Anda di halaman 1dari 11

Makalah Profesi Keguruan

“ Kompetisi Dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam”


Dosen Pengampuh : Dra. Siti Asiah,M.Pd

Disusun Oleh : Kel. 3

1. Diki Harmawan (201190229)


2. Ranti Feronika (201190243)
3. Leni Anjela (201190234)

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah & Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha esa atas segala curahan rahmat

dan hidayah-nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kepada

kami. Makalah ini memuat materi tentang yang bertujuan untuk memperluas wawasan kita

tentang Kompetisi Dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Meskipun kami

berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang

kurang oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak khususnya bapak Dra. Siti Asiah,M.Pd selaku dosen mata kuliah Profesi Keguruan agar

dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap agar

makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Jambi, oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di masa sekarang ini menuntut adanya pendidikan yang bersifat


modern dan profesional. Lembaga-lembaga pendidikan yang diharapkan mampu
mewujudkan peranannya secara efektif dengan keunggulan baik dalam kemimpinan, staf,
proses belajar mengajar, pengembangan staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim
sekolah, penilaian diri, komunikasi, dan keterlibatan orang tua / masyarakat. Tidak kalah
pentingnya lagi adalah adanya sosok penampilan dari seorang guru yang memiliki
keunggulan dalam nasionalisme dan jiwa juang, keimanan dan ketakwaan, penguasaan
IPTEK, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerjasama dan belajar dengan berbagai
disiplin ilmu dan wawasan masa depan, kepastian jenjang karir, dan kesejahteraan lahir
dan batin.

Pendidikan mempunyai peranan yang amat strategis dan penting dalam


menciptakan generasi muda yang memiliki kemampuan / skill serta kecerdasan
emosional yang tinggi dan menguasai berbagai skill yang mantap.Untuk itu, lembaga
pendidikan dalam berbagai macam jenis dan tingkatan atau jenjang memerlukan
pencerahan dan pemberdayaan berbagai aspek.Sebagaimana dalam firman Allah dalam
QS. Al-Mujadilah : Ayat 11

Guru merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan sebuah
mutu pendidikan. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptkana kualitas
sumber daya manusia.Ditangan gurulah menghasilkan dan mencetak peserta didik yang
berkualitas baik dari segi akademik, skill (keahlian), kematangan kecerdesan emosional,
serta moral dan spiritual. Dengan demikian akan menghasilkan generasi masa depan dan
sumber daya manusia yang siap hidup dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
B. Rumusan Masalah
 Apa yang di maksud dengan guru ?
 Sebutkan tugas dan fungsi guru !
C. Tujuan
 Untuk mengetahui apa pengertian dari guru
 Untuk mengetahui apa saja tugas dan fungsi guru
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau musholla dan di
rumah. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat.
kewibaanlah yang menyebabkan guru di hormati, sehingga masyarakat tidak
meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik
anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.

Guru adalah subjek paling penting dalam keberlangsungan pendidikan. Tanpa


guru, sulit dibayangkan bagaimana pendidikan dapat berjalan. Bahkan meskipun
ada teori yang mengatakan bahwa keberadaan orang/manusia sebagai guru akan
berpotensi menghambat perkembangan peserta didik, tetapi keberadaan orang
sebagai guru tetap tidak mungkin dinafikan sama sekali dari proses pendidikan.

Secara institusional, guru memegang peranan yang cukup penting, baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Guru adalah perencana, pelaksana
dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. Dengan demikian, guru juga berperan
melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar.
Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia
yang potensial di bidang pembangunan. Pengertian guru profesional menurut para
ahli adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta bertanggung jawab
tentang pendidikan anak didiknya, baik secara individual atau klasikal, di sekolah
atau di luar sekolah.Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta
mempunyai tanggung jawab. untuk membimbing serta membina murid baik
secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah.
Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama dengan
pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu tertentu. Adanya
perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas seorang guru
dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, karena tidak sedikit guru
yang diperlukan di madrasah maka latar belakang pendidikan seringkali tidak
begitu dipedulikan. Jika kompetensi mempunyai arti kecakapan atau kemampuan,
hal ini erat kaitannya dengan pemilihan ilmu, kecakapan atau keterampilan
menjadi seorang guru.

Secara etimologi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang
yang mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik). Dalam bahasa jawa, sering kita
mendengar kata „guru‟ diistilahkan dengan “digugu lan ditiru”. Kata “digugu”
berarti diikuti nasehat-nasehatnya. Sedangkan “ditiru” diartikan dengan diteladani
tindakannya.5 Sementara itu dalam bahasa Inggris terdapat kata yang semakna
dengan kata guru antara lain: teacher (pengajar), tutor (guru private yang
mengajar di rumah), educator (pendidik, ahli didik), lecturer (pemberi kuliah,
penceramah)

Didalam alquran dijelaskan bahwa seorang guru/pendidik adalah orang yang


mendidik dan mengajar orang lain untuk memanusiakan manusia
(mensucikannya) dengan menginternalisasikan nilai-nilai kepada kepribadian
peserta didik terutama nilai-nilai tauhid, akhlak, ibadah dan mengajarkan
pengetahuan tentang berbagai hal. Hal tersebut tertera jelas dalam Q.S Al Baqarah
ayat: 129

ࣖ ‫ك اَ ْنتَ ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬


َ َّ‫ب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُزَ ِّك ْي ِه ْم ۗ اِن‬ َ ِ‫ث فِ ْي ِه ْم َرسُوْ اًل ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُوْ ا َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيت‬
َ ‫ك َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِك ٰت‬ ْ ‫َربَّنَا َوا ْب َع‬
Artinya: Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (AsSunnah)
serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana.

Secara terminologi, guru atau pendidik yaitu siapa yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik, dengan kata lain orang yang bertanggung
jawab dalam mengupayakan perkembangan potensi anak didik, baik kognitif,
afektif ataupun psikomotor sampai ketingkat setinggi mungkin sesuai dengan
ajaran Islam.

B. Tugas Dan Fungsi Guru

tugas-tugas itu antara lain :


 Tugas guru sebagai profesi yaitu suatu tugas yang menuntut
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tugas tersebut direalisasikan dalam sistem pembelajaran yang dapat
memberikan bimbingan anak didik menemukan nilai-nilai kehidupan.
Tugas guru sebagai pengajar juga dapat diartikan meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik.
Sementara tugas sebagai pelatih diartikan mengembangkan keterampilan
dan menerapkan dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
 Tugas guru sebagai tugas kemanusiaan berarti guru terlibat dalam
interaksi sosial di masyarakat. Guru harus mampu menanamkan nilainilai
kemanusiaan kepada anak didik agar anak didik punya kesetiakawanan
sosial.
 Tugas guru sebagai tugas kemasyarakatan berarti guru harus mendidik dan
mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara yang berakhlak dan
bermoral. Dalam hal ini dapat diumpamakan bahwa mendidik anak sama
halnya dengan mencerdaskan bangsa.
Dan uraian tersebut di atas dapat dipahami tugas guru tidak hanya terbatas
di balik tembok-tembok sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara
sekolah dan masyarakat, dan juga tidak hanya sebatas mengajar, tetapi
juga mendidik yang memperjuangkan tertanamnya ilmu dan amal pada
setiap pribadi anak didik sesuai dengan misi ajaran Islam.

Oleh karena itu, untuk mengemban tugas dan tanggung jawab


sebagaimana diatas, maka menurut Zakiah darajat, bahwa agar dapat
menjadi guru yang dapat mempengaruhi anak didik ke arah kebahagian
dunia dan akherat, ia harus memenuhi syarat-syarat antara lain: bertaqwa
kepada Allah Swt, berilmu, sehat jasmani dan rohaninya, baik akhlaknya
dan bertanggung jawab serta berjiwa nasional.

 Guru Sebagai Pendidik


Guru sebagai pendidik yaitu membimbing siswa agar dapat
menentukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal
mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan
melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan
ketercapaian tersebut ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai
manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan
masyarakat. Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan
membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan
potensi, minat dan bakatnya.
 Guru Sebagai Pengajar
Guru sebagai pengajar guru berperan dalam menciptakan iklim
belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman
melalui pengelolaan kelas. Sebagai pengelola pembelajaran guru
memiliki 4 fungsi umum yaitu : merencanakan tujuan belajar;
mengorganisir berbagai sumber belajar dan memimpini &
mengawasi.
 Guru Sebagai Pelatih
Guru sebagai pelatih biasa dilakukan saat guru mengajarkan
aktivitas fisik pada anak-anak didik. Misalnya saat mengajarkan
olahraga,permainan gerak dan lagu atau senam. Pelatih dituntut
untuk bisa bergerak aktif agar anak-anak yang dilatihnya bersedia
melakukan apa yang dikerjakan.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru seharusnya mampu
memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, Negara, dan agama.
Guru sebagai pendidik karena menyampaikan ilmu pengetahuan, juga menanamkan nilai-
nilai dan sikap mental serta melatih berbagai keterampilan dalam upaya mengantarkan anak
didik ke arah kedewasaannya. Oleh karena itu guru harus seorang yang berpribadi baik, dapat
sebagai anutan, sehingga nantinya dapat memanusiakan manusia. Untuk itu maka guru harus
juga melakukan kegiatan bimbingan, yakni menuntun anak didik dan memberikan lingkungan
yang sesuai dengan arah dan tujuan yang di cita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA

Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru. Malang: UIN Maliki Press. 2011.

Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologi. Jakarta. Rineka Cipta. 2010
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar –Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2003
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar: Penerapan Dalam Pendidikan Agama. Surabaya:
Citra Media. 1996
M.Shabir U.2015. Kedudukan Guru Sebagai Pendidik,Journal, di https://www.Journal.uin-
alauddin.ac.id

Anda mungkin juga menyukai