Anda di halaman 1dari 1

Setelah mengunjungi wisata religi makam TGKH.

Muhammad Zaenuddin Abdul Majid banyak sekali


sejarah yang saya temukan yakni dari kelahiran beliau, silsilah dan keturunan, pendidikan,
kepemimpinan, perjuangan beliau, serta karya-karya yang beliau ciptakan. Di pulau Lombok, Tuan Guru
merupakan gelar bagi para pemimpin agama yang bertugas untuk membina, membimbing dan
mengayomi umat Islam dalam hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik
dengan Kyai. Sebagai seorang Ulama’ mujahid beliau telah memberikan keteladanan yang terpuji.
Seluruh sisi kehidupan beliau, beliau isi dengan perjuangan memajukan agama, nusa dan bangsa.
Tegasnya, tiada hari tanpa perjuangan. Itulah yang senantiasa terlihat dan terkesan dari seluruh sisi
kehidupan beliau yang patut dicontoh dan diteladani oleh seluruh pengikut dan murid beliau.
Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menuntut ilmu pengetahuan berawal dari
pendidikan dalam keluarga, yakni dengan belajar mengaji (membaca Al-Qur’an) dan berbagai ‘ilmu
agama lainnya, yang diajarkan langsung oleh ayahandanya, yang dimulai sejak berusia 5 tahun. Selain itu
yang seperti kita ketahui Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dikenal
sebagai ulama' besar di Indonesia karena ilmu yang dimiliki sangat luas dan mendalam.
Demikian juga kharisma beliau sebagai sosok figur ulama demikian besar. Beliau adalah tokoh
panutan yang sangat berpengaruh karena kearifan dan kebijaksanaannya. Perjuangan dan
kepemimpinannya senantiasa beliaurahkan untuk kepentingan umat. Penghargaan dan
penghormatan yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa kepadanya terutama
kepada guru-gurunya diwujudkan dalam bentuk yang dapat memberikan manfaat kepada umat.
Dengan adanya makam wisata religi ini kita dapat mengetahui perjuangan beliau untuk
Indonesia dan agar pemuda-pemudi tidak melupakan sejarah pahlawan Indonesia. Pada zaman
penjajahan, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga
menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, tempat
menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah.
Bahkan secara khusus al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid bersama guru-guru Madrasah NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama
“Gerakan al-Mujahidin”. Untuk melanjutkan dan mengembangkan perjuangan Nahdlatul
Wathan di masa datang, beliau sangat mendambakan munculnya kader-kader yang memiliki
potensi dan militansi, serta loyalitas yang tinggi, baik dari segi semangat, wawasan, maupun
bobot keilmuan. Dalam banyak kesempatan beliau sering menyampaikan keinginannya agar
murid dan santrinya memiliki ilmu pengetahuan sepuluh bahkan seratus kali lipat lebih tinggi
daripada ilmu pengetahuan yang beliau miliki. Demikian motivasi yang selalu beliau
kumandangkan supaya murid dan santrinya lebih tekun dan berpacu dalam menuntut ilmu
pengetahuan, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan adanya wisata makan religi ini akan
mengingatkan kita pada perjuangan-perjuangan pahlawan dan kita akan tetap mengingat
sejarah yang beliau lakukan untuk generasi yang akan datang, sehingga sampai sekarang kita
dapat menikmati hasil perjuangan beliau.

Anda mungkin juga menyukai