Anda di halaman 1dari 20

IJTIHAD DAN MODERNISASI PENDIDIKAN

(MUHAMMAD ABDUH)

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SejarahPemikiran
ejarahPemikiran Islam
yang Diampu Oleh Dr. Hj. Yunis Hidayati, MA

Oleh :
AHMAD LEO SALSABIL HUBASYAH
MOH. RIDWAN

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM
PANGERAN DIPONEGORO (IAID) NGANJUK
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

Istilahmodernisasibisadiartikansamadenganpembaruanyangmerupakan
1
alih bahasa dari istilah tajdid. Gagasan dan ide pembaruan dalamIslam muncul
sebagai upaya interpretasi kaum Muslim terhadap sumber-sumberajaran Islam
dalam rangka menghadapi berbagai perubahan sosio-kultural
2
yangterjadisetiapwaktudantempat.
Gagasan pembaruan Islam, sesungguhnya muncul pada akhir abad
18danawalabad19Masehi.
Sebagaimanadiketahui,bahwasanyadidalamsejarahIslam,periodesasisejarahIsla
mdibagikedalamtigaperiodebesar,yakniperiodeklasik(650-
1250M),periodepertengahan(1250-1800M),danperiodemodern(1800-
sekarang)3.Periodemoderniniseringdisebut-sebutsebagaiperiodekebangkitan
umat Islam.Di mana pada periode ini, muncul banyak sekali tokohpembaru
yang tampil melakukan pembaruan untuk membangkitkan umat
Islamdariketerpurukandanketerbelakangan.
DiantarasekianbanyaktokohpembaruIslam,MuhammadAbduh(1849-
1905 M) adalah salah satu tokoh monumental yang sangat
bersemangatmelakukan pembaruan bagi dunia Islam, terutama di bidang
pendidikan danintelektual4.Muhammad Abduh sebagai tokoh pembaruan dalam
Islam
patutdikenang,diteladani,dandirekonstruksipemikirannyakarenabeliautelahbanya
kberjuanguntukmengubahkebiasaanmasyarakatyangsebelumnyabersifatstatisme
njadilebihdinamis.
Dalam perjalanan hidupnya, Muhammad Abduh menemukan
beberapamasalahyangsangatmeresahkan.Masalah-
masalahtersebut,bagiAbduhmerupakan penyebab kemunduran umat Islam
selama ini.Masalah tersebut diantaranya adalah mengakarnya sikap taqlid buta
terhadap ulama’ di kalanganumat Islam yang menurut Muhammad Abduh hal
tersebut merupakan bentukbid’ah dan khurafat yang harus diberantas.Selain itu,
tersebarnya pandanganbahwa “pintu ijtihad telah ditutup” juga telah menyebabkan

11
AbdullahIdidanTotoSuharto,RevitalisasiPendidikan Islam(Yogyakarta:TiaraWacana,2006),65.
2
Ibid.,67.
3
HarunNasution,IslamDitinjauDariBerbagaiAspeknya,JilidI(Jakarta:UI-Press,1985),50.
4
TotoSuharto,FilsafatPendidikanIslam,Cet.I(Yogyakarta:Ar-Ruzz,2006),250.

2|Page
kejumudan berpikir dikalangan umat Islam sehingga umat Islam pun terjebak
dalam keadaan yangstatisdan takada kemajuan yangberarti.
Dengan adanya masalah-masalah yang melanda umat Islam
tersebut,ditambah dengan derasnya arus modernisasi ketika itu, Muhammad
Abduh puntergerak untuk melakukan aksi pembaruan atau modernisasi di
berbagai bidang,khususnya di bidang pendidikan. Karena baginya, pendidikan
merupakan
salahsatucarayangefektifdanstrategisuntukmenyelesaikanmasalahumatIslamdan
membangkitkanmerekadariketerbelakangandanketerpurukanyangdialami.
Maka,menjadipentingadanyauntukmengetahuisecaralebihmendalam
tentang kiprah dan kontribusi Muhammad Abduh dalam melakukanpembaruan
atau modernisasi di bidang pendidikan Islam. Untuk itu, penulismelaluimakalah
ini hendak membahas hal tersebut
denganPembatasanpembahasansebagaiberikut:
1)Biografi singkat Muhammad Abduh
2) Faktor-faktoryangmelatarbelakangipemikiranMuhammadAbduh;
3)ijtihaddanmodernisasiyangdilakukanMuhammad Abduh dalam
Pendidikan Islam
4) rekonstruksi ijtihad danmodernisasi pendidikan Islam Muhammad
Abduh bagi pendidikan Islam diIndonesia.

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. BiografiSingkatMuhammadAbduh
Muhammad Abduh lahir pada tahun 1849 M/1265 H di desa
MahallatNashrdial-
Buhairah,suatuperkampunganagrarisdiprovinsiGharbiyyahMesirHilir. Ayahnya
bernama Abduh Hasan Khairullah yang berasal dari Turki danlama menetap di
Mesir. Ibunya adalah seorang keturunan Arab asli.
5
Menurutriwayat,silsilahketurunannyasampaikepadakhalifahUmaribnKhattab. K
eduaorangtuaAbduhhiduppadamasaRezim MuhammadAliPasha.
Pendidikan Abduh berawal dari pendidikan yang diberikan
ayahnyasendiridirumahsejakusiadini.Pelajaranpertamayangdiperolehadalahmem
baca, menulis, dan menghafal al-Qur’an. Abduh mampu menghafal al-Qur’an
dengan waktu yang cukup singkat, yaitu 2 tahun, tepatnya pada saat
iaberusia12tahun.
Diusianyayangke-
14,AbduhdikirimayahnyakeThantauntukbelajardimasjidAhmadi.Disiniiamulaib
elajarbahasaArab,nahwudanfiqh.Namun,ia merasa kecewa dengan metode yang
diterapkan di lembaga tersebut
yangcenderunghanyamementingkanhafalantanpamemperhatikanpemahaman.Se
hingga pada akhirnya, setelah 2 tahun belajar di lembaga tersebut, ia
punmemutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Mahallat Nashr,
untukmenjadiseorangpetanidan menikah diusia 16tahun.
Empat puluh hari setelah ia menikah, ayahnya meminta Abduh
untukkembali ke Thanta. Namun di tengah perjalanan, Abduh mengurungkan
niatnyauntukkembalike
ThantadanberbelokarahkesebuahdesabernamadesaKanisahtempattinggalpamann
ya,SyeikhDarwisy.Abduhmulaibisamerasakanangin segar dalam belajar ketika
ia belajar dengan pamannya. Ia mulai mampumemahami apa yang dipelajarinya.
Dengan dukungan Syeikh Darwisy

5
DewanRedaksiEnsiklopediIslam,“MuhammadAbduh,”EnsiklopediIslam,Jld.5(Jakarta:IchtiarBaruVanHo
eve, 1997),255.

4|Page
pula,AbduhpunakhirnyamauuntukkembalibelajardiMasjidAhmadi,Thanta.
Enam bulan di Thanta, Abduh mulai merasakan kejenuhan
kembalihingga akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di al-
Azhar, karenaAbduh meyakini bahwa al-Azhar adalah tempat yang cocok
untuknya. Namun,ternyata Abduh juga menemukan hal yang serupa dengan apa
yang ia alami diThanta, di mana pembelajaran di al-Azhar juga masih
menggunakan
metodehafalan.Metodeini,diyakiniAbduhakanmerusakdayanalarnya.Abduhmera
sakecewa, hingga akhirnya ia memutuskan untukmenekunidunia
mistikdanmenjadisufi.
Pada tahun 1871 M, Abduh bertemu dengan Jamaluddin al-
Afghanidanbergurukepadanya.Darial-Afghani,Abduh
mendapatkanpengetahuantentangfilsafat,teologi,ilmukalam,ilmupasti,jurnalistik,
bahkanpolitik.Abduhmerasapuasbelajardenganal-Afghani,karenaal-
Afghanimenggunakanpendekatan dan metodeyang selama ini diharapkan
Abduh. Kegalauan Abduhpunakhirnyaterobatidengankehadiranal-
Afghanitersebut.Abduhpunmenjadimuridkesayanganal-Afghani.
Setelahtamatdarial-
Azharpadatahun1877M,Abduhdiangkatmenjadidosenditigalembagapendidikanfo
rmal,yaitual-Azhar,Daral-‘Ulum,dan perguruan bahasa Khedevi. Ia mengajar
berbagai mata pelajaran sepertilogika, filsafat, teologi, sejarah, ilmu politik, dan
kesusastraaan Arab.
Abduhsenantiasamenanamkansemangatpembaruandanmenekankankepadamurid
nya agar berpikir kritis dan rasional, dan tidak terikat hanya pada
satupendapattertentu.
DuatahunsetelahpengangkatanAbduhsebagaidosen,iadiberhentikan
sebagai tenaga pengajar di al-Azhar karena ia kerap melontarkankritik tajamnya
pada pemerintah pada saat itu. Abduh kemudian diasingkan ketempat
kelahirannya, begitu pula al-Afghani juga diusir dariMesir. Setelah
terjadipergantiandalamtubuhkabinetpemerintahanMesir,Abduhdiserahitugasuntu
k memimpin surat kabar resmi pemerintah, yaitu al-waqa’i al-Misriyyah.Melalui
surat kabar tersebut, Abduh sering melontarkan kritikan tajam
kepadapemerintah.Akibatnya,AbduhkembalidiusirdariMesir.Abduhtinggalbeber
apa saat di Beirut, kemudian menuju Paris untuk menyusul al-
Afghani,tepatnyapadatahun1884M.
Abduhbersamaal-

5|Page
Afghaniaktifdalamberbagaibidangsosialpolitik.Kaduanyamembentukorganisasia
l-Urwahal-
WusqadiParisdanmenerbitkanmajalahdengannamayangsamasebagaimediauntuk
menyampaikanidedangagasanuntukmembangkitkansemangatumatIslamdalamm
6
elawanpenjajahterutama Inggris. Satu tahun kemudian, Abduh kembali ke
Beirut dan mengajardiMadrasah
Sulthaniahsambilmenerjemahkanbeberapakitabke dalambahasa Arab dan
menyelesaikan penulisan bukunya yang terkenal, yaitu Risalat al-
Tawhid.Padatahun1888
M,AbduhdiizinkankembalikeMesir.Abduhkembalimengajardial-
Azhar,tetapitidakdiizinkanmengajardiDaral-
‘Ulum.Selainitu,AbduhjugadiangkatmenjadihakimpadaPengadilanTinggi.Ditahu
n1894,iadiangkatmenjadianggotaMajlisA’laal-
Azhar.Selanjutnya,iadiangkatmenjadiMuftinegarasejaktahun1899Mhinggawafat
padatanggal8JumadalUla1323H/11Juli1905Mkarenasakitkankerhatiyangdiderita
nya.7

AdapunkaryaMuhammadAbduhyangmonumentaldiantaranya adalah
seperti: Risalah al-Tawhid, Risalah al-Waridah, Tafsir juz ‘amma danTafsir al-
Manaryangdisempurnakanolehmuridbeliau,SyekhMuhammadRasyidRidhaserta
8
karya-karya yanglain.
B. LatarBelakangPemikirandanIjtihadMuhammadAbduh
Diantarabeberapahalyangmelatarbelakangidanmempengaruhilahirnyap
emikirandanijtihadMuhammadAbduhadalahsebagaiberikut:
a. Sikaphidupyangterbentukolehkeluargadanguru-
gurunya,terutamaSyekhDarwisydanSayyidJamaluddinal-Afghani.
b. Faktor kebudayaan berupa ilmu pengetahuan yang diperolehnya
selamabelajar, baikyangbersifatformal maupunnon-formal.
c. Situasipolitikpadamasanyayangdialaminyasejakdilingkungankeluargany
adiMahallat,NashryangmenyebabkanlemahnyakondisimasyarakatMusli
mdiMesir.9
d. Kondisi sosial masyarakat yang sangat memprihatinkan ketika itu,
yangmanaketikaituterjadikemunduranintelektualumatIslamyangdiakibatk

6
Khoiriyah,IslamdanLogikaModern:MengupasPemahamanPembaruanIslam(Yogyakarta:Ar-RuzzMedia,2008),51.
7
HarunNasution,PembaruandalamIslam:SejarahPemikirandanGerakan,Cet.XIV(Jakarta:BulanBintang,2011),
53.
8
DewanRedaksiEnsiklopedi Islam, “MuhammadAbduh,” 258.
9
Yasmansyah,“MuhammadAbduhdanUsahaPembaruanPendidikandiMesir,”244.
6|Page
anoleh beberapa hal,diantaranya adalah:
• Adanyakebiasaantaqlidterhadapulama’dikalanganumatIslam.
• Stagnasi atau kemandegan (kejumudan) pemikiran masyarakat
Muslim.Abduh melihatbahwa salah satu penyebab keterbelakangan umat
Islam yang
amatmemprihatinkanadalahhilangnyatradisiintelektual,yangpadai
ntinyaialahkebebasan berpikir.
• Kondisi lemah dan keterterbelakangan kaum Muslim yang
disebabkanolehfaktoreksternal,sepertihegemoniEropayangmenga
ncameksistensi masyarakat Muslim dan realitas internal seperti
10
situasi yangterjadidikalangankaum Muslimsendiri. 12
Beberapahaltersebuttelahmelatarbelakangiataumemengaruhipemikiran
Muhammad Abduh dalam berbagai bidang, seperti teologi,
syariah,sosialpolitik,dankhususnyapendidikan.MuhammadAbduhmerupakanso
sok
yangterkenaldalammengusungsemangat“tajdid”dalamsetiappemikirandangera
kannya. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan pikirandi kalangan umatIslam
yang beranggapan bahwa pintu ijtihad telah tertutup sehingga
hanyamengandalkandanmengedepankan taqlid.
Gerakan pembaruan Islam yang dilakukan oleh Muhammad
Abduhtidak terlepas dari karakter dan wataknya yang cinta pada ilmu
pengetahuan.Gibb dalam salah satu karya terkenalnya, Modern Trends in Islam,
sebagaimanadikutipolehYasmansyah,menyebutkanempatagendapembaruanMu
hammadAbduh. Keempat agenda itu adalah pemurnian Islam dari berbagai
pengaruhajarandan amalanyang tidakbenar,yaitu11:
1. Purifikasi
Purifikasi atau pemurnian ajaran Islam merupakan usaha serius
yangdilakukan Muhammad Abduh karena kemunculan dan merebaknya
bid’ahdankhurafatyangmasukdalamsendikehidupanberagamakaummuslimin.S
elain itu,kaummusliminjugaharusmenjauhisyirik.
2. Reformasi
ReformasipendidikantinggiIslamdifokuskanMuhammadAbduhpadaunivers
itasalmamaternya,al-Azhar.MuhammadAbduhmenyatakanbahwakewajiban
belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku klasik berbahasaArab yang

10
YulianiLupito,ParaPerintisZamanBaruIslam(Bandung:Mizan,1996),41.
11
Yasmansyah, “Muhammad Abduh dan Usaha Pembaruan Pendidikan di Mesir,” 246-247.
7|Page
berisi dogma ilmu kalam untuk membela Islam, akan tetapi,kewajiban belajar
juga terletak pada mempelajari sains-sains modern sertailmu filsafat sebagai
dasar dan induk semua ilmu pengetahuan (mother ofsciences).
3. PembelaanIslam
Muhammad Abduh lewat Risalah al-Tawhid-nya tetap
mempertahankanpotretdiriIslam.Hasratnyauntukmenghilangkanunsur-
unsurasingmerupakanbuktibahwaAbduhtetapyakindenganIslam.MuhammadA
bduh tidak pernah menaruh perhatian terhadap paham-paham filsafat
antiagamayangmarakdiEropa.Abduhlebihtertarikmemperhatikanserangan-
seranganyangdihadapiumatIslamdarisudutkeilmuan.MuhammadAbduh
berusaha mempertahankan potret Islam dengan menegaskan bahwa
jikapikiranitudimanfaatkansebagaimanamestinya,hasilyangdicapaipuntentuaka
nselarasdengankebenaranilahiyangdipelajarimelaluiagama.
4. Reformulasi
Agenda reformulasi tersebut dilaksanakan Muhammad Abduh
dengancaramembukakembalipintuijtihadselebar-
lebarnya.Menurutnya,kemunduran kaum muslimsalah satunya disebabkan
karena tertanamnyapandangan yang menyatakan bahwa “pintu ijtihad telah
ditutup” dalam diriumatmuslim.
C. IjtihaddanModernisasiMuhammadAbduhdalamPendidikanIslam
Sejarah modernisasi pendidikan di Mesir sangat lekat dengan
gerakanpembaruan Islam. Namun secara historis, kesadaran pembaruan Islam
berawaldari adanya ekspedisi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte di
Mesir sejaktahun 1798 M. Ekspedisi Napoleon ini menyadarkan Muhammad
Ali Pasha(1805-1848 M) akan ketertinggalan dan keterbelakangan umat Islam
di Mesirdibandingkan dengan Barat. Hal inilah yang mengispirasi Muhammad Ali
untukmelakukanmodernisasiMesirdiberbagaibidang,termasukdibidangpendidik
an.
Modernisasipendidikandilakukannyadenganmendirikanlembagapendidi
kan dengan menggunakan ide-ide yang berkembang di Eropa, karenamenurut
pandangannya, pendidikan di Mesir akan maju manakala mengadopsidan
12
memasukkan sistem dan kurikulum pendidikan Barat. Diantara
lembagapendidikan yang didirikan Muhammad Ali adalah Sekolah Militer
(1815),Sekolah Kedokteran (1827), Sekolah Apoteker (1829), Sekolah
Pertambangan(1839), Sekolah Pertanian (1836), dan Sekolah Penerjemahan

12
BintiMaunah,PerbandinganPendidikanIslam(Yogyakarta:Teras,2011),88.
8|Page
(1836). Guru-guruyangmengajarpundidatangkandari Barat.13
Selaindenganmendirikanbanyaklembagapendidikanmodern,Muhammad
Alijugamelakukanmodernisasipendidikanmelaluipenerjemahanilmu-
ilmupengetahuanBaratkedalambahasaArab.Untukmewujudkankeinginannya
itu, maka Muhammad Ali mengirim para pelajar keluar
negeri,sepertikePrancis,Inggris,Italia,atauChekoslaviauntukmempelajariberbag
aimacam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di sana.
TujuanMuhammad Ali yakni agar terwujudnya suatu generasi penerus yang
memilikiilmu pengetahuan tentang Eropa dan bahasanya. Selain itu, agar para
pelajardapat mentrasfer ilmu pengetahuan Barat dan peradabannya ke dalam
bahasaArab(menterjemahkanbuku-
bukukedalambahasaArab),sehinggailmutersebut dapat diberikan di sekolah-
sekolah yang menggunakan kata pengantarbahasaArab.
Namun sementara itu, sistem pendidikan tradisional yang sudah
adatetapdipertahankanadanyadibawahpembinaandanbimbinganal-
Azhar.Padaumumnya,ulama-ulamaal-
Azharinipunsangatmenentangmasuknyasekolah-
sekolahmoderntersebutkarenadianggapakanmampumengikisdanmelunturkan
nilai-nilai agama yang telah dibangun dan dipertahankan selamaini.
Sistem pendidikan yang demikian tersebut pada akhirnya
melahirkandualismedalambidangpendidikandiMesir,dimanalembagapendidika
npadasaat itu terbagi ke dalam dua tipe yang sangat jauh berbeda. Tipe
pertamamerupakansekolah-
sekolahmodernbaikyangdidirikanolehpemerintahmaupun bangsa asing.
Sedangkan tipe kedua adalah sekolah-sekolah berbasisagama di mana al-Azhar
merupakan lembaga pendidikan tinggi dalam tipe
ini.Keduatipetersebuttidaksalingberhubungansatusamalain,melainkanmasing-
masingberdirisendiridalammemenuhikebutuhandanmencapaitujuanpendidikan
nya.
Sekolah-sekolah dengan tipe pertama tampil dengan kurikulum
yangmemberikan ilmu pengetahuan Baratsepenuhnya tanpa
memasukkanilmupengetahuan agama sama sekali. Sebaliknya sekolah-sekolah
dengan tipe kedua,termasuk al-Azhar, hanya memasukkan ilmu pengetahuan
agama saja tanpamengajarkan ilmu pengetahuan modern dari Barat, sehingga
13
IdidanSuharto,RevitalisasiPendidikanIslam,73.LihatjugaHarunNasution,IslamRasional:GagasandanPemikira
n (Bandung:Mizan, 1995), 148.

9|Page
perkembanganintelektualberkurang.Akibatnya,dualismependidikanyangdemiki
anitumelahirkan dua kelas sosial dengan spirit yang berbeda. Tipe sekolah
yangpertamamelahirkankelaselitgenerasimudadengansegalapengetahuannya
tentang ilmu pengetahuan Barat tanpa diimbangi dengan ilmu
pengetahuanagama.Sedangkantipesekolahkeduamelahirkanparaulama’yangahl
idalambidang agamaserta tokoh masyarakat yang enggan menerima perubahan
dancenderunguntukmempertahankantradisi.
Muhammad Abduh melihat segi negatif dari dua model
pendidikantersebut, sehingga hal itu mendorongnya untuk mengadakan
perbaikan
sistempendidikansebagaisalahsatuusahauntukmembangkitkanumatIslamkemba
lidari keterbelakangan dan kejumudan. Diantara usaha (ijtihad) yang
dilakukanMuhammadAbduhdalampembaruansistempendidikanIslamdiMesirad
alahsebagaiberikut:
1. TujuanPendidikanIslam
Menurut Abduh, tujuan pendidikan adalah mendidik akal dan
jiwaserta menyampaikannya pada batas-batas kemungkinan
seorangmencapaikebahagiaanduniadanakhirat.Tujuanpendidikanyangdi
rumuskanAbduhtersebut mencakup aspek akal dan aspek
14
spiritual. Abduh
berpandanganbahwajikaaspekakaldanspiritualdididikdenganbaikdanma
ksimal,makaumat Islam akan mampu bersaing dalam menguasai dan
mengembangkanilmupengetahuansertadapatmenciptakankebudayaanya
ngtinggi.15
Bagi Abduh, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang
dalamprosesnya mampu mengembangkan seluruh fitrah peserta didik
terutamafitrah akal dan agamanya. Dengan fitrah akal, peserta didik
akan dapatmengembangkan daya berpikir secara rasional. Melalui
fitrah agama akantertanampilar-
pilarkebaikanpadadiripesertadidikyangselanjutnyaberdampak pada
seluruh aktivitashidupnya.16

14
Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-
Ruzz,2013),123.
15
Arbiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh: Suatu Studi Perbandingan
(Jakarta:BulanBintang, 1993),156.
16
Muhammad Abduh, “Al-Madaris al-Tajhizat wa al-Madaris al-‘Aliyat,” dalamal-A’mal al-Kamil lial-
Imam Muhammad ‘Abduh, Juz III, ed. oleh Imarah (Beirut: Beirut: al-Muassasah al-‘Arabiyah li al-
Dirasahwaal-Nasr,1972),117
10 | P a g e
Daritujuanpendidikandiatas,sangatjelasbahwaMuhammadAbduh
berkeinginanagarprosespendidikandapatmembentukkeperibadianMusli
myangseimbangantarajasmanidanrohanisertaintlektualitasdanmoralitas.
Jadi, pendidikan bukan hanya mengedepankan dan
menekankanpengembanganaspekkognitif(akal)semata,akantetapijugaha
rusmenyelaraskannyadenganperkembanganaspekafektif(moral)danpsik
omotorik (keterampilan). Pendidikan seyogyanya dapat
memperhatikansegi material dan spritual sekaligus. Pandangan ini
merupakan kritiknyaterhadap situasi dan aktivitas pendidikan di Mesir
pada waktu itu, di manapendidikan hanya menekankan pengembangan
salah satu aspek saja denganmengabaikanaspeklainnya.

2. KurikulumPendidikan Islam
Untukmencapaitujuanpendidikanyangdirumuskannya,Muhamm
ad Abduh menyusun kurikulum pendidikan Islam dari
tingkatdasarhinggapendidikantinggi.Namun,secaraumumAbduhmengg
arisbawahibahwamatapelajaranagamahendaknyadijadikansebagaiinti
semua mata pelajaran dari tingkat pendidikan paling dasar (usia
dini)hinggatingkatpendidikantertiggi.Artinya,pendidikanagamaharusdi
berikan sedini mungkin. Pandangan ini mengacu pada pendapat
bahwaajaranIslammerupakandasarpembentukanjiwadanpribadimuslim.
Dengan memiliki jiwa kepribadian seorang muslim, rakyat akan
memilikijiwa kebersamaan dan sikap nasionalisme untuk dapat
mengembangkansikaphidupyanglebihbaik,sekaligusdapatmeraihkemaj
uan.17
Adapun kurikulum yang dirumuskan oleh Muhammad Abduh
daritingkatdasarhinggapendidikantinggiadalahsebagai berikut:
a. Untuktingkatsekolahdasar,kurikulumpendidikannyameliputi:mem
baca,menulis,berhitung,danpelajaranagamadenganmateriakidah,fi
kih, akhlak, sertasejarahIslam.
b. Untuk tingkat menengah: Ilmu logika (fann al-mantiq), dasar
penalaran (al-ushul al-nazari)akidah yang dibuktikan dengandalil-
dali qat’i maupunzanniy, fikih, akhlak, sejarah Islam danilmu debat
atau diskusi (adab al-jadal).

17
AbdulSanidalamNasruddinYusuf,“PerbandinganPemikiranMuhammadAbduhdanRasyidRidhaTentangP
endidikan,”JurnalSosialBudaya,Vol.8,No.1(2011):71.
11 | P a g e
c. Untuk tingkat atas: tafsir, hadits, bahasa Arab dengan segala
cabangnya,akhlak denganpembahasan yang rinci, sejarah Islam,
retorika dan dasar-dasarberdiskusi,dan ilmukalam.18
Dariformulasikurikulumdiatas,sangatjelasbahwaAbduhberusaha
menghilangkan dualisme pendidikan yang ada pada masa itu.
Abduhmenghendakisemuasekolahumumuntukmemberikanpelajaranaga
madanuntuk semua sekolah tradisional diharapkan juga menerapkan
ilmu-ilmupengetahuanyangberasaldariBarat.
Selainitu,dariformulasikurikulumtersebut,khususnyamulaitingka
tmenengah,dapatdilihatbahwapendidikanIslamAbduhjugadiarahkan
kepada pendidikan akal, yaitu dengan melatih anak didik
ataumembekali mereka dengan ilmu-ilmu yang mengajak kepada
berpikir kritisdan logis.Melalui hal tersebut, diharapkan agar anak didik
memiliki nalarberpikiryangtajamuntukbisamemahamiilmu-
ilmupengetahuankhususnya ilmu agama, sehingga mereka melakukan
ajaran agama karenamemangbetul-
betulpahamdasarnyasehinggatidakhanyasekedarmelakukantaqlidbuta,k
emudianmensakralkanhasilijtihadterdahulu dan menganggapnya
sebagai aturanbaku yang mutlak tidak
bisadiubahsehinggatidakmelakukanfreshijtihadsamasekali.
Berkaitandenganhaltersebut,Abduhmemandangbahwaakalmemp
unyai kedudukan yang sangat tinggi dalam agama
Islam.Semboyanyang sering dikutipnya, “al-dīn huwa al-‘aql, lā dīn liman
lā‘aql
lah”.Agamasejalandenganakaldantidakadaagamabagiorangyangtidakme
nggunakanakal.19
3. MetodePendidikanIslam
Dalam bidang metode pengajaran, Muhammad Abduh
mengkritikdengan tajam penerapan metode hafalan tanpa pemahaman
mendalam yangpada umumnya diterapkan di sekolah-sekolah saat itu,
terutama sekolahagama. Menurut Abduh, metode yang demikian itu
hanya akan merusakdaya nalar seseorang. Sehingga, dalam hal ini,
Abduh lebih menekankanmetode diskusi (munadharah) dan mudzakarah

18
KurniawandanMahrus,JejakPemikiranTokohPendidikanIslam,123.
19
MuhammadAbduh,RisalahTauhid,Terj.FirdausAN(Jakarta:BulanBintang,1992),7.

12 | P a g e
untuk memberikan pengertianyangmendalam kepada pelajar, sehingga
nantinya, pelajar memiliki dayanalar dan analisis yang tajam. Dengan
begitu, para pelajar akan memilikikredibilitas dalam mempelajari suatu
ilmu pengetahuan, terutama
agama,sehinggamerekatidakhanyasekedarmelakukantaqlidsematadala
mmelakukan sesuatu, akan tetapi juga memahami betul dasar dari
seluruhamalyangdilakukan.
4. Pendidikan BagiKaum Wanita
Sebelumnya,pendidikanbagiwanitadiMesirsangatlahdibatasi.Hali
ni disebabkan karena adanya stereotype yang salah di kalangan umat
Islampadasaatitu.Stereotypemerekaterbentukkarenacarapandangmereka
yangkonservatifdalammemahamiajaranagamaIslam.Carapandangdanpe
mahaman mereka itu pada akhirnya mengantarkan kaum wanita
padaposisi yang termarginalkan di dalam dunia pendidikan.Hak-hak
merekauntuk mendapatkan pendidikan pun terampas.Mereka tidak bisa
merasakannikmatnya mengenyam bangku sekolah dan kuliah dengan
mudah.
Denganidedangagasantajdid,MuhammadAbduhpunakhirnyamampume
mbawaanginsegarbagiparawanitauntukbisamengenyampendidikanseba
gaimana kaum laki-laki agar mereka terselamatkan dari kebodohan
danketerpurukan.20
5. ReformasiSistemPendidikandial-Azhar
Muhammad Abduh adalah sosok yang memiliki pengaruh
besardalammembawaerabarubagial-
Azhar.Abduhtidakhanyamelakukanreformasi secara kelembagaan saja,
akan tetapi juga reformasi pemikirankeagamaan.
PerjuanganMuhammadAbduhdalammereformasisistempendidik
andial-Azharbukanlahhalyangmudahuntukdirealisasikankarena
banyaknya ulama’ konservatif di kampus al-Azhar yang
menentangmatian-
matianusahapembaruanyangingindilakukanMuhammadAbduh.
Usaha awal reformasi sistem pendidikan al-Azhar yang
dilakukanolehMuhammadAbduhadalahmemperjuangkanmatakuliahyan
gdianggapsebagaibarangharamolehparaulama’al-

20
Yasmansyah, “MuhammadAbduhdanUsahaPembaruanPendidikandiMesir,”251.

13 | P a g e
Azhar,yaitumatakuliahfilsafatdanmantiquntukdiajarkandial-
Azhar.Menurutnya,denganmempelajarikeduailmutersebut,semangatinte
lektualismeIslamyangpadamdiharapkan dapat kembalibersinar.
Selanjutnya,MuhammadAbduhmenyampaikanlimamisireformas
ial-Azhar yang dilakukan dengan kerjasama Syaikh Hassunah al-
Nawawiselaku Grand Syaikh al-Azhar pada masa itu, yaitu: pertama,
mengubahsistem halaqah menjadi sistem kelas yang terjadwal.
Langkah ini
pentinguntukdilakukandalamrangkameningkatkankualitasparamahasis
wa,karena sistem kelas initerbukti sebagai salah satu sistem terbaik;
kedua,melaksanakanujianrutinuntukmengukurkemampuanakademisma
hasiswayangmencakuppemahamandankemampuanhafalan,mengingatse
belumnya memang belum ada sistem ujian rutin yang dilakukan
untukmengukurkemampuanmahasiswakecualihanyasekedarpengecekan
hafalan; ketiga, menggunakan buku-buku primer yang dikarang oleh
ulamayang memiliki otoritas di dalamnya (karya orisinil dari para
ulama sunni),bukanmenggunakanbuku-
bukusekunder(sharh)yangdikarangolehsebagianguru.Halinidimaksudka
nagarmateriyangsampaikepadapelajarmerupakan sebuah pemikiran
yang sesuai dengan sumber asli; keempat,memperkaya kurikulum
dengan materi-materi baru, bahkan hal-hal
yangtidakadadalamkhazanahkeilmuanal-Azhartermasukilmu-
ilmupengetahuanmoderndansainssepertietika,sejarah,geografi,ilmumate
matika, aljabar, ilmu ukur, dan ilmu bumi; kelima,
pengembanganperpustakaan dengan memperkaya koleksi literatur
perpustakaan, sehinggamahasiswadapatmemanfaatkanbuku-
bukutersebutdenganbaikdanpengetahuanmereka punsemakin kaya.21
Kelima misi tersebut berhasil direalisasikan dengan kerjasama
yangbaik antara Muhammad Abduh dan para ulama’ al-Azhar,
terutama denganGrand Syaikh al-Azhar, Syaikh Hassunah al-Nawawi.
Majlis al-Idarah atauDewan Andministratif adalah lembaga yang
didirikan untuk merealisasikanmisitersebut.22
Selanjutnya,perbaikanyangdilakukanAbduhdalambidangadminis
trasiadalahpenentuanhonorariumyanglayakbagiulama’al-

21
ZuhairiMisrawi,Al-Azhar:MenaraIlmu,Reformasi,danKiblatKeulamaan(Jakarta:Gramedia,2010),202–203.
22
Ibid.,204.
14 | P a g e
Azhar,sehinggamerekatidaktergantungpadausahamasing-
masingataupemberiandarimahasiswamereka.Melaluiusahatersebut,dihar
apakanparaulama’ bisa betul-betul fokus dan serius dalam
mendedikasikan perjuanganmereka untuk mengembangkan al-Azhar
dan mendidik para mahasiswamereka.Beasiswa untuk mahasiswa juga
dinaikkan jumlahnya.Selain itu,
jugamulaiditerapkansistemasramabagimahasiswaal-
Azhardengandiperhatikannyapembangunanasramabagimahasiswaterseb
ut.23
Untuk keperluan administrasi, Abduh mendirikan gedung
tersendiridan untuk membantu rektor, Abduh mengangkat pegawai-
pegawai yangsebelumnya memang tidak ada.Sebelum perubahan itu,
rektor memimpinAl-Azhar dari rumahnya, sehingga tempat tinggalnya
itu selalu dikerumunibaik oleh ulama maupunolehmahasiswa.
Selain itu, dalam rangka memajukan pendidikan, Abduh
mengikutsertakanorang-
orangkayadalamkegiatanpendidikan.Abduhmengajakorang-
orangyangkayauntukturutmemperhatikanpendidikan.Abduhmenganjurk
ankepadaorang-orangkayauntukmembukamadrasah-
madrasahdanruang-
ruangsekolahataumemberikanbantuandanauntukmeratakan pendidikan
dan menguatkan pemikiran, membangkitkan jiwakebenaran dan
pembaruan, membersihkan jiwa dan memperkuat kesadarantentang
mana yang manfaat dan mana yang bahaya. Berkaitan dengan halini,
Abduh menggerakkan al-Jami’ah al-Khairiyah al-Islamiyah
(HimpunanSosialIslam)untukmenyiarkanpengajarandanpendidikanserta
24
membantuorangyangmemerlukanbantuan.
Usaha Muhammad Abduh untuk memperbaharui sistem
pendidikandial-
Azharmerupakanlangkahyangtepatdanstrategis,sebabselainUniversitas
al-Azhar sebagai universitas yang sangat dihargai oleh duniaIslam
Internasional, juga karena banyak mahasiswa dari berbagai
penjuruduniadatangbelajarkeal-Azhar.Denganbegitu,makaalumnial-

23
HarunNasution,MuhammadAbduhdanTeologiRasionalMu’tazilah(Jakarta:UI-Press,1987),20.
24
A.MuktiAli,AlamPikiranIslamModerndiTimurTengah(Jakarta:Djambatan,1995),478.

15 | P a g e
Azharbisatersebar ke seluruh penjuru dunia dengan membawa ide-ide
pembaruandemikemajuandan kepentinganmasa depan.
D. RekonstruksiPendidikanIslamMuhammadAbduhbagiPendidikanIslamdiInd
onesia
Ijtihad yang dilakukan Muhammad Abduh dalam memperbaharui
sistempendidikan di zaman modern merupakan usaha yang perlu diapresiasi.
Setelahdibahas dengan seksama mengenai pemikiran dan realisasi pembaruan
sistempendidikan Islam Muhammad Abduh di atas, dapat ditemukan beberapa
halmenarik dari hal tersebut yang bisa dijadikan sebagai bahan rekonstruksi
bagipendidikanIslamdimasasekarang,khususnyadiIndonesia,diantaranyaadalah:
1. Selaluberupayauntukmelakukanpembaruanterhadapsistempendidikan
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tanpa
mengesampingkanaspekterpentingdalampendidikan,yaituilmuagama(
ulumal-din).
2. MengadakantransformasikurikulumpendidikanIslambagilembagapen
didikanyangmasihtradisionaldanmasihsangat“kekeuh”dalammenjagat
radisi,denganmenggabungkanantarailmuagamadanpengetahuanumu
m(terutamabagipondokpesantren)untukmembentukpeserta didik
menjadi sosok yang memiliki integrated personality dan bukan
splitpersonality.
3. Memilihdanmenggunakanmetodeyangrelevanuntukmeningkatkanpe
mahaman peserta didik terhadap suatu materiajar,dan bukan
hanyaterpaku pada satu jenis metode, apalagi metode yang hanya
menekankanpadahafalansemata.
4. Penggunaan buku primer (karya orisinil dari tokoh atau ulama yang
memilikiotoritas dalam bidangnya) sebagai bahan ajar di samping
buku-buku ajarsekunder, agar peserta didik mampu mencapai nilai
‘obyektivitas’ suatu ilmu,dan peseta didik tidak terjebak pada arus
‘subyektivitas’ dalam memahamisuatuilmu.
5. Mengembangkanfungsidanperanuniversitasataupendidikantinggiseba
gaipusat kajian ilmiah dengan sistem pendidikan yang integral dan
didukungdengansaranaprasaranayangmemadaiagaruniversitasmampu
untukturutberkontribusidanberperandalamperbaikandanpenyelesaian
masalah-
masalahyangdihadapimasyarakat,terutamamasalahsosialdanpendidikan.
6. Memperhatikan dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk

16 | P a g e
mendukungpelaksanaan pendidikan, agar pendidikan bisa berjalan
dengan baik,
karenatidakdiragukanlagibahwasaranaprasaranajugamerupakanfaktor
pendukungbagipelaksanaanpendidikanyangperludiperhatikan.
7. Mengembangkan perpustakaan dengan semaksimal mungkin dengan
caramenambah koleksi literatur perpustakaan dan berusaha agar
perpustakaanbisa betul-betul memerankan fungsinya dalam
memberikan kontrubusi bagikemajuan khazanah keilmuan baik ilmu
pengetahuan umum maupun ilmupengetahuanagama.
8. BerusahamewujudkansekolahdankuliahgratisagarseluruhwargaIndon
esia bisa merasakan belajar dan kuliah dengan baik, dengan
harapanagarIndonesiamampumemajukandanmeningkatkansumberda
yamanusianya, karena yang terjadi selama ini, begitu banyak pelajar
ataumahasiswayangmemilikipotensiyangbaik,namuntidakmampumel
anjutkanstudinyakarenaberbenturandengankondisiekonominyayangs
angatterbatas.Adapundanayangdigunakanuntukmewujudkanhalterseb
utbisaberasaldaripemerintahatauparadermawan-dermawan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Upaya dan perjuangan yang telah dilakukan Muhammad Abduh


dalammelakukan pembaruan atau modernisasi terhadap sistem pendidikan di
zamanmodern Mesir pada saat itu merupakan angin segar dan usaha yang
sangatbermanfaatbagiumatIslamdanperludiapresiasi.Abduhtelahberusahamembon
gkarbentengdualismependidikanpadasaatitu,danjugatelahberhasil meninggikan
ilmu agama dengan membebaskan pemikiran dari
taqliddenganmembukapintuijtihaduntukkembalikepadaal-
Qur’andanSunnah.PembaruanpendidikanIslamjugadilakukannyadenganmemform
ulasikan tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan Islam, reformasisistem
pendidikan kampus al-Azhar, dan juga dengan memperjuangkan hakkaum
perempuan untuk mengenyam pendidikan terbaik sebagaimana kaumlaki-
laki.Muhammad Abduh memiliki keinginan yang kuat untuk mendidikgenerasi
muda Islam supaya berorientasi ke masa sekarang dan yang
akandatangsehinggamerekamampumencapaipuncakkemajuanIslam.
17 | P a g e
IjtihaddanmodernisasiyangdilakukanMuhammadAbduhdalambidangpendidi
kan memiliki kedudukan dan peran penting bagi perkembangan
ilmupengetahuanmodernkhususnyadikalanganumatIslam.Untukitu,merekonstrusk
ipemikirandanijtihadyangtelahdilakukanMuhammadAbduhdalambidangpendidik
anmenjadisuatuhalyangsangatdiperlukandemikemajuan sistempendidikanIslam
diIndonesia

18 | P a g e
DAFTARPUSTAKA
Abduh, Muhammad. “Al-Madaris al-Tajhizat wa al-Madaris al-‘Aliyat.”
In al-A’mal al-Kamil li al-Imam Muhammad ‘Abduh, Juz III, diedit
oleh Imarah.Beirut:Beirut:al-Muassasahal-‘Arabiyahlial-Dirasahwaal-
Nasr,1972.
RisalahTauhid,Terj.FirdausAN.Jakarta:BulanBintang,1992.
Ali,A.Mukti.AlamPikiranIslamModerndiTimurTengah.Jakarta:Djambatan,1995
.
Idi,Abdullah,danTotoSuharto.RevitalisasiPendidikanIslam.Yogyakarta:TiaraW
acana,2006.
Islam,DewanRedaksiEnsiklopedi.“MuhammadAbduh.”EnsiklopediIslam,Jld. 5
Jakarta:IchtiarBaruVanHoeve,1997.
Khoiriyah.IslamdanLogikaModern:
MengupasPemahamanPembaharuanIslam.Yogyakarta:Ar-
RuzzMedia,2008.
Kurniawan, Syamsul,danErwinMahrus.
JejakPemikiranTokohPendidikanIslam.Yogyakarta:Ar-Ruzz,2013.
Lubis,Arbiyah.PemikiranMuhammadiyahdanMuhammadAbduh:SuatuStudiPer
bandingan.Jakarta:BulanBintang,1993.

Lupito,Yuliani.ParaPerintisZamanBaruIslam.Bandung:Mizan,1996.Maunah,
Binti.PerbandinganPendidikanIslam.Yogyakarta:Teras,2011.
Misrawi,Zuhairi.Al-
Azhar:MenaraIlmu,Reformasi,danKiblatKeulamaan.Jakarta:Gramedia,201
0.
Nasution,Harun.IslamDitinjauDariBerbagaiAspeknya,JilidI.Jakarta:UI-
Press,1985.

MuhammadAbduhdanTeologiRasionalMu’tazilah.Jakarta:UI-Press,1987.
PembaharuandalamIslam:SejarahPemikirandanGerakan,Cet.XIV.Jakarta:Bul
an Bintang, 2011.

Yasmansyah.“MuhammadAbduhdanUsahaPembaharuanPendidikandi Mesir.
”DalamSejarahPendidikanIslam:MenelusuriJejakSejarahEraRasulullah
SampaiIndonesia,dieditolehSamsulNizar.Jakarta:Kencana,2007.

Yusuf, Nasruddin. “Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dan


RasyidRidha Tentang Pendidikan.” Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8, No.

19| P a g e
1 (2011):64–85

20| P a g e

Anda mungkin juga menyukai