkah yang jelas dalam mengubah tingkah laku.
Pendekatan behavioral berfokus pada pengubahan
tingkah laku dengan menekankan pada pemberian
penghargaan bagi konseli ketika melakukan suatu
kegiatan yang baik dan memberi konsekuensi untuk
mencegah konseli agar tidak melakukan kegiatan yang
buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku
baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif serta
memperkuat atau mempertahankan tingkah laku yang
diinginkan. Sedangkan menurut Corey, konseling
behavioral adalah teori yang menekankan tingkah laku
manusia yang pada dasarnya dibentuk dan ditentukan
oleh lingkungan dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
2) Untuk apanya klien
Untuk meningkatkan kemandirian, intelektual serta
kognitif dari klien
3) Cara
Untuk mengatasi seseorang dengan tunagrahita
dibutuhkan pengetahuan yang mempuni tentang
kondisi keterbatasan intelektual tersebut. Orangtua juga
bisa meminta bantuan dari tim professional untuk
merencanakan pendidikan anak tunagrahita sesuai
dengan kebutuhan individunya.
Mempelajari hal tentang tunagrahita, mendorong
kemandirian anak, melibatkan anak dalam berbagai
kegiatan, menyekolahkan anak sesuai kebutuhan
khususnya, dan berdiskusi sesama orangtua dengan
anak tunagrahita adalah sesuatu yang diperlukan. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan anak tunagrahita
dapat tumbuh dengan mandiri dan menjalani kehidupan
sosial.
b. Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan Konseling Individual
Konselor mengarahkan klien untuk menjadi pribadi
yang lebih mandiri
2) Layanan Informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara
meningkatkan kemandirian dan cara mengatasi
tunagharita
2. IQ rendah
a. Pendekatan
1) Pengertian
a) Pendekatan realitas
Glaser menyebut konseling realitas ini sebagai
terapi realitas karena didasarkan pada asal usul
William Glasser yang merupakan seorang psikiater
maka ia memakai nama teori ini dengan terapi
realitas, namun ketika banyak orang berbeda-beda
dalam hal penyebutan antara konseling realitas dan
terapi realita maka akan menimbulkan pertanyaan
apakah diantara keduanya merupakan teori yang
sama atau berbeda. Dilihat dari berbagai sumber
buku mengenai konseling realitas dan terapi
realitas baik dari konsep utama, tujuan, ciri-ciri,
teknik-teknik, peran dan fungsi konselor maka
pembahasanya sama saja hanya saja setiap orang
berbeda-beda dalam pemakaian nama antara
konseling realitas dengan terapi realitas.
Konseling realitas merupakan suatu bentuk
teknik konseling yang berorientasi pada tingkah
laku sekarang dan konseling realitas merupakan
suatu proses yang rasional. Klien diarahkan untuk
menumbuhkan tanggung jawab bagi dirinya
sendiri. Konseling realitas memandang konseling
sebagai suatu proses yang rasional. Dalam proses
tersebut konselor harus menciptakan suasana yang
hangat dan penuh pengertian serta yang paling
penting menumbuhkan pengertian klien bahwa
mereka harus bertanggung jawab bagi dirinya
sendiri.
Konsep utama menurut pandangan Glasser
yang dikemukakannya adalah sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk rasional oleh karena
itulah pola tingkah laku individu lebih banyak
dipengaruhi oleh pola pikir individu tersebut
Manusia memiliki dorongan untuk belajar dan
tumbuh Sebagai makhluk yang memiliki
potensi dan kekuatan, manusia dipandang
mampu mengambil keputusan bagi dirinya
sendiri yang biasa disebut (self determining)
Manusia memiliki kebutuhan dasar Glasser
lebih memusatkan perhatian pada kebutuhan
psikologis dasar yang penting, yaitu kebutuhan
cinta mencintai, dan kebutuhan akan
kebergunaan diri, merasa dirinya berguna atau
berharga.
Manusia memerlukan hubungan dengan orang
lain Pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan
keterlibatan orang lain. Jika individu
mengasingkan diri dalam kehidupan sosialnya,
maka kebutuhan dasar individu tidak akan
terpenuhi.5. Manusia mempunyai motivasi
dasar untuk mendapatkan identitas diri yang
sukses Hal tersebut menunjukkan pada
penentuan diri seseorang, yang mencakup
keunikan, keterpisahan, dan kebermaknaan diri.
Manusia selalu menilai tingkah lakunya.
Terkait dengan konsep sebelumnya bahwa
manusia pada dasarnya selalu mengadakan
penilaian terhadap tingkah lakunya
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia terikat
pada 3R (Responsibility, reality, dan right)
Responsibility merupakann tanggung jawab
atas perilaku dan pemenuhan kebutuhan
dirinya.
Reality yakni perilaku yang tampak saat
sekarang adalah bagian dari realitas. Di mana
realitas merupakan suatu fenomena yang dapat
diamati, fakta yang tersusun dalam kenyataan.
Right yakni manusia bertingkah laku sesuai
dengan keputusan nilai yang dibuatnya tentang
baik buruk dan benar salah.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan
konsep utama konseling realitas adalah manusia
merupakan makhluk rasional, memiliki kebutuhan
dasar, kemampuan untuk mengubah identitas
kegagalan menjadi identitas kesuksesan, selalu
menilai tingkah lakunya, serta memiliki faktor
tanggung jawab, realitas dan kebenaran dalam
memenuhi kebutuhannya.
b) Behavioral
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu
dan menawarkan berbagai metode yang
berorientasi pada tindakan (action-oriented) untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam
mengubah tingkah laku. Pendekatan behavioral
berfokus pada pengubahan tingkah laku dengan
menekankan pada pemberian penghargaan bagi
konseli ketika melakukan suatu kegiatan yang baik
dan memberi konsekuensi untuk mencegah konseli
agar tidak melakukan kegiatan yang buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah
laku baru, penghapusan tingkah laku yang
maladaptif serta memperkuat atau
mempertahankan tingkah laku yang diinginkan.
Sedangkan menurut Corey, konseling behavioral
adalah teori yang menekankan tingkah laku
manusia yang pada dasarnya dibentuk dan
ditentukan oleh lingkungan dan segenap tingkah
lakunya itu dipelajari/diperoleh karena proses
latihan.
2) Untuk apanya klien
Untuk meningkatkan keterampilan belajar klien
sehingga IQ klien dapat meningkat
3) Cara
a) Meningkatkan aktivitas memori
Faktanya, permainan memori telah digunakan
dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi
bagaimana memori berhubungan dengan bahasa
dan pengetahuan atau pemahaman seseorang
tentang obyek fisik.
b) Melakukan kontrol eksekutif
Kontrol eksekutif adalah kemampuan untuk
mengendalikan aktivitas kognitif yang kompleks,
seperti membuat keputusan, mengarahkan perhatian,
dan mengatur serta mengelola tugas. Penelitian
menunjukkan bahwa fungsi eksekutif sangat terkait
dengan penalaran yang lancar, yang merupakan
salah satu aspek kecerdasan manusia. Asah otak
merupakan salah satu cara untuk mengendalikan
aktivitas kognitif.
c) Melakukan penalaran visuospasial
Penalaran visuospasial melibatkan proses mental
yang terkait dengan representasi fisik. Misalnya,
membaca dan menafsirkan peta yang melibatkan
penalaran dan pemrosesan visual-spasial. Peneliti
menemukan bahwa peningkatan penalaran
visuospasial menyebabkan peningkatan skor tes IQ.
d) Keterampilan relasional
Relational Frame Theory (RFT) berkaitan dengan
kognisi manusia dan perkembangan bahasa melalui
asosiasi relasional. Misalnya, memahami bahwa
terdapat dua cara berbeda untuk menjelaskan hal
yang sama. Penelitian lama menunjukkan
penggunaan RFT sebagai intervensi dapat secara
signifikan meningkatkan skor IQ pada anak-anak.
e) Bermain alat musik
Studi menemukan, belajar alat musik selama 75
menit per minggu selama 12 minggu mampu
meningkatkan skor IQ pada anak-anak usia
prasekolah. Penelitian pada 2021 juga
menunjukkan bahwa pelatihan musik instrumental
dapat meningkatkan beberapa fungsi eksekutif pada
anak-anak usia 6-7 tahun.Orang dewasa juga dapat
memperoleh manfaat dari pelatihan musik,
terutama dalam hal menangkap memori.
f) Belajar bahasa baru
Studi yang dilakukan pada 2020 menemukan
bahwa orang dewasa yang mengikuti pelatihan
bahasa selama 11 minggu bisa meningkatkan
kecerdasan atau skor IQ mereka.
g) Membaca buku
Para peneliti menemukan bahwa anak memiliki
keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif
yang lebih besar ketika terbiasa dibacakan buku
oleh orang tua atau membaca buku dengan
sendirinya
h) Tingkat pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk pengembangan
kecerdasan manusia. Para peneliti menemukan
bahwa pendidikan formal mampu meningkatkan
satu hingga lima poin IQ per tahunnya.
b. Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara
meningkatkan IQ
2) Layanan penguasaan konten
Konselor memberikan pembelajaran konten dengan
topik meningkatkan keterampilan belajar
3. Tidak bisa membaca dan menulis
a. Pendekatan
1) Pengertian pendekatan konseling kognitif
Konseling kognitif adalah konseling yang berfokus
pada wawasan yang menekankan pengakuan dan
mengubah pikiran negatif dan keyakinan maladaptif.
Inti dari Konseling kognitif kognitif didasarkan pada
alasan teoritis bahwa cara manusia merasa dan
berperilaku ditentukan oleh bagaimana mereka
memandang dan menstruktur pengalaman mereka
(Corey, 2009). Menurut Weishaar (dalam Corey, 2009)
asumsi teoritis konseling kognitif adalah 1) bahwa
komunikasi internal manusia dapat diakses oleh
introspeksi, 2) bahwa kepercayaan konseli memiliki
makna yang sangat pribadi, dan 3) bahwa makna ini
dapat ditemukan oleh konseli daripada yang diajarkan
atau ditafsirkan oleh konseli.
DeRubeis & Beck (dalam Corey, 2009)
menyatakan bahwa teori dasar konseling kognitif
adalah untuk memahami hakikat dari peristiwa
emosional atau gangguan perilaku adalah mutlak untuk
fokus pada isi kognitif dari reaksi individu. Tujuannya
adalah untuk mengubah cara konseli berpikir dengan
menggunakan pikiran-pikiran otomatis mereka untuk
mencapai skema inti dan mulai memperkenalkan
gagasan restrukturisasi skema. Hal ini dilakukan
dengan mendorong konseli untuk mengumpulkan dan
mempertimbangkan bukti untuk mendukung keyakinan
mereka
2) Untuk apanya klien
Agar klien mampu meningkatkan kemampuannya
dalam membaca dan menulis
3) Cara
a) Membacakan buku untuk anak-anak.
b) Mengupayakan kerja sama yang baik dengan pihak
sekolah anak.
c) Memperbanyak waktu membaca di rumah.
d) Membuat suasana membaca menjadi
menyenangkan.
e) Memotivasi anak untuk senang membaca buku.
f) Mendiskusikan isi buku bersama-sama dengan
anak.
g) Menghindari celaan jika anak melakukan kesalahan
saat membaca agar anak dapat memiliki
kepercayaan diri.
b. Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan Informasi
Konselor memberikan informasi kepada klien untuk
mengenai cara mudah belajar membaca dan menulis
2) Layanan penguasaan konten
Konselor memberikan layanan konseling dengan topik
cara mudah belajar membaca dan menulis
3 III 2x45 Belum bisa membaca dan Cara agar mudah belajar
menit menulis (disleksia) membaca dan menulis
1. Pendekatan 1. Membacakan buku untuk
Konseling kognitif adalah anak-anak (konselor
konseling yang berfokus pada menyarankan klien untuk
wawasan yang menekankan membaca buku)
pengakuan dan mengubah 2. Mengupayakan kerja
pikiran negatif dan keyakinan sama yang baik dengan
maladaptif. Inti dari pihak sekolah anak
Konseling kognitif kognitif 3. Memperbanyak waktu
didasarkan pada alasan membaca di rumah
teoritis bahwa cara manusia (konselor menyarankan
merasa dan berperilaku agar klien lebih banyak di
ditentukan oleh bagaimana rumah)
mereka memandang dan 4. Membuat suasana
menstruktur pengalaman membaca menjadi
mereka (Corey, 2009). menyenangkan.
5. Memotivasi anak untuk
2. Untuk apanya klien senang membaca buku.
Agar klien mampu 6. Mendiskusikan isi buku
meningkatkan bersama-sama dengan
kemampuannya dalam anak.
membaca dan menulis 7. Menghindari celaan jika
anak melakukan
3. Layanan BK kesalahan saat membaca
Layanan Informasi agar anak dapat memiliki
(konselor memberikan kepercayaan diri.
informasi mengenai cara
mudah belajar)
Layanan penguasaan
konten (Konselor
memberikan layanan
konseling dengan topik
cara mudah belajar
membaca dan menulis)
K. M
B. Identifikasi Masalah
1. Tunagharita
2. Pendiam
3. Sulit berkomunikasi
4. Sulit bergaul
5. Mudah tersinggung
F. Data Penunjang
Kartu Pelajar -
Surat Keterangan Dokter √
Kartu Keluarga √
G. Diagnosis
1. Klien merupakan penyandang tunagharita
2. Klien memiliki sikap pendiam
3. Klien sulit berkomunikasi
4. Klien sulit bergaul
5. Klien mudah tersinggung
H. Prognosis
1. Tunagharita
a) Sekarang : penyandang tuna
b) Yang akan datang
2. Pendiam
a) Sekarang
b) Yang akan datang
3. Sulit berkomunikasi
a) Sekarang
b) Yang akan datang
4. Sulit bergaul
a) Sekarang
b) Yang akan datang
5. Mudah tersinggung
a) Sekarang
b) Yang akan datang
I. Treatment
1. Tunagharita
a. Pendekatan
1) Pengertian pendekatan behavioral
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu dan
menawarkan berbagai metode yang berorientasi pada
tindakan (action-oriented) untuk membantu mengambil
langkah yang jelas dalam mengubah tingkah laku.
Pendekatan behavioral berfokus pada pengubahan
tingkah laku dengan menekankan pada pemberian
penghargaan bagi konseli ketika melakukan suatu
kegiatan yang baik dan memberi konsekuensi untuk
mencegah konseli agar tidak melakukan kegiatan yang
buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku
baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif serta
memperkuat atau mempertahankan tingkah laku yang
diinginkan. Sedangkan menurut Corey, konseling
behavioral adalah teori yang menekankan tingkah laku
manusia yang pada dasarnya dibentuk dan ditentukan
oleh lingkungan dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
2) Untuk apanya klien
Untuk meningkatkan kemandirian, intelektual serta
kognitif dari klien
3) Cara
Untuk mengatasi seseorang dengan tunagrahita
dibutuhkan pengetahuan yang mempuni tentang
kondisi keterbatasan intelektual tersebut. Orangtua juga
bisa meminta bantuan dari tim professional untuk
merencanakan pendidikan anak tunagrahita sesuai
dengan kebutuhan individunya.
Mempelajari hal tentang tunagrahita, mendorong
kemandirian anak, melibatkan anak dalam berbagai
kegiatan, menyekolahkan anak sesuai kebutuhan
khususnya, dan berdiskusi sesama orangtua dengan
anak tunagrahita adalah sesuatu yang diperlukan. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan anak tunagrahita
dapat tumbuh dengan mandiri dan menjalani kehidupan
sosial.
b. Layanan Bimbingan Konseling
1) Layanan Konseling Individual
Konselor mengarahkan klien untuk menjadi pribadi
yang lebih mandiri
3) Layanan Informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara
meningkatkan kemandirian dan cara mengatasi
tunagharita
2. Pendiam
a. Pendekatan
1) Pengertian
a) Pendekatan realitas
Glaser menyebut konseling realitas ini sebagai
terapi realitas karena didasarkan pada asal usul
William Glasser yang merupakan seorang psikiater
maka ia memakai nama teori ini dengan terapi
realitas, namun ketika banyak orang berbeda-beda
dalam hal penyebutan antara konseling realitas dan
terapi realita maka akan menimbulkan pertanyaan
apakah diantara keduanya merupakan teori yang
sama atau berbeda. Dilihat dari berbagai sumber
buku mengenai konseling realitas dan terapi realitas
baik dari konsep utama, tujuan, ciri-ciri, teknik-
teknik, peran dan fungsi konselor maka
pembahasanya sama saja hanya saja setiap orang
berbeda-beda dalam pemakaian nama antara
konseling realitas dengan terapi realitas.
Konseling realitas merupakan suatu bentuk
teknik konseling yang berorientasi pada tingkah
laku sekarang dan konseling realitas merupakan
suatu proses yang rasional. Klien diarahkan untuk
menumbuhkan tanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konseling realitas memandang konseling sebagai
suatu proses yang rasional. Dalam proses tersebut
konselor harus menciptakan suasana yang hangat
dan penuh pengertian serta yang paling penting
menumbuhkan pengertian klien bahwa mereka
harus bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konsep utama menurut pandangan Glasser yang
dikemukakannya adalah sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk rasional oleh karena
itulah pola tingkah laku individu lebih banyak
dipengaruhi oleh pola pikir individu tersebut
Manusia memiliki dorongan untuk belajar dan
tumbuh Sebagai makhluk yang memiliki
potensi dan kekuatan, manusia dipandang
mampu mengambil keputusan bagi dirinya
sendiri yang biasa disebut (self determining)
Manusia memiliki kebutuhan dasar Glasser
lebih memusatkan perhatian pada kebutuhan
psikologis dasar yang penting, yaitu kebutuhan
cinta mencintai, dan kebutuhan akan
kebergunaan diri, merasa dirinya berguna atau
berharga.
Manusia memerlukan hubungan dengan orang
lain Pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan
keterlibatan orang lain. Jika individu
mengasingkan diri dalam kehidupan sosialnya,
maka kebutuhan dasar individu tidak akan
terpenuhi.5. Manusia mempunyai motivasi
dasar untuk mendapatkan identitas diri yang
sukses Hal tersebut menunjukkan pada
penentuan diri seseorang, yang mencakup
keunikan, keterpisahan, dan kebermaknaan diri.
Manusia selalu menilai tingkah lakunya.
Terkait dengan konsep sebelumnya bahwa
manusia pada dasarnya selalu mengadakan
penilaian terhadap tingkah lakunya
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
terikat pada 3R (Responsibility, reality, dan right)
Responsibility merupakann tanggung jawab
atas perilaku dan pemenuhan kebutuhan
dirinya.
Reality yakni perilaku yang tampak saat
sekarang adalah bagian dari realitas. Di mana
realitas merupakan suatu fenomena yang dapat
diamati, fakta yang tersusun dalam kenyataan.
Right yakni manusia bertingkah laku sesuai
dengan keputusan nilai yang dibuatnya tentang
baik buruk dan benar salah.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan
konsep utama konseling realitas adalah manusia
merupakan makhluk rasional, memiliki kebutuhan
dasar, kemampuan untuk mengubah identitas
kegagalan menjadi identitas kesuksesan, selalu
menilai tingkah lakunya, serta memiliki faktor
tanggung jawab, realitas dan kebenaran dalam
memenuhi kebutuhannya.
b) Pendekatan behavior
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu
dan menawarkan berbagai metode yang
berorientasi pada tindakan (action-oriented) untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam
mengubah tingkah laku. Pendekatan behavioral
berfokus pada pengubahan tingkah laku dengan
menekankan pada pemberian penghargaan bagi
konseli ketika melakukan suatu kegiatan yang baik
dan memberi konsekuensi untuk mencegah konseli
agar tidak melakukan kegiatan yang buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah
laku baru, penghapusan tingkah laku yang
maladaptif serta memperkuat atau mempertahankan
tingkah laku yang diinginkan. Sedangkan menurut
Corey, konseling behavioral adalah teori yang
menekankan tingkah laku manusia yang pada
dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan
dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
2) Untuk apanya klien
Agar klien mau mencoba bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar
3) Cara
a) Bersosialisasi
Bersosialisasi merupakan cara utama, meskipun
tidak bisa merubah 100% seorang sifat pendiam
yang bisa berubah dengan cepat. Namun
bersosialisasi merupakan cara yang paling ampuh
dan biasanya tidak terasa bagi orang yang memiliki
sifat pendiam tersebut. Kalau diubah dengan
terpaksa mungkin akan sulit namun jika dengan
bergaul, seseorang terkadang tidak terasa bahwa ia
sudah berubah. Termasuk bersosialisasi dengan
teman, maka carilah teman yang lebih bawel
mungkin.
b) Bernyanyi
Bernyanyi mungkin bisa menjadi salah satu cara
agar bisa mengeluarkan suara. Buatlah orang lain
terkadang mendengarkan suara indah, siapa tahu
suara anda memang bagus dan bisa memunculkan
rasa kagum atau hiburan bagi orang lain. Dengan
begitu orang pendiam akan merasa lebih percaya
diri jika sudah disanjung atau disebutkan bahwa ia
memiliki kelebihan yang tidak dikira oleh orang
lain.
c) Ikut lomba
Mengikuti lomba bisa melatih mental dan mereka
yang pendiam untuk bisa berubah. Karena dengan
mengikuti lomba memang agak sedikit “memaksa”
merek amungkin untuk berubah dan membiasakan
diri dengan keadaan yang tidak terlalu nyaman.
Namun tidak ada masalah jika mereka bisa
mengatasinya, meskipun akan sulit mengajak anak
pendiam untuk mengikuti lomba.
d) Fokus kepada lawan bicara
Ketika kita mendengarkan apa yang lawan bicara
lakukan dan obrolkan tentu kita akan paham dan
terpancing untuk mau membicarakan atau
mengatakan apa saja yang harus dikatakan.
e) Bercerita
Seperti halnya menyalakan api dalam air, mungkin
agak sulit untuk memancing seorang anak pendiam
untuk bercerita. Namun bukan berarti tidak pernah.
Jika anda adalah orang tuanya dan sesekali ia
bercerita maka anda harus peka dan terus
memancing anak tersebut untuk bercerita lebih
banyak dan mengatakan apa yang terjadi. Jangan
dibiasakan dan didiamkan saja. Jika ia tidak
bercerita, maka tanyakan apa yang sudah ia
lakukan. Minimal pertanyaan umum seperti tadi
bagaimana di sekolah, di tempat bermain dan
sebagainya.
f) Melibatkan diri dalam obrolan kecil
Mengasah kemampuan berinteraksi bisa dilakukan
dengan melibatkan diri dalam obrolan kecil-kecilan,
mungkin dianggap tidak penting namun bisa
mnejadi hal yang paling mudah yakni chat di media
sosial saja yang mungkin bisa membangun anda
untuk terlibat berbicara setelah itu baru terlibat
untuk berbicara dengan orang lain secara langsung
tanpa harus terkendala sifat pendiam anda.
g) Perbaiki bahasa tubuh
Terkadang orang yang pendiam bisa
menyampaikan pesan dengan tepat dengan
menggunakan bahasa tubuh yang baik dan tepat.
Dimana banyak orang pendiam pasti bingun
menyampaikan informasi atau membuka
pembicaraan dengan bahasa dan harus dengan kata
apa. Agar tidak salah anda bisa memulainya dengan
memperbaiki basa tubuh terlebih dahulu.
h) Biarkan obrolan mengalir
Apabila ada orang lain berbicara dan anda tahu
mengenai obrolan tersebut kenapa tidak untuk
menyambutnya atau mengatakan hal-hal pada
mereka. Selain itu, apabila mereka mencoba
memberi kesempatan anda untuk berbicara kenapa
tidak untuk mengobrol dan juga membiarkan untuk
obrolan tersebut bisa mengalir begitu saja. Jika
menyimak dengan baik,sebenarnya dapat dengan
mudah membuat obrolan mengalir.. Mengobrol ya
mengobrol saja tidak perlu berpikir dan takut
menyakiti dan sebagainya. Sebagai contoh, jika
seseorang mengatakan “Kemarin anak-anak
nongkrong di kosan si Budi loh.” Dari sana jika
sudah terbiasa akan mudah.
i) Keluar zona nyaman
Seperti yang kita ketahui bahwa zona nyaman
hanya untuk mereka yang lemah dan tidak mau
tahu apa keuntungan atau kelebihan dalam hal
lainnya. Mereka yang zona nyaman merupakan
orang-orang pengecut, termasuk anda yang
berusaha menyamankan diri jika sudah pendiam
maka lebih memilih menjadi orang diam saja. Nah
ini jangan dibiasakan, jika terus menerus anda tidak
akan bisa berkembang atau berubah.
j) Cari sahabat
Cobalah untuk mendekati teman-teman yang
menurut anda bisa memberikan energi positif bagi
anda. Bangunlah persahabatan yang baik dan
cobalah untuk mempelajari hal-hal positifi dalam
diri teman anda tersebut. Sehingga anda bisa
belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik
sebelum nantinya anda bergaul dengan lebih
banyak orang
k) Bersikap tenang
Terkadang banyak kasus dimana orang-orang
pendiam sulit untuk mengendalikan diri sendiri,
terutama jika dirinya sedang dalam situasi asing
dan tertekan. Mereka akan merasa takut, cemas,
salah tingkah, dan hal-hal lainnya yang
menunjukkan ketekanan mereka. Hal tersebut
sebenarnya dapat diatasi jika mereka yang memiliki
sifat pendiam bisa rileks dan juga tenang.
Selain itu, beberapa orang pendiam mungkin
terlihat tidak memiliki beban namun nyatanya
mereka bingung harus memikirkan masalah A
kemudian dilanda kepanikan B. hal ini akan
berlanjut dan memicu permasalahan baru yang
memaksa anda untuk lari dari masalah yang anda
miliki. Coba hadapi dengan tenang dan orang
lainpun tidak akan menghardik atau memaki
l) Bangun empati
Ketika anda mulai mengenal banyak orang, cobalah
untuk mulai membangun rasa empati pada orang-
orang di sekitar anda. Berikan pertolongan dan
bantuan bagi teman anda yang memang
membutuhkan. Bangun kekeluargaan di dalam
persahabatan yang anda jalin. Selain itu Tanya
sesekali kabar mereka tidak akan merubah image
anda menjadi buruk.
m) Bangun kepercayaan diri
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, orang-orang
yang pendiam terkadang memiliki kepercayaan diri
yang kurang di dalam dirinya sehingga
membuatnya tak mudah untuk berkomunikasi
dengan orang-orang lain di sekitarnya. Jika anda
memang ingin bergaul dengan mudah, maka tentu
saja anda harus membangun kepercayaan diri di
dalam diri anda.
n) Latihan
Latihan berbicara minimal didepan cermin bisa
mengatasi tingkah pendiam anda. Bukan tanpa
alasan, dimana latihan didepan cermin mungkin
akan membantu anda melatih diri untuk berbicara
meskipun baru didepan diri sendiri. Jika anda
benar-benar pendiam mungkin berbicara di depan
cermin sudah sering dilakukan namun untuk di
depan orang lain anda tiba-tiba kembali kaku dan
takut. Nah latihan bisa mempermudahnya.
o) Buka obrolan
Membuka obrolan bisa mengubah sifat yang
tadinya pendiam menjadi lebih aktif dan mencoba
hal baru. Bagaiman jika yang anda ajak bicara
adalah orang yang malas berbicara juga. Maka akan
disuasana dengan sama-sama diam sepanjang hari,
dan tentu akan melelahkan
p) Berani tampil
Cobalah untuk sesekali berani tampil karena
faktanya di dunia nyata akan ada banyak kejadian
yang mengharuskan anda untuk tampil didepan
umum. Bisa saja seperti anda harus sidang kuliah
dan menghadapi 3 dosen atau 10 orang sekaligus
sedangkan anda hanya berdiri sendiri didepan,
ketakutan ini akan menjadikan anda sulit untuk
melanjutkan dan terbiasa lari dari kenyataan
nantinya. Coba untuk biasakan sehingga ketika
menemukan momen dimana benar-benar terpaksa
harus berbicara maka tidak akan merasa takut dan
merasa siap untuk berbicara didepan umum.
b. Layanan Bimbingan Konseling
1) Konseling individual
Konselor mengarahkan klien agar lebih berani dan aktif
lagi
2) Layanan informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara untuk
lebih aktif
3. Sulit berkomunikasi
a. Pendekatan
1) Pengertian
a) Client Centered/konseling self
Client Centered Therapy (CCT), mendasarkan diri
pada pandangannya tentang sifat dan hakikat
manusia. Pandangannya terutama tertuju pada
penghargaan martabat manusia. Menurut Rogers:
Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh
dengan kepositifan
Manusia mempunyai kemampuan untuk
membimbing, mengantur dan mengontrol
dirinya sendiri.
Setiap individu pada dirinya terkandung motor
penggerak, yang ciri-cirinya:
terbuka terhadap pengalamannya sendiri
hidup dengan menempuh jalan dan dalam alam
berdasarkan kenyataan.
Percaya pada diri sendiri, walaupun individu
sedan bermasalah mengalami gangguan psikis
tertentu, dia tetap memiliki daya penggerak
alamiah terus-menerus mendorong. Hidupnya,
yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
(selfactualization). Setiap individu mempunyai
kemampuan untuk beradaptasi dan menyukai
diri, serta mempunyai dorongan yang kuat
kearah kedewasaan dan kemerdekaan.
Kemampuan itu akan terwujud, bila konselor
menciptakan suasana psikologis yang mempunyai
sifat-sifat:
Menerima (acceptance) terhadap klien sebagai
pribadi yang berharga.
Konslor secara terus-menerus barusaha unuk
mengerti perasaan-perasaan klien dan
menerimanya sperti yang dirasakan klien,
tanpa ada usaha mendiagnosis atau mengubah
perasaan tersebut.
Usaha terus-menerusuntuk menunjukan
simpati, artinya konselor bisa mengerti,
menghayati dan merasakan sebagai yang
dialami klien.
b) Behavioral
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu
dan menawarkan berbagai metode yang
berorientasi pada tindakan (action-oriented) untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam
mengubah tingkah laku. Pendekatan behavioral
berfokus pada pengubahan tingkah laku dengan
menekankan pada pemberian penghargaan bagi
konseli ketika melakukan suatu kegiatan yang baik
dan memberi konsekuensi untuk mencegah konseli
agar tidak melakukan kegiatan yang buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah
laku baru, penghapusan tingkah laku yang
maladaptif serta memperkuat atau mempertahankan
tingkah laku yang diinginkan. Sedangkan menurut
Corey, konseling behavioral adalah teori yang
menekankan tingkah laku manusia yang pada
dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan
dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
2) Untuk apanya klien
Agar klien lebih berani untuk berkomunikasi dengan
orang di sekitar
3) Cara
a) Latihan berbicara depan umum
Langkah awal untuk melatih cara berkomunikasi
dengan orang lain adalah bicara sendiri.Berdirilah
di depan cermin dan perhatikan mimik wajah
sendiri dan mulailah berbicara dengan jelas dan
jangan terburu-buru. Hal ini dapat membantu
mengetahui alasan dibalik ketakutan Anda terhadap
orang lain.
b) Jangan takut salah
Kunci penting untuk melatih cara berkomunikasi
yang penuh percaya diri adalah jangan pernah takut
salah. sampaikan omongan dan berbicara dengan
baik dan jelas jikalau ada salah dalam
pemyampaian pesan segera meminta maaf dan
jangan takut.
c) Banyak berlatih dengan teman
Mintalah bantuan teman terdekat untuk berlatih
cara berkomunikasi yang baik. Duduklah
berhadapan dengan teman Anda, lalu bicarakan hal
apapun. Setelah itu, mintalah teman Anda untuk
mengoreksi apa yang kurang, misalnya cara bicara
yang terlalu cepat, kurang jelas. Selanjutnya,
cobalah keluar dari zona nyaman dan berbaur
dengan teman-teman yang aktif berbicara.
d) Yakin
Bersikap tenang ternyata bisa membantu
meningkatkan kepercayaan diri. Memang tidak
mudah untuk bersikap tenang tapi bagaimanapun
caranya, yakinkan bahwa Anda bisa untuk
berkomunikasi dengan orang lain penuh percaya
diri.
e) Berbicara dengan gaya sendiri
Berbicaralah dengan gaya Anda sendiri. Jangan
meniru gaya bicara orang lain karena Anda akan
menjadi orang lain, bukan diri Anda yang
sebenarnya. Dengan kata lain, berbicaralah secara
santai, sopan, dan menarik ala Anda sehingga
suasana menjadi kondusif dan impresif.
f) Lakukan kontak mata
Saat berbicara di depan umum, baik sebagai
pembicara atau hadirin yang bertanya, lakukan
kontak mata dengan yang Anda ajak bicara.
Dengan melakukan kontak mata, Anda akan
berkomunikasi secara nyaman. Selain itu, kontak
mata mencerminkan Anda menghargai orang yang
sedang diajak berbicara.
g) Lawan rasa malu
Malu adalah alasan terbesar yang membuat Anda
takut berbicara di depan orang banyak. Oleh karena
itu, lawan atau atasi rasa malu itu dengan
menganggap semua orang sama. Anggap lawan
bicara atau orang lain tersebut sebagai teman dekat
anda atau pun keluarga yang sudah dekat dengan
anda sehingga rasa malu itu pun sudah tidak ada
lagi.
h) Membangun hubungan baik
Hubungan yang baik didapatkan dengan melakukan
keterampilan berkomunikasi yang baik, misalnya
dengan cara mendengarkan, menggunakan kalimat
yang baik, dan bahasa tubuh yang mendukung
b. Layanan Bimbingan Konseling
1) Konseling individual
Konselor memberikan arahan agar klien berani
berkomunikasi dengan orang disekitar
2) Layanan informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara
berkomunikasi yang baik
4. Sulit bergaul
a. Pendekatan
1) Pengertian
a) Konseling behavioral
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu
dan menawarkan berbagai metode yang
berorientasi pada tindakan (action-oriented) untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam
mengubah tingkah laku. Pendekatan behavioral
berfokus pada pengubahan tingkah laku dengan
menekankan pada pemberian penghargaan bagi
konseli ketika melakukan suatu kegiatan yang baik
dan memberi konsekuensi untuk mencegah konseli
agar tidak melakukan kegiatan yang buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah
laku baru, penghapusan tingkah laku yang
maladaptif serta memperkuat atau mempertahankan
tingkah laku yang diinginkan. Sedangkan menurut
Corey, konseling behavioral adalah teori yang
menekankan tingkah laku manusia yang pada
dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan
dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
b) Konseling self/ client centered
Client Centered Therapy (CCT), mendasarkan diri
pada pandangannya tentang sifat dan hakikat
manusia. Pandangannya terutama tertuju pada
penghargaan martabat manusia. Menurut Rogers:
Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh
dengan kepositifan
Manusia mempunyai kemampuan untuk
membimbing, mengantur dan mengontrol
dirinya sendiri.
Setiap individu pada dirinya terkandung motor
penggerak, yang ciri-cirinya:
terbuka terhadap pengalamannya sendiri
hidup dengan menempuh jalan dan dalam alam
berdasarkan kenyataan.
Percaya pada diri sendiri, walaupun individu
sedan bermasalah mengalami gangguan psikis
tertentu, dia tetap memiliki daya penggerak
alamiah terus-menerus mendorong. Hidupnya,
yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
(selfactualization). Setiap individu mempunyai
kemampuan untuk beradaptasi dan menyukai
diri, serta mempunyai dorongan yang kuat
kearah kedewasaan dan kemerdekaan.
Kemampuan itu akan terwujud, bila konselor
menciptakan suasana psikologis yang mempunyai
sifat-sifat:
Menerima (acceptance) terhadap klien sebagai
pribadi yang berharga.
Konslor secara terus-menerus barusaha unuk
mengerti perasaan-perasaan klien dan
menerimanya sperti yang dirasakan klien,
tanpa ada usaha mendiagnosis atau mengubah
perasaan tersebut.
Usaha terus-menerusuntuk menunjukan
simpati, artinya konselor bisa mengerti,
menghayati dan merasakan sebagai yang
dialami klien.
c) Konselling realitas
Glaser menyebut konseling realitas ini sebagai
terapi realitas karena didasarkan pada asal usul
William Glasser yang merupakan seorang psikiater
maka ia memakai nama teori ini dengan terapi
realitas, namun ketika banyak orang berbeda-beda
dalam hal penyebutan antara konseling realitas dan
terapi realita maka akan menimbulkan pertanyaan
apakah diantara keduanya merupakan teori yang
sama atau berbeda. Dilihat dari berbagai sumber
buku mengenai konseling realitas dan terapi realitas
baik dari konsep utama, tujuan, ciri-ciri, teknik-
teknik, peran dan fungsi konselor maka
pembahasanya sama saja hanya saja setiap orang
berbeda-beda dalam pemakaian nama antara
konseling realitas dengan terapi realitas.
Konseling realitas merupakan suatu bentuk
teknik konseling yang berorientasi pada tingkah
laku sekarang dan konseling realitas merupakan
suatu proses yang rasional. Klien diarahkan untuk
menumbuhkan tanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konseling realitas memandang konseling sebagai
suatu proses yang rasional. Dalam proses tersebut
konselor harus menciptakan suasana yang hangat
dan penuh pengertian serta yang paling penting
menumbuhkan pengertian klien bahwa mereka
harus bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konsep utama menurut pandangan Glasser
yang dikemukakannya adalah sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk rasional oleh karena
itulah pola tingkah laku individu lebih banyak
dipengaruhi oleh pola pikir individu tersebut
Manusia memiliki dorongan untuk belajar dan
tumbuh Sebagai makhluk yang memiliki
potensi dan kekuatan, manusia dipandang
mampu mengambil keputusan bagi dirinya
sendiri yang biasa disebut (self determining)
Manusia memiliki kebutuhan dasar Glasser
lebih memusatkan perhatian pada kebutuhan
psikologis dasar yang penting, yaitu kebutuhan
cinta mencintai, dan kebutuhan akan
kebergunaan diri, merasa dirinya berguna atau
berharga.
Manusia memerlukan hubungan dengan orang
lain Pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan
keterlibatan orang lain. Jika individu
mengasingkan diri dalam kehidupan sosialnya,
maka kebutuhan dasar individu tidak akan
terpenuhi.5. Manusia mempunyai motivasi
dasar untuk mendapatkan identitas diri yang
sukses Hal tersebut menunjukkan pada
penentuan diri seseorang, yang mencakup
keunikan, keterpisahan, dan kebermaknaan diri.
Manusia selalu menilai tingkah lakunya.
Terkait dengan konsep sebelumnya bahwa
manusia pada dasarnya selalu mengadakan
penilaian terhadap tingkah lakunya
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
terikat pada 3R (Responsibility, reality, dan right)
Responsibility merupakann tanggung jawab
atas perilaku dan pemenuhan kebutuhan
dirinya.
Reality yakni perilaku yang tampak saat
sekarang adalah bagian dari realitas. Di mana
realitas merupakan suatu fenomena yang dapat
diamati, fakta yang tersusun dalam kenyataan.
Right yakni manusia bertingkah laku sesuai
dengan keputusan nilai yang dibuatnya tentang
baik buruk dan benar salah.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan
konsep utama konseling realitas adalah manusia
merupakan makhluk rasional, memiliki kebutuhan
dasar, kemampuan untuk mengubah identitas
kegagalan menjadi identitas kesuksesan, selalu
menilai tingkah lakunya, serta memiliki faktor
tanggung jawab, realitas dan kebenaran dalam
memenuhi kebutuhannya.
2) Untuk apanya klien
Agar klien mampu bergaul di lingkungan sekitarnya
3) Caranya
a) Berpikir positif
tanamkan dalam diri anda untuk selalu berpikir
positif baik untuk diri anda sendiri maupun
lingkungan anda. Dengan pola pikir positif, anda
dapat dengan mudah untuk bergaul dengan teman-
teman lainnya di sekitar
b) Membangun kepercayaan diri
Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk
membangun kepercayaan diri tersebut, anda bisa
bicara kepada diri anda sendiri jika anda adalah
orang yang pemberani dan dapat berbicara dengan
baik. Yakinkan dalam diri anda jika anda bukanlah
orang yang susah dalam hal bergaul
c) Berhenti memikirkan kekurangan diri
Cobalah untuk menerima diri anda apa adanya. Jika
bisa, jadikan kekurangan tersebut sebagai sebuah
kelebihan yang tak dimiliki orang lainnya.
Menutup kekurangan yang anda miliki hanya akan
membuat anda semakin terpuruk dan rendah diri.
d) Memperluas pergaulan
Cobalah untuk memperluas pergaulan yang anda
miliki, bergaul lah dengan orang-orang yang
memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
e) Cari sahabat yang dapat mensupport
Bangunlah persahabatan yang baik dan cobalah
untuk mempelajari hal-hal positifi dalam diri teman
anda tersebut. Sehingga anda bisa belajar
bagaimana cara berkomunikasi yang baik sebelum
nantinya anda bergaul dengan lebih banyak orang.
f) Bersikap tenang
Buang semua pikiran negatif dalam pikiran anda
jika orang-orang sedang memperhatikan anda.
Yakinkan dalam diri anda jika semuanya berjalan
dengan biasa dan hal-hal negatif tersebut hanya ada
di dalam pikiran anda.
g) Perhatikan penampilan
Ubahlah penampilan anda sebaik dan semaksimal
mungkin yang dapat membangun kepercayaan diri
anda.
h) Jangan terlalu cuek
Tak perlu obrolan serius, anda cukup dengan
senyum, menyapa, dan menyalami yang lainnya
i) Jangan ragu membuat lelucon
Jangan ragu untuk melontarkan humor-humor yang
lucu ketika anda sedang berkumpul bersama teman-
teman anda. Humor anda bisa saja membuat teman-
teman anda tertawa menikmatinya.
j) Bersikap jujur
usahakan untuk jujur mengenai keadaan anda
sebenarnya. Dengan bersikap jujur membuat anda
akan menemukan teman-teman sejati anda. Tak
hanya berbuat jujur pada orang lainnya, anda juga
perlu jujur pada diri anda sendiri. Jangan
memaksakan bila dirasa anda tak mampu untuk
melakukannya. Lakukan saja hal-hal yang dapat
membuat anda bahagia.
b. Layanan Bimbingan Konseling
1) Konseling individual
Konselor membantu klien agar mau bergaul dengan
lingkungan sekitar
2) Layanan informasi
Konselor memberikan informasi bagaimana cara mudah
bergaul
5. Mudah tersinggung
a. Pendekatan
1) Pengertian
a) Konseling behavior
Pendekatan behavioral adalah pendekatan yang
menekankan pada dimensi pada kognitif individu
dan menawarkan berbagai metode yang
berorientasi pada tindakan (action-oriented) untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam
mengubah tingkah laku. Pendekatan behavioral
berfokus pada pengubahan tingkah laku dengan
menekankan pada pemberian penghargaan bagi
konseli ketika melakukan suatu kegiatan yang baik
dan memberi konsekuensi untuk mencegah konseli
agar tidak melakukan kegiatan yang buruk.
James dan Gilliland (dalam sundari, 2017)
mengatakan pada dasarnya konseling behavioral
diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah
laku baru, penghapusan tingkah laku yang
maladaptif serta memperkuat atau mempertahankan
tingkah laku yang diinginkan. Sedangkan menurut
Corey, konseling behavioral adalah teori yang
menekankan tingkah laku manusia yang pada
dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan
dan segenap tingkah lakunya itu
dipelajari/diperoleh karena proses latihan.
b) Konseling realitas
Glaser menyebut konseling realitas ini sebagai
terapi realitas karena didasarkan pada asal usul
William Glasser yang merupakan seorang psikiater
maka ia memakai nama teori ini dengan terapi
realitas, namun ketika banyak orang berbeda-beda
dalam hal penyebutan antara konseling realitas dan
terapi realita maka akan menimbulkan pertanyaan
apakah diantara keduanya merupakan teori yang
sama atau berbeda. Dilihat dari berbagai sumber
buku mengenai konseling realitas dan terapi realitas
baik dari konsep utama, tujuan, ciri-ciri, teknik-
teknik, peran dan fungsi konselor maka
pembahasanya sama saja hanya saja setiap orang
berbeda-beda dalam pemakaian nama antara
konseling realitas dengan terapi realitas.
Konseling realitas merupakan suatu bentuk
teknik konseling yang berorientasi pada tingkah
laku sekarang dan konseling realitas merupakan
suatu proses yang rasional. Klien diarahkan untuk
menumbuhkan tanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konseling realitas memandang konseling sebagai
suatu proses yang rasional. Dalam proses tersebut
konselor harus menciptakan suasana yang hangat
dan penuh pengertian serta yang paling penting
menumbuhkan pengertian klien bahwa mereka
harus bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Konsep utama menurut pandangan Glasser
yang dikemukakannya adalah sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk rasional oleh karena
itulah pola tingkah laku individu lebih banyak
dipengaruhi oleh pola pikir individu tersebut
Manusia memiliki dorongan untuk belajar dan
tumbuh Sebagai makhluk yang memiliki
potensi dan kekuatan, manusia dipandang
mampu mengambil keputusan bagi dirinya
sendiri yang biasa disebut (self determining)
Manusia memiliki kebutuhan dasar Glasser
lebih memusatkan perhatian pada kebutuhan
psikologis dasar yang penting, yaitu kebutuhan
cinta mencintai, dan kebutuhan akan
kebergunaan diri, merasa dirinya berguna atau
berharga.
Manusia memerlukan hubungan dengan orang
lain Pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan
keterlibatan orang lain. Jika individu
mengasingkan diri dalam kehidupan sosialnya,
maka kebutuhan dasar individu tidak akan
terpenuhi.5. Manusia mempunyai motivasi
dasar untuk mendapatkan identitas diri yang
sukses Hal tersebut menunjukkan pada
penentuan diri seseorang, yang mencakup
keunikan, keterpisahan, dan kebermaknaan diri.
Manusia selalu menilai tingkah lakunya.
Terkait dengan konsep sebelumnya bahwa
manusia pada dasarnya selalu mengadakan
penilaian terhadap tingkah lakunya
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
terikat pada 3R (Responsibility, reality, dan right)
Responsibility merupakann tanggung jawab
atas perilaku dan pemenuhan kebutuhan
dirinya.
Reality yakni perilaku yang tampak saat
sekarang adalah bagian dari realitas. Di mana
realitas merupakan suatu fenomena yang dapat
diamati, fakta yang tersusun dalam kenyataan.
Right yakni manusia bertingkah laku sesuai
dengan keputusan nilai yang dibuatnya tentang
baik buruk dan benar salah.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan
konsep utama konseling realitas adalah manusia
merupakan makhluk rasional, memiliki kebutuhan
dasar, kemampuan untuk mengubah identitas
kegagalan menjadi identitas kesuksesan, selalu
menilai tingkah lakunya, serta memiliki faktor
tanggung jawab, realitas dan kebenaran dalam
memenuhi kebutuhannya.
c) Konseling rasional emotif
Rasional emotif adalah teori yang berusaha
memahami manusia sebagaimana adanya.manusia
adalah subjek yang sadar akan dirinya dan sadar
akan objek-objek yang dihadapinya. Konseling
pendekatan ini menekankan pada interaksi berpikir
dan akan sehat, perasaan dan berperilaku. Pada
pendekatan ini dijelaskan bahwa suatu perubahan
yang mendalam terhadap cara berpikir dapat
menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara
berperasaan dan berperilaku.
2) Untuk apanya klien
agar klien tidak mudah tersinggung dan menjadi pribadi
yang pengertian
3) Cara
a) Pahami perasaan diri sendiri
Selalu ingatkan pada diri bahwa Anda memiliki
kekuasaan untuk mengontrol perasaan sehingga
Anda tidak mudah tersinggung.
b) Kenali kritik membangun
Jika seseorang menyampaikan kritik yang dapat
membantu dengan cara yang baik, terimalah hal
tersebut dan salurkan energi Anda untuk
mengembangkan diri ketimbang menghabiskan
waktu dengan merasa tersinggung.
c) Perluas pengetahuan budaya
Jika Anda memiliki pengetahuan budaya yang lebih
luas, Anda mungkin akan lebih pengertian dan
tidak mudah tersinggung.
d) Latihan meditasi
Meditasi sangat berguna untuk meningkatkan
kesehatan mental dengan mengontrol pikiran dan
emosi sehingga Anda tidak mudah tersinggung.
e) Jangan menyinggung orang lain
Jika Anda merasakan sendiri sakitnya mudah
tersinggung oleh orang lain, maka sebaiknya Anda
juga tidak berusaha menyinggung orang lain
b. Layanan Bimbingan Konseling
1) Konseling individual
Konselor membantu klien agar menjadi pribadi yang
lebih pengertian
2) Layanan informasi
Konselor memberikan informasi mengenai cara agar
tidak mudah tersinggung
3. Layanan BK
Konseling individual
(Konselor memberikan
arahan agar klien berani
berkomunikasi dengan
orang disekitar)
Layanan informasi
(Konselor memberikan
informasi mengenai cara
berkomunikasi yang
baik)
3. Layanan BK
Konseling individual
(Konselor membantu
klien agar mau bergaul
dengan lingkungan
sekitar)
Layanan informasi
(Konselor memberikan
informasi bagaimana
cara mudah bergaul)
V 3x45 Mudah tersinggung Cara:
1. Pendekatan 1. Pahami perasaan diri
menit
Pendekatan behavioral adalah sendiri
pendekatan yang 2. Kenali kritik
menekankan pada dimensi membangun (Jika
pada kognitif individu dan seseorang
menawarkan berbagai metode menyampaikan kritik
yang berorientasi pada yang dapat
tindakan (action-oriented) membantu dengan
untuk membantu mengambil cara yang baik,
langkah yang jelas dalam terimalah hal
mengubah tingkah laku. tersebut dan salurkan
energi Anda untuk
Konseling realitas merupakan mengembangkan diri
suatu bentuk teknik konseling ketimbang
yang berorientasi pada menghabiskan waktu
tingkah laku sekarang dan dengan merasa
konseling realitas merupakan tersinggung.)
suatu proses yang rasional. 3. Perluas pengetahuan
Klien diarahkan untuk budaya
menumbuhkan tanggung 4. Latihan meditasi
jawab bagi dirinya sendiri. (Meditasi sangat
Konseling realitas berguna untuk
memandang konseling meningkatkan
sebagai suatu proses yang kesehatan mental
rasional. dengan mengontrol
pikiran dan emosi)
Konseling pendekatan 5. Jangan menyinggung
rasional emotif menekankan orang lain
pada interaksi berpikir dan
akan sehat, perasaan dan
berperilaku. Pada pendekatan
ini dijelaskan bahwa suatu
perubahan yang mendalam
terhadap cara berpikir dapat
menghasilkan perubahan
yang berarti dalam cara
berperasaan dan berperilaku.
3. Layanan BK
Konseling individual
(Konselor membantu
klien agar menjadi
pribadi yang lebih
pengertian)
Layanan informasi
(Konselor memberikan
informasi mengenai cara
agar tidak mudah
tersinggung)
BAB III