Anda di halaman 1dari 10

Guidelines on Writing an Academic Article

EDUCATIVE JOURNAL: Journal of Educational Studies

Tugas Pendidik dalam Hadist Muhammad SAW


dan Penerapannya dalam Pendidikan
Rahmat Hidayat Hasan1
Program Studi Pendidikan Agama Islam, FTIK, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
E-mail : rahmathidayathasan1997@gmail.com

Charles2
Program Studi Pendidikan Agama Islam, FTIK, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
E-mail : charles@iainbukittinggiac.id

©2023 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions
of the Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
DOI : http://dx.doi.org/10.30983/educative.v5i1

Submission: date, month, Revised: date, month, year Accepted : date, month, Published: date, month,
year year year

Abstrak: Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis pandangan teks-teks hadis mengenai
konsep pendidik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan dioperasionalkan dalam dunia pendidikan.
Hadirnya beberapa oknum yang hanya mementingkan aspek materi dan seolah-olah menunjukkan keserakahan
membuat dunia pendidikan mulai bertransformasi yang sebenarnya tidak perlu, dan hal ini tidak lepas dari
kepribadian pendidik. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya mempelajari teks-teks hadits sebagai salah satu
cara untuk mempelajari Nabi Muhammad SAW, sehingga para pendidik saat ini dapat menjadikan beliau sebagai
panutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi
literatur. Pendekatan yang digunakan adalah analisis isi dengan cara menelaah isi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa teks-teks hadis Nabi mengindikasikan konsep pendidik, termasuk kedudukan, tugas, dan karakteristiknya,
dan telah menjadi gambaran untuk menghidupkan konsep pendidik saat ini. Hadis-hadis Nabi Muhammad,
semoga Allah memberkati dan memberinya kedamaian, mengandung konsep guru yang ideal dalam Islam dan
berkesinambungan dengan konsep pendidik dalam teori modern. Konsep pendidik dalam hadits Nabi sangat
tepat untuk diaktualisasikan dalam dunia pendidikan.

Kata-kata Kunci: Konsep, Pendidik, Hadis, Pendidikan

Abstract: The purpose of writing this article is to analyze the view of the hadith text regarding the concept of
educators as embodied by the Prophet Muhammad SAW and operationalized in education. The presence of some
individuals who are only interested in the material aspect and seem to show greed has made the world of
education begin to transform improperly, and this cannot be separated from the personality of the educator. As a
Muslim, it is supposed to study hadith texts as a way to get to know the Prophet Muhammad SAW, so that
teachers can now make him a role model. The method used in this research is a qualitative method using
literature study. The approach used is to analyze the content by examining the content. The results of the study
show that the texts of the Prophet's hadith show the concept of educators, including their position, duties, and
characteristics, and have become a picture to activate the concept of educators today. The hadiths of the Prophet
Muhammad SAW contain the concept of the ideal teacher in Islam and are connected to the concept of educators
in modern theory. The concept of educators in the hadith of the Prophet is very appropriate to be activated in
education.

Keywords: Concept, Educator, Hadith, Education.


JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

pemberi ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai


I. PENDAHULUAN
orang yang bertanggung jawab memberikan adab
A. Latar Belakang dan menjaga kesucian peserta didiknya.(Isropil,
Guru memiliki peran yang sangat penting 2022) Penelitian tersebut memiliki hasil yang
dalam kelangsungan proses pendidikan. Guru serupa dengan penelitian Agung
bertanggung jawab atas tercapainya keberhasilan Baskoro.(Baskoro, 2017)
dalam proses belajar siswa. Guru yang baik Selain itu, penelitian lain menemukan
adalah guru yang dapat melaksanakan tugasnya bahwa dalam tinjauan hadis, pendidik bagi alam
dengan sebaik-baiknya dan memiliki akhlak atau semesta adalah Allah Swt. Kemudian, Allah Swt
budi pekerti yang luhur.(Hidayat, 2016) menjadikan perantara untuk menyampaikan
Dalam teori pendidikan Islam modern, ajarannya melalui manusia, yaitu rasul, orang
guru berperan dalam mengembangkan aspek tua, dan guru.(Setiawan, 2017) Penelitian
pengetahuan (kognitif), keterampilan Mukhlis juga mendapatkan hasil bahwa dalam
(psikomotorik), dan sikap (afektif), yang perspektif hadis Nabi, pendidik harus memiliki
kesemuanya harus dikembangkan secara akhlak yang mulia seperti memiliki keimanan,
seimbang dengan memperhatikan nilai-nilai keikhlasan, dan kelembutan.(Mukhlis, 2019)
ajaran Islam.(Tafsir, 2014). Oleh karena itu, Penelitian ini membahas konsep pendidik
pendidik harus melaksanakan tugasnya dengan dalam perspektif hadis Nabi dalam pengertian
baik, memperhatikan karakteristik guru sehingga yang lebih luas. Untuk mengetahui seperti apa
terwujud sebagai perwujudan hakikat guru yang pendidik ideal yang diajarkan oleh rasulullah dan
sebenarnya. untuk mengetahui bagaimana hal ini dituliskan
Dalam konteks pendidikan Islam, Nabi dalam pendidikan modern, maka perlu dilakukan
Muhammad adalah panutan sebagai guru yang telaah terhadap teks-teks hadis nabi. Konsep
patut diteladani dan profesional. Meskipun pendidik yang tersirat dalam hadis tersebut
kondisi masyarakat berbeda dari satu periode ke meliputi kedudukan, tugas dan karakteristik
periode lainnya, beliau telah meletakkan dasar- pendidik sebagai gambaran aktualisasi konsep
dasar bagi pendidikan Islam untuk terus pendidik saat ini.
berkembang. Keberhasilan di bidang pendidikan Dengan mengacu pada permasalahan dan
dapat dilihat melalui peran beliau yang luar biasa temuan yang telah dipaparkan di atas, penulis
dalam mengelola dan mengembangkan sistem akan menyajikan pembahasan mengenai konsep
pendidikan. Meskipun menggunakan pendidik dari hadis tarbawi dan mengaitkannya
infrastruktur yang sangat sederhana, Nabi dengan konsep pendidik menurut teori modern.
Muhammad mampu menghasilkan output yang Fokus penelitian ini adalah konsep pendidik
berkualitas. dalam perspektif hadis nabi dan hubungannya
Guru yang ideal haruslah berakhlak mulia dengan konsep pendidik dalam teori modern
selain mumpuni dalam aspek pengetahuan dan serta aktualisasinya dalam pendidikan Islam.
keterampilan. Maka dalam pendidikan Islam,
sebagai seorang guru haruslah mengacu pada B. Kajian Teori
kepribadian Rasulullah SAW sebagai suri 1. Hakikat Pendidik dalam Islam
tauladan terbaik. Namun saat ini, dunia
pendidikan mulai menjauh dari dunia dasar. Menurut Ahmad Tafsir pendidik
Mementingkan materi terkadang membuat merupakan orang yang bertanggung jawab
seseorang menjadi serakah dan tidak
terhadap perkembangan seluruh potensi peserta
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Hal
ini tentu saja tidak terlepas dari peran guru yang didik yaitu aspek pengetahuan (kognitif),
seharusnya menjadi teladan bagi anak didiknya keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif).
namun secara tidak langsung meninggalkan Ketiga potensi tersebut harus dikembangkan
nilai-nilai moral.
secara seimbang dengan sebaik mungkin sesuai
Berdasarkan penelusuran terhadap
tinjauan-tinjauan terdahulu, terdapat beberapa nilai-nilai ajaran Islam. Pendidik juga diartikan
penelitian yang menunjukkan adanya persamaan sebagai orang yang bertanggung jawab
dan perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian
mengupayakan perkembangan jasmani dan
Isropil Siregar menemukan bahwa hakikat
pendidik menurut hadis Nabi tidak hanya sebagai rohaninya peserta didik agar mencapai tingkat

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 2 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

kedewasaan, dapat memenuhi tugasnya sebagai memberikan pengajaran, dorongan atau motivasi
hamba dan khalifah Allah Swt serta dan memberikan contoh sehingga dapat
melaksanakan tugas sebagai makhluk sosial dan memberikan pengaruh positif bagi peserta didik.
individu yang mandiri.(Suryosubrata, 1990)
Jika dikelompokan tugas dan tanggung
Senada seperti yang dikemukakan oleh jawab pendidik terbagi menjadi 3 jenis yaitu
Abuddin Nata, (Abudin Nata, 2020) pendidik dalam bidang profesi, kemanusiaan dan
merupakan orang yang mengarahkan dan kemasyarakatan. Pertama, tugas pendidik dalam
membimbing peserta didik agar semakin bidang profesi. Tugasnya meliputi mendidik,
meningkat pengetahuannya, mahir mengajar dan melatih mengembangakan ilmu
keterampilannya, terbina dan berkembang pengetahuan serta keterampilan peserta
potensinya. Menurutnya pendidik mempunyai didik.(Salim, 2012)
peran mengajar dan mendidik. Mengajar disini
Kedua, tugas pendidik dalam bidang
mengacu kepada pemberian pengetahuan
kemanusiaan. Dalam hal ini tugas pendidik
(transfer of knowledge) dan melatih
adalah menjadi orang tua kedua sehingga harus
keterampilan dalam melakukan sesuatu,
menjadi teladan dan motivasi bagi peserta
sedangkan mendidik mengacu pada upaya
didiknya untuk senantiasa belajar. Selain itu
membina kepribadian dan karakter peserta didik
pendidik harus memahami setiap karakter
dengan nilai-nilai tertentu, sehingga nilai-nilai
peserta didiknya. Tiga, tugas pendidik dalam
tersebut mewarnai kehidupannya dalam bentuk
bidang kemasyarakatan. Pendidik mempunyai
perilaku dan pola hidup sebagai manusia yang
kewajiban untuk mendidik dan mengajar warga
berakhlak.
negara agar mempunyai kecerdasan serta
Secara lebih luas, pendidik dalam bermoral pancasila.(Usman, 2017)
perspektif pendidikan islam merupakan orang
3. Sifat-sifat Pendidik
yang berperan dalam perkembangan rohani dan
pertumbuhan jasmani peserta didik agar bisa Menurut Al Abrasyi yang mana

menjalankan tugas-tugas sebagai seorang hamba merupakan salah seorang ahli pendidikan

ataupun khalifah di bumi sesuai ajaran modern mengatakan bahwa yang menjadi kode

islam.(Hidayat, 2016) Sehingga dalam konteks etik pendidik yaitu mempunyai sifat zuhud dan

ini pendidik tidak terbatas pada orang-orang hati yang bersih, ikhlas dalam menjalankan

yang mengajar di lembaga pendidikan tetapi perannya, pemaaf, mengetahui bakat dan

mencakup semua orang yang terlibat dalam karakter anak serta menempatkan diri sebagai

proses pendidikan sejak pertama dilahirkan seorang bapak. Berbeda dengan Ibnu Sina yang

sampai meninggal. memaparkan kode etik dari seorang pendidik


yaitu harus mempunyai sifat tenang, tidak
2. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
bermuka masam, tidak mengejek, dan sopan
menurut teori Modern
santun.
Pendidik mempunyai peranan penting
Sifat-sifat yang dipapakan oleh Ibnu
dalam proses pendidikan, para ahli pendidikan
Sina lebih menekankan kepada pembawaan
islam dan pendidikan barat menjelaskan bahwa
pendidik ketika dihadapan peserta didik degan
tugas dari seorang pendidik adalah mendidik.
memberi contoh yang baik. Hal ini merupakan
Jika dijabarkan tugas tersebut meliputi

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 3 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

upaya agar peserta didik mempunyai motivasi Telah menceritakan kepada kami Ali
dalam belajar sehingga ilmu yang diberikan bin Hajar, telah mengabarkan kepada kami
Ismail bin Ja'far dari Al-Ala bin Abdurrahman
dapat diterima dengan senang hati.
dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata, “telah
berkata Rasulullah SAW, “Barang siapa yang
memberikan petunjuk kepada seseorang, maka
II. METODE PENELITIAN ia mendapatkan pahalanya sebanding dengan
pahala orang yang mengikuti petunjuknya tanpa
Penelitian ini menggunakan metode mengurangi petunjuk, dan barang siapa yang
kualitatif dan library research atau studi mengajak kepada kesesatan, maka ia
kepustakaan yang mana mengolah data berbasis mendapatkan dosa sebanding dengan dosa
literatur. Adapun yang menjadi sumber pustaka orang yang melakukan kekesesatan tanpa
dalam artikel ini adalah kitab, buku dan jurnal. kekurangan.” (HR. Tirmidzi)
Sumber primer yang digunakan meliputi kita-
kitab hadis Bukhari, Muslim dan Turmudzi. b. Takhrij dan Kualitas Hadist
Sedangkan yang menjadi sumber sekunder Hadis ini terdapat dalam kitab Jami at-
dalam penelitian ini adalah buku dan jurnal Tirmidzi No 2674, dalam kitabnya disebutkan
yang relevan dengan penelitian. Adapun mempunyai kualitas hasan shahihun. Dalam
pendekatan yang digunakan adalah content menilai sebuah hadis, Imam at-Tirmidzi
analisis dengan cara menelaah materi secara mempunyai cara yang khas diantaranya dalam
deskriptif dan mendalam. Hal ini dilakukan menilai hadis ini. Istilah shahih hasan yaitu
untuk memperoleh penjelasan mengenai konsep adanya dua jalur atau lebih untuk satu matan
pendidik dan aktualisasinya dalam pendikan hadis, sebagian sanad berderajat hasan dan
secara menyeluruh dan ekplisit. sebagian lainnya berderajat shahih. Istilah ini
juga dipakai untuk hadis hasan yang meningkat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitasnya menjadi shahih.

A. Hasil
c. Penjelasan Hadis
Konsep pendidik mencakup pembahasan Hadis ini menjelaskan balasan bagi
mengenai kedudukan pendidik, tugas, peran dan orang-orang yang memberikan petunjuk berupa
karakteristik pendidik. Dalam pendidikan ilmu pengetahuan. Orang yang memberikan
modern kedudukan pendidik dikenal dengan petunjuk kebenaran maka akan mendapat pahala
istilah eksistensi, tugas dan peran dikenal sebanding dengan orang yang mengikutinya,
sebagai tanggung jawab, sedangkan pahala di sini tergantung sejauh mana
karakteristik pendidik lebih menekankan pada kebermanfaatan yang didapat.
sifat-sifat atau kode etik yang harus dimiliki. Dalam hadis ini juga dijelaskan
Konsep pendidik dimuat dalam beberapa mengenai balasan bagi orang-orang yang
kitab hadis, penelitian ini mengambil dua kitab memberikan petunjuk kesesatan yang mana
yang mempunyai tingkat kevalidan lebih tinggi akan mendapatkan dosa. Mendidik merupakan
agar dasar hukumnya lebih akurat yaitu Bukhari suatu pekerjaan yang dapat mendatangkan
dan Turmudzi. pahala dari setiap ilmu yang diajarkan kepada
peserta didiknya. Seorang pendidik mendapat
B. Pembahasan pahala sebanding dengan orang yang mengikuti
sebuah petunjuk tanpa mengurangi sebuah
Adapun konsep pendidik dalam
kebenaran.
tinjauan hadis dan aktualisasinya yaitu sebagai
berikut :
d. Implikasi Hadis dalam Pendidikan
1. Kedudukan Pendidik
Nabi Muhammad Saw menjelaskan
a. Teks Hadist
bahwa seorang pendidik mempunyai kedudukan
yang tinggi sehingga Allah Swt senantiasa
memberikan pahala dari apa yang telah
dikerjakannya. Kedudukan seorang pendidik
dihargai tinggi jika dapat mengamalkan
ilmunya. Adapun tingginya kedudukan

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 4 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

pendidik dalam islam merupakan realisasi manusia. Hadis ini mempunyai tingkatan
ajaran islam itu sendiri yang mana islam sangat shahih.19 Hadis shahih merupakan hadis yang
memuliakan pengetahuan. diriwayatkan oleh rawi-rawi yang adil,
Dalam masyarakat, pendidik sanadnya bersambung, tidak berilat dan tidak
mempunyai kedudukan terhormat. Masyarakat janggal.(Abu abdillah, 1980)
meyakini bahwa pendidik dapat mengajarkan
peserta didiknya untuk berilmu serta c. Penjelasan Hadist
berkepribadian mulia. Kepercayaan masyarakat Hadis ini menjelaskan tentang rasulullah
tersebut merupakan cara Allah memuliakan Saw yang memerintahkan muridnya untuk
pendidik. Di samping itu penerapan pendidikan kembali ke kampung halaman dan
di indonesia menjelaskan dalam Undang- mengamalkan ilmu yang sudah dipelajari.
Undang RI No 14 tahun 2005 mengenai guru Dalam hal ini rasulullah menegaskan bahwa
dan dosen bahwa pendidik mempunyai yang harus mendapatkan pendidikan pertama
kedudukan sebagai tenaga ahli profesional pada adalah keluarga. Rasulullah Saw
sebuah pendidikan formal yang diangkat memerintahkan untuk mengajar dan mendidik
berdasarkan peraturan perundang-undangan. keluarga dengan senantiasa memberikan
pelajaran serta keteladanan yang baik. Dan
2. Tugas dan Peran Pendidik pendidikan yang diberikan pertama adalah
1. Mendidik dengan pengajaran dan mengenai ibadah dalam rangka untuk
keteladanan yang baik memperkuat keimanan kepada Allah Swt.
a. Teks Hadist
d. Implikasi hadis dalam pendidikan
Hadis ini menjelaskan tentang pentingnya
peran orang tua yang mempunyai tugas sebagai
pendidik dalam keluarganya. Orang tua
merupakan bagian dari pendidik dalam
pendidikan islam secara umum sebagaimana
dijelaskan hadis dan alquran. Orang tua
mempunyai kedudukan sebagai pendidik utama
bagi anak-anaknya.
Menceritakan kepada kami Musaddad, Isma‘il Dalam pendidikan keluarga, orang tua
serta Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Abu mempunyai peranan pertama dalam proses
Sulaiman Malik ibn al-Huwairiś dia berkata, mendidik selain mengasuh anak. Peran dan
‘Kami datang kepada Nabi saw. sedangkan tanggung jawab tersebut bertujuan agar anak
waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik
Kami tinggal bersama Nabi saw. selama dua dari segi pengetahuan serta budi pekerti. Untuk
puluh malam. Nabi saw. mengira kalau kami mewujudkan hal tersebut maka pendidik harus
merindukan keluarga kami, maka Nabi saw. menjalankan peran sebaik mungkin dengan
bertanya tentang keluarga kami yang kami senantiasa memberikan pengajaran serta
tinggalkan. Kami pun memberitahukannya. Nabi keteladanan yang baik.
saw. adalah seorang yang sangat penyayang dan Pendidik tidak hanya bertanggung jawab
sangat lembut. Nabi saw. bersabda: “Pulanglah untuk mengajar atau menyampaikan materi,
ke keluarga kalian, tinggallah bersama mereka namun di samping itu berperan sebagai
dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan pembimbing dalam rangka pembentukan
shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku karakter. Sehingga seorang pendidik selain
shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka menjalankan tugasnya secara profesional tetapi
hendaklah salah seorang dari kalian juga menjadi guru yang berkarakter, dengan
mengumandangkan adzan, dan yang paling tua begitu dapat menumbuhkan karakter pada diri
dari kalian hendaknya menjadi imam kalian.” peserta didik.(Ulul Khakim, 2017)
(HR. Bukhari)
2. Bertanggungjawab terhadap perkembangan
b. Takhrij dan Kualitas Hadist Peserta didik
Hadis ini terdapat dalam kitab shahih a. Teks Hadist
Bukhari No 6008 dalam bab kasih sayang

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 5 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

Telah menceritakan kepada kami Abu alYaman, Telah menceritakan kepada kami ‘Usman ibn
telah mengabarkan kepada kami Syu‘aib, dari Abu Syaibah, dia berkata, telah menceritakan
az-Zuhri, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Jarir, dari Mansur dari Abu Wail,
kepadaku Salim ibn ‘Abdullah, dari ‘Abdullah dia berkata, ‘bahwa ‘Abdullah (Ibnu Mas‘ud)
ibn ‘Umar, bahwa dia mendengar Rasulullah memberi pelajaran kepada orang-orang setiap
saw. bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin hari Kamis, kemudian seseorang berkata, ‘Wahai
dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung Abu ‘Abd ar-Rahman, sungguh aku ingin kalau
jawaban atas yang dipimpinnya. Setiap anda memberi pelajaran kepada kami setiap
pemimpin adalah pemimpin yang akan diminta hari’. Dia berkata: “Sungguh aku enggan
pertanggung jawaban atas rakyatnya.” Seorang melakukannya, karena aku takut membuat kalian
suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan bosan, dan aku ingin memberi pelajaran kepada
akan diminta pertanggung jawaban atas kalian sebagaimana Nabi saw. memberi
keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di pelajaran kepada kami karena khawatir
dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan kebosanan akan menimpa kami. (HR. Bukhari)
diminta pertanggung jawaban atas urusan
rumah tangga tersebut.(H.R Bukhori) b. Takhrij dan Kualitas Hadis
Hadis ini terdapat dalam kitab hadis shahih
b. Takhrij dan Kualitas hadist Bukhari No 70 dalam bab orang-orang yang
Hadis ini terdapat dalam kitab hadis menjadikan ahli ilmu sebagai penyampai
shahih Bukhori No 5188 dalam bab menjaga informasi.(Al-Bukhar, 32) Hadis ini mempunyai
diri dan keluarga dari api neraka.(Al-Bukhar, tingkatan shahih.
232) Hadis ini mempunyai tingkatan shahih.
c. Penjelasan hadist
c. Penjelasan hadist Hadis ini memberikan informasi bahwa
Hadis ini menjelaskan bahwa setiap rasulullah Saw tidak memberikan pengajaran
manusia merupakan pemimpi dan setiap kepada sahabat setiap hari, tetapi rasulullah
pemimpin akan diminta pertanggung jawaban memberikan waktu belajar dan istirahat untuk
di akhirat atas apa yang dipimpinnya. Oleh menghindari kebosanan.
karena itu setiap orang harus menjalankan Ibnu Hajar ash-Qalani dalam kitabnya
setiap amanah dengan sebaik mungkin sebagai menjelaskan terkait hadis ini, menurutnya dalam
bentuk tanggung jawab. menyampaikan suatu ilmu sebaiknya memilih
orang yang berminat untuk mempelajarinya.
d. Implikasi dalam Pendidikan Dengan begitu ilmu tersebut akan lebih
Pendidik merupakan pemimpin dalam didengarkan dan bermanfaat.(Ibnu hajar, Jilid
proses pembelajaran peserta didik, dalam hadis XI)
ini dijelaskan bahwa pemimpin mempunyai Berbeda halnya dengan Hamzah
peran untuk bertanggung jawab atas apa yang Muhammad Qasim yang menjelaskan maksud
dipimpinnya. Seorang pendidik wajib dari hadis ini agar peserta didik tidak muncul
bertanggung jawab sebaik mungkin terhadap anggapan berat dalam suatu ilmu,tidak
tugas yang diembannya sebagai bentuk dari menyukainya atau bahkan tidak ingin
pendidik yang profesionalis. Tanggung jawab ini mempelajarinya. Karena jika hal tersebut terjadi
meliputi mendidik dan membimbing maka tidak akan mencapai kemanfaatan atau
perkembangan peserta didik pada aspek tujuan pendidikan.(Qasim, 1990)
keimanan, tingkah laku keseharian, kesehatan
jasmani dan ruhani, maupun aspek sosialnya. Di d. Implikasi Hadis dalam Pendidikan
samping itu pendidik mempunyai peran untuk Pendidik harus memperhatikan peserta
menumbuh sikap tanggung jawab dengan didiknya baik dalam aspek pengetahuan,
mengarahkan dan memberi contoh yang baik keterampilan dan sikap. Dalam pemberian materi
kepada peserta didik pembelajaran pendidik juga harus senantiasa
melakukan pengulangan materi, namun di
3. Memperhatikan peserta didik samping itu melakukan pengulangan pelajaran
a. Teks hadist terlalu sering maka akan mendapatkan

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 6 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

kebosanan. Sehingga pendidik harus dapat Ibnu Hajar ash-Qalani menjelaskan bahwa
membagi waktu serta menyesuaikan dengan dalam hadis ini terdapat penekanan niat yang
keadaan peserta didik. Pendidik perlu membagi ikhlas dalam setiap amalan serta setiap amalan
waktu dengan adanya waktu belajar dan istirahat akan dibalas tergantung dari apa yang
untuk menghindari kebosanan. diniatkan.(al-`Asqalani, Jilid XI) Al-Ghazali
Pada proses pembejaran pendidik harus memaknai ikhlas yaitu melakukan sesuatu karena
mempunyai stategi dalam penyampaian materi semata-mata beriman kepada Allah.(al-Ghazali,
agar peserta didik bosan dan tidak merasa 2000)
terbebani sehingga pembelajaran lebih efektif
dan menyenangkan. Pengunaan model serta d. Implikasi hadist dalam Pendidikan
metode pembelajaran sangat tepat untuk Seorang pendidik harus menanamkan sifat
diperhatikan agar pembelajaran dapat ikhlas dalam menjalankan peran pendidiknya.
berlangsung dengan baik. Pemilihan stategi yang Dengan menjalankan tugas pengajaran karena
tepat mampu memberikan pengaruh positif Allah Swt, maka pendidik akan mendapatkan
terhadap hasil belajar dengan menyeseuaikan kemudahan ketika mengerjakan tugasnya karena
karakteristik peserta didik.(Mardiah kalsum, sasaran pendidikannya terdapat dari hati. Dengan
2017) Hal ini dapat menumbuhkan motivasi demikian proses pendidikan akan mencapai hasil
belajar sehingga pembelajaran menyenangkan yang optimal dan apa yang dilakukan menjadi
serta peserta didik tidak terbebani dengan materi bagian dalam ibadah.
yang dipelajari.
2. Takwa dan Adil
a. Teks hadist
3. Karakteristik Pendidik
1. Ikhlas
a. Teks hadist

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah ibn Telah menceritakan kepada kami Hamid ibn
Maslamah, dia berkata, telah mengabarkan ‘Umar, telah menceritakan kepada kami Abu
kepada kami Malik, dari Yahya ibn Sa‘id, dari ‘Awanah, dari Huśain, dari ‘Amir berkata, aku
Muhammad ibn Ibrahim, dari ‘Alqamah ibn mendengar an-Nu‘man ibn Basyir berkhutbah di
Waqqas, dari ‘Umar, bahwa Rasulullah saw. atas mimbar, dia berkata, ‘Bapakku memberiku
bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, sebuah hadiah (pemberian tanpa imbalan). Maka
dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) ‘Amrah putri Rawahah berkata, ‘Aku tidak rela
apa yang diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya sampai kamu mempersaksikannya kepada
karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya Rasulullah saw..’ Maka bapakku menemui
adalah kepada Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah saw. dan berkata, ‘Aku memberi
Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang anakku sebuah hadiah yang berasal dari ‘Amrah
ingin digapainya atau karena seorang perempuan putri Rawahah, namun dia memerintahkan aku
yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah agar aku mempersaksikannya kepada anda,
kepada apa yang dia diniatkan. (H.R Bukhori ) wahai Rasulullah". Rasulullah saw. bertanya:
“Apakah semua anakmu kamu beri hadiah
b. Takhrij dan Kualitas seperti ini?”. Dia menjawab: Tidak. Rasulullah
Hadis ini terdapat dalam kitab hadis shahih saw. bersabda: "Bertakwalah kalian kepada
Bukhori No 54 dalam bab perbuatan tergantung Allah dan berbuat adillah antara anak-anak
niat.(Al-Bukhar) Hadis ini mempunyai tingkatan kalian". An-Nu‘man berkata: “Maka dia kembali
shahih. dan Rasulullah saw. menolak pemberian
bapakku (H.R Bukhari)
c. Penjelasan Hadis
b. Takhrij dan kualitas

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 7 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

Hadis ini terdapat dalam kitab hadis shahih


bukhori 2587 dalam bab kesaksian terhadap
hadiah. Hadis ini mempunyai kualitas shahih.

c. Penjelasan Hadis
Hadis ini menceritakan seorang ayah
menemui rasulullah untuk menujukan hadiah
yang diberikan kepada salah satu anaknya.
Namun rasulullah memerintahkan kembali
kepada orang tua tersebut (seorang ayah) untuk Telah menceritakan kepada kami Isma‘il ibn
senantiasa bersikap adil terhadap anak-anaknya. Abu Uwais, dia berkata, telah menceritakan
Wujud keadilan tersebut secara tidak tersirat kepadaku Malik, dari Hisyam ibn ‘Urwah, dari
merupakan wujud ketakwaan kepada Allah Swt, bapaknya, dari ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘As,
sehingga anjuran dalam hadis ini bukan hanya dia berkata, ‘aku mendengar Rasulullah saw.
adil tetapi juga bertakwa. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidaklah
mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari
d. Implikasi Hadis dalam Pendidikan hamba-hamba-Nya, akan tetapi Allah mencabut
Seorang ayah merupakan pendidik pertama ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga
dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu sebagai bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia
seorang pendidik harus bersikap adil kepada akan mengangkat pemimpin dari kalangan
anak-anaknya dalam memberikan ilmu ataupun orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya
apresiasi. Hal ini tidak hanya berlaku pada mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan
pendidikan keluarga saja tetapi menyeluruh. menyesatkan (HR. Bukhari)
Sehingga pendidik harus mempunyai sifat adil
terhadap peserta didiknya dengan tampa b. Takhrij dan Kualitas Hadis
membeda- membedakan antara satu dan yang Hadis ini terdapat dalam kitab hadis shahih
lainnya. Bukhori No 100 dalam bab tentang bagaimana
Mewujudkan sikap adil dan menyamakan cara mendapatkan ilmu. Hadis ini kualitasnya
hak setiap murid sangat penting karena sikap shahih.
tersebut dapat menebarkan rasa cinta dan kasih
sayang diantara mereka. Sikap adil yang harus c. Penjelasan Hadis
dimiliki pendidik yaitu adil baik dalam sikap, Dalam hadis ini dijelaskan bahwa
ucapan ataupun tindakan yang dilakukan guru seorang pendidik harus membekali diri dengan
ketika proses pembelajaran. Sikap Adil dapat ilmu pengetahuan agar materi yang diajarkan
membawa pengaruh yang besar untuk membina kepada peserta didik tidak membawa pada
dan membimbing peserta didik agar lebih baik kesesatan. Ibnu Hajar ash-Qalani menjelaskan
dan bijaksana dalam keseharian.(Hasanah, 2017) mengenai hadis ini bahwa nabi sangat mencela
Sikap adil lainnya dapat diaktualisasikan orang yang berfatwa dengan kebodohan sehingga
oleh pendidik dengan cara tidak membedakan Nabi menyebutnya orang-orang yang sesat atau
peserta didik berdasarkan kemampuan, suku, ras menyesatkan. Mengajarkan sesuatu tanpa ilmu
dan fisik. Pengelompokan dengan cara memilih akan menyebabkan sesat dan menyesatkan orang
salah satu kriteria merupak bentuk ketidakadilan. lain dalam mempelajari sesuatu.
Sehingga untuk memberikan keadilan bisa
kepada peserta didik dapat dilakukan dengan d. Implikasi Hadis dalam pendidikan
memberikan tupoksi sesuai dengan kemampuan Dalam mengajarkan ilmu kepada peserta
yang dimiliki peserta didik.(Febri giantara, 2022) didik, pendidik harus mempunyai ilmu dan
wawasan yang memadai agar materi yang
3. Berilmu disampaikan sesuai sehingga dapat menunjukan
a. Teks hadist jalan kebenaran. Secara spesifik pendidik harus
mempunyai kompetensi-kompetensi yang
diperlukan dalam menjalankan tugasnya.
Kompetensi tersebut berupa seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 8 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

dikuasai serta dimiliki oleh peserta didik dalam c. Penjelasan Hadis


menjalankan tugasnya.(Novan, 2021) Hadis tersebut menjelaskan tentang
Pendidik harus mempunyai kompetensi malaikat jibril yang bertanya kepada nabi
berupa ilmu dan keahlian yang mendukung Muhammad mengenai iman, islam, ihsan dan
untuk menjalankan tugas keprofesian. hari kiamat. Ketika menjeawab pertanya terkait
Kompetensi menentukan sejauh mana mutu iman, islam dan ihsan nabi Muhammad dapat
seorang pendidik karena akan berhubungan menjawabnya dengan jawaban yang pasti.
dengan kinerja sekaligus keberhasilan mengajar. Sedangkan ketika menjawab pertanyaan
Kompetensi tersebut meliputi kompetensi mengenai hari kiamat, Nabi Muhammad Saw
pendagogi, profesional, kepribadian dan sosial. menjawab bahwa beliau tidak mengetahui dan
hanya Allah Swt yang mengetahui. Adapun
4. Jujur dalam merespon pertanyaan tersebut Nabi
a. Teks hadist Muhammad Saw hanya menjawab tanda- tanda
terjadinya hari kiamat saja.
Dalam peristiwa ini dapat diketahui bahwa
rasulullah sangat berhati-hati ketika menjawab
sesuatu. Jika persoalan tersebut tidak diluar
Telah menceritakan kepada kami pengetahuannya, maka nabi Muhammad Saw
Musaddad…bahwa Nabi saw. pada suatu hari secara tegas mengatakakan tidak mengetahuimya
menemui para sahabat, lalu datang Malaikat serta tidak mengada-ngada apa yang tidak
Jibril yang kemudian bertanya: “Apakah itu diketahui.
iman?” Nabi saw. menjawab: “Iman adalah
kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat- d. Implikasi Hadis dalam Pendidikan
Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Seorang pendidik harus mempunyai sifat
para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari jujur kepada peserta didiknya, jika terdapat
kebangkitan”. Jibril bertanya kembali: “Apakah sesuatu yang tidak diketahui maka alangkah
itu Islam?” Nabi saw. menjawab: “Islam adalah lebih mengatakan tidak mengetahuinya dengan
kamu menyembah Allah dan tidak tidak mengada-ngada. Misalnya ketika ditanya
menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu hal-hal yang diluar pengetahuan manusia seperti
dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang tentang hari kiamat.
diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadan”. Sifat jujur ini dapat menjadi penyelamat di
Jibril bertanya kembali: “Apakah itu ihsan?” dunia dan akhirat. Bohong kepada peserda didik
Nabi saw. menjawab: “Kamu menyembah Allah dapat mengahalangi penerimaan serta
seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak kepercayaan. Jika tidak mempunyai sifat jujur
melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu”. maka pengaruhnya akan sampai kepada
Jibril bertanya kembali: "Kapan terjadinya hari masyarakat dan tidak terbatas pada orang yang
kiamat?" Nabi saw. menjawab: “Yang ditanya melakukannya.
tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.
Tapi aku akan terangkan tandatandanya, yaitu IV. PENUTUP
jika seorang budak wanita telah melahirkan
tuannya, jika para penggembala unta yang A. Kesimpulan
berkulit hitam berlomba-lomba membangun Konsep pendidikan yang terdapat dalam
gedung-gedung selama lima masa, yang tidak teks-teks Nabi relevan dengan konsep pendidik
diketahui lamanya kecuali oleh Allah”. menurut teori modern harus diaktualisasikan.
Kemudian Nabi saw. membaca: “Sesungguhnya Konsep pendidik menurut perspektif hadis Nabi
hanya pada Allah pengetahuan tentang hari memuat kedudukan, tugas, peran serta
kiamat” (QS. Luqman: 34). (H.R Bukhari) karakterisitik pendidik. Adapun tugas pendidik
dalam persepktif hadis yaitu mendidik peserta
b. Takhrij dan dan Kuliatas Hadis didik dengan pengajaran dan keteladanan yang
Hadis ini terdapat dalam kitab hadis shahih baik, bertanggung jawab terhadap perkembangan
bukhori No 50 dalam bab persoalan iman, islam, peserta didik serta memperhatikan peserta didik.
ikhsan dan hari kiamat. Hadis ini mempunyai Adapun karakteristik pendidik menurut hadis
kualitas shahih. Nabi yaitu mempunyai sifat ikhlas, takwa kepada
Allah Swt, adil, jujur dan berilmu serta banyak

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 9 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)
JURNAL EDUCATIVE: Journal of Educational Studies Vol…, No…., Month and Years

karakteristik pendidik lainnya yang tidak dibahas Grasindo,2001), 134. Jakarta:


dalam artikel ini. Masih banyak teks-teks hadis Grasindo, 2020.
Nabi yang memuat konsep pendidik sehingga Novan. Ilmu Pendidikan Islam : Rancang
Bangun Konsep Pendidikan
perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
Monokotomik- Holistik. Yogyakarta:
mengetahui konsep pendidik dalam perspektif Ar-Ruzz Media, 2021.
hadis secara komprehensif. Konsep pendidik Qasim, Hamzah Muhammad. Syarh
dalam tinjauan hadis nabi relevan untuk Mukhtasar Sahih Al-Bukhari.
diaktualisasikan dalam pendidikan masa kini. Damaskus: Maktabah Dar al-Bayan,
1990.
V. DAFTAR PUSTAKA Salim. Studi Ilmu Pendidikan Islam.
Al-Bukhar, Abu Abdillah Muhammad bin Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Ismail. Al-Jami Ash-Shahih Jilid 6. Setiawan, Ilham Agam. “Pendidik Dan
Riyadh: Mathba’ah Salafiyah, 1980. Tenaga Kependidikan Dalam
Al-Ghazali. Akhlak Seorang Muslim. Perspektif Hadits.”
Semarang: Wijaksana, 2000. Arifin, SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan
Zaenal. Studi Kitab Hadis. Surabaya: Ilmu Kependidikan 2, no. 02 (2017).
Pustaka Al Muna, 2010. Siregar, Isropil. “Hakikat Pendidik
‘Asqalani, Ibnu Hajar al-. Fath Al-Bari Syarh Menurut Hadis Nabi.” Khazanah :
Sahih al-Bukhari Jilid XI. Bairut: Dar Journal of Islamic Studies 1, no. 4
al- Fikr, n.d. (2022).
At-Tirmidzi, Muhammad bin Isa. Jami At- Suryosubrata. Beberapa Aspek Dasar
Tirmidzi. Riyadh: Bayt al-Afkar al- Kependidikan. Jakarta: Bina Aksara,
Dawliyah, n.d. 1990.
Baskoro, Agung. “Hadis-Hadis Rasulallah Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Islam Dalam
saw. Tentang Pendidik.” Almufida 2, Perspektif Islam. Bandung: Remaja
no. 02 (2017). Rosdakarya, 2014.
Djollong, Andi Fitriani. “Kedudukan Guru Usman, Moh Uzer. Menjadi Guru
Sebagai Pendidik.” Istiqra 4, no. 2 Profesional. Bandung: Remaja
(2017): 122. Rosdakarya, 2017.
Giantara, Febri. “Sifat-Sifat Pendidik
Prespektif Hadis Nabi.” Symfonia:
Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no.
1 (2022): 67.
Hasanah. “Hubungan Pendidik Dan Peserta
Didik Dalam Perspektif Hadis.” Jurnal
Semdi Unava 1, no. 1 (2017): 24.
Hidayat, Rahmat. Menuntun Arah Pendidikan
Islam Di Indonesia. Medan: LPPPI,
2016. Khaeruman, Badri. Studi
Periwayatan Dan Pengaruhnya Dalam
Kualitas Hadis.
Bandung: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat, 2015.
Khakiim, Ulum. “Guru Sebagai Role Model
Individeu Berkarakter Bagi Peserta
Didik Untuk Mendukung Keberhasilan
Pelaksanaan Pendidikan.” Jurnal Karya
Ilmiah Dosen 3, no. 2 (2017): 226.
Mukhlish, Mukhlish. “Pendidik Dalam
Perspektif Hadits Rasulullah SAW.”
Jurnal Sains Riset 9, no. 1 (March 18,
2019):82–85.
https://doi.org/10.47647/jsr.v9i1.54.
Nasution, Mardiah Kalsum. “Penggunaan
Metode Pembelajaran Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa.”
Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang
Pendidikan 11, no. 1 (2017).
Nata, Abudin. Abuddin Nata, Paradigma
Pendidikan Islam, (Jakarta :

First Authors, et.al (Book Antique 10, Italic) 10 Sort Title… (Book Antique 10 Italic)

Anda mungkin juga menyukai