Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI 1

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


TUTOR: HARYANTO, S.Pd.SD, S.Pd., M.Pd.

Nama : Fitria Hardiyanti

NIM : 857853116

Pokjar : Boyolali

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR-BI


UPBJJ SURAKARTA
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Berdasarkan pengertian inteligensi yang telah dikemukakan:
a. Diskusikan dengan teman, kemukakan pengertian yang paling tepat dan
jelaskan rasionalnya!
b. Rumuskan dalam bahasa anda sendiri pengertian intelegensi!
Jawab:
a. Pengertian inteligensi yang tepat yaitu menurut Edward Lee Thorndike yang
menyatakan bahwa inteligensi merupakan kemampuan dalam memberikan respon
yang baik dari pandangan kebenaran dan fakta. Seseorang yang mempunyai tingkat
inteligensi yang tinggi akan dapat memberikan respon yang baik dan dapat
memecahkan masalah dengan mudah.
b. Menurut saya inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan pengalaman, di mana seseorang tersebut mampu memanfaatkan
ilmu dan pengalamannya dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul pada
dirinya maupun lingkungannya.

2. Hasil penelitian mengungkapkan, penelitian di luar negeri korelasi rata-ratanya


0,695; sedangkan penelitian dalam negeri 0,347. Coba analisis dalam diskusi
mengapa terjadi demikian?
a. Jelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan inteligensi
remaja!
b. Jelaskan bahwa inteligensi mempunyai korelasi yang berarti dengan proses
belajar!
c. Berapa besar rata-rata korelasinya?
d. Apa artinya itu?
Jawab:
a. Faktor yang dapat memengaruhi perkembangan inteligensi remaja yaitu:
1) Faktor genetika
Inteligensi mengandung potensi bawaan, tetapi perlu mendapatkan pendidikan dan
latihan dari lingkungan untuk dapat berfungsi dengan optimal.
2) Faktor gizi
Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi yang paling utama dan besar
pengaruhnya yaitu pada fase pranatal (anak dalam kandungan) hingga usia balita,
sedangkan untuk usia di atas 5 tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
3) Faktor kematangan
Semakin bertambah usia seseorang, maka inteligensinya akan semakin berfungsi
dengan sempurna.
4) Faktor pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memengaruhi fungsi inteligensi
seseorang, contohnya seorang anak yang diberi fasilitas komputer di rumahnya
tentu akan memiliki kemampuan menggunakan komputer lebih baik daripada
teman-temannya.
5) Faktor kebebasan psikologi
Seorang anak yang di lingkungan keluarga atau sekolahnya diberi kebebasan
berpendapat tanpa rasa takut akan lebih berkembang kreativitas dan pola pikirnya.
Begitu juga sebaliknya.
b. Inteligensi mempunyai korelasi yang berarti dengan proses belajar. Intelegensi dan
keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan. Pada umumnya,
anak yang memiliki intelegensi tinggi akan memiliki prestasi yang membanggakan di
kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan lebih mudah meraih
keberhasilan. Inteligensi merupakan faktor yang secara signifikan memengaruhi
prestasi belajar. Seorang siswa akan lebih mudah memahami materi dan teori dari
guru jika mereka mempunyai inteligensi yang cukup. Siti Rahayu Hadinoto (1972)
menyatakan bahwa seseorang yang memiliki taraf intelegensi yang tinggi tidak akan
kesulitan mengerti dan memahami pelajaran yang baru karena ia mampu menganalisis
dan mengerti hubungan antara masalah yang satu dan lainya. Selain itu, anak dengan
inteligensi yang tinggi mampu memecahkan masalah yang rumit dalam waktu yang
relatif singkat.
c. Menurut Nylor (Elyda Payitno, 1990) korelasi antara faktor inteligensi dengan
keberhasilan belajar diperkirakan sebesar 25%, sedangkan 75% lainnya dipengaruhi
oleh faktor motivasi, kepribadian, sikap keluarga, dan lain-lain.
d. Dari rata-rata korelasi di atas, dapat diartikan bahwa keberhasilan seseorang hanya
25% dipengaruhi oleh faktor inteligensinya. Intelegensi memang penting untuk
meraih prestasi belajar, namun kecerdasan emosional juga penting. Kecerdasan
emosional meliputi perilaku dan motivasi siswa dalam belajar. Inteligensi tidak berarti
tanpa adanya perilaku yang baik. Contohnya seorang anak yang cerdas tetapi suka
membolos di sekolah, sehingga dia sering ketinggalan pelajaran di sekolah. Pada
akhirnya intelegensinya akan sia-sia. Begitu juga dengan motivasi. Diperlukan
motivasi belajar yang tinggi untuk mencapai prestasi. Selain itu, diperlukan juga
kecerdasan spiritual yang baik, karena usaha belajar dan motivasi saja tentu tidak
cukup untuk mencapai keberhasilan. Untuk mencapai prestasi yang memuaskan, kita
juga harus berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam belajar.

3. Diskusikan dengan teman anda apa saja yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan taraf kecerdasan peserta didik.
Jawab:
Untuk meningkatkan taraf kecerdasan peserta didik, guru perlu melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Dalam proses belajar mengajar, guru sebaiknya lebih mengutamakan proses dari
pada hasil, dengan cara menghargai keberanian peserta didik dalam memberikan
pendapatnya tanpa menilai benar atau salahnya terlebih dahulu.
b. Guru menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
berfikir, missal dengan menggunakan metode penemuan, diskusi, dll.
c. Guru membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang bersifat
abstrak.
d. Guru menyediakan fasilitas yang memadai untuk menumbuh kembangkan taraf
kecerdasan anak, misalnya dengan bahan bacaan, peralatan laboratorium, dll.
e. Guru memberikan tugas sekolah dengan berbagai metode yang dapat merangsang
dan mengembangkan daya pikir.

4. Setiap orang memiliki kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis, kebutuhan


tersebut juga disebut sebagai kebutuhan dasar karena semua usia manusia
membutuhkannya. Jelaskan ciri-ciri bahwa suatu kebutuhan khas remaja itu tidak
terpenuhi!
Jawab:
Ciri – ciri suatu kebutuhan khas remaja tidak terpenuhi adalah:
a. Dapat melakukan tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif,
egosentris, dan menarik diri (Elida Prayitno, 2006).
b. Remaja cenderung mencari penyelesaian masalahnya sendiri dengan cara membenci
orang tua, suka mencari perhatian orang lain, lebih betah berkumpul dengan teman
sebayanya, mencari orang lain sebagai pengganti orang tuanya yang dapat
memberikan perhatian seperti gurunya, pemuka masyarakat, mencintai orang yang
lebih dewasa dsb (Muri Yusuf, 1999).
c. Timbulnya rasa tidak puas, menjadi frustasi dan merasa rendah diri, serta
terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan sikap positif terhadap lingkungan
dan dirinya.
d. Sering merasa tertekan dan murung, atau menjadi orang yang berperilaku agresif.
Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.

5. Jelaskan akibat apa saja yang mungkin terjadi apabila kebutuhan khas remaja itu
tidak terpenuhi!
Jawab:
Akibat yang mungkin terjadi apabila kebutuhan khas remaja tidak terpenuhi yaitu
sebagai berikut:
a. Masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa bukanlah hal yang mudah untuk
dihadapi seorang remaja. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam
perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedangkan harapan ditumpukan pada
remaja untuk dapat bersikap dan berperilaku dengan baik, serta memiliki prestasi di
sekolahnya. Jika remaja tidak mampu memenuhi harapan-harapan tersebut, dapat
mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat menjadikan
remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri atau
pendiam.
b. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan
fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini
disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. Ketidakserasian proporsi
tubuh ini sering menimbulkan kejengkelan, misalnya mereka merasa kesulitan
untuk mendapatkan pakaian yang pantas.
c. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja
untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang
menentang norma. Pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat
menimbulkan kesulitan dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki, dapat menyebabkan
berperilaku menentang norma, dan bagi remaja perempuan akan berperilaku
mengurung diri atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila
kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau penyaluran yang tepat, dapat
berakibat negatif.
d. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan
kemandirian, dengan kata lain ia menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi
masalahnya, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah
penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over acting, lancang, dsb.
e. Penyesuaian sosial merupakan salah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja.
Mereka harus menghadapi keragaman norma dalam kehidupan bersama dalam
masyarakat, dan juga norma baru dalam kehidupan sebaya remaja dan kuatnya
pengaruh kelompok sebaya.
f. Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup masyarakat merupakan
masalah tersendiri bagi remaja. Menghadapi perbedaan norma ini merupakan
kesulitan tersendiri bagi kehidupan remaja. Seringkali perbedaan norma yang
berlaku dan norma yang dianutnya menimbulkan perilaku yang menyebabkan
dirinya dikatakan “nakal”. Apabila ada kebutuhan remaja yang tidak terpenuhi maka
akan terjadi perilaku menyimpang, dan dapat merugikan bagi diri remaja itu sendiri
maupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai