Nanang Kosim
Ahmad Syaifuddin
Rukyatul Hilaliyah
Saulinda
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Masalah...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Pengertian Guru..........................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai profesi kependidikan mempunyai tugas mulia melayani
masyarakat dalam dunia pendidikan. Guru sebagai jantung pendidikan dituntut
semakin professional seiring perkembangan ilmu dan teknologi. Profesional
guru dituntut dalam hal ini karena kunci kemajuan bangsa ini terletak pada
kualitas manusianya.
Menjadi guru adalah tugas dan panggilan tertinggi seorang manusia.
Guru telah berjuang untuk selalu memperbaiki kualitas pendidikan. Guru
menjadikan wajah pendidikan sebagai senyum yang menghiasi bangsa, guru
menjadikan wajah pendidikan kita sebagai penyejuk kondisi bangsa. Guru
telah mengabdikan dirinya dengan baik untuk melahirkan anak didik yang bisa
menjadi tumpuan harapan bangsa. Oleh karenanya peran guru ini sangatlah
mulia sebagai tenaga pendidik untuk anak-anak bangsa dalam membentuk
anak didik yang cerdas dan kreatif. Dari situlah kami akan membahas
pengertian, peran dan hakikat guru dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perngertian guru ?
2. Bagaimana peran dan fungsi guru ?
3. Bagaimana kualifikasi dan kompetensi guru ?
4. Bagaimana hak dan kewajiban guru ?
5. Bagaimana jabatan dan pangkat guru ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian guru
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi guru
3. Untuk mengetahui kualifikasi dan kompetensi guru
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban guru
5. Untuk mengetahui jabatan dan pangkat guru
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Secara etimologis guru sering disebut pendidik, kata guru merupakan
padanan dari kata teacher atau seseorang yang mengajar khususnya disekolah
atau madrasah. Guru dalam literature kependidikan islam biasa disebut
sebagai ustad, murabby, muallim dan sebagainya.
Secara terminologis pengertian guru dalam makna yang luas adalah
semua tenaga kependidikan yang menyelenggarakan tugas–tugas
pembelajaran dikelas untuk beberapa mata pelajaran termasuk praktik atau
seni vokasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015
tentang guru dan dosen menyebutkan pengertian guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menegah.
Istilah lain dalam UU NO 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa guru adalah
tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan seta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pendidik yang mengajar pada
satuan dasar dan menengah disebut guru sedangkan yang mengajar
diperguruan tinggi disebut dosen.1
1
Shilpy Octavia, Sikap dan Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Deepublish, 2019, Hlm 3
2
ada tujuh peran utama Guru. Ketujuh tugas tersebut adalah mendidik,
membimbing, mengarahkan,, melatih, menilai, mengevaluasi, peserta didik.
a. Mendidik
Mendidik adalah mengajak, memotivasi, mendukung, membantu dan
menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan positif yang
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau lingkungan. Mendidik lebih
menitikberatkan pada kebiasaan dan keteladanan.
b. Mengajar
Mengajar adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru untuk
membantu atau memudahkan siswa melakukan kegiatan belajar.
Prosesnya dilakukan dengan memberikan contoh kepada siswa atau
mempraktikkan keterampilan tertentu atau menerapkan konsep yang
diberikan kepada sisa agar menjadi kecakapan yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Membimbing
Membimbing adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru untuk
menyampaikan bahan ajar untuk mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dengan pendekatan tertentu yang sesuai dengan karakter siswa.
Membimbing juga dimaksudkan untuk membantu siswa agar menemukan
potensi dan kapasitasnya, menemukan bakat dan minat yang dimilikinya
sehingga sesuai dengan masa perkembangan dan pertumbuhannya.
d. Mengarahkan
Mengarahkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru kepada peserta
didik agar dapat mengikuti apa yang harus dilakukan, agar tujuan dapat
tercapai.mengarahkan bukan berarti memaksa, kebebasan peserta didik
tetap dihormati dengan tujuan agar tumbuh kreativitas dan inisiatif peserta
didik secara mandiri.
e. Melatih
Melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu
orang lain mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya dalam usahanya
mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia pendidikan tugas guru adalah
melatih siswa terhadap fisik, mental, emosi dan keterampilan atau bakat.
3
f. Menilai
Menilai merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Tugas guru adalah menilai siswa pada aspek keterampilan,
sikap dan pengetahuan. Tujuannya untuk mengukur sejauh mana
kompetensi siswa setelah proses belajar mengajar selesai dilaksanakan.
g. Mengevaluasi
Mengevaluasi dapat dimaknai sebagai suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program
telah tercapai. Evaluasi ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi
yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan,
dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi
pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian.
FUNGSI GURU
Sanjaya (2008 : 24) menyebutkan fungsi – fungsi guru secara umum,
antara lain yaitu :
a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk
mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong
dan memberikan stimulus pada siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi
sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian
tujuan.
Guru juga harus menghadapi atau mengelola serta melihat
perkembangan peserta didik, pengelolaan kelas juga harus dilakukan dengan
menciptakan suasana belajar yang kondusif agar siswa mau dan mudah dalam
belajar. Sebagai tambahan juga dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis
Sekolah guru juga dilibatkan dalam administrasi sekolah dimana juga harus
4
mengelola dan menjalankan posisi yang ditugaskan pada guru untuk
menjalankan administrasi sekolah.
5
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan
pserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi tersebut meliputi :
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
2) Pemahaman tershadap peserta didik;
3) Pengembangan kurikulum/silabus;
4) Perancangan pembelajaran;
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
7) Evaluasi hasil belajar; dan
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2007: 75).
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kerpibadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Pribadi guru merupakan sosok yang ditiru oleh anak-
anaknya, mengingat sifat anak-anak adalah meniru apa yang dilihatnya,
termasuk mencontoh/meniru apa yang dilakukan oleh sang guru. Sehingga
dengan demikian kompetensi kepribadian besar sekali pengaruhnya terhadap
perkembangan pribadi anak. Akhirnya dengan kompetensi ke pribadian ini
dapat menjadi upaya mengembangkan kepribadian anak guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM) serta mensejahterakan
maasyarakat, kemajuan negara dan bangsa pada umumnya.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pe
serta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
Nasional Pendidikan. Adapun ruang lingkup kompetensi profesioanal adalah :
6
1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis,
psikologis, sosiologis dan sebagainya.
2) Mengerti dan dapat menerapakan teori belajar sesuai taraf perkembangan
peserta didik.
3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menj adi
tanggung jawabnya.
4) Mengerti dan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan.
6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pem belajaran.
7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagaian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta di
dik, seama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali pesera didik dan
masyarakat sekitar (Mulyasa, 2007: 173).
7
3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.2
2
Suparlan, Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2005. Hlm 8-14
3
Lukas Manu, Manejemen Berbasis Sekolah, Nusa Tenggara Timur: Jusuf Aryani Learning, 2017,
Hlm 186
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian singkat tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu ke simpulan sebagai
berikut :
Sebagai suatu sistem dalam pendidikan Nasional, guru merupakah sub sis
tem yang sangat menentukan kualitas pendidikan, dalam konteks apapun
guru adalah komponen manusiawi yang berpengaruh terhadap
pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia. Dalam konteks
sosial guru diyakini sebagai pemberi inspirasi, penggerak, pelatih
khususnya bagi peserta didik yang tidak pernah letih untuk selalu
meningkatkan kualiatas peserta didiknya.
Sesuai tuntutan Undang-Undang Guru & Dosen serta tuntutan standar
Nasional Pendidikan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani serta me miliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.
Di samping kualifikasi yang dituntut, juga kompetensi yang diharapkan
dimiliki guru meliputi paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Keempat kompetensi tersebut wajib melekat pada pundak guru.
Upaya untuk meningkatkan kualifikasi ditempuh melalui kegiatan
peningkatan pendididikan sampai jenjang minimal sarjana Strata satu atau
diploma empat.
H. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun apabila terdapat kesalahan dari
segi penulisan dan segi refrensi kami mengharap saran dari pembaca agar
makalah ini lebih sempurna lagi dimasa yang akan datang. Terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Manu Lukas, Manejemen Berbasis Sekolah, Nusa Tenggara Timur: Jusuf Aryani
Learning, 2017.
10