Anda di halaman 1dari 6

Nama: Zelikah Azzahra

NIM: 372022002
Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik
Materi Kelompok 1: Pengertian Individu Sebagai Suatu Kesatuan
Individu Sebagai Suatu Kesatuan ialah seseorang yang unik dan berdiri
sendiri. Individu adalah satu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi atau
dipisahkan. Kata "individu" berasal dari bahasa Latin, yang berarti satu
kesatuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Setiap manusia adalah seorang
individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang membuat mereka berbeda satu
sama lain. Sebagai contoh, setiap anak, termasuk kamu, adalah seorang
individu yang unik dengan ciri-ciri dan kepribadian masing-masing.

Materi Kelompok 2: Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik


Pertumbuhan dan perkembagan tidak berdiri sendiri, karena pada saat
pertumbuhan secara kuantitas juga mengalami perubahan secara kulaitas.
Bertambah usia berarti mengalami perubahan dalam hal berfikir, bertindak dan
bertambah pengetahuan. Pertumbuhan dan perkembangan saling mengisi dan
perubahan yang semakin nyata dalam bentuk tindakan, sikap dan perilaku yang
mencerminkan siapa dirinya yang sebenarnya sebagai pribadi maupun bagian dari
keluarga, masyarakat maupun kelompok yang diikutinya. Warna dari kehidupan
afeksinya dapat dilihat dari kehidupan yang berlangsung. Perubahan pada
perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, kognitif, sosial.
Proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung diseluruh siklus
hidupnya.

Materi Kelompok 3: Prinsip-prinsip Perkembangan Peserta Didik


Ciri-ciri perkembangan menunjukkan gejala-gejala yang secara relatif
teratur. Sehingga terjadi pola-pola perkembangan yang sistematis. Atas dasar itu,
maka para ahli merumuskan prinsip-prinsip perkembangan. Prinsip-prinsip
perkembangan itu kadang-kadang juga dipandang sebagai hukum-hukum
perkembangan. Beberapa prinsip itu adalah:
1. Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dan fungsi-fungsi rohaniah
berlangsung dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh (integral).
2. Setiap individu mempunyai kecepatan sendiri-sendiri dalam
perkembangannya.
3. Perkembangan seorang individu, baik keseluruhan maupun setiap
aspeknya, kelangsungannya tidak konstan melaikan berirama.
4. Proses perkembangan itu megikuti pola tertentu.
5. Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan Dengan
prinsip ini berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat yang
lalu merupakan bagian tak terpisahkan dengan bagian-bagian sebelumya.
6. Antara aspek perkembangan dengan aspek perkembangan yang
lain berkaitan atau saling berkolerasi secara bermakna.
7. Perkembangan berlangsung dari pola-pola yang bersifat umum menuju pola-
pola yang bersifat khusus.
Materi Kelompok 4: Pengembangan Peserta Didik
Memahami peserta didik adalah salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan.
Ini merupakan dasar bagi pendidik untuk merancang pengajaran yang efektif,
menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dan memfasilitasi perkembangan
peserta didik secara optimal.Seorang anak merupakan generasi yang dilahirkan
untuk menjadi penerus dan pembaharu suatu keadaan, baik untuk dirinya, keluarga,
bahkan sampai pada kemajuan suatu negara. Keberadaannya di tengah masyarakat,
menjadikan seluruh elemen masyarakat wajib menjaga, melindungi, dan memenuhi
hak yang ada pada mereka. Konsep yang demikian, menjadikan setiap orang
termasuk guru pelu mengetahui pentingnya memahami anak usia dini, lebih khusus
anak usia dini. Golden age, begitu usia anak usia dini memiliki julukan. Rentang
usia 0 sampai 6 tahun ini, menjadikan mereka masuk ke dalam kelompok anak yang
sangat penting untuk memperoleh pendidikan, perlindungan, dan pemenuhan hak
anak lainnya.pada usia inilah, pola pikir termasuk segala hal yang diterima mereka,
akan menjadi dasar atau langkah awal terbentuknya karakter, kemampuan, pola pikir
dan lainnya yang akan berpengaruh pada kehidupan mereka di usia yang akan datang.

Materi Kelompok 5: Karakteristik umum perkembangan remaja


Karakteristik umum perkembangan remaja melibatkanserangkaian perubahan fisik,
kognitif, sosial, dan emosionalyang khas pada masa ini.
Beberapa karakteristik utamameliputi:
1. Pertumbuhan Fisik
- Pubertas: Perkembangan sekunder, seperti pertumbuhanpayudara atau suara beru
bah pada remaja perempuan dan laki-laki serta Peningkatan Tinggi Badan
2. Perkembangan Kognitif:
- Pemikiran Abstrak: Kemampuan untuk memahami konsep-
konsep abstrak dan mengembangkan pemikiran kritis dan pengembangan Identitas
atau pencarian identitas diri dan nilai-nilai pribadi.
3. Perkembangan Sosial:
- Perubahan signifikan dalam hubungan sosial, termasuklebih banyak interaksi den
gan teman sebaya.
4. Perkembangan Emosional:
- Perubahan emosi yang intens
5. Pengembangan Moral:
- Peningkatan pemahaman tentang etika dan moralitas.
6. Perubahan Identitas:
- Pemahaman yang lebih dalam tentang siapa diri merekadan apa peran mereka dal
am masyarakat.

Materi Kelompok 6: Pengertian pertumbuhan fisik


a. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang
yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi
perubahan fisik itu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja
Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik di
masa pubertas.
Sistem Endokrin.
1. Sistem endokrin berkaitan erat dengan hormon yang diproduksi oleh
tubuh. Bila sistem ini berfungsi dengan normal, maka perubahan fisik yang
dialami remaja akan normal pula. Sebaliknya, jika remaja kekurangan hormon
pertumbuhan, maka pertumbuhan badannya akan melambat atau bahkan
memicu kekerdilan.
2. Faktor Keturunan. Faktor keturunan akan mempengaruhi perubahan fisik
di masa puber. Gen yang diturunkan dari orang tua ke tubuh anak akan
mempengaruhi tinggi badan, warna kulit, warna rambut, dan lain sebagainya.
3. Faktor Lingkungan. Hal ini juga tak kalah penting dan berpengaruh
terhadap masa pubertas.
4. Faktor Takdir Tuhan. Semua umat beragama tentu memiliki keyakinan
masing-masing terhadap Tuhannya, misalnya umat islam yang percaya bahwa
keadaan fisik merupakan takdir dan kehendak dari Allah Yang Maha Esa.

Materi Kelompok 7: Perkembangan Peserta Didik


Setiap individu memiliki karakteristik bawaan dan pengaruh dari lingkungan.
Sifat individual adalah sifat berkaitan dengan orang perorangan. Maka
terjadilah yang namanya perbedaan individual, dimana pastinya letak
perbedaan itu ada pada variasi aspek fisik maupun psikologis. Perbedaan
individual mempunyai beberapa bidang seperti:
1. Perbedaan fisik: tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, rambut, mata dan
lainnya.
2. Perbedaan sosial: status ekonomi, agama, keluarga, suku dan sebagainya.
3. Perbedaan kepribadian: watak, sikap, minat, pikiran dan lainnya.
4. Perbedaan kecakapan: sangat cakap, cukup cakap dan kurang cakap.
5. Perbedaan intelektual: tinggi, sedang, rendah.
Pertumbuhan fisik pada remaja akan menjadi lebih baik dengan upaya yang
dilakukan seperti makan-makanan yang baik, menjaga kesehatan badan,
istirahat yang cukup, dan pastinya berolahraga. Pada masa pertumbuhan ini
memiliki implikasi pada keadaan fisik mereka yang bisa menjadi lebih lemah,
bahkan dampak pada sikap dan tingkah laku mereka seperti: bosan, ingin
menyendiri, emosi yang tinggi, antagonisme sosial dan hilangnya kepercayaan
diri. Ada juga pergaruhnya terjadap keadaan jiwa yang menyebabkan
kecanggungan dan gangguan akibat perubahan fisik yang terjadi. Dari
pertumbuhan pada ada yang namanya juga perkembangan psikososial, dimana
kondisi psikis dan kondisi sosial berkaitan. Perkembangan psikososial ini
mampu membuat remaja merasa bahagia, sedih, marah, kecewa dan lainnya.
Kondisi ini melibatkan perasaan individu. Biasanya perkembangan psikososial
dipengaruhi oleh interaksi sosial.

Materi Kelompok 8: Perilaku Menyimpang


Perilaku enyimpang dapat ditunjukkan melalui sejumlah proposisi guna mencari akar
permasalahannya dan memahami dinamika perkembangan perilaku. Proposisi
tersebut antara lain, perilaku remaja adalah perilaku yang dipelajari secara negatif
dan berarti perilaku tersebut tidak diwarisi. Perilaku menyimpang pada remaja
dipelajari dari proses interaksi dengan orang lain. Proses mempelajari perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja menyangkut seluruh mekanisme yang lazim
terjadi dalam proses belajar, terhadap stimulusstimulus seperti keluarga yang kacau,
depresi, dianggap berani oleh teman-teman dan lain sebagainya.

Materi Kelompok 9: Pengertian Nilai, Moral, dan Sikap


• Nilai adalah prinsip atau standar yang digunakan untuk menentukan mana
yang benar atau salah. Nilai-nilai tersebut bisa berbeda-beda antar individu
atau kelompok masyarakat. Contohnya adalah kejujuran, keadilan, toleransi,
kebaikan, dan tanggung jawab.
• Moral adalah pedoman perilaku yang memuat nilai-nilai tertentu yang harus
dianut oleh individu dalam suatu kelompok atau masyarakat. Moral
merupakan cerminan nilai-nilai ideal seseorang. Moral mencakup aspek
kognitif, emosional, dan perilaku.
• Sikap adalah kecenderungan untuk menanggapi sesuatu secara
konsisten. Sikap dibentuk oleh nilai dan moral seseorang. Misalnya, orang
yang menjunjung tinggi integritas (nilai) cenderung berperilaku jujur
terhadap orang lain.
Materi Kelompok 10: Perbedaan Individu dalam Aspek Nilai, Moral, dan
Sikap
Perbedaan individu dalam aspek nilai, moral, dan sikap dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Nilai : Nilai adalah prinsip atau standar yang digunakan untuk
menentukan benar atau salah. Nilai-nilai tersebut, seperti kejujuran, keadilan,
toleransi, kebaikan, dan tanggung jawab, berbeda antara individu dan
kelompok sosial.
2. Moral : Moral adalah pedoman perilaku yang memuat nilai-nilai tertentu
yang harus dianut oleh individu dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Moral merupakan cerminan nilai-nilai ideal seseorang. Moral mencakup aspek
kognitif, emosional, dan perilaku.
3. Sikap : Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan tanggapan
secara konsisten terhadap sesuatu. Sikap dibentuk oleh nilai dan moral
seseorang.
Misalnya, orang yang menjunjung tinggi integritas (nilai) cenderung
berperilaku jujur terhadap orang lain. Memahami perbedaan-perbedaan ini
memungkinkan setiap individu mengembangkan pola pikir dan perilakunya
sendiri berdasarkan kombinasi nilai, moral, dan sikap yang dianutnya.
Faktor lingkungan seperti psikologis, sosial, budaya, dan fisik juga
mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap setiap individu.

Materi Kelompok 11: Pengertian Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri merupakan bentuk adaptasi dalam mengatasi kebutuhan,
konflik, ketegangan dan lainnya. Karakteristik yang terjadi dalam penyesuaian
diri adalah ketika remaja beradaptasi pada dunia pendidikan, kehidupan
seksual, norma-norma sosial dan sebagainya. Penyesuaian diri yang baik
memiliki ciri-ciri yang dapat diterima dalam suatu kelompok karena sudah
dapat menerima dirinya sendiri. Faktor dalam penyesuaian diri itu terjadi
akibat kondisi fisik, lingkungan, kepribadian, proses belajar dan agama serta
budaya.

Materi Kelompok 12: Proses Penyesuaian Diri


1. Proses penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui bahwa
penyesuaian yang sempurna tidak pernah tercapai. Penyesuaian yang sempurna terjadi
jika manusia atau individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan
lingkungannya di mana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan di mana
semua fungsi organisme atau individu berjalan dengan normal. Sekali lagi, bahwa
penyesuaian yang sempurna seperti itu tidak pernah dapat dicapai.
a.Penyesuaian Diri Secara Positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai
khal-hal sebagai berikut:
1.Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.
2.Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
3.Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.
4.Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
5.Mampu dalam belajar.
6.Menghargai pengalaman.
7.Bersikap realistik dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai