Anda di halaman 1dari 7

WAHANA INOVASI VOLUME 8 No.

1 JAN-JUNI 2019 ISSN : 2089-8592

KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM


MUHAMMAD ABDUH
Indra Satia Pohan
Dosen Prodi PAI/STAI Al-Ishlahiyah Binjai

ABSTRAK PENDAHULUAN

Kelahiran seorang tokoh seperti Islam adalah agama akhir zaman,


Muhammad Abduh merupakan produk dimana kesempurnaan dan kebenarannya
sejarah dari hasil integrasi pendidikan, diterima oleh Allah SWT. Kehadirannya
kebudayaan dan sosial masyarakat yang dalam sejarah membawa perubahan dan
mengitarinya. Terlahir dari keluarga petani kemajuan besar bagi adab dan budaya
sederhana di sebuah perkampungan umat manusia karena ia menganjurkan
Nasr, daerah Subrakhit, dari propinsi agar setiap kaum selalu berusaha untuk
Buhairah (Mesir bawah). Yang terpaksa mengubah nasibnya.
harus meninggalkan kampung halamanya Di awal perkembangannya sewaktu
untuk merubah kehidupan perekonomian nabi Muhammad SAW., masih ada dan
yang lebih baik dikarenakan tindakan para pengikutnya baru terbatas pada bangsa
penguasa dinegerinya, setelah beberapa Arab yang terpusat di Makkah dan
tahun, beliau bersama keluarganya Madinah, dia diterima dan dipatuhi tanpa
kembali kekampung halamannya. Disana bantahan. Semua penganutnya sama
ayahanya menikah lagi dengan wanita- berkata “kami telah mendengar dan kami
wanita lain dan memiliki banyak anak, taat”.
sehinmgga Muhammad abduh hidup Akan tetapi, perjalanan sejarahnya
dalam rumah yang bersama dengan selama kurun waktu empat abad yang
saudara-saudara yang tak seibu sudah dilaluinya dan bergerak oleh watak
denganya. Hal ini lah yang melatar aslinya yang membawa dan
belakangi pemikiran Muhammad abduh menganjurkan perubahan itu, setiap
untuk memperbaiki pemikiran kehidupan mencapai suatu daerah atau memasuki
masyarakat mesir. suatu bangsa, ia terpaksa dihadapkan
Syekh Muhammad Abduh adalah dengan tradisi asli daerah dan suku
termasuk pembaharu agama dan sosial di bangsa tersebut dalam segala bentuk dan
Mesir pada zaman modern. Dialah aspeknya. Perhadapan muka ini telah
penganjur yang sukses dalam membuka menimbulkan aksi dan reaksi,
pintu ijtihad untuk menyesuaikan Islam membuahkan berbagai hal dan peristiwa,
dengan tuntutan zaman modern. sebanyak yang positif ada juga yang
Walaupun pada saat itu ia diserang oleh negatifnya.
orang-orang yang memandang bahwa Sebenarnya Tajdid atau
pembaharuan dan pendapat-pendapatnya Pembaharuan dapat ditelusuri latar
membahayakan kaum Muslim belakangnya yang dapat dilihat dalam
(penentangan yang dilakukan sebelum beberapa faktor, yaitu faktor politik, sosial,
pembaharuan ini dilaksanakan), musuh- budaya dan ilmu pengetahuan. Dalam
musuhnya sendiri sangat diragukan sejarah pembaharuan terdapat beberapa
kebersihan niat mereka, dan kebersihan tokoh yang cukup terkenal yaitu,
pribadinya, dan pembelaan terhadap Muhammad Abduh. Dimana pikiran-
agama ini. pikirannya cukup besar pengaruhnya
terhadap pembaharuan di dalam Islam
Kata Kunci : Pendidikan (Education), dan Dunia Islam.
Islam, Pemikiran, Muhammad Abduh adalah seorang
Pembaharuan (Tajdid), tokoh salaf, tetapi tidak menghambakan
Akidah diri pada teks-teks agama. Ia memegangi
teks-teks agama tapi dalam hal ini ia juga
menghargai akal. Ia terkenal sebagai
bapak peletak aliran modern dalam Islam
84
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

karena kemauannya yang keras untuk pada tahun 1876 M. Setelah menamatkan
melaksanakan pembaruan dalam Islam pelajaran di Al Azhar, dengan mendapat
dan menempatkan Islam secara harmonis ijazah “Alimiyyah” ia diangkat menjadi
dengan tuntutan zaman modern dengan guru di Darul ‘Ulum. Akan tetapi karena
cara kembali kepada kemurnian Islam. sebab yang tidak diketahuinya, ia
dibebaskan dari jabatannya itu dan dikirim
RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ABDUH ke kampung halamannya, sedangkan
Jalaluddin sendiri di usir dari Mesir. Pada
Syekh Muhammad Abduh termasuk tahun 1880 M, Syekh Muhammad Abduh
keluarga petani sedang. Ayahnya dipanggil oleh kabinet partai Liberal
bernama Abduh Chairullah, penduduk (bebas-Ahrar) untuk diserahi kepala
kampung Nasr, daerah Subrakhit, dari jabatan surat kabar “al- Waqai’ ul-
propinsi Buhairah (Mesir bawah). Karena Misriyah” dan karena pimpinannya yang
tindakan-tindakan penguasa negerinya, ia baik dalam surat kabar tersebut ia
(ayahnya meninggalkan kampung menjadi perbincangan banyak orang.
halamannya, untuk menuju propinsi Meskipun tujuan Jamaluddin al-
Gharbiah, dan disana ia menikah dengan Afghani dan Syekh Muhammad Abduh
Junainah, seorang wanita terpandang adalah sama, yaitu pembaharuan
dikalangan familinya, sebagaimana masyrakat Islam, namun cara untuk
dengan Abduh Chairullah sendiri seorang menjcapai tujuannya itu berbeda. Kalau
yang terpandang. Dari Junainah tersebut yang pertama menghendaki revolusi,
lahirlah seorang anak laki-laki pada tahun maka yang kedua memandang bahwa
1849 M, dan diberi nama Muhammad revolusi dalam bidang politik tidak akan
Abduh (Hanafi, 2003). ada artinya, sebelum ada perubahan
Setelah tinggal di propinsi Gharbiah, mental secara berangsur-angsur.
Abduh Chairullah dengan keluarganya Pemberontakan Irabi Pasya di Mesir
pulang ke kampung halamannya yang telah mengakhiri kegiatan Syekh
semula, dimana Ia kemudian kawin lagi Muahmmad Abduh, karena pada akhir
dengan seorang wanita lain, dan dari istri tahun 1882 M, Ia diusir dari Mesir. Karena
ini pun lahir anak-anaknya. itu ia pergi pertama-tama ke Bairut
Dengan demikian, maka Syekh kemudian pada awal tahun 1884 M, ia
Muhammad Abduh hidup dalam suatu pergi ke Perancis dan disana ia bertemu
rumah yang didiami oleh banyak istri dan lagi dengan Jamaluddin al-Afghani.
anak-anak yang berlainan ibunya. Kemudian di Perancis Syekh
Keadaan rumah tangga yang semacam Muhammad Abduh dan Jamaluddin al-
ini besar pengaruhnya terhadap pikiran- Afghani mendirikan organisasi yang
pikiran Syekh Muhammad Abduh tentang kemudian juga mereka menerbitkan
perbaikan masyarakat Mesir. majalah Al-urabi Wusqa, yang
Kemudian Pada tahun 1862, Syekh anggotanya adalah orang-orang militan
Muhammad Abduh belajar agama di dari India, mesir Syiria dan Afrika Utara,
masjid Syekh Ahmad di Thanta. Semula dan mendorong umat islam mencapai
ia sangat enggan belajar, tetapi karena kemajuan. Perkumpulan urwatul wusqa
dorongan dari paman ayahnya Syekh menerbitkan Al-Urwatul Wusqa yang
Darwis Khadar, Muhammad Abduh berhaluan keras terhadap pemerintah
Akhirnya dapat menyelesaikan penjajah barat. Akhirnya majalah itu tidak
pelajarannya di Thanta. boleh beredar di Prancis (Munir, 1994).
Pada tahun berikutnya, Ia pergi ke Pada tahun 1885, ia pergi ke Bairut
Kairo dan terus menuju ke masjid Al dan mengajar di sana. Di Bairut
Azhar, untuk hidup menjadi sebagai kegiatannya dialihkan kepada bidang
seorang sufi, akan tetapi kemudian pendidikan dan ia mulai mengajar serta
kehidupan ini ditinggalkan, karena anjuran mendalami ilmu-ilmu keislaman dan Arab-
pamannya itu pula. an. Diantara hasilnya ialah buku ar-Raddu
Pada tahun 1872 M, Syekh ‘alad Dahriyyin (bantahan terhadap orang-
Muhammad Abduh berhubungan dengan orang materialistis) pada tahun 1886 M,
Jamaluddin al-Afghani, untuk kemudian terjemahan dari buku berbahasa Persi
menjadi muridnya yang setia. Karena karangan Jalaluddin al-Afghani, dan buku
pengaruh gurunya tersebut, ia terjun ke Syahrul Balaghah pada tahun 1885 M,
dalam bidang kewartawanan (surat kabar)
85
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

kemudian Syarah Manamat Badi’ az dengan tuntutan zaman modern.


Zaman al-Hamazani pada tahun 1889 M. Walaupun pada saat itu ia diserang oleh
Kemudian pada akhirnya, atas orang-orang yang memandang bahwa
bantuan teman-temannya, di antaranya pembaharuan dan pendapat-pendapatnya
seorang Iggris, pada tahun 1888 ia membahayakan kaum Muslim
kemudian diizinkan pulang ke Kairo. Di (penentangan yang dilakukan sebelum
sini, ia kemudian diangkat sebagai hakim pembaharuan ini dilaksanakan), musuh-
pada Pengadilan Negeri di kota Banha musuhnya sendiri sangat
(ibu kota propinsi Qalyubiah), kemudian diragukankebersihan niat mereka, dan
pindah ke Pengadilan Negeri Zaqaziq kebersihan pribadinya, dan pembelaan
Negeri Abidin (dalam kota Kairo). Dua terhadap agama ini (Husayn dan
tahun kemudian ia di angkat menjadi Ahmad Amin, 2003).
hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi Dia yakin bahwa apabila al-Azhar
(pengadilan Banding Mahkamah al diperbaiki, kondisi kaum Muslimin akan
Isti’naf-Courd’ Appel. membaik. Menurutnya, apabila al-Azhar
Di antara hasil pekerjaanya dalam ingin diperbaiki, pembenahan administrasi
bidang Pengadilan Agama (al-Mahkamah dan pendidikan di dalamnya pun harus
as-Syar’iah), yang dirangkum dalam dibenahi, kurikulum diperluas, mencakup
bukunya “Taqrir fi Ishlahil Mahakimis sebagian ilmu-ilmu modern, sehingga al-
Syar’iah”. Azhar bisa berdiri sejajar dengan
Kemudian pada tahun 1899, ia universitas-universitas lain di Eropa, dan
diangkat sebagai mufti Mesir dan jabatan menjadi pelita bagi kaum Muslimin pada
ini diemban sampai ia meninggal pada zaman modern.
tahun 1905 dalam usia kurang lebih 56 Menurut Muhammad Abduh ada
tahun. Pada tahun itu juga (1899 M), ia empat segi-segi yang pokok terkait
menjadi anggota Dewan Perundang- dengan pemikiran pembaharuannya, yaitu
undangan Parlemen yang merupakan sebagai berikut.
fase permulaan kehidupan parlementer di a. Politik dan Ketanah-airan,
Mesir. b. Kemasyarakatan,
Pada tahun 1894 M, ia menjadi c. Aqidah,
anggota pimpinan tertinggi Al Azhar d. Pendidikan dan Bimbingan
(Council Superior) yang dibentuk Umum.
berdasarkan anjurannya, dan disini (Al
Azhar) yang mana beliau telah banyak SEGI POLITIK DAN KETANAH-AIRAN
memberikan kontribusi bagi pembaharuan
di Mesir. Dan juga Syekh Muhammad 1. Arti Tanah Air
Abduh bukan hanya mengadakan Syekh Muhammad Abduh
pembaharuan-pembaharuan tetapi ia juga menggariskan kedudukan tanah air
aktif memberikan pelajaran. dengan adanya hubungan erat dari
Pada musim panas tahun 1903 M, ia seseorang warga negara dengan tanah
pergi ke Inggris. Kali ini bukan untuk airnya. Ada tiga hal yang mengharuskan
maksud-maksud politik, melainkan khusus seseorang cinta, gairat dan
untuk mengadakan tukar pikiran dengan mempertahankan tanah airnya, yaitu
filosof Inggris yang terkenal yaitu Herbert sebagai berikut.
Spencer (1820-1903). Sungguhpun a) Sebagai tempat kediaman yang
pertemuan ini tidak berlangsung lama, memberikan makanan,
karena kesehatan Spencer tidak perlindungan, dan tempat tinggal
mengizinkan, namun pertemuan ini telah keluarga dan sanak saudara.
meniggalkan kesan yang mendalam pada b) Sebagai tempat memperoleh hak-
Syekh Muhammad Abduh. hak dan kewajiban-kewajiban
yang kedua-duanya menjadi
PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH poros (dasar) kehidupan politik.
c) Tempat mempertalikan diri di
Syekh Muhammad Abduh adalah mana seseorang akan merasa
termasuk pembaharu agama dan sosial di bangga atau terhina karenannya.
Mesir pada zaman modern. Dialah
penganjur yang sukses dalam membuka
pintu ijtihad untuk menyesuaikan Islam
86
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

2. Demokrasi dan Pemerintahan b. Kelemahan-Kelemahan


Demokrasi yang selau menjadi Masyarakat Mesir
perbincangan dikalangan masyarakat Syekh Muhammad Abduh
mulai dari tingkat yang paling bawah membicarakan kelemahan-
sampai masyarakat ditingkat elit politik tak kelemahan masyarakat Mesir, yang
pernah lepas dari kata demikrasi. sedikit banyaknya menjadi
Demokrasin yang diartikan sebagai kelemahan masyrakat Islam dunia
sebuah bentuk pemerintahan dimana timur juga. Aba lima kesalahan-
semua warganya memiliki hak setara kesalahan masyarakat Mesir
dalam pengambilan keputusan yang menurut Syekh Muhammad Abduh
dapat merubah hidup mereka sebagai yaitu sebagai berikut.
masyarakat. 1. Pembicaraan-pembicaraan
Prinsip demokrasi harus dipegangi masyarakat Mesir menjadi
bersama baik oleh penguasa maupun tanda adanya salah
rakyat biasa. Sejarah Islam menjadi bukti, pengertian terhadap hidup
betapa kuatnya demokrasi yang dipegang dan tidak ada kesungguhan
oleh kaum muslimin pada masa-masa juga karena salah
pertama Islam, sebagaimana yang pengertian terhadap hidup
dilakukanoleh Khalifah Umar ra dan dam tidak ada
kaumnya, ketika ia berkata di hadapan kesungguhan juga karena
mereka “wahai kaum muslimin, barang salah pendidikan dan tidak
siapa melihat suatu penyelewengan dari ada perhatian terhadap
diriku, hendaklah ia meluruskannya”. akhlak.
Maka berdirilah seorang dari mereka 2. Perkawinan dipandang oleh
seraya berkata : “Demi Tuhan, kalau kami Syekh Muhammad Abduh
dapati pada diri Tuan suatu suatu keharusan sosial.
penyelewaengan, maka kami akan Pilihan dalam kawin sesuai
luruskan dengan pedang kami”. sesuai benar dengan tabiat
Berkatalah Umar ra : “Alhamdulillah, manusia, sebagai makhluk
Tuhan telah menjadikan diantara kaum yang berfikir, yang
muslimin orang yang sanggup mempunyai kecondongan
melurudkan penyelewengan Umar naluri untuk mengadakan
dengan pedangnya”. kerja sama dengan orang
Menurut Sy ekh Muhammad Abduh, yang disukainya.
kalau prinsip demokrasi menjadi 3. Ia juga menyebutkan
kewajiban bagi rakyat dan penguasa tentang bid’ah-bid’ah dan
bersama-sama, maka kewajiban sampai dimana bid’ah ini
pemerintah terhadap rakyat ialah menunjukan
memberi kesempatan seluas-luasnya penyelewengan dalam
untuk bekerja dengan bebas dan dengan akidah. Diantaranya adalah
cara yang benar, agar dapat mewujudkan ziarah ke kubur wali-wali.
kebaikan dirinya dan masyrakat. 4. Ia mencela keras main suap
(risywah) yang
3. Segi Kemasyarakatan dipandangnya seba gai
Dalam segi kemasyarakatan ia tanda kemerosotan akhlak
membicarakan dua hal yaitu: jiwa dan kehilangan rasa akan
bersama dan kelemahan-kelemahan kewajiban.
masyararakat Islam. 5. Acuh tak acuh terhadap
a. Jiwa Bersama kepentingan umum juga
Menurut Syekh Muhammad mejadi noda masyarakat
Abduh, jiwa bersama dalam suatu Mesir dan masyarakat
umat harus diperkuat, sebaliknya Islam pada umumnya.
jiwa individualisme harus dikikis 4. Segi Akidah
habis. Jalannya tidak lain hanyalah Dua hal yang dibicarakan dalam
pendidikan yang didasarkan atas segi ini, yaitu :
ajaran-ajaran Islam, sebagai 1. Akidah Jabariah
pendidikan yang benar. Syekh Muhammad Abduh
memandang bahwa pengabdian diri
87
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

secara mutlak terhadap madzhab- memperoleh keyakinan tentang


madzhab dan kitab-kitab yang apa yang ditunjukan Tuhan
sekarang pada masa-masa akhir kepada kita. Al-Qur’an melarang
Islam tidak saja bertalian dengan kita bertaqlid, sewaktu
lemah kepribadian keilmuan pada menceritakan tentang umat-
masanya dan tidak sejalan dengan umat yang terdahulu yang dicela
kepribadian Islam yang pertama karena mereka merasa cukup
dalam langkah-langakah positif dan mengikuti nenek moyangnya.
baik terhadap Al-Qur’an dan As- Taqlid adalah sesuatu
Sunnah, tetapi juga berhubungan kesesatan yang dapat
erat dengan akidah/paham Jabar. dimengerti kala terdapat pada
Akidah Jabar bukan saja hewan, akan tetapi tidak pantas
seorang merasa lemah di depan sama sekali pada manusia”.
Tuhan, tetapi juga lemah di depan
orang lain, karena akidah Jabar pada 5. Segi Pendidikan dan Tuntutan
hakikatnya hanaya bisa hidup atas Umum
penghapusan kepribadian dan wujud Sebagai seorang pembaharu
diri sendiri. Meskipun seharusnya (modernis). Ide dan pemikiran
penghapusan ini hanya terjadi dalam Muhammad Abduh mencakup dalam
hubungan dengan tuhan saja, tetapi berbagai bidang. Menurut al-Bahiy,
karena kelemahan kepribadiaannyaia pemikiran Abduh meliputi ; segi politik dan
menganggap bahwa penghapusan kebangsaan, sosial kemasyarakatan,
tersebut juga berlaku dalam pendidikan, serta akidah dan keyakinan.
hubungannya dengan sesama Walaupun pemikirannya mencakup
makhluk. berbagai segi, namun bila diteliti dalam
Syekh Muhammad Abduh tidak menggagas ide-ide pembaharuannya,
puas kalau kepercayaan seorang Abduh lebih menitikberatkan pada bidang
mukmin adalah kepercayaan Jabar, pendidikan.
sebab kepercayaan ini sudah barang Di antara pemikirannya tentang
tentu akan mengakibatkan pendidikan dapat dilihat pada penjelasan
kelemahan manusia dan dan history sebagai berikut.
menyebabkan ia kehilangan daya 1. Sistem dan Struktur Lembaga
kreasi dan posisi dalam hidupnya. Pendidikan
Karena itu Syekh Muhammad Abduh Dalam pandangan Abduh, ia
menentang paham Jabar dan melihat bahwa semenjak masa
menyerukan paham Ikhtiar, agar kemunduran Islam, sistem
seorang Muslim menjadi orang yang pendidikan yang berlaku di dunia
kreatif. Islam lebih bercorak dualisme. Bila
2. Hubungan Akal Dengan Wahyu diteliti secara seksama, corak
Dalam menjelaskan hubungan pendidikan yang demikian lebih
akal dengan wahyu atau dengan banyak dampak negatif dalam dunia
perkataan lain antara golongan pendidikan.
rasional dengan golongan tekstualis 2. Kurikulum
dalam Islam, pendapat Syekh a.Kurikulum al-Azhar
Muhammad Abduh sama dengan Kurikulum perguruan tinggi
pendapat Ibnu Rusyd yang hidup al-Azhar disesuaikan dengan
pada abad keenam Hijriah dan kebutuhan masyarakat pada
dengan pendapat Ibnu Taimiah yang masa itu. Dalam hal ini, ia
hadup pada abad kedelapan Hijriah, memasukan filsafat, logika, dan
yaitu bahwa wahyu mesti sesuai ilmu pengetahuan modern ke
dengan akal. Ia mengatakan sebagai dalam kurikulum al-Azhar. Upaya
berikut : ini dilakukan agar aut-putnya
“Al-Qur’an memerintahkan kita dapat menjadi ulama modern.
untuk berfikir dan menggunakan b. Kurikulum Sekolah Dasar
akal pikiran tentang gejala- Ia beranggapan bahwa dasar
gejala alam yang ada di depan pembentukan jiwa agama
kita dan rahasia-rahasia alam hendaknya sudah dimulai
yang mungkin ditembus, untuk semenjak kanak-kanak. Oleh
88
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

krena itu, mata pelajaran 7. Karya-Karya Muhammad Abduh


hendaknya dijadikan sebagai intu Beberapa karya-karya Syekh
semua mata pelajaran. Muhammad Abduh yaitu sebagai berikut :
c. Kurikulum Sekolah Menengah a. Risalah al-Waridat, 1874.
dan Sekolah Kejuruan. b. Hasyi’ah ‘ala Syarh al-‘Aqa’id al-
Ia mendirikan sekolah Adudiyah, 1876.
menengah pemerintah untuk c. Najh al-Balaghah, 1885.
menghasilkan tenaga ahli dalam d. Al-Radd ‘ala al-Dahriyiyin,
berbagai bidang administrasi, diterjemahkan tahun 1886.
militer, kesehatan, perindustrian e. Syarh Kitab al-Basyair al-
dan sebagainya. Melalui lembaga Nashraniyah fi al-Ilmi al-Mantiq,
pendidikan ini, Muhammad Abduh 1888.
merasa perlu untuk memasukan f. Maqamat Badi’ al-Zaman al-
beberapa materi, khususnya Hamdani, 1889.
pendidikan agama, sejarah Islaml, g. Taqrir fi Ishlah al-mahakim al-
dan kebudayaan Islam. Syar’iati, 1900.
Di madrasah-madrasah yang berada h. Al-Islam wa al-Nashraniyah
di bawah naungan al-Azhar, M. Abduh ma’a al-Ilm wa al-Madaniyah,
mengajarkan Ilmu Mantiq, Falsafah, dan 1903.
Tauhid, sedangkan selama ini al-Azhar i. Risalah al-Tauhid, disusun pada
memandang Ilmu Mantiq dan Filsafah itu tahun 1897.
sebagai barang haram. Dirumahnya j. Tafsir al-Manar.
Muhammad Abduh mengajarkan pula
kitab Tahzib al-Akhlaq susunan Ibn KESIMPULAN
Maskawasy, dan kitab sejarah peradaban
Eropa susunan seorang Perancis yang Syekh Muhammad Abduh adalah
telah diterjemahkan ke dalam bahwa Arab seorang yang memberikan penghargaan
dengan judul al-Tuhfat al-Adabiyah fi tinggi pada kekuatan akal. Meskipun
Tarikh Tamaddun al Mamalik al- demikian, ia tetap memandang penting
Awribiyah. fungsi wahyu bagi akal. Konsep teologi
yang demikian itu berakibat pada
6. Pengaruh Muhammad Abduh Di keyakinannya bahwa manusia itu
Dunia Islam mempunyai kebebasan berfikir dan
Pendapat Muhammad Abduh berbuat. Salah satu buktinya, dia
tersebut di Mesir sendiri mendapat menentang keras terhadap taklid.
sambutan dari sejumlah tokoh Kemudian Muhammad Abduh juga
pembaharu. Murid-muridnya seperti mempunyai ide-ide yang brilian dalam
Muhammad Rasyid Ridha meneruskan bidang pendidikan. Ia menginginkan
gagasan tersebut melalui majalah al- adanya perubahan terhadap pendidikan
Manar dan Tafsir al-Manar. Kemudian demi kemajuan umat Islam. Usaha
Kasim Amin dengan bukunya Tahrr al- kerasnya untuk merealisasikan idenya itu,
Mar’ah, farid wajdi dengan bukunya tak jarang menemui tantangan dari umat
Dairat al-Ma’arif, Syekh Thahtawi Jauhari Islam itu sendiri. Ini juga terbukti yakni
melalui karangannya Al-Taj al-Marshuh bi terjadinya perubahan kurikulum yang
al-Jawahir al-Qur’an wan al-Ulum. mana Syekh Muhammad Abduh
Pemikiran Muhammad Abduh memasukan Ilmu-Ilmu Barat, yaitu Ilmu
tentang pendidikan dinilai sebagai awal Filsafat, logika, dan juga Ilmu
dari kebangkitan umat Islam awal abad Pengetahuan Modern.
ke-20.Pemikiran Muhammad Abduh yang Bukan hanya itu, Muhammad Abduh
disebarluaskan melalui tulisannya di adalah orang yang menentang tentang
majalah Al-Manar dan al-Urwat al-Wustqa keyakinan Jabariah, yaitu hanya merasa
menjadi rujukan para tokoh pembaharu lemah, baik kepada Tuhan ataupun orang
dalam dunia Islam, hingga diberbagai lain. Karena menurutnya bahwa kita
negara Islam muncul gagasan mendirikan manusia harus berikhtiar, harus
sekolah-sekolah dengan menggunakan mempunyai jiwa kreatif.
kurikulum seperti yang dirintis Muhammad Dengan demikian, Sikap rasional
Abduh. yang digagas Syekh Muhammad Abduh
sangat diperlukan untuk kemajuan Islam,
89
Indra Satia Pohan : Konsep Pemikiran Pendidikan Islam ………………………………………....

sebagaimana kemajuan yang telah terjadi


di masa lampau. A. Munir, Sudarsono, Aliran Modern
Dalam Islam, (Jakarta: PT. Rineka
DAFTAR PUSTAKA Cipta, 1994), h. 161.

A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, (Cet. Husayn, Ahmad Amin, Seratus Tokoh
VIII; Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Dalam Sejarah Islam, (Cet. VIII;
Baru, 2003), h. 199-200 Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2003), h. 301

Anda mungkin juga menyukai