Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FILSAFAT

YUSUF AL-QARDHAWI
Dosen Pengampu : Halimatuzzahro

Nama :Nadiyya Yusrimayanti


Nim : 2000301093
Kelas : KPI/3c

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
(2021/2022)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur KehadirT Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah Filsafat
Dakwah ini dapat kami selesaikan. Tidak Lupa kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari
semua anggota kelompok yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah milai pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Timbulnya pembaharuan pemikiran islam di Indonesia dalam bidang agama,
sosial, dan Pendidikan diawali dan dilatar belakangi oleh pembaharuan pemikiran
Islam yang timbul dibelahan dunia islam lainya, terutama diawali oleh pembaharuan
pemikiran Islam yang timbul dari Mesir, Turki, dan India.

Kemajuan dan gema pembaharuan itu sampai di Indonesia di awal abad ke-20,
munculah beberapa tokoh pembaharu pemikiran Islam di Indonesia. Para pembaharu
itu banyak bergerak dibidang organisasi sosial, Pendidikan dan politik. Diantaranya,
Syekh Muhammad Jamil Jambek, Syekh Thahir Jalaludin, Haji Karim Hamrullah, Aji
Abdullah Ahmad, Syekh Ibrahim Musa, Zainuddin Labai Al Yunusi, yang semuanya
ini berasal dari Minang Kabau. Di Jawa muncul tokoh M, Ahmad Dahlan, dengan
gerakan Muhammadiyah, H. Hasan, dengan pergerakan persatuan Islam (Persis), Haji
Abdullah Halim dengan gerakan perserikatan ulama. K.H. Hasyim Asy’ari dengan
organisasi Nahdatul Ulama. Tokoh-tokoh ini semuanya banyak bergerak di bidang
Pendidikan. Muncullah upaya-upaya untuk memperbaharui pendidikan Islam di
Indonesia.1

Salah satu dari sekian banyak tokoh pembaharu pemikiran Islam yang ada di
Indonesia, pemakalah akan membahas tentang salah satu tokoh tersebut. Salah satu
tokoh yang paling terkenal hingga saat ini organisasinya masih berdiri kokoh bahkan
sudah meluas ke seluruh penjuru tanah air Indonesia, yaitu Hasyim Asy’ari. Seorang
tokoh pembaharu Islam yang berasal dari pulau Jawa ini, berhasil melakukan kegiatan
dakwah sehingga memiliki banayak pengikut. Hal inilah yang akan dijadikan
pembahasan di dalam makalah ini.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana biografi Yusuf Al- Qardhawi?
b. Bagaimana Pendidikan Yusuf Al- Qardhawi?
c. Bagaimana metode dakwah dan peran Yusuf Al- Qardhawi dalam menyebarkan
dakwah Islam di Indonesia?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui biografi Yusuf Al- Qardhawi.
1
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan pembaharuan Pendidikan Islamdi Indonesia, Jakarta:
Kencana, 2012, hlm. 39-41
b. Untuk mengetahui Pendidikan Yusuf Al- Qardhawi.
c. Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah dan peran Yusuf Al- Qardhawi
dalam menyebarkan dakwah Islam di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Al- Qardhawi


Yusuf Qardhawi,nama lengkapnya adalah Muhammad Yusuf Qardhawi,
Yusuf al-Qardhawi lahir di desa Shafat Thurab, Mesir bagian Barat, pada tanggal 9
September 1926. Desa tersebut adalah tempat dimakamkannya salah seorang sahabat
Rasulullah SAW, yaitu Abdullah bin Harits r.a.2

Yusuf al-Qardhawi berasal dari keluarga yang taat beragama. Ketika berusia 2
tahun, ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak yatim ia hidup dan diasuh oleh
pamannya, yaitu saudara ayahnya. Ia mendapat perhatian cukup besar dari pamannya
sehingga ia menganggap pamannya itu sebagai orang tuanya sendiri. Seperti
keluarganya, keluarga pamannya pun taat menjalankan agama Islam. Sehingga ia
terdidik dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan agama dan Syariat Islam.3

B. Pendidikan Yusuf Al- Qardhawi


Dengan perhatian yang cukup baik dalam lingkungan yang taat beragama,
Yusuf Qardhawi mulai serius menghafal al-quran sejah usia lima tahun. Bersamaan
itu ia juga disekolahkan di sekolah dasar yang bernaung dibawah lingkungan
depertemen pendidikan dan pengajaran mesir untuk mempelajari ilmu umum seperti
menghitung,sejarah,kesehatan dan ilmu-ilmu lainnya.

Berkata ketekunan dan kecerdasan Yusuf Qardhawi akhirnya berhasil


menghafal Al-Quran 30 juz dalam usia 10 tahun. Bukan hanya itu, kefasikan dan
kebenaran tajwid serta kemerduan qira’atnya menyebabkan ia sering disuruh menjadi
imam masjid. Prestasi akedemik Yusuf Qardhawi pun sangat menonjol sehingga ia
meraih lulusan terbaik pada Fakultas Ushuluddin di Universitas al-Azhar Kairo Mesir
pada tahun 1952/1953. Kemudian ia melanjutkan pendidikan kejurusan Khusus
Bahasa Arab di al-Azhar selama 2 tahun. Disini ia pun mendapat ranking pertama dari
500 mahasiswa lainnya dengan memperoleh ijazah internasional dan sertifikat
pengajaran

2
Yusuf al-Qardhawi, Fatawa Qardhawi, terj: H. Abdurrahman Ali Bauzir, (Surabaya: Risalah
Gusti,1996), cet II, hal. 399
3
Yusuf al-Qardhawi, Pasang Surut Gerakan Islam, terj: Faruq Uqbah, (Jakarta: Media Dakwah, 1987),
cet 1, hal 153
Pada tahun 1957, Yusuf Qardhawi meneruskan studinya di Lembaga Riset dan
Penelitian masalah-masalah arab selama 3 tahun. Akhirnya ia menggondol diploma di
bidang sastra dan bahasa. Seterusnya beliau menyambung usahanya pada peringkat
pasca sarjana di Fakultas usuluddun dalam Jurusan Tafsir Hadits di Universitas al-
Azhar Kairo Mesir.

Setelah tahun pertama di jurusan Tafsir Hadits, tidak seorang pun yang
berhasil dalam ujian kecuali Yusuf Qardhawi. Selanjutnya ia mengajukan tesis degan
judul Fiqh Az-Zakah, ia mengajukan dan berhasil meraih gelar doktor. 4 Pada tahun
1977, Yusuf Qardhawi ditempat sebagai Ketua Fakultas Syariah dan Studi Islam di
Universitas Qatar dan menjadi dekan. Pada tahun yang sama beliau mendirikan Pusat
Penyelidikan Sirah dan Sunnah.

Seiring dengan perkembangan akademiknya, Yusuf Qardhawi terhadap


kondisi umat islam juga meningkat pesat. Berdirinya Negara Israel, cukup
diperhatikan. Ditambah kondisi mesir pada saat itu yang semakin memburuk. Dalam
kondisi tersebut, Yusuf Qardhawi sering mendengar pidato Imam Hasan al-Banna
yang memukau dirinya dari segi penyampainya, kekuatan hujjah,keluasan cakrawala
serta semangat yang membara. Tidak heran bila beliau pernah berkomentar antara lain
“tokoh ulama paling banyak mempenga ruhi saya adalah Hasan-al-Banba. Pemimpin
gerakan ikhwanul muslimin yang sering saya ikuti ceramah-ceramahnya.5

Perkenalan Yusuf Qardhawi dengan Hasan al-Banna Ikhwanul Muslimin,


berbagai aktivitas yang diikutinya,antaranya pengajian tafsir dan hadits serta ilmu-
ilmu lainya seperti tarbiyah dan ibadah rukyah, olahraga, kepanduan, ekonomi,
yayasan sosial, penyatuan anak yatim, pengajaran baca tulis pada masyarakat miskin
dan persiapan jihad dengan Israel.6

Aktivitas Ikhwanul Muslim terlibat dalam perang melawan Israel pada tahun
1948 beliau masuk salah seorang diantaranya. Dan ketika banyak aktivitas Ikhwanul
Muslimin ditangkap tanpa sebab, yang jelas Yusuf Qardhawi juga termasuk
didalamnya. Itu semua tidak memudarkan semangat dah ghairah Yusuf Qardhawi
dalam berbuat sesuatu untuk umat yang telah terbelenggu pemikiran jahiliyah.
Sehingga keluar dari penjara beliua terus bekerja dan melanjutkan studinya yang

4
bid.hal.155
5
Ibid,hal.156
6
Ibid
terbengkalai kerena situasi mesir yang masih kritis.7 Yusuf Qardhawi juga banyak
tertarik kepada tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin yang lainnya kerena fatwa dan
pemikirannya yang kokoh dan mantap. Diantara tokoh berkenaan adalah Bakti al-
Khauli,Muhammad al- Ghazali dan Muhammad Abdullah Darras, ia juga kagum dan
hormat kepada Imam Mahmud al-Syaltout mantan Rektor Universitas al-Azhar dan
Dr.Abdul Hakim sekaligus Dosen yang mengajarkannya di Fakultas Ushuluddin
dalam Bidang Filsafat. Yusuf Qardhawi kagum dan hormat kepada tokoh di atas
namun tidak sampai melenyapkan sikap kritis yang dimilikinya dan beliau pernah
berkata : “Termasuk karunia allah swt kepada saya adalah bahwa kecintaan saya
terhadap seorang tokoh tidak membuat saya bertaqlid kepadanya. Kerena saya bukan
lembaran copyan dari orang-orang terdahulu. Tetapi saya mengikuti ide dan
polalakunya, hanya saja hal ini bukan merupakan penghalang kepada saya untuk
mengambil manfaat dari pemikiran-pemikiran mereka”.8

Aktivitas Ikhwanul Muslim terlibat dalam perang melawan Israel pada tahun
1948 beliau masuk salah seorang diantaranya. Dan ketika banyak aktivitas Ikhwanul
Muslimin ditangkap tanpa sebab, yang jelas Yusuf Qardhawi juga termasuk
didalamnya. Itu semua tidak memudarkan semangat dah ghairah Yusuf Qardhawi
dalam berbuat sesuatu untuk umat yang telah terbelenggu pemikiran jahiliyah.
Sehingga keluar dari penjara beliua terus untuk mengtaqlid semata-mata. Aneh sekali
bial seseorang diberi lilin tetapi ia berjalan dalam kegelapan.9

Menurut Yusuf Qardhawi para imam yang empat sebagai tokoh pendiri
mazhab-mazhab populer dikalangan umat islam tidak pernah mengharuskan
mengikuti salah satu mazhab. Itu tidak lain hanyalah hasil ijtihad para imam. Para
imam tidak pernah mandakwa dirinya sebagai orang yang ishmah(terhindar dari
kesalahan).10 Itulah sebabnya Yusuf Qardhawi tidak mengikat dirinya pada salah satu
mazhab yang ada di dunia ini. Kerena kebenaran itu menurutnya bukan hanya dimiliki
satu mazhab saja. Menurutnya juga tidak pantas seorang muslim yang berpengalaman
dan memiliki kemampuan untuk menimbang dan menguji, malah ia terikat pada satu
mazhab atau tunduk kepada pendapat seorang ahli fiqh yang seharusnya ia menjadi
tawanan hujjah dan dalil. Justru itu sejak awal Ali bin Abi Thalib mengatakan :
7
Ibid.hal.157
8
Ibid,hal.127
9
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam,terj:H.Muammal Hamidy,(Surabaya : PT.Bina
Ilmu,1976),cet ke-1,hal.5
10
Ibid,hal.10
“Jangan kami kenali kebenaran itu kerena manusianya,tetapi kenalilah kebenaran itu,
maka kamu akan kenal manusianya”.11

Seperti yang dikutif oleh Yusuf Qardhawi dari perkataan Imam Syafi’i yaitu
apa yang saya anggap benar munkin juga salah dan apa yang di anggap munkin juga
benar. Oleh sebab itulah seseorang yang memiliki ilmu salaf yang dapat mencari
kebenaran yang telah dihasilkan oleh seorang faqih.

Dalam masalah ijtihat Yusuf Qardhawi merupakan seorang ulama


kontemporer yang menyuarakan bahwa untuk menjadi seorang ulama mujtahid yang
berwawasan luas dan berfikir objektif,ulama harus lebih banyak membaca dan
menelaah buku-buku agama yang ditulis oleh non muslim. Menurutnya seorang
ulama muslim yang bergelut dalam pemikiran hukum islam tidak cukup hanya
menguasai buku keislaman karya ulama tempo dulu.12

Menanggapi adanya golongan yang menolak pembaharuan, termasuk


pembaharuan hukum islam, Yusuf Qardhawi menyampaikan pesan-pesan keagamaan
melalui program khusus di radio dan telivisi Qatar.13 Melalui bantuan universitas,
lembaga-lembaga keagamaan dan yayasan Islam di dunia arab, Yusuf Qardhawi
sanggup melakukan kunjungan ke berbagai Negara Islam dan bukan Islam untuk misi
keagamaan. Dalam tugas yang sama pada tahun 1989 ia sudah pernah ke Indonesia.
Dalam berbagai kunjungannya ke negara-negara lain, ia aktif mengikuti berbagai
kegiatan ilmiyah seperti seminar,muktamar,dan seminar tentang hukum Islam.14

C. Kontribusi dan Aktivitasnya dalam Pengabdian kepada Islam


Yusuf Qaradhawi adalah salah seorang tokoh Islam yang menonjol di zaman ini,
dalam bidang ilmu pengetahuan, pemikiran, dakwah, pendidikan dan jihad.
Pengabdiannya untuk Islam tidak hanya terbatas pada satu sisi atau satu satu medan
tertentu. Di antaranya adalah:
11
Ibid,hal.5
12
Ibid
13
ibid
14
Ibid,hal.29
a. Bidang Ilmu Pengetahuan
Tulisan dan karangan merupakan salah satu sisi paling penting dan pribadi Yusuf
Qaradhawi. Dia adalah seorang alim yang banyak mengarang dan mengoreksi.
Buku-bukunya memiliki bobot ilmiah yang tinggi dan memiliki pengaruh besar di
dunia Islam. Yusuf Qaradhawi adalah seorang penulis yang memiliki pikiran-
pikiran jenial dan orisinil. Tulisan-tulisannya selalu menggambarkan keluasan
ilmunya dan jauh dari taklid buta.
b. Bidang Fiqih dan Fatwa
Salah satu kontribusi Yusuf Qaradhawi yang menonjol adalah dalam bidang fikih
dan fatwa. Pada saat memberikan ceramah, menghadiri muktamar atau seminar,
sering kali ada pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masalah-masalah
keislaman yang diajukan kepadanya. Dan jawaban-jawaban beliau atas pertanyaan
itu selalu mendapat tanggapan positif dan bisa diterima oleh mayoritas kaum
intelektual muslim itu semua karena jawaban-jawaban yang beliau berikan
memiliki ciri keilmuan yang kuat, ciri moderat serta sangat memuaskan
c. Bidang Dakwah dan Pengarahan
Beliau memulai aktivitas dakwahnya sejak masa remajanya, yaitu semasih Duduk
di Sekolah Menengah Pertama di Thantha. Saat itu beliau baru berusia enam Belas
tahun. Beliau mulai dakwahnya dari desanya, kemudian di lingkungan Sekitarnya,
dan kini aktivitas dakwahnya telah menyebar ke seluruh dunia.16 Dalam Dakwah
yang digelutinya Yusuf Qaradhawi banyak menggunakan sarana yang Bervariasi
hingga pesan-pesan dakwahnya menyentuh berbagai kalangan. Di Antaranya
adalah dari mimbar sebagai sarana tradisional yang sejak sejarah panjang, Yakni
dari masjid-masjid.
d. Bidang Seminar dan Muktamar
Hampir tidak ada satu seminar ataupun muktamar yang membahas tentang
Pemikiran Islam atau dakwah Islam kecuali Yusuf Qaradhawi selalu diundang
untuk Menghadirinya. Ini semua merupakan penghormatan dari pihak
pengundang Mengingat posisi Yusuf Qaradhawi yang sangat penting di kalangan
ulama dan para Da’i serta kaum intelektual muslim dunia. Diantara muktamar-
muktamar yang dihadiri oleh beliau diantaranya adalah ; Muktamar Internasional
pertama Tentang Ekonomi Islam yang dikoordinir oleh Universitas Malik Abdul
Aziz di Jeddah.20 Dan Masih banyak lagi.
e. Dalam Bidang Ekonomi Islam
Dari sisi teoritis dia telah banyak Menyampaikan ceramah dan pelatihan tentang
ekonomi Islam dan mengarang Beberapa buku tentang ekonomi Islam yang
banyak tersebar di beberapa negara Islam. Di antaranya Fikih Zakat, Musykilat al-
Faqr wa Kaifa ‘Alajaha al-Islam (Problema Kemiskinan dan Solusi Islam), Bai’
al-Murabahah lil Amir bi asy-Syira’ Kama Tajrihihi al-Masharif al-Islamiyah, dan
yang terakhir adalah Fawaid al-Bunuk Hiya ar-Riba al-Haram (Bunga Bank itu
Haram).22 Sebagai penghargaan atas Perannya yang besar dalam masalah ini,
IDB (Islamic Development Bank, Bank Pembangunan Islam) menetapkan
Qaradhawi sebagai pemenang hadiah dan IDB Pada tahun 1411 H dalam bidang
Bank Islam
f. Dalam Bidang Pergerakan dan Jihad
Yusuf Qaradhawi sejak masa remaja aktif melakukan dakwah dengan melalui
Khutbah-khutbah dan ceramah. Dan yang membantu aktivitas dakwahnya dengan
Mudah adalah keterlibatannya dengan gerakan lkhwanul Muslimin, dan
Perkenalannya secara baik dengan Imam Hasan aI-Banna. Beliau sering
mendapatkan Tugas kunjungan ke berbagai negeri Arab seperti Suriah, Lebanon
dan Yordania. Beliau juga di tugaskan sebagai penanggung jawab pergerakan di
semua fakultas Syariah di Universitas al-Azhar.15
D. Konsep dan Metode Dakwah
a. Kosnsep dakwah beliau dalam menyampaikan dakwah bi lisan adalah
terinspirasi dari sinyal sinya Al-Quran dan Assuna, yang menunjukan begitu
besar perhatian yang ditujukan kepada ummat islam.
b. Konsep dakwah bilisan yang beliau jelaskan memiliki tujuan yang jelas,
sehingga dalam menjalankan aktivitas dakwah dapat lebih terarah.
c. Sebuah keindahan islam adalah adanya nasihat menasihati antara suadara,
dalam hal ini syekh Yusuf Al-Qardhawi tidak lepas dari kritik dan saran dari
beberapa ulama.

d. Konsep dakwah syekh Yusuf Al-Qardhawi dalam membina ummat islam


dsajikan dengan renyah dan bermuatan seni tinggi serta bersifat reflektif dan
komunikati, namun tetap identik dengan Al-Quran dan Assunah.
e. Konsep dakwah Syekh Yusuf Alqardhawi dalam berdakwah billisan yang
disampaikan merupakan konsep dakwah yang mengandung nilai-nilai yang
15
Ahmad Bashori, jihad Menurut Yusuf Al-Qardhawi, vol. 2, 2009, hal. 11
mulia, sehingga mengundang antusias tinggi ummat islam, karena berisi
seruan pada akhlak yang terpuji, untaian kata yang indah, melembutkan hati
dan perasaan, menyeru melaksanakan ajaran agama, sarat dengan nilai-nilai
keutamaan, dan memperhatikan etika.
f. Dakwah billisan yang dapat dilakukan pada masa sekarang adalah dengan
beberapa bentuk, diantaranya adalah :
1. Bayan Syafahi (oral statement)
2. Bayan melalui jalan Dialog
3. Bayan I’lami (press release)16

BAB III
KESIMPULAN

Yusuf Qardhawi,nama lengkapnya adalah Muhammad Yusuf Qardhawi,


Yusuf al-Qardhawi lahir di desa Shafat Thurab, Mesir bagian Barat, pada tanggal

16
Yuli Heryanto, konsep berdakwah bil-lisan menurut pemikiran sayikh Yusuf Al-Qardhawi, vol.3, 2011, hal.57
9 September 1926. Desa tersebut adalah tempat dimakamkannya salah seorang
sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abdullah bin Harits r.a.

Dengan perhatian yang cukup baik dalam lingkungan yang taat beragama,
Yusuf Qardhawi mulai serius menghafal al-quran sejah usia lima tahun.
Bersamaan itu ia juga disekolahkan di sekolah dasar yang bernaung dibawah
lingkungan depertemen pendidikan dan pengajaran mesir untuk mempelajari ilmu
umum seperti menghitung,sejarah,kesehatan dan ilmu-ilmu lainnya.

Yusuf Qaradhawi adalah salah seorang tokoh Islam yang menonjol di zaman
ini, dalam bidang ilmu pengetahuan, pemikiran, dakwah, pendidikan dan jihad.
Pengabdiannya untuk Islam tidak hanya terbatas pada satu sisi atau satu satu
medan tertentu.

Kosnsep dakwah beliau dalam menyampaikan dakwah bi lisan adalah terinspirasi


dari sinyal sinya Al-Quran dan Assuna, yang menunjukan begitu besar perhatian
yang ditujukan kepada ummat islam.

DAFTAR PUSTAKA

H. Abdurrahman Ali Bauzir, 1996 Fatawa Qardhawi Surabaya


Faruq Uqbah,1987 Yusuf al-Qardhawi, Pasang Surut Gerakan Islam, Jakarta: Media
Dakwah,
Hamidy MUhammal, 1976 Halal dan Haram Dalam Islam Surabaya : PT.Bina Ilmu,
Bashori Ahmad, 2009, jihad Menurut Yusuf Al-Qardhawi, vol. 2, hal. 11
Heryanto Yuli, konsep berdakwah bil-lisan menurut pemikiran sayikh Yusuf Al-
Qardhawi, vol.3, 2011, hal.57

Anda mungkin juga menyukai