Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA REMAJA

KELOMPOK I
1. Perkembangan remaja adalah masa perkembangan atau masa transisi dari masa anak-
anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif,
emosi,sosial, kesadaran beragama dan moral.
2. Menurut Slavin (1997) perkembangan berkaitan dengan mengapa dan bagaimana
individu berkembang dan membesar, menyesuaikan diri kepada persekitaran dan
berubah melalui peredaran masa dan individu juga akan mengalami perkembangan
sepanjang hayat, yaitu perkembangan dari segi fisikal, personaliti, sosioemosional dan
kognitif serta bahasa.
3. Tahapan yang akan terjadi dalam masa perkembangan remaja
a. Masa remaja awal (usia 10 – 13 tahun), remaja mengalami pertumbuhan lebih
cepat dan mengalami masa awal pubertas.
b. Masa remaja pertengahan (usia 14 – 17 tahun), remaja umumnya sudah dapat
berfikir dengan logika meski kadang masih didorong dengan perasaan.
c. Masa remaja akhir atau dewasa muda (usia 18 – 24 tahun), remaja mulai bisa
mengendalikan emosionalnya, mulai merencanakan masa depannya, dan
memikirkan konsukensi jika melakukan hal buruk serta mulai memahami dan
mengatur diri sendiri tanpa mengikuti kehendal oranglain.
4. Perspektif perkembangan remaja sepanjang hayat

KELOMPOK II
1. Ciri-ciri remaja menurut perspektif psikologis, ditandai dengan perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh,
dan perkembangan karakteristik seksual seperti tumbuhnya buah dada, pertumbuhan
kumis hingga dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikian yang semakin logis dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu diluar keluarga.
2. Ciri-ciri remaja menurut perspektif pendidikan, remaja yang sudah mengenal
lingkungan sekolah dan sudah bisa bersosialisasi dengan teman sebaya disekolah.
Remaja juga sudah berhak mengeluarkan pendapatnya dan didengarkan.
3. Ciri-ciri remaja menurut BK, anak-anak yang beranjak remaja dengan berbagai
problema yang akan dihadapi sehingga memerlukan pemahaman tentang diri mereka
dan kehidupan mereka.
4. Kesimpulan

KELOMPOK III
1. BK adalah kegiatan memberikan bantuan dari seorang yang ahli kepada individu
untuk memberikan bantuan dengan tatap muka dan menambah pemahaman secara
sistematis tentang sesuatu yang belum diketahuinya.
2. Permasalahan yang dialami remaja antara lain, kecanduan alkohol dan narkoba,
gangguan kesehatan, kecanduan pornografi, merokok sejak dini dll.
3. Faktor yang menyebabkan permasalahan yang dialami remaja yaitu, faktor keluarga,
pergaulan bebas, terlibat dalam geng dan media massa atau sosmed.
4. Penerapan BK
5. Kesimpulan, kenakalan yang terjadi pada diri remaja perlu mendapat perhatian
khusus. Untuk mengatasinya tentu memerlukan pendekatan dan strategi khusus pula.
Sehingga mampu mengembalikan kepercayaan diri pada remaja. Juga mampu
mengembangkan potensinya ke arah yang lebih positif. Serta mampu menyesuaikan
diri dengan lajunya arus globalisasi saat ini.

KELOMPOK IV
1. Perkembangan fisik adalah perkembangan yang meliputi perubahan-perubahan dalam
tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan
tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara
individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik
dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti
penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya). Sedang psikomotorik adalah
dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana
kepada yang kompleks, dan (2) dari yang kasar dan global (gross bodily movements)
kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated
movements).
2. Faktor penyebab perkembangan fisik dan psikomotorik yaitu faktor internal yang
meliputi sifat jasmaniah warisan dari orangtua dan kematangan, faktor eskternal yang
meliputi kesehatan, makanan dan stimulasi lingkungan.
3. Strategi BK dalam menangani masalah perkembangan fisik remaja yaitu memahami
pribadi anak ( cara berbicara, penampilan fisik lemah atau tidak, emosional dll),
menenal lingkungan keluarga anak, mengenal dunia disekitar lingkungan anak.
4. Kesimpulan, Perkembangan fisik pada setiap remaja merupakan salah satu aspek
penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan
fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja baik
perempuan maupun laki-laki yang ditandai dengan timbulnya buah dada pada wanita,
tumbuhnya lekum pada laki-laki dan lain sebagainya. Perkembangan tingkah laku
remaja merupakan perubahan motorik seperti menangis, kreativ, inofativ dan lain
sebagainya yang sangat berpengaruh bagi perkembangan remaja itu sendiri. Oleh
karena itu seseorang selaku pemberi bimbingan dan konseling memberikan atau
membutuhkan strategi yang cukup untuk membantu perkembangan fisik dan motorik
remaja seperti memperhatikan atau memahami pribadi, lingkungan keluarga dan
dunia remaja.

KELOMPOK VII
1. Perkembangan sosial remaja merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
social dan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan berkerja sama.
2. Faktor penyebab masalah perkembangan remaja yaitu, pengaruh orangtua (bagaimana
orangtua tidak pernah meminta atau mendengarkan keputusan anak, orangtua tidak
mandiri sehingga tidak dapat dijadikan model panutan bagi anak dll), pengaruh
lingkungan sekolah, dan pengaruh teman sebaya (terjadi penolakan dari kelompok
teman sebaya sehingga menghambat perkembangan sosial remaja).
3. Mjjb
4. Dampak dari masalah perkembangan sosial remaja, situasi lingkungan sosial yang
tidak nyaman karena terjadi percekcokan, kekerasan karna adanya konflik,
perkelahian dll.
5. Strategi BK yaitu, konselor membantu remaja mencapai perannya dalam hubungan
sosial, yaitu :
a. Memberi pengajaran atau bimbingan tentang keterampilan sosial
b. Memberi kesempatan pada remaja untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan
kelompok
c. Mengajak remaja mengenal hidup demokratis atau pertemanan secara sehat
bersama remaja
d. Mendiskusikan masalah peranan sosial pria atau wanita dalam masyarakat
e. Menugaskan remaja untuk mengamati kehidupannya.
6. Kesimpulan, proses perkembangan interaksi sosial remaja merupakan hal yang
dimana remaja diberi pilihan untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan
sosialnya dalam hal ini adalah interaksi sosialnya sesuai dengan kemampuan dan
perkembangan lingkungan dimana remaja dibesarkan. Daalam satu lingkungan sosial
yang penuh dengan konflik, sangat berdampak negatif terhadap remaja dalam
mengembangkan aspek-aspek perkembangan sosialnya.

KELOMPOK IX
1. Insecure adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa tidak aman dan menganggap
dunia sebagai hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois.
2. Penyebab insecure yaitu kare kegagalan, kurang percaya diri, karena mengalami
kecemasan sosial dan karena dorongan perfeksionis.
3. Tanda-tanda adanya insecure yaitu, rasa pesimis dan rendah hati, haus pujian,
menghindari interaksi sosial, dan membandingkan diri dengan orang lain. Dan cara
mengatasinya yaitu, dengan berusaha menerima kekurangan dan kelebihan diri
sendiri, memberikan self reward kepada diri sendiri ketika berhasil melawan rasa
insecure, menjadi sahabat bagi diri sendiri, memikirkan hal-hal positif dll.
4. Dampak adanya insecure adalah, rasa rendah diri meningkat, tidak percaya diri untuk
melakukan apapun, tidak mau keluar dari zona nyaman dan merasa takut berlebihan
tehadapa dunia luar.
5. Insecure merupakan suatu keadaan di mana seseorang merasa tidak aman, tidak yakin
terhadap kemampuan diri sendiri, sehingga memicu ketakutan dan menganggap dunia
sebagai sebuah hutan yang mengancam kehidupannya yang disebabkan oleh adanya
kegagalan, mengalami kecemasan sosial, harapan tak sesuai dengan kemampuan,
pesimis, haus akan pujian, menghindari intraksi dan selalu membandingkan diri
dengan orang lain. Yang berdampak pada gangguan psikologis, memiliki rasa takut
yang berlebihan, individu akan enggan keluar dari zona nyaman dan gangguan
mental. Cara menangani kasus insecure ialah setiap individu harus fokus pada hal-hal
yang positif, terima keterbatasan dan mengapresiasikan perbedaan kita, jadilah
sahabat untuk diri sendiri, menghindari orang-orang yang melemahkanmu dan jangan
terlalu bergantung pada orang lain. Dengan melaksanakan hal-hal ini maka kita akan
merasa nyaman hidup di dunia ini. Layanan Bimbingan Konseling dalam mengatasi
kasus insecure yakni menggunakan pendekatan konseling behavioristik dan rasional
emotif therapy, dan lebih detailnya guru Bimbingan Konseling memberi layanan pada
kasus insecure pada remaja yakni melakukan pendekatan individual di dalam satu
ruangan dan lebih banyak memberikan nasihat.

KELOMPOK XII
1. Nafza adalah Narkoba yang populer disebut sebagai NAPZA. Penyebutan obat-obatan
terlarang karena NAPZA sering mengalami penyalahgunaan sehingga menyebabkan
kecanduan atau ketergantungan. Narkoba atau Narkotika menurut BNN adalah zat
atau obat dengan sifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang mempunyai efek
penurunan kesadaran, halusinasi, hingga daya rangsang. Dalam pemakaian
berlebihan, zat tersebut dapat menimbulkan efek kecanduan. Semakin dipenuhi
keinginan untuk mencandu, maka dosis yang dikonsumsi bisa lebih besar.
2. Klasifikasi Napza, Ada empat golongan NAPZA yang paling sering disalahgunakan,
yakni: Halusinogen, depresan, stimulan dan opioid.
3. Tanda penyalahgunaan napza antara lain, Cenderung menjadi pemalas, kurang
memperhatikan tubuh sendiri, hidup tidak teratur, tidak mampu menjaga kepentingan
orang lain, dan gampang marah.
4. Guru BK menangani kasus kecanduan napza dengan cara, memberikan layanan
bimbingan kelompok, konseling individul, dan konseling keluarga.
5. Kesimpulan, Narkoba merupakan penyebutan populer bagi NAPZA. Penyebutan
obat-obatan terlarang karena NAPZA sering mengalami penyalahgunaan sehingga
menyebabkan kecanduan atau ketergantungan. Narkoba atau Narkotika menurut BNN
adalah zat atau obat dengan sifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang
mempunyai efek penurunan kesadaran, halusinasi, hingga daya rangsang. Dalam
pemakaian berlebihan, zat tersebut dapat menimbulkan efek kecanduan. Banyaknya
kasus narkotika ini yang dialami oleh remaja sehingga membuat seorang guru BK
untuk ikut andil dalam penanganan kasus tersebut dengan beberapa model diantaranya
adalah bimbingan kelompok, konseling individu dan konseling keluarga.

Anda mungkin juga menyukai