Menurut Tohirin (2007: 111) siswa di sekolah dan madrasah sebagai manusia
(individu) dapat dipastikan memiliki masalah, akan tetapi kompleksitas masalah-masalah
yang dihadapi oleh individu yang satu dengan yang lainnya tentulah berbeda-beda. Masalah-
masalah yang dialami siswa di sekolah berkenaan dengan:
1. Perkembangan individu
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa hereditas tertentu. Hal
ini berarti bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang
tuanya. Karakteristik tersebut menyangkut fisik dan psikis atau sifat-sifat mental.
HereditasHereditas Hereditas merupakan aspek bawaan dan memiliki potensi
untuk berkembang. Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana
kualitas perkembangannya, bergantung kepada kualitas hereditas dan lingkungan
yang mempengaruhinya. Lingkungan merupakan factor penting disamping hereditas
yang menentukan perkembangan individu.
PerkembanganPerkembanganPerkembanganPerkembangan dapat berhasil
dengan baik, jika factor-faktor tersebut bisa saling melengkapi. Untuk mencapai
perkembangan yang baik harus ada asuhan terarah. Asuhan dalam perkambangan
dengan melalui proses belajar sering disebut pendidikan.
2. MasalahMasalah Perbedaan individu dalam hal: kecerdasan, kecakapan, hasil belajar,
bakat, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kepribadian, cita-cita, kebutuhan, minat, pola-
pola dan tempo perkembangan, ciri-ciri jasmaniah, dan latar belakang lingkungan.
SyaifulSyaiful Bahri Djamarah (2000:55) mengklasifikasikan perbedaan individual
anak didik menjadi tiga aspek, yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
a. PerbedaanPerbedaan biologis
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang memiliki jasmani yang persis
sama, meskipun dalam satu keturunan. Aspek biologis tidak bisa dianggap
sebagai aspek yang tidak penting. Perbedaan biologis akan mempengaruhi
peserta didik dalam berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan teman-
temannya. Perbedaan warna kulit misalnya, seorang peserta didik yang
berkulit hitam akan menjadi perbandingan bagi teman-teman yang lainnya.
Bahkan akan menjadi bahan ejekan bagia sebagian anak didik.
b. PerbedaanPerbedaan intelektual
Inteligensi merupakan salah satu aspek yang selalu aktual untuk
dibicarakan dalam dunia pendidikan. Keaktualan itu dikarenakan inteligensi
adalah unsur yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar anak didik.
Inteligensi adalah kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan
konsep yang abstrak secara efektif, dan kemampuan untuk memahami
hubungan dan mempelajarinya dengan cepat.
c. PerbedaanPerbedaan Psikologis
Di sekolah perbedaan aspek psikologis ini tak dapat dihindari,
disebabkan pembawaan dan lingkungan anak didik yang berlainan antara yang
satu dengan yang lainnya. Dalam pengelolaan pengajaran, aspek psikologis
sering menjadi ajang persoalan, terutama yang menyangkut masalah minat dan
perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan.
3. MasalahMasalahMasalahMasalah kebutuhan individu dalam hal memperoleh kasih
sayang, memperoleh harga diri, memperoleh penghargaan yang sama, ingin dikenal,
memperoleh prestasi dan posisi, untuk dibutuhkan orang lain, merasa bagian dari
kelompok, rasa aman dan perlindungan diri, dan untuk memperoleh kemerdekaan diri.
4. MasalahMasalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku.
KegiatanKegiatan atau tingkah merupakan laku individu pada hakikatnya
merupakan cara pemenuhan kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu
untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara yang wajar maupun yang tidak wajar,
cara yang disadari maupun cara yang tidak disadari. Yang penting untuk dapat
memenuhi kebutuhan ini, indiviidu harus dapat menyesuaikan antar kebutuhan
dengan segala kemungkinan yang ada dalam lingkungan, disebut sebagai proses
penyesuaian diri. Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan
baik lingkungan sekolah, rumah maupum masyararakat.
5. Masalahasalah belajar.
BelajarBelajar merupakan kegiatan inti. Pendidikan itu sendiri dapat diartikan
sebagai bantuan perkembang-an melalui kegiatan belajar. Secara psikologis belajar
dapat diartikan sebagai proses memperoleh perubahan tingkah laku (baik dalam
kognitif, af’ektif, maupun psikomotor) untuk memperoleh respons yang diperlukan
dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
KegitatanKegitatan belajar dapat meniimbulkan berbagai masalah baik bagi
pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Misalnya bagaimana menciptakan knndisi
yang baik agar berhasil, memilih metode dan alat-alat sesuai dengan jonis dan situasi
belajar, membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar dengan
keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya.
Bagi siswa sendiri, masalah-masalah belajar yang mungkin timbul misalnya
pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran,
belajar berkelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata pelajaran yang cocok, dan
sebagainya.
SebagaiSebagai makhluk manusia, anak didik memiliki karakteristik. Menurut
Sutari Iman Barnadib, Suwarno, dan Siti Mechati, anak didik memiliki karakteristik
tertentu, yakni:
1) Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung
jawab pendidik atau guru.
2) Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya sehingga masih
menjadi tanggung jawab pendidik
3) Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu
yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, inteligensi, emosi, kemampuan
berbicara, anggota tubuh untuk bekerja (kaki, tangan, jari), latar belakang
sosial, latar belakang biologis (warna kulit, bentuk tubuh, dan lainnya), serta
perbedaan individual.