ABSTRAK
Guru Pendidikan Agama Islam dituntut untuk melakukan aktivitas
membimbing, melatih, dan membiasakan siswa untuk bersikap
dan berperilaku yang baik. Oleh karena itu, peran dan tanggung
jawab guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sangatlah mulia. Hasan
Langgulung dalam salah satu bagian dari bukunya secara khusus
menuliskan tentang guru. Di sisi lain, Syed Muhammad Naquib Al-
Attas menawarkan konsep yang lain tentang peran guru PAI, yang
tidak sekedar mentransfer ilmu semata atau sebagai mu’allim
melainkan juga menanamkan nilai-nilai, yaitu sebagai muaddib.
Pemikiran para filosof muslim abad modern tersebut merupakan solusi
yang dapat menjawab permasalahan yang ada dalam kependidikan
Islam, khususnya bagi guru PAI. Oleh karena itu, penelitian ini akan
mengkaji pemikiran mereka tentang profil guru, yang dikaitkan dengan
guru PAI, dengan rumusan masalah “Bagaimana profil guru PAI
dalam perspektif Hasan Langgulung dan Syed Muhammad Naquib Al-
Attas?”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil guru
PAI dalam perspektif Hasan Langgulung dan Syed Muhammad Al-
Attas.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan
kualitatif. Sumber data primer yang digunakan adalah karya Hasan
Langgulung; sedangkan sumber data skunder adalah referensi yang
mendukung data kedua tokoh tersebut. Adapun metode pengumpulan
data menggunakan metode dokumentasi; serta metode analisis
datanya adalah dengan metode content analysis.
Temuan penelitian adalah bahwa antara Hasan Langgulung dan
Al-Attas keduanya memiliki pemikiran yang berbeda tentang profil
guru PAI. Perbedaan tersebut antara lain: (1) pengertian guru PAI
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 39
terkait dengan nilai-nilai (value bond), Pemikiran para filosof muslim
sehingga guru bukan saja bertanggung abad modern tersebut merupakan
jawab pada penguasaan material- solusi yang dapat menjawab
pengetahuan tetapi juga pada investasi permasalahan yang ada dalam
nilai-nilai spiritual dan moral yang kependidikan Islam khususnya bagi
diembannya untuk ditransformasikan guru PAI. Oleh karena itu, peneliti
ke arah pembentukan kepribadian tertarik mengkaji beberapa pemikiran
siswa sebagai komponen pokok mereka dalam bahasan profil guru,
dalam pendidikan. Guru dituntut terutama guru PAI dengan judul “Studi
untuk membimbing, melatih, dan Komparatif Profil Guru Pendidikan
membiasakan siswa bersikap dan Agama Islam dalam Perspektif Hasan
berperilaku yang baik. Oleh karena Langgulung dan Syed Muhammad
itu, peran dan tanggung jawab guru Naquib Al-Attas”. Dalam penelitian
PAI sangatlah mulia.3 ini, penulis mengangkat satu masalah,
Beberapa filosof muslim yang yaitu “Bagaimana profil guru PAI
berkiprah dalam pendidikan, baik dalam perspektif Hasan Langgulung
modern maupun klasik memberikan dan Syed Muhammad Naquib Al-
perhatian yang besar terhadap Attas?”. Penelitian ini bertujuan untuk
para guru PAI melalui karya-karya mendeskripsikan profil guru PAI
tulisan mereka. Hasan Langgulung dalam perspektif Hasan Langgulung
misalnya, dalam bukunya yang dan Syed Muhammad Naquib Al-
berjudul Peralihan Paradigma dalam Attas.
Pendidikan Islam dan Sains Sosial Berdasarkan judul maupun
secara khusus menuliskan tentang topik penelitian di atas, maka penulis
guru yang terangkum dalam beberapa menemukan beberapa hasil penelitian
lembar dan menjadi satu bab utuh. yang sejenis atau berdekatan dengan
Selanjutnya, Syed Muhammad penelitian ini yang dilakukan oleh
Naquib Al-Attas dalam teori peneliti terdahulu, antara lain:
kependidikan Islam, ia menawarkan Trisno,4 menemukan tentang letak
konsep ta’dīb di mana peran guru persamaan dan perbedaan antara
PAI dalam pendidikan bukan Hasan Langgulung dan Undang-
sekedar mentransfer ilmu semata Undang nomer 14 tahun 2005 yang
atau sebagai mu’allim, melainkan berkaitan tentang konsep guru agama.
juga menanamkan nilai-nilai, yaitu Dengan pembahasan khusus pada
sebagai muaddib. pengertian, peran dan kedudukan,
3
Ibid., hlm. 219.
4
Trisno, Guru Agama Perspektif Hasan Langgulung dan Undang-Undang Nomer 14 tahun 2005,
Skripsi, 2010 , dalam http://repository.uinjkt.ac.id, diakses pada tanggal 18 Oktober 2016.
5
Bintang Firstania Sukatno, Konsep Pendidik menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Skripsi,
2014, dalam http://respitory.uinsuka.ac.id, diakses pada tanggal 20 Oktober 2016.
6
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 93.
7
Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama
dan Sekolah.
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), hlm.
76.
9
Zahara Idris, Dasar-Dasar Pendidikan (Bandung: Angkasa, 2003), hlm. 76.Moh. Uzer usman,
Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Rosdakarya, 2005) , cet. Ke-VII, hlm. 7-12.
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 41
Komarudin, antara lain:10 (a) PAI, maka penulis menggunakan
Evaluator, (b) Organisator, (c) data sekunder yang mengkaji
Model, (d) Pemimpin, dan (e) tentang pemikiran Al-Attas. Metode
Fasilitator. pengumpulan data yang digunakan
d. Karakteristik guru PAI dalam penelitian ini adalah metode
Menurut Ahmad Tafsir, dokumentasi, sedangkan metode
karakteristik guru dibedakan analisis data yang digunakan dalam
menjadi dua, yaitu syarat dan sifat. penelitian ini adalah analisis isi
Adapun syarat diartikan sebagai (content analysis).
sifat pokok guru yang empiris.
Sedangkan sifat yang dimaksud Hasil Penelitian dan Pembahasan
adalah sebagai pelengkap dari 1. Hasan Langgulung
syarat tersebut. Adapun syarat a. Biografi
guru. menurutnya adalah sebagai Hasan Langgulung adalah
berikut: (a) Beriman kepada Allah seorang ilmuwan putera Indonesia
Swt.; (b) Berilmu tentang apa yang menekuni dunia pendidikan
yang diajarkannya; (c) Berakhlak dan psikologi. Beliau lahir pada
mulia; (d) Sehat jasmani dan tanggal 16 Oktober 1934 di Rappang,
rohani; (e) Komitmen yang tinggi sebuah bandar kecil di Sulawesi
terhadap tugas; dan (f) menjadi Selatan. Hasan Langgulung memiliki
teladan. Sedangkan sifat guru pengetahuan yang luas di bidang
PAI adalah (a) Zuhud; (b) Bersih pendidikan dan psikologi. Oleh karena
dari sifat dan akhlak buruk; dan itu, beliau banyak menghasilkan
(c) ikhlas.11 karya dalam bidang tersebut. Dari
karya-karya tersebut terlihat bahwa
Metode Penelitian Langgulung adalah orang yang
Penelitian ini merupakan kompeten dan profesional.12
penelitian kepustakaan (library
research), karena sumber datanya b. Pandangan tentang profil guru
mengacu pada pustaka. Pendekatan PAI
penelitian yang digunakan adalah 1) Pengertian guru PAI
penelitian kualitatif. Sedangkan Guru sebagai pendidik dan
sumber data primer yang digunakan pembimbing peserta didik merupakan
adalah karya Hasan Langgulung; dan unsur penting dalam pendidikan.
oleh karena Al-Attas belum menulis Tak heran para ahli pendidikan,
secara khusus bahasan tentang guru baik umum maupun pendidikan
10
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan, hlm. 82.
11
Khobir, Filsafat Pendidikan Islam (Pekalongan: STAIN Press, 2007), hlm. 204.
12
Hasan Langgulung, Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains (Jakarta: Gaya Me-
dia Pratama, 2002), hlm. 45.
13
Ibid.
14
Ibid., hlm. 46.
15
Ibid., hlm. 45-46 .
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 43
guru adalah sebagai transmitter, b) Bermoral tinggi
yakni penyambung antara budaya Hasan Langgulung beranggapan
awal dengan budaya selanjutnya. bahwa mencetak guru-guru
Agar budaya tidak terputus, maka yang bermoral merupakan
peran utama seorang guru adalah sesuatu yang sulit. Guru yang
sebagai penyelamat masyarakat dan bermoral tercipta melalui
peradaban dari penghancuran atau proses yang cukup panjang.
kematian, dan akhirnya hanya dapat Anggapan Hasan Langgulung
dijumpai di museum, seperti Mesir tersebut dilatarbelakangi oleh
Kuno, Yunani Kuno, dan lain-lain.16 pemahamannya terhadap sejarah.
Dalam sejarah, sebelum menjadi
4) Karakteristik guru PAI seorang guru, calon guru harus
Beberapa ahli pendidikan Islam, duduk bertahun-tahun bersama
mengungkap karakteristik yang gurunya memperhatikan
khas bagi para guru PAI. Hasan bagaimana cara guru itu
Langgulung sebagai seorang tokoh mengajar, kadang-kadang
pemikir pendidikan Islam, juga menggantikan gurunya sesekali,
memberikan sumbangan pemikiran yaitu saat gurunya berhalangan
tentang beberapa karakteristik yang hadir. Setelah guru yang dilatih
harus melekat pada guru PAI. tadi betul-betul tahu bahwa
Karakteristik guru PAI menurut muridnya sudah memiliki moral
Hasan Langgulung, yaitu:17 yang tinggi barulah ia diberi
a) Berpengetahuan luas ijazah, yang mana ijazah itu
Hasan Langgulung menyebut merupakan persyaratan untuk
guru PAI adalah ulama. Kata mengajar.
ulama merupakan kata serapan c) Model (tauladan)
dari bahasa Arab, dengan lafaz Karakteristik selanjutnya yang
asli ‘ulamā’ yang merupakan mesti dimiliki oleh seorang guru
jamak dari ‘alim yang berarti PAI adalah mampu menampilkan
seseorang yang memiliki diri sebagai model yang dapat
pengetahuan di atas kemampuan ditiru oleh siswa. Hal ini sama
yang dimiliki orang lain. Oleh persis dengan apa yang diajarkan
karena itu, berpengetahuan luas oleh Rasulullah saw. ketika beliau
adalah hal yang mutlak, yang berperan sebagai pendidik. Nabi
harus dimiliki oleh guru PAI. Muhammad mengajar umatnya
16
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: PT Al Ma’arif,
2002), hlm. 46-163.
17
Kemas Badaruddin, Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Pemikiran Prof. Muhammad Naquib
Al-Attas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Cet. III, hlm. 9.
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 45
guru-guru adalah orang tua kalian di kepribadian yang luhur dalam setiap
sekolah ini”. Dalam hal ini kedudukan sendi kehidupannya.
tersebut berimplikasi pada persamaan Adapun karakteristik guru PAI
tanggung jawab. menurut Al-Attas adalah sebagai
berikut:
3) Tugas dan peran guru PAI
Menurut Al-Attas tugas utama a) Beradab
seorang guru (muaddib) tidak Menurut Al-Attas hal pertama
hanya sekedar mengajar, akan tetapi yang harus dilaksanakan oleh
juga mendidik jasmani dan ruhani seorang guru dan peserta didik
peserta didiknya.22 Kombinasi antara adalah mengamalkan adab
pendidikan jasmani dan ruhani ini terlebih dahulu, hal ini karena
menurut Al-Attas agar tidak terjadi ilmu tidak akan masuk ke peserta
tindakan yang tidak beradab.23 Dalam didik kecuali kalau memiliki
hal ini, tugas guru PAI berbeda dengan adab.25
tugas guru bidang studi lainnya, yaitu b) Memiliki pengetahuan di
di samping memberi pengetahuan berbagai bidang
keagamaan, ia juga melaksanakan Penguasaan di berbagai
tugas pendidikan dan pembinaan bagi ilmu membuat guru bisa
peserta didik, membantu pembentukan mentransformasikan ilmu
kepribadian, pembinaan akhlak serta kepada peserta didik. Dan yang
26
22
Ibid., hlm. 95.
23
Wan Mohd Nur Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam: Syed Muhammad Naquib
Al-Attas (Bandung: Mizan, 2003), hlm. 263.
24
Albar Adetary, Filsafat Pendidikan, hlm. 63.
25
Ibid., hlm. 61.
26
Ibid..
27Ibid.
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 47
Berpijak pada hasil penelitian pendidikan dalam upaya untuk lebih
di atas, penulis menyampaikan meningkatkan kualitas karakteristik
saran kepada segenap guru PAI, yang dimiliki sebagai ciri khas
bahwa seyogyanya mengkaji ulang sebagai guru PAI, yaitu yang sarat
tentang profil guru PAI yang telah akan nilai-nilai Islam.
dirumuskan oleh beberapa pakar
Daftar Pustaka
Studi Komparatif Profil Guru Pendidikan Agama...(Tety Marzukhoh dan Mahasri Shobahiya) 49